Wakil Hizbullah di Parlemen Lebanon merespon masuknya sebuah kapal Rezim Zionis Israel ke wilayah sengketa, dan menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan Tel Aviv mengeksplorasi gas di wilayah itu.
Sebuah kapal Israel, Minggu (5/6/2022) memasuki area ladang gas Karish, di wilayah sengketa setelah melanggar Jalur 29 maritim Lebanon.
Salah satu anggota Dewan Politik Hizbullah, Mahmoud Qamati mengatakan, "Kami tidak akan membiarkan Israel melakukan aktivitas eksplorasi gas di wilayah sengketa."
Sementara Mohammed Raad, Ketua Koalisi Loyalis Hizbullah di Parlemen Lebanon kepada pemerintah Beirut mengatakan, "Mari kita pilih sebuah perusahaan menurut kehendak kita sendiri, dan mencapai kesepakatan terkait hal itu. Kita minta perusahaan ini untuk mengeksplorasi gas pada waktu dan periode tertentu di perairan kita sendiri."
"Siapa pun yang takut Israel mendekat ke perusahaan ini, ketahuilah kami akan memberi jawaban kepada Israel, tapi tidak baik menggadaikan negara demi ambisi menduduki beberapa posisi, kepentingan faksi politik, atau karena ketakutan dan keinginan kecil," pungkasnya.