Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pertemuan dengan Ketua Lembaga Kehakiman Iran, dan jajaran pegawai lembaga ini, menyebut buah dari perlawanan terhadap musuh adalah kemenangan dan kemajuan.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (28/6/2022) dalam pertemuan dengan Ketua Lembaha Kehakiman Iran, dan jajaran pegawai lembaga ini menjelaskan sunatullah-sunatullah yang tak bisa diubah.
"Alasan keunggulan dan kemenangan bangsa Iran, dan pemerintahan Republik Islam Iran yang menakjubkan di hadapan berbagai peristiwa besar serta pahit pada tahun 1981 adalah perlawanan, kerja keras dan tidak gentar pada musuh. Inilah sunatullah yang terulang di setiap pemerintahan, dan kita harus tahu bahwa Tuhan di tahun 2022 tidak lain adalah Tuhan pada tahun 1981," paparnya.
Rahbar kemudian memberikan sejumlah contoh dari sunatullah dan hukum Ilahi yang dijelaskan di dalam Al Quran terkait buah dari membantu agama Allah atau akibat dari mengingkari nikmat-nikmat-Nya.
"Al Quran sarat dengan kandungan-kandungan tentang sunatullah, dan kesimpulannya adalah, jika sebuah masyarakat berdiri melawan musuh atau menjalankan kewajiban dengan bertawakal kepada Allah Swt, maka hasilnya adalah kemenangan dan kemajuan, akan tetapi jika saling bertikai, cari aman, dan malas, maka hasilnya adalah kekalahan," imbuh Rahbar.
Ayatullah Khamenei juga menyinggung kehebohan musuh di beberapa kesempatan karena sejumlah kelemahan dan kekurangan di dalam negeri Iran.
Ia menjelaskan, "Baik di tahun 1981 maupun tahun-tahun setelahnya, musuh dalam beberapa kasus gempar, berharap dan mengira Republik Islam Iran dan pemerintahannya sedang runtuh, tapi harapan itu berubah menjadi keputusasaan, masalah mereka adalah tidak mengetahui akar dari keputusasaan ini."
Rahbar menegaskan, "Musuh tidak bisa memahami bahwa di dunia ini selain kalkulasi politik, terdapat kalkukasi-kalkulasi lain yang tidak lain adalah sunatullah."