Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) melaporkan peningkatan pembangunan pemukiman Zionis yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah kota al-Quds yang diduduki oleh rezim Zionis Israel.
Menurut situs web surat kabar al-Quds al-Arabi pada hari Sabtu (27/11/2021), Kantor Nasional untuk Perlindungan Tanah dan Perlawanan terhadap Pembangunan Pemukiman, yang berafiliasi dengan PLO, mengumumkan dalam sebuah laporan bahwa wilayah al-Quds yang diduduki sedang menghadapi pembangunan pemukiman Zionis, perampasan tanah dan Yahudisasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Disebutkan bahwa rencana pembangunan pemukiman Israel berfokus pada al-Quds yang diduduki dan tujuannya adalah untuk memisahkan kota ini dari lingkungan Palestina dan mengubah wajah sejarah, hukum dan demografis al-Quds.
Laporan tersebut juga menyinggung kesepakatan awal kabinet rezim Zionis dengan rencana untuk membangun sebuah lingkungan Zionis yang terdiri dari ribuan unit rumah baru di tanah milik Bandara Qalandia (al-Quds Utara).
Menurut laporan ini, rencana tersebut mencakup pembangunan sekitar 11.000 unit perumahan, hotel, fasilitas, taman, kawasan industri, pusat komersial dan pariwisata.
Kantor Nasional untuk Perlindungan Tanah dan Perlawanan terhadap Pembangunan Pemukiman dalam laporannya juga memperingatkan tentang pelaksanaan proyek pembangunan pemukiman Zionis terbesar dan pemisahan al-Quds Timur dari utara dan kota Ramallah.
Menurut Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2334, aktivitas pembangunan pemukiman Israel adalah ilegal, namun Tel Aviv melanjutkan hegemoninya dengan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina dan membangun pemukiman Zionis.