Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon, menyebut rezim-rezim Arab yang melakukan normalisasi dengan Rezim Zionis, ikut terlibat dalam kejahatan Zionis terhadap Masjid Al Aqsa.
Syeikh Nabik Kaouk, Minggu (29/5/2022) seperti dikutip situs Al Ahed mengatakan, untuk membela Al Quds dan tempat-tempat sucinya, Hizbullah menjalin kerja sama yang erat dengan Palestina.
Pada saat yang sama, Syeikh Kaouk menilai kebijakan Arab Saudi sebagai penghalang nyata terciptanya kesepakatan nasional di Lebanon, dan ancaman langsung terhadap perdamaian internal negara ini.
"Saudi memberi dukungan finansial untuk aksi-aksi provokatif di Lebanon, dan setelah pemilu legislatif meminta para pendukung dan orang-orang bayarannya untuk melanjutkan serangan ke Hizbullah, dan menolak kesepakatan di antara rakyat Lebanon," imbuhnya.
Menurut Syeikh Kaouk, lebih buruk dari itu adalah kebijakan Saudi yang mendekat ke Rezim Zionis, dan itu adalah ancaman nyata bagi keamanan nasional Lebanon dan Palestina.
"Hizbullah seperti kemarin, hari ini dan esok akan tetap memiliki kerja sama paling erat dengan perlawanan Palestina, sehingga semua yang diperlukan dalam melindungi Masjid Al Aqsa dan Al Quds, dapat dilakukan," ujarnya.
Hari ini, lebih dari seribu pemukim Zionis, tanpa izin, memasuki pelataran Masjid Al Aqsa untuk menggelar ritual Talmud.