Doktor Abdolhossein Hemmati Sarapardeh, asisten profesor di Universitas Shahid Bahonar Kerman, memenangkan penghargaan khusus di bidang teknik perminyakan pada kompetisi "International Young Scientists Awards in the Field of Oil and Gas: A Glance Into the Future 2021" di Rusia.
Kompetisi ini bertujuan untuk memperkenalkan ilmuwan muda dunia di bidang industri minyak, meningkatkan teknologi, dan ide-ide baru, serta membangun hubungan yang kuat antara industri, sains, dan bisnis, dan meningkatkan kerja sama internasional.
Lebih dari 60 juri dari seluruh dunia memeriksa entri yang dikirim oleh para peserta dan akhirnya mengumumkan nama-nama pemenang. Dalam kompetisi ini, 93 ilmuwan muda dari universitas ternama dunia mempresentasikan rancangan mereka, dan ilmuwan muda Iran berhasil duduk di deretan negara negara maju dunia di bidang minyak.
Hemmati Sarapardeh menyita perhatian juri dengan memaparkan rencana penerapan nanoteknologi di bidang teknik perminyakan. Mengenai peran penting nanoteknologi di berbagai industri, khususnya industri perminyakan, Hemmati menuturkan, “Penggunaan nanoteknologi di berbagai bidang industri perminyakan antara lain, eksplorasi, pengeboran, reservoir, eksploitasi, dan petrokimia, akan meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja serta menghemat biaya."
Doktor Abdolhossein Hemmati Sarapardeh.
Prestasi lain ditorehkan oleh para pelajar Iran pada Olimpiade Astronomi dan Astrofisika Dunia (IOAA) ke-14 tahun 2021. Mereka membawa pulang dua emas, lima perak, dan dua perunggu, serta sebuah gelar kehormatan. Turnamen ini diadakan pada 14—21 November 2021 di Kolombia, yang diikuti oleh 48 negara.
Kabar baik juga datang dari dunia olahraga, di mana seorang gadis Iran tampil bersinar di kompetisi dunia taekwondo. Putaran pertama Kejuaraan Terbuka Dunia Taekwondo Wanita 2021 (4G) dengan partisipasi 170 atlet taekwondo dari 31 negara diadakan pada 25—27 November di Riyadh, Arab Saudi.
Atlet taekwondo Iran kelas 57 kg meraih medali emas di putaran final kompetisi. Zahra Sheydaei menyabet medali emas setelah mengalahkan Margarita Bliznyakova, atlet taekwondo asal Rusia. Setelah bermain imbang 11-11 di waktu reguler, ia berhasil memenangkan kompetisi.
Selain membawa pulang emas, dua atlet lain Iran masing-masing; Kowsar Asaseh dan Melika Mir-Hosseini, memenangkan dua medali perunggu.
Memasuki dunia kreativitas pada dasarnya adalah menatap puncak seni Sang Pencipta dalam sosok makhluk yang disebut manusia. Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan seni dalam wujud manusia, yang terkadang berhasil disingkap oleh para pakar dan seniman.
Seorang pemuda, ketika diberi kepercayaan dan pengakuan oleh orang lain, ia akan bangkit dan berinovasi untuk menimba pengetahuan, memotivasi diri, mencari kebebasan, dan menciptakan karya-karya yang indah.
Bagaimanapun, setiap negara, yang punya lebih banyak anak muda, akan memiliki motivasi dan energi yang lebih besar untuk berkembang. Negara tersebut, dengan kerja keras, ketekunan, dan rasa percaya diri pemuda, dapat memulai tahapan pembangunan dalam waktu yang lebih singkat dan memenuhi kebutuhannya, tanpa bergantung pada kekuatan lain.
Republik Islam Iran, sebagai sebuah negara dengan angkatan muda terbesar, memiliki 36 juta orang berusia antara 15—40 tahun, hampir 14 juta orang berpendidikan tinggi. Negara ini juga menduduki peringkat kedua dunia dari segi lulusan teknik.
Sejumlah besar pemikir dan ilmuwan muda Iran terlibat dalam kreasi ilmiah, budaya, industri, dan lain sebagainya. Para pemuda ini adalah sumber harapan yang paling penting dan sumber daya manusia yang berbakat dan efisien dengan fondasi iman dan agama, di mana mereka berperan besar bagi pertumbuhan dan perkembangan negara.
Al-Quran menganjurkan untuk menuntut ilmu pengetahuan sebanyak lebih dari enam ratus kali. Kitab suci ini menjelaskan bahwa menuntut ilmu bertujuan untuk meraih kebaikan di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.
Dengan belajar, para pemuda telah menempatkan dirinya di jalan pengetahuan dan memiliki wawasan yang benar tentang berbagai masalah. Mempelajari sains dan teknologi modern, menimba pengetahuan dan pengalaman umum, baik melalui studi di universitas dan pusat-pusat studi, atau secara eksperimental dan bekerja di pusat industri dan produksi, akan melahirkan banyak inisiatif, penemuan, dan inovasi.
Kemajuan yang pesat di bidang energi nuklir dan sains modern, termasuk sel punca dan metode pengobatan beberapa penyakit yang tidak dapat disembuhkan, dan prestasi yang diraih oleh pemuda Iran dalam kompetisi ilmiah dunia, merupakan dampak lain dari memberikan kepercayaan kepada pemuda dan membangun rasa percaya diri pada mereka.
Kepala Pusat Pengembangan Ilmiah dan Peneliti Muda Iran, Fatemeh Mohajerani mengatakan Republik Islam telah memenangkan 681 medali hingga akhir olimpiade dunia 2017.
Pada 2013, para pelajar Iran memenangkan 12 medali emas, 15 perak, dan tujuh perunggu di olimpiade dunia di bidang fisika, kimia, biologi, astronomi, astrofisika, komputer, dan matematika. Ini adalah prestasi terbaik dalam sejarah 27 tahun kehadiran Iran di kompetisi internasional olimpiade ilmiah hingga tahun 2013.
Pada dasarnya, salah satu aspek utama kekuatan Revolusi Islam adalah memberikan ruang untuk pengembangan kapasitas yang belum tergali di negara ini. Para pemuda, dengan meningkatkan keterampilan dan menimba pengalaman dan skil yang dibutuhkan, serta kepedulian mereka pada revolusi, telah menggerakkan roda produksi serta menciptakan swasembada dan independensi negara.
Seperti halnya setelah Revolusi Islam, pada masa perang yang dipaksakan (Perang Irak-Iran), kehadiran para pemuda dan pengorbanan mereka telah menggagalkan konspirasi musuh, dan sekarang mereka juga memainkan peran yang tak tergantikan.
Pemanfaatan kapasitas tersembunyi perempuan dan wanita di Iran telah memungkinkan mereka untuk menampilkan kemampuan dan kapasitasnya di ajang nasional dan internasional. Dengan cara ini, mereka menunjukkan kepada dunia dan rekan senegaranya bahwa perbedaan gender tidak menjadi hambatan bagi keberhasilan individu.
Dalam beberapa tahun terakhir, olahraga wanita mencatat kemajuan yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya. Tadinya hal ini hanya menjadi mimpi yang tidak akan terwujud, tetapi sekarang berubah menjadi kenyataan yang tak terbantahkan. Hari ini, wanita Iran tidak hanya melihat olahraga sebagai latihan untuk kesehatan fisik dan mental, tetapi sebagai ajang untuk meraih juara dan mengharumkan nama negara.
Dukungan material dan moral yang diberikan para tokoh besar revolusi kepada dunia olahraga, mendorong para atlet, yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat, untuk menyampaikan pesan dan cita-cita revolusi kepada dunia melalui olahraga.
Hari ini, wanita muda Muslim Iran yang mengenakan jilbab berdiri di podium dan membuat semua orang menghormatinya.
Kebangkitan Revolusi Islam di kawasan dan dunia menyebabkan olahraga, sebagai fenomena sosial yang dipengaruhi oleh perkembangan politik, menemukan tempat yang lebih layak daripada di masa lalu di ajang Asia, dunia, dan olimpiade, dan para atlet menjadi kebanggaan negaranya dengan mengikuti kompetisi-kompetisi internasional.