Di tengah ketidakmampuan Rezim Zionis meredam aksi perlawanan di Tepi Barat, surat kabar Israel mengklaim ribuan senjata diselundupkan ke Tepi Barat, Palestina, dari Suriah dan Irak.
Yedioth Ahronoth, Sabtu (10/12/2022) melaporkan, senjata-senjata yang diselundupkan dari Suriah dan Irak itu disalurkan ke desa-desa dan kota di Tepi Barat, sehingga hampir tidak ada satu pun warga Palestina yang tak memiliki senjata.
Seorang pejabat Zionis kepada Yedioth Ahronoth mengatakan, "Kami memiliki sebuah pasukan gabungan polisi dan tentara Israel, untuk melakukan koordinasi menangani masalah ini. Sebagian besar senjata yang kami sita buatan Amerika Serikat, dari pangkalan-pangkalan militer yang sudah dikosongkan di Irak, dan dicuri lalu dibawah ke Tepi Barat."
Menurutnya masalah ini sulit untuk ditangani, akan tetapi penyelundupan senjata ke Tepi Barat dapat diperlambat dengan cara menutup perbatasan.
Sekitar satu tahun terakhir, berbeda dengan sebelumnya, Tepi Barat setiap hari menyaksikan bentrokan dan kontak senjata antara warga Palestina dengan militer serta pemukim Zionis.
Menurut situs Israel, Walla, awal tahun 2022 di tengah banyaknya ancaman, karena lemahnya Otorita Ramallah dan menurunnya aktivitas pasukan Israel, dikarenakan pembatasan-pembatasan Corona, masuknya senjata ke Tepi Barat mengalami peningkatan signifikan.