Deputi Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah mengatakan bahwa Amerika Serikat berusaha memeras Lebanon dalam masalah penentuan perbatasan, dan menyeret masalah itu ke normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel.
Hizbullah mendesak penolakan seluruh usulan yang tidak mempertimbangkan hak penuh Lebanon terkait penentuan perbatasan laut negara ini, karena tekanan AS.
Syeikh Ali Damoush, Jumat (11/2/2022) menuturkan, "Pemerintah AS melalui mediatornya dalam perundingan penentuan batas laut, berusaha memeras Lebanon."
Ia menambahkan, "AS dengan memanfaatkan krisis ekonomi dan keuangan di Lebanon, menekan Beirut untuk menurunkan tuntutannya dalam penentuan perbatasan, sumber minyak dan gas.
Syeikh Ali Damoush menegaskan, "Kami menolak segala bentuk normalisasi dengan musuh, dan rakyat Lebanon tidak boleh menerima usulan apa pun yang tidak mempertimbangkan hak penuh Lebanon dalam penentuan perbatasan dan sumber migas, di bawah tekanan AS."