Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menilai perang yang dipaksakan Irak terhadap Iran, tahun 1980, adalah buah dari kebijakan strategi imperium sistem hegemoni global dalam permusuhan terhadap Republik Islam Iran, dan rakyatnya.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (21/9/2022) menuturkan, meski Saddam Hussein yang ambisius dan gila itu mendapat dukungan total dari kekuatan-kekuatan dunia, akan tetapi perang, di bawah tiga unsur yaitu kekuatan revolusi yang meluap, kepemimpinan yang sangat efektif dari Imam Khomeini, dan karakteristik unggul serta membanggakan rakyat Iran, telah berubah dari sebuah ancaman nyata dan besar, menjadi sebuah peluang besar.
Rahbar menyebut Perang Pertahanan Suci sebagai sebuah peristiwa penuh semangat, penuh makna dan penuh manfaat untuk hari ini dan hari esok Iran. Ia juga menyinggung dokumen-dokumen perang Irak atas Iran yang dipublikasikan Barat.
"Memaksakan perang terhadap Iran, adalah reaksi alamiah kekuatan-kekuatan hegemonik dunia atas kemenangann Revolusi Islam. Kemenangan Revolusi rakyat Iran, bukan sekadar kekalahan bagi sebuah sistem boneka dan korup, atau pukulan sementara terhadap Amerika Serikat, dan imperialis, tapi ancaman bagi kekuasaan sistem hegemoni global. Kekuatan arogan Barat dan Timur, yang memahami secara mendalam ancaman ini, mendorong dan memprovokasi Saddam untuk memaksakan perang terhadap rakyat Iran," paparnya.
Ayatullah Khamenei menganggap tujuan perang yang dipaksakan terhadap Iran adalah mencegah tersebarnya pesan dan inovasi baru bangsa Iran ke bangsa-bangsa lain termasuk ketakutan AS atas perlawanan dan perjuangan terhadap penindasan dan diskriminasi global.
"Kemunculan sistem politik independen dan inspiratif, di sebuah negara yang merupakan tumpuan harapan, tempat sandaran dan objek kerakusan AS, bagi Washington dan negara-negara arogan, sama sekali tidak bisa diterima, maka dari itu setelah gerakan-gerakan gagal semacam kudeta, serangan ke Tabas, dan provokasi isu etnis, mereka melancarkan perang total terhadap rakyat Iran," jelas Rahbar.
Menurut Ayatullah Khamenei, memberikan pelajaran kepada bangsa-bangsa lain termasuk salah satu tujuan kubu imperialis dunia dengan melancarkan perang terhadap rakyat Iran.
Ia menambahkan, "Mereka ingin menutup rapat pintu perlawanan yang sudah terbuka lebar dengan menumpas rakyat Iran, akan tetapi rakyat Iran berhasil menggagalkan seluruh tujuan kubu imperialis, dan berbeda dengan bayangan musuh, rakyat Iran mampu naik, dan menciptakan banyak kesempatan."
Rahbar juga menyinggung pemanfaatan prinsip perlawanan dalam berbagai masalah politik, ekonomi dan budaya. Ia menegaskan, "Di era Perang Pertahanan Suci terbukti bahwa negara hanya akan terlindungi dari ancaman-ancaman musuh lewat jalan perlawanan."