Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon mengatakan, darah syuhada peristiwa penembakan Beirut, tidak akan tumpah sia-sia. Menurutnya, insiden penembakan Beirut merupakan salah satu langkah yang dikendalikan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Hashem Safieddine, Jumat (15/10/2021) kepada stasiun televisi Al Mayadeen menuturkan, "Kami akan menuntut hak darah para syuhada yang tumpah dalam peristiwa penembakan sehari lalu di Beirut."
Ia menambahkan, "Unjuk rasa kami berlangsung damai, dan memprotes politisasi lembaga kehakiman, dan penindasan yang dilakukannya. Ini adalah hak pasti kami. Di antara peserta demonstrasi, juga ada beberapa pengacara dan kalangan cendekiawan. Mereka datang untuk menunjukkan sikap yang benar."
Safieddine menegaskan, "Hizbullah dan Partai Amal tidak mengeluarkan undangan resmi untuk unjuk rasa, tapi banyak warga Lebanon yang ikut serta. Demonstrasi kemarin bisa berlangsung normal jika tidak ada skenario yang sudah dirancang sebelumnya untuk menyerang demonstran."
"Partai Al Quwwat Al Lubnaniya sekali lagi ingin menciptakan perang saudara di Lebanon, sepertinya AS memaksa partai ini untuk segera memicu perang saudara. Apa yang kita saksikan kemarin adalah bagian dari rangkaian langkah yang dikendalikan Kedubes AS di Lebanon, dan beberapa negara Arab yang memasok dananya," pungkas Safieddine.