Sekjen Gerakan al-Nujaba Irak mengatakan pasukan Amerika Serikat kembali didatangkan ke Irak menggunakan pesawat Mesir.
Syeikh Akram al-Kaabi menyatakan dalam sebuah rilis bahwa rezim jahat AS tidak berkomitmen dengan jadwal penarikan dari Irak pada akhir Desember 2021 dan dengan sombong tetap menentang kehendak jutaan rakyat Irak untuk mengusir seluruh pasukan asing.
"Ada informasi yang menyebutkan upaya AS untuk masuk ke Irak lewat jalur-jalur yang tidak sah," ujarnya seperti dikutip Mehrnews dari situs resmi al-Nujaba, Sabtu (30/10/2021).
Syeikh al-Kaabi menjelaskan bahwa baru-baru ini sebagian pasukan AS dikirim ke Irak lewat jalur tersebut. Sejumlah besar pasukan tiba di Baghdad dari Washington menggunakan pesawat Mesir dan di bawah pengawasan pemerintah Irak.
"Sebagian dari tentaranya yang kalah juga dipindahkan ke Irak dari Afghanistan," ungkapnya.
Menurut sekjen al-Nujaba, situasi saat ini mencerminkan kegagalan pembicaraan politik dengan AS dan tidak terwujudnya keinginan bangsa Irak untuk memulihkan kedaulatan nasional.
"Pasukan pendudukan selain menjarah kekayaan Irak dan menyebarkan perilaku korup, juga tidak pernah berhenti mengintervensi dan menghasut. Tidak diragukan lagi bahwa mereka hanya bisa dihentikan lewat perlawanan," tegasnya.
Menurut kesepakatan yang dicapai antara Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi dan Presiden Joe Biden, pasukan tempur AS akan ditarik dari Irak pada akhir Desember 2021. Pasukan yang bertugas melatih tentara Irak akan tetap dipertahankan di negara itu.