Anggota senior gerakan Jihad Islam Palestina mengatakan bahwa sisa hari-hari Ramadhan akan menjadi arena pertempuran sengit dengan rezim Zionis.
Sejak awal bulan suci Ramadhan, rezim Zionis mengintensifkan tekanan dan kejahatan terhadap Palestina, yang menyebabkan peningkatan perlawanan Palestina dalam bentuk gelombang baru operasi syahid.
Anggota senior gerakan Jihad Islam Palestina, Mohammad Shalah hari Senin (11/4/2022) mengatakan, "Pertempuran antara rakyat Palestina dan rezim Zionis masih terbuka dan berlanjut di Tepi Barat, terutama di Jenin,".
"Jenin adalah sumber kelahiran orang-orang hebat, tokoh perlawanan yang revolusioner di Tepi Barat. Itulah sebabnya agresor ingin membalas dendam terhadap orang-orang Jenin," tegasnya.
"Rezim Zionis menggunakan metode terencana untuk memberantas kamp Jenin. Tetapi langkah mereka tidak akan menjadikan Jenin mengibarkan bendera putih atau menyerah. Sebab, Jenin memiliki pahlawan dari semua lapisan masyarakat yang telah mampu melancarkan perlawanan heroik," ujar Shalah.
Pejabat Jihad Islam Palestina menekankan bahwa apa yang ingin dilakukan penjajah di Masjid Al-Aqsa pada pertengahan bulan suci Ramadhan akan membunyikan alarm dan mengakhiri plot Zionis, karena orang-orang Palestina di Tepi Barat berada di dalam wilayah pendudukan, dan Jalur Gaza akan mengambil bagian dalam pertempuran untuk mempertahankan Masjid Al-Aqsa.