Ponsel milik sejumlah pegawai Departemen Luar Negeri Amerika Serikat diretas menggunakan perangkat spyware Pegasus milik NSO Group Israel.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (4/12/2021), empat sumber yang mengetahui kasus ini mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, ponsel iPhone milik sedikitnya sembilan pegawai Departemen Luar Negeri AS diretas oleh orang tak dikenal dengan menggunakan spyware milik perusahaan rezim Zionis.
"Para pegawai Departemen Luar Negeri AS yang bertugas di Uganda atau pejabat yang berfokus pada hal-hal yang terkait dengan negara Afrika itu menjadi sasaran peretasan," kata sumber tersebut.
Ini adalah kasus peretasan terbesar terhadap para pejabat AS dengan memanfaatkan teknologi keluaran perusahaan Israel, NSO Group.
Media Inggris, The Guardian melaporkan bahwa Utusan Khusus AS untuk Urusan Iran, Robert Mally juga termasuk salah satu pejabat yang nomor ponselnya dipilih oleh pengguna spyware Pegasus.
Bulan lalu, pemerintah Amerika Serikat memasukkan perusahaan NSO Group ke daftar hitam yang menciptakan kontroversi di dunia lewat spyware Pegasus.
Departemen Perdagangan AS mencatat NSO Group dan tiga perusahaan lain dimasukkan ke “daftar entitas,” karena ada alasan yang kuat bahwa mereka telah atau sedang melakukan aktivitas yang bertentangan dengan keamanan nasional atau kepentingan kebijakan luar negeri AS.
Investigasi bersama yang dilakukan oleh konsorsium organisasi media termasuk, Reuters, The Washington Post, The Wall Street Journal, Aljazeera, dan The Guardian menunjukkan 50.000 nomor ponsel, termasuk milik pejabat pemerintah, terutama di negara-negara Arab, telah diretas oleh rezim Zionis menggunakan Pegasus.