Wakil Reuters Siap Hadiri Sidang Gugatan Ninja Iran

Rate this item
(0 votes)

Seorang pejabat senior media massa Iran mengatakan sidang pertama kasus gugatan tudingan palsu Reuters terhadap Ninja perempuan Iran akan digelar akhir September mendatang.

Direktur Jenderal Media Asing di Departemen Kebudayaan dan Bimbingan Islam Iran Mohammad Javad Aqajari Senin (23/6) mengatakan bahwa kepala biro Reuters di Tehran, Parisa Hafezi, akan mewakili kantor berita yang berbasis di London itu di pengadilan.

Aqajari menambahkan bahwa Hafezi muncul di kantor kejaksaan dua kali sebelum menanggapi tuduhan terkait dengan pengaduan yang diajukan terhadap Reuters.

Kepala biro Reuters itu mengakui kesalahan mereka dalam laporannya dan menyerukan perundingan untuk menyelesaikan masalah, tetapi berdasarkan ketentuan hukum mereka harus meminta maaf sesuai aturan.

Aqajari menambahkan bahwa terdapat 120 kantor radio, televisi dan media cetak asing saat ini beroperasi di Iran.

Ninja perempuan Iran mengajukan tuduhan pencemaran nama baik terhadap Reuters setelah kantor berita itu menuduh mereka sebagai pembunuh bayaran. Reuters juga menghadapi gugatan dari pemerintah Iran atas laporan yang sama.

Bulan Februari lalu, Reuters menurunkan laporan tentang latihan seni bela diri sejumlah perempuan Iran di sebuah kota dekat Tehran. Kantor berita itu mengklaim bahwa Iran telah melatih lebih dari 3.000 ninja perempuan untuk melawan segala bentuk serangan pasukan asing.

Gadis-gadis Iran, dituduh oleh Reuters menjadi pembunuh dan dianggap berbahaya. Ninja perempuan Iran sekarang mengambil tindakan hukum terhadap Reuters atas pencemaran nama baik.

Para atlet mengatakan, wartawan Reuters bertanya kepada mereka apa yang akan mereka lakukan jika negara mereka diserang. Reuters menjadikan respon patriotik gadis-gadis tersebut sebagai alasan untuk menyebut mereka pembunuh.

Akbar Faraji, pendiri Ninjutsu di Iran lebih dari 22 tahun lalu, mengecam tuduhan media Inggris, mengatakan murid-muridnya akan menindaklanjuti proses hukum hingga selesai.

"Kami telah mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Reuters dan kami akan menindaklanjutinya karena ini masalah reputasi," tambahnya.

"Reuters telah memperkenalkan kami sebagai pembunuh ke seluruh dunia. Kebenaran harus terungkap dan semua orang harus tahu bahwa kami hanya sekelompok atlet. Kami diawasi oleh Departemen Olah Raga dan Federasi Seni Bela Diri Iran," pungkas Faraji.

Wartawan Reuters yang melakukan wawancara telah meninggalkan Iran tak lama sebelum pengadilan membuka kasus itu. (IRIB Indonesia/PH)

 

Read 1878 times