Peringati Yaumul Quds, Massa Gelar Demo di Semarang

Rate this item
(0 votes)
Peringati Yaumul Quds, Massa Gelar Demo di Semarang

 

Lagu Indonesia Raya berkumandang membuka aksi demo besar di Bundaran Air Mancur Pahlawan yang dilanjutkan longmarch menuju kompleks kantor gubernur Jawa Tengah, pusat kota Semarang.
Sekitar seribuan pendemo yang terdiri dari anak-anak kecil, orang tua dan muda itu datang dari berbagai pelosok daerah di Jawa Tengah. Dengan penuh semangat terhadap pembelaan Palestina mereka mengibarkan bendera Merah Putih, Palestina, Yaman dan sebagian lagi membawa poster-poster dukungan kepada bangsa tertindas di dunia.

 Berbagai bentuk tulisan kecaman terhadap arogansi AS, Saudi Arabia, Inggris dan zionis menambah militansi dan kobaran api semangat para pendemo tanpa mempedulikan sengatan panas siang kota Semarang pada Selasa, 26 April 2022 itu.

Pantauan Islam Times.org' target='_blank'>Islam Times di lapangan, demo dengan tema "al-Quds Poros Global Perlawanan" yang diakhiri sekitar pukul 16:00 itu berjalan tertib dan damai berkat kerjasama yang baik dan terukur antara tim koordinator dengan pihak kepolisian setempat.

Usai Lagu Indonesia Raya, aksi demo damai yang dimulai pukul 14:00 itu dilanjutkan dengan berbagai orasi dari para pimpinan aksi. Yel-yel semangat sebagai dukungan terus mengalir selama tiga jam yang diteriakkan secara serentak oleh massa pendemo mengikuti seruan komando dari atas mobil komando massa.

 

Sebagai bentuk dukungan dan solidaritas terhadap bangsa Palestina, Yaman dan bangsa-bangsa tertindas di dunia, Solidaritas Muslim Indonesia untuk al-Quds (SMIQ) sebagai koordinator demo, menyatakan sikap sebagai berikut:

1. Mengutuk keras seluruh kebiadaban yang dilancarkan rezim kolonial zionis terhadap rakyat Palestina yang tidak bersenjata, termasuk di Bulan Suci Ramadan ini, mulai dari menculik dan menganiaya anak-anak, kaum perempuan, dan para manula yang sebagian besarnya berakibat fatal, menginjak-injak hak beribadah warga Palestina, menodai kesucian tempat ibadah umat Islam, dan lain-lain.

2. Menolak semua bentuk normalisasi dengan Rezim Kolonial dan Ilegal Zionis “Israel” sebagaimana yang telah dilakukan sejumlah elit diktator dan otoriter di Asia Barat dan Afrika Utara seraya terus berusaha mengingatkan mereka pada fakta bahwa kompromi apa pun dengan dengan pihak penjajah, sama artinya dengan mendukung dan melegalkan penjajahan sekaligus menempatkan dunia dan kemanusiaan dalam situasi yang sangat berbahaya.

3. Mendukung opsi satu negara, yaitu Negara Palestina Merdeka dengan bentuk negara yang diserahkan sepenuhnya pada kehendak Rakyat Palestina melalui Referendum, tanpa campur tangan pihak mana pun, terlebih dari Rezim Arogan AS dan sekutunya.

4. Mengutuk keras agresi brutal Rezim Monarki Saudi ke Yaman sejak 2015 silam serta pelanggaran pasukan koalisi agresor Pimpinan Monarki Saudi terhadap perjanjian gencatan senjata dengan terus melancarkan sejumlah serangan mematikan yang menarget warga sipil dan infrastruktur sosial Yaman.

5. Mengutuk keras aksi provokatif dan vulgar berupa pembakaran Kitab Suci Al-Quran oleh seorang Pimpinan Ekstrimis Swedia dengan penjagaan Pihak Keamanan Swedia dan dukungan Rezim Islamofobi Swedia, yang akan memperpanjang daftar dosa-dosa politik dan keagamaan barat terhadap umat Islam pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.

6. Mengutuk keras standar ganda yang diterapkan media-media Barat yang begitu histeris dan jor-joran bila kepentingan mereka terusik seperti dalam kasus operasi militer Rusia ke Ukraina, namun bungkam, mengecilkan, bias, tidak berimbang, dan manipulatif dalam memberitakan tragedi kemanusiaan (yang justru diciptakan dan didalangi rezim arogan AS dan sekutunya) di Palestina, Suriah, Yaman, Irak, Afghanistan, dan lain-lain.

7. Mendesak Pemerintah RI Pimpinan Bapak Joko Widodo yang kami percaya berkarakter patriotik, konstitusional, bermartabat, dan amanah, agar lebih lantang dan kongkrit dalam menyuarakan pembelaannya terhadap bangsa terjajah dan tertindas Palestina dan Yaman di level Internasional maupun Nasional.

Aksi unjuk rasa damai itu ditutup dengan pembacaan doa Wahdah (persatuan) sambil bergandengan tangan, dan diakhiri dengan lantunan lagu Padamu Negeri secara bersama-sama. Massa kemudian membubarkan diri dengan tertib dan kembali ke daerahnya masing-masing di pelosok-pelosok Jawa Tengah.

Sementara itu, pada hari yang sama demo besar-besaran juga digelar di berbagai wilayah tanah air menuntut pembebasan Palestina dan mengutuk penjajahan Saudi Arabia atas Yaman. Di Surabaya dan Jakarta mereka melakukan aksi demo di depan Kedubes Amerika dan Saudi.

Demo Yaumul Quds adalah demonstrasi untuk mengingatkan kita semua akan isu kemusiaan Palestina yang tercabik-cabik oleh zionis. Para demonstran menentang hegemoni, arogansi dan dukungan Amerika, Inggris, Saudi Arabia terhadap zionis israel di tanah pendudukan.

Para demonstran menentang kezholiman yang diprakarsai bapak Revolusi Islam Imam Khomeini sejak 40 tahun terakhir dan disambut dan bergema di seluruh dunia. [MT]

Read 406 times