Alasan AS Memusuhi Republik Islam Iran

Rate this item
(0 votes)
Alasan AS Memusuhi Republik Islam Iran

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar melakukan pertemuan virtual dengan masyarakat kota Qom bertepatan dengan peringatan Kebangkitan 19 Day 1356 Hijriyah Syamsiah (9 Januari 1978).

Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan pada Minggu (9/1/2022) pagi, menjelaskan sejumlah masalah penting yang berhubungan dengan revolusi dan isu-isu lain.

Rahbar menganggap Republik Islam Iran sebagai perwujudan Islam dan kedaulatan umat Islam.

"Amerika Serikat sangat memusuhi Republik Islam, karena republik ini lahir dari agama dan manifestasi dari keyakinan agama bangsa," ujarnya mengacu pada orang-orang yang berkata bahwa slogan "Mampus Amerika" telah menjadi pemicu permusuhan abadi kekuatan arogan terhadap Republik Islam.

Menurut Ayatullah Khamenei, AS telah membuat banyak kesalahan perhitungan di hadapan Iran dan kesalahan ini masih berlanjut.

Selama era perang yang dipaksakan, AS berpikir bahwa dengan mendukung rezim diktator Saddam dan memaksakan perang, dapat membuat bangsa Iran bertekuk lutut.

Contoh lain dari kesalahan perhitungan lain AS adalah pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani pada 3 Januari 2020 atas perintah langsung Presiden Donald Trump. Washington berpikir aksi teror ini akan menghentikan gerakan perlawanan.

Rahbar memandang pembunuhan Jenderal Soleimani sebagai contoh lain dari kesalahan perhitungan yang dilakukan AS.

"Para teroris ingin menghancurkan Hajj Qassem sebagai simbol gerakan besar yang diwakilinya, tetapi gerakan besar dan ekspresi kecintaan yang diperlihatkan oleh bangsa Iran dan masyarakat negara lain pada peringatan haul kedua Syahid Soleimani, menunjukkan bahwa perangkat kalkulasi AS benar-benar telah rusak dan cacat," jelasnya.

"Ketika perhitungan mereka terhadap situasi yang ada salah, maka keputusan mereka juga salah. Inilah sebabnya mengapa mereka tidak berhasil sampai sekarang dan mereka akan terus gagal, Insya Allah," kata Ayatullah Khamenei.

Rahbar menuturkan masyarakat Sunni di berbagai negara menunjukkan ketertarikan dan fanatismenya kepada Republik Islam. Upacara besar untuk mengenang Syahid Soleimani di negara-negara Muslim adalah bukti dari ketertarikan dan fanatisme ini serta dukungan kaum Muslim kepada Republik Islam mulai dari Asia hingga Afrika.

Ayatullah Khamenei menegaskan bahwa salah satu prinsip revolusi adalah tidak menyerah pada musuh yang sombong dan arogan. "Jika pada periode tertentu terjadi perundingan dan interaksi dengan musuh, ini tidak berarti tunduk di hadapan mereka. Selama ini kita tidak pernah menyerah dan kita juga tidak akan menyerah di masa depan," tandasnya.

Sekarang kemenangan revolusi dan berdirinya sistem demokrasi Republik Islam Iran telah mencapai usia 43 tahun. Bangsa Iran telah melalui banyak kesulitan selama bertahun-tahun, dan terlepas dari adanya hambatan dan gangguan, mereka telah mencapai kesuksesan dan posisi yang bergengsi di dunia di banyak bidang.

Prestasi yang diukir Iran di bidang sains, kedokteran, ilmu nuklir damai dan ilmu antariksa, kekuatan pertahanan dan pencegahan, serta perolehan medali oleh para pemuda Iran dalam kompetisi ilmiah dan olahraga, hanyalah sebagian dari gerakan maju dan masa depan cerah yang dimiliki Republik Islam. 

Read 528 times