Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menilai tujuan asli para dalang kerusuhan terbaru di Iran, adalah memprovokasi masyarakat untuk turun ke jalan. Menurutnya, seluruh kejahatan ini pasti akan dibasmi habis, dan rakyat Iran akan terjun untuk melanjutkan kemajuan negara dengan tenaga yang lebih besar dan semangat yang lebih baru.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Sabtu (19/11/2022) dalam pertemuan dengan ratusan warga Isfahan mengatakan, "Kejadian-kejadian dan kejahatan serta perusakan ini telah menciptakan permasalahan bagi masyarakat dan pelaku usaha, akan tetapi para pelaku dan orang-orang di balik kejahatan ini jauh lebih hina untuk bisa merusak sistem Republik Islam."
Rahbar menambahkan, "Masalah utama kubu imperialis terhadap Republik Islam adalah, jika negara ini maju dan muncul di arena internasional, maka logika demokrasi liberal Barat akan terbantahkan."
Ia menegaskan, "Oleh karenanya kekecewaan dan kemarahan ini menyebabkan orang-orang Amerika Serikat dan Eropa terjun dengan seluruh fasilitas yang dimilikinya, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa, sebagaimana sebelumnya juga gagal, dan di masa depan pun akan gagal."
Ayatullah Khamenei juga menyinggung penipuan yang dilakukan negara-negara Barat atas nama kebebasan dan demokrasi, terhadap kebebasan dan demokrasi di negara-negara lain.
"Afghanistan adalah contoh yang dekat dan jelas, orang-orang Amerika menyerang Afghanistan dengan dalih karena pemerintah negara ini tidak demokratis, akan tetapi setelah 20 tahun melakukan kejahatan dan perampokan, pemerintahan yang dilawannya, berkuasa dan mereka keluar dari sana dengan hina," papar Rahbar.
Menurut Ayatullah Khamenei, dalam pertarungan antara Iran dan imperialis, AS berada di garis depan, dan Eropa berdiri di belakang AS.
Ia menjelaskan, "Selama bertahun-tahun setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, seluruh Presiden AS mulai dari Jimmy Carter, Bill Clinton, hingga Barack Obama dari Partai Demokrat, Ronald Reagen, George Bush, dan Republikan bodoh sebelumnya, hingga Presiden saat ini yang pingsan itu, dan katanya ingin menyelamatkan rakyat Iran, semuanya berdiri melawan Republik Islam Iran, dan meminta bantuan dari siapa pun termasuk Rezim Zionis sebagai anjing gila yang dirantainya, serta beberapa negara kawasan."
Rahbar menganggap kemampuan mengubah ancaman-ancaman menjadi peluang sebagai bagian alamiah dari sebuah bangsa beriman.
"Pengalaman mengubah ancaman menjadi peluang yang dilakukan rakyat Iran selama era Perang Pertahanan Suci, menyebabkan hari ini setiap kali musuh berpikir untuk menggunakan opsi militer, mereka menyadari bahwa bangsa Iran tak bisa dikalahkan, sebagaimana berulangkali disampaikan kepada AS dan para penentang rakyat Iran, 'kedatanganan Anda atas kehendak Anda sendiri, tapi tidak dengan kepergian Anda', dan jika melakukan agresi, maka Anda akan menderita dan binasa," pungkasnya.