Gerakan Hamas mengeluarkan ancaman keras kepada rezim Zionis dengan menyatakan akan membombardir Tel Aviv dengan rudal, jika militer rezim Zionis membunuh para pemimpin gerakan perlawanan Palestina.
Hamas dalam sebuah pernyataan resmi yang disampaikan kepada rezim Zionis melalui pemerintah Mesir sebagai mediator hari Sabtu (7/5/2022), mendesak rezim Zionis segera menghentikan serangannya terhadap Masjid Al-Aqsa dan mengembalikan situasi ke tahun-tahun sebelum tahun 2000.
Hamas juga mengatakan kepada pejabat Mesir bahwa gerakan itu tidak takut akan ancaman Zionis untuk membunuh para pemimpinnya.
"Tel Aviv sangat menyadari konsekuensi dari kebodohan seperti ini, dan pemboman di kota-kota Zionis akan dilanjutkan jika mereka memulai operasi pembunuhan para pemimpin perlawanan Palestina," kata pernyataan Hamas kemarin.
“Ancaman pembunuhan para pemimpin Hamas bukanlah ancaman baru. Kami telah terbiasa dengan gertakan Zionis yang rapuh ini. Tapi jika mereka melakukannya, kami akan membalas dengan keras," tegasnya.
Sebelumnya, Yahya al-Sanwar menyerukan kepada rakyat Palestina dan Gaza untuk melanjutkan operasi perlawanan mereka di Tel Aviv, sebagai tanggapan atas agresi rezim Zionis di Masjid Al-Aqsa.
Sebuah media rezim Zionis dalam laporannya menulis, "Yahya Sanwar adalah ancaman nyata bagi masa depan Israel dan rezim ini harus membunuh Sanwar sesegera mungkin,"