Ribuan pendukung Partai Tehreek-e-Insaf (PTI) berdemonstrasi di berbagai kota Pakistan untuk menunjukkan solidaritasnya terhadap Imran Khan yang digulingkan dari jabatan perdana menteri dan mengutuk plot asing dalam pembubaran pemerintah di negara Asia selatan ini.
Intervensi AS untuk menggulingkan Imran Khan dari jabatan perdana menteri dengan bantuan partai-partai oposisi Pakistan telah menjerumuskan negara ini ke dalam krisis politik yang serius.
Para pendukung Partai Tehreek-e-Insaf dan Imran Khan turun ke jalan pada Minggu (10/4/2022) malam di Islamabad, Karachi, Peshawar, Lahore dan kota-kota kecil dan besar lainnya di Pakistan untuk memprotes penggulingan Imran Khan dari jabatan perdana menteri dan intervensi AS terhadap urusan internal Pakistan.
Ribuan orang berjalan kaki, pawai motor dan mobil untuk mendukung Imran Khan terjadi di berbagai wilayah Pakistan, dan menyatakan tidak akan pernah menerima pemerintah yang dipaksakan dari luar negeri.
Sebelumnya, Imran Khan meminta para pendukungnya untuk turun ke jalan sehari sebelum sesi resmi parlemen Pakistan yang memberikan mosi tidak percaya kepada Perdana Menteri.
Pemilihan Perdana Menteri Pakistan yang baru dijadwalkan akan dilakukan pada hari Senin dengan kehadiran dua kandidat utama dari faksi-faksi yang berkuasa dan oposisi, termasuk Shahbaz Sharif dan Shah Mahmood Qureshi.
Laporan menunjukkan bahwa partai Imran Khan telah memutuskan untuk mengundurkan diri secara massal dari Parlemen Nasional Pakistan. Namun, Shah Mahmood Qureshi, wakil ketua partai Tehreek-e-Insaf, mengatakan bahwa keputusan akhir tentang pengunduran diri massal belum dibuat.
Imran Khan di akun Twitternya baru-baru ini mengucapkan berterima kasih kepada para pendukungnya karena menghadiri demonstrasi "Perlawanan untuk Kebebasan" dan memprotes rencana yang didukung AS untuk menggulingkan pemerintah Pakistan.
Dia mengklaim bahwa Pakistan tidak akan pernah menerima pemerintahan masa depan, baik di dalam maupun di luar, yang dia sebut sebagai pemerintah yang dipaksakan dari luar.