Sekjen Hizbullah Lebanon menganggap persatuan umat Islam dalam bingkai perlawanan sebagai satu-satunya metode ampuh untuk memutus tangan musuh, membebaskan Palestina dan Al Quds, serta mengembalikan keagungan risalah Nabi Muhammad Saw.
Sayid Hassan Nasrullah, Rabu (12/10/2022) dalam pesannya di Konferensi Internasional Persatuan Islam ke-36 yang digelar di Tehran, dan dibacakan oleh Syeikh Nabil Kaouk menuturkan, "Setiap persatuan yang tidak dibangun untuk mendukung Al Quds, patut dicurigai, dan tidak ada kaitannya dengan Islam."
Ia menambahkan, "Hari ini runtuhnya kejayaan Amerika Serikat di kawasan sudah terlihat, dan keruntuhan terakhir mereka terjadi di Irak, Afghanistan dan tenggelam dalam perang Ukraina."
Sekjen Hizbullah juga menyinggung embargo terhadap Iran, Venezuela dan negara lain oleh AS. Ia menegaskan, "Hari ini makar mereka kembali ke diri mereka sendiri, dan mereka sekarang berada dalam kondisi terburuk di bidang minyak dan ekonomi."
Pada saat yang sama Nasrullah menekankan sikap permanen Hizbullah dalam mendukung Republik Islam Iran menghadapi AS, Israel dan para bonekanya.
Sekjen Hizbullah menegaskan bahwa perlawanan terhadap Rezim Zionis sudah mengakar, dan ia mendesak dukungan semua pihak terhadap cita-cita bangsa Palestina.
"Kami menjabat erat tangan rakyat tertindas Bahrain yang mendukung perlawanan dan penentangan mereka atas normalisasi hubungan dengan Rezim Zionis, dan kami mendukung rakyat Irak, dalam menghadapi terorisme Takfiri, serta keangkuhan AS," pungkasnya.