Seorang pejabat militer senior rezim Zionis memperingatkan tentang kelemahan pasukan darat Israel terhadap gerakan perlawanan Islam Palestina Hamas dan gerakan Jihad Islam.
Menurut Pusat Informasi Palestina, Brigjen Yitzhak Brick, Jenderal Pasukan Cadangan Militer rezim Zionis hari Kamis (18/8/2022) menggambarkan kebijakan para pemimpin Israel berdasarkan pada preferensi penggunaan angkatan udara dan mengabaikan pengembangan atau kemampuan yang ada dari pasukan darat.
"Pendekatan demikian sangat berbahaya," ujar Brigjen Brick.
"Berbagai konflik dengan Hamas dan Jihad Islam di Gaza telah menyebabkan kemunduran Israel dan hilangnya kekuatan tentara untuk melakukan manuver darat atau bertindak di beberapa front tanpa kerugian ekonomi dan sosial bagi para pemukim," tegasnya.
Jenderal rezim Zionis ini menuduh para pemimpin politik dan komandan militer Israel mengabaikan kekuatan darat tentaranya, karena takut akan kerusakan dan juga korban manusia.
"Fakta ini telah membuat Hamas dan Jihad Islam merasa bahwa mereka menghadapi tentara yang lemah, sehingga motivasi mereka meningkat untuk mengambil tindakan terhadap kita," papar ahli militer rezim Zionis ini.
Kurang dari sebulan yang lalu, Al Jazeera menunjukkan kelemahan internal rezim Zionis dalam sebuah laporannya, "Dalam situasi ketika Israel memperluas pengaruh geopolitiknya di kawasan Timur Tengah dan dunia dengan masuk ke dalam aliansi dan kesepakatan politik, militer dan keamanan. Tetapi situasi internal menunjukkan situasi yang berbeda, sehingga selama beberapa bulan terakhir, tokoh politik, militer dan media Israel telah mengangkat banyak peringatan tentang memburuknya bahaya dan ancaman terhadap rezim ini,"