Khatib Salat Jumat kota Tehran mengatakan, universitas-universitas Iran, dibangun dari darah syuhada, oleh karena itu tidak akan merusak Revolusi Islam.
Hujatulislam Kazem Sedighi, Jumat (2/12/2022) dalam khutbah Jumatnya hari ini bertepatan dengan Hari Mahasiswa Iran, menyinggung sejumlah aksi melanggar kehormatan universitas di beberapa kampus negara ini.
Ia menuturkan, "Universitas-universitas dibangun atas nama, dan dari darah para syuhada, oleh karena itu aksi-aksi semacam ini tidak akan mampu merusak Revolusi Islam."
Khatib Jumat Tehran menambahkan, "Di masa sebelum Revolusi, saat Amerika Serikat mendominasi seluruh urusan negara mulai dari militer, kebudayaan, hingga hubungan internasional dan pemilihan wakil rakyat, gerakan mahasiswa langsung mengibarkan bendera Islam, maka dari itu ketika sejumlah peristiwa melanggar kehormatan universitas Iran di kampus terjadi belakangan ini, hal itu tidak akan bisa merusak Revolusi, karena universitas-universitas selalu melaksanakan kewajibannya di bawah naungan bendera Wilayah."
Menurut Sedighi, Republik Islam Iran selama 43 tahun berhadapan dengan seluruh kekuatan setan dan imperialis dengan semua rekam jejak dan fasilitas canggih serta bahaya-bahaya yang diciptakannya, dan musuh-musuh selalu kalah."
"Bangsa Iran telah mengubah seluruh ancaman penjajah menjadi peluang, pasalnya bangsa ini memiliki keyakinan bahwa seluruh umat adalah satu jiwa, satu kekuatan rasional dan satu hati," imbuhnya.
Hujatulislam Sedighi menegaskan, "Mengapa rakyat Iran sulit dikalahkan, karena mereka punya keyakinan wakil Imam Mahdi, adalah pemimpin mereka, dan Imam Mahdi tidak akan pernah meninggalkan mereka sendirian, dan Allah Swt sudah berjanji barangsiapa bertakwa maka ia akan dibantu-Nya."