Duta Besar Rusia untuk Suriah, Alexander Yefimov mengatakan beberapa negara mencoba menciptakan konflik antara Iran dan Rusia.
“Tidak ada pertentangan antara Tehran dan Moskow tentang Suriah,” tegasnya pada peringatan enam tahun dimulainya operasi Angkatan Udara Rusia di negara Arab itu, Kamis (30/9/2021).
“Moskow dan Tehran bekerja untuk tujuan bersama di Suriah. Iran, sama seperti Rusia, ada di sini secara sah dan atas undangan pemerintah Suriah. Seperti Moskow, Tehran juga membantu Damaskus memecahkan persoalan serius yang disebabkan oleh krisis,” jelasnya seperti dilaporkan televisi RT Arabic.
Menurut Yefimov, pencapaian terpenting Rusia adalah membantu rakyat Suriah, tidak hanya dalam mempertahankan pemerintah, tetapi juga dalam mengembalikan kendali sebagian besar wilayah negara ini kepada pemerintah Damaskus.
Mengenai proses politik penyelesaian krisis Suriah dan pembicaraan Astana, Dubes Rusia menuturkan bahwa mekanisme politik di Suriah yang tercipta dengan partisipasi langsung Rusia, masih berperan penting dalam menormalkan situasi dan membangun dialog internal yang komprehensif di negara ini.
“Saat ini proses kompromi politik di Suriah tidak berjalan begitu aktif. Tantangan terbesar dalam hal ini adalah upaya konstan dari beberapa pihak asing yang mengintervensi atau mengganggu dialog internal. Proses politik harus dilakukan oleh orang-orang Suriah dan dilaksanakan oleh mereka juga,” kata Yefimov.
Dubes Rusia menganggap serangan rezim Zionis ke wilayah Suriah sebagai ilegal.
“Serangan seperti itu tidak hanya melanggar kedaulatan Suriah, tetapi juga memperburuk situasi politik dan militer di wilayah sekitar,” pungkasnya.