Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian Senin (18/7/2022) malam di kontak telepon dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menekankan bahwa keseriusan Iran untuk meraih kesepakatan yang baik, kuat dan dinamis tidak boleh diragukan.
Di kontak telepon tersebut, Abdollahian juga menjelaskan bahwa Gedung Putih harus mengakhiri keserakahan dan keraguannya, dan mengambil langkah realistis untuk meraih solusi dan kesepakatan.
Pemerintahan Joe Biden, presiden Amerika yang mengklaim berusaha untuk kembali ke JCPOA sampai saat ini belum mengambil langkah yang menunjukkan niatnya tersebut.
Semua peserta negosiasi pencabutan sanksi zalim dan ilegal terhadap Iran hampir sepakat bahwa mereka menghendaki kesimpulan perundingan lebih cepat, tapi untuk meraih kesepakatan final masih membutuhkan keputusan politik Amerika terkait sejumlah isu yang tersisa dan penting.
Menurut laporan Iran Press, Hossein Amir-Abdollahian di kontak telepon dengan Borrell seraya memuji upaya kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa dan juga wakulnya, Enrique Mora serta menyinggung dialog terbarunya dengan menlu Italia dan Prancis menegaskan, Amerika harus mengakhiri pengulangan pendekatan gagal di masa lalu dan juga perilaku yang tidak konstruktif serta pemanfaatan represi dan sanksi.
Amir-Abdollahian di bagian lain pembicaraannya seraya mengisyaratkan perundingan trilateral presiden Iran, Rusia dan Turki di Tehran, menjelaskan pendekatan Iran terkait ketahanan pangan dan keamanan energi.
Ia juga menyinggung pembicaraan terbarunya dengan menlu Ukraina dan menambahkan, sangat penting untuk memberi kemudahan ekspor gandum Ukraina.
Sementara itu, Borrell di kontak telepon ini seraya memuji tekad positif dan serius Iran selama perundingan, menegaskan urgensi pemaparan dan kesimpulan ide-ide kedua pihak di kondisi saat ini.
Seraya memuji prakarsa Iran untuk melewati kendala dan menyelesaikan sejumlah friksi yang tersisa guna meraih kesepakatan final, Borrell menekanan kesiapan dirinya dan juga wakilnya untuk mempermudah dan mempercepat proses ini melalui komunikasi dan lobi dengan seluruh pihak.
Perundingan Doha digelar pada 28-29 Juni 2022 setelah tiga perundingan Wina vakum selama tiga setengah bulan. Perundingan Doha digelar antara Iran dan Amerika secara tidak langsung dan melalui fasilitas Enrique Mora.
Babak kedelapan perundingan pencabutan sanksi yang digelar mulai 27 Desember 2021, pada 11 Maret 2022 atas usulan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borell memasuki masa jeda dan tim juru runding kembali ke negara masing-masing untuk melakukan konsultasi politik.
Sejak saat itu hingga kini, kedua pihak berbicara mengenai kemajuan di perundingan dan berkurangnya friksi, tapi isu jaminan serta pencoretan individu dan instansi dari list merah serta kumpulan sanksi masih masih menjadi salah satu kasus di mana Amerika Serikat sebagai pelanggar JCPOA belum mengadopsi kebijakan yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Iran – sebagai negara yang bertanggung jawab – berulang kali menekankan bahwa karena AS adalah pihak yang melanggar kesepakatan nuklir, maka negara itu harus kembali bergabung dengan mencabut sanksi, dan pencabutan ini harus dapat diverifikasi oleh Tehran.