Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) dan Komite Perlawanan Rakyat mengutuk pembunuhan tiga pemuda Palestina, dan menekankan bahwa darah para syahid ini tidak akan diinjak-injak.
Tiga warga Palestina gugur syahid dan delapan lainnya terluka dalam penembakan oleh tentara pendudukan di kota Jenin, Tepi Barat barat laut Jumat (17/06/2022) dini hari ini.
Kementerian Kesehatan Palestina juga mengkonfirmasi kesyahidan tiga warga Palestina dan delapan lainnya terluka dalam serangan Zionis terhadap Jenin.
Menurut laporan Mehr hari Jumat mengutip sumber-sumber Palestina, Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina mengutuk kesyahidan tiga pemuda Palestina di kota Jenin dan menekankan, Kebijakan teror dan eksekusi warga Palestina adalah upaya yang gagal untuk melemahkan kemauan dan perlawanan bangsa, terutama perlawanan rakyat di Tepi Barat.
DF:P menyalahkan kabinet Israel atas kejahatan terhadap rakyat Palestina dan menekankan bahwa bangsa Palestina tidak akan duduk diam di balik bayang Perlawanan. Karena satu-satunya pilihan bagi rakyat Palestina untuk menghadapi pendudukan dan mempertahankan martabatnya adalah dengan mengintensifkan Perlawanan dalam segala dimensi dan bentuknya.
Di sisi lain, Komite Perlawanan Palestina juga menyatakan, Darah para syahid Jenin menekankan bahwa pertempuran kita dengan musuh kriminal dan teroris adalah abadi dan hanya akan berakhir dengan pemberantasan kanker pendudukan dari wilayah tersebut.
"Kami mendukung Perlawanan orang-orang dan pemuda revolusioner di Tepi Barat dan al-Quds yang diduduki dalam menanggapi kejahatan teror warga Palestina, dan kami menyerukan kepada rakyat Palestina untuk menargetkan tentara dan pemukim Zionis di semua Wilayah Pendudukan," ungkap Komite Perlawanan Palestina.
Patut disebutkan bahwa kejahatan rezim Zionis terhadap warga Palestina di Wilayah Pendudukan semakin meningkat dari hari ke hari karena diamnya komunitas internasional.(