Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 7-10

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 7-8

 

┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ü┘É┘è ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄϬ┘É┘ç┘É Ïó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘î ┘ä┘É┘äÏ│┘æ┘ÄϺϪ┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (7) ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Å ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ«┘Å┘ê┘ç┘Å Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ¿┘æ┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ïú┘ÄÏ¿┘É┘è┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å Ï╣┘ÅÏÁ┘ÆÏ¿┘ÄÏ®┘î ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϺ┘å┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘ü┘É┘è ÏÂ┘Ä┘ä┘ÄϺ┘ä┘ì ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘ì (8)

 

Artinya:

Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya. (12: 7)

 

(Yaitu) ketika mereka berkata: "Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya (Bunyamin) lebih dicintai oleh ayah kita dari pada kita sendiri, padahal kita (ini) adalah satu golongan (yang kuat). Sesungguhnya ayah kita adalah dalam kekeliruan yang nyata. (12: 8)

 

Dalam pembahasan yang lalu, telah dijelaskan bahwa berdasarkan ayat-ayat al-Quran, peristiwa Nabi Yusuf dimulai dengan sebuah mimpi yang benar. Mimpi tersebut menunjukkan kedudukan tinggi dan mulia Nabi Yusuf as di masa mendatang. Akan tetapi untuk sampai pada kedudukan tersebut tidaklah mudah dan sederhana, karena sebelum itu beliau harus melampaui masa-masa yang penuh dengan pasang surut, suka dan duka, sehingga orang-orang yang mencari hakikat dan petunjuk haruslah memperhatikan hal-hal tersebut dan mengambil pelajaran darinya.

 

Ayat-ayat sebelumnya telah menyinggung mengenai mimpi Yusuf as. Akan tetapi, yang berlaku di alam nyata, adalah sesuatu yang berbeda. Putra-putra Nabi Ya'qub yang merupakan saudara-saudara Nabi Yusuf lain ibu, karena hanya Benyaminlah yang merupakan saudara Yusuf dari satu ayah dan satu ibu, memendam rasa hasud dan iri melihat kecintaan ayah mereka kepada Yusuf, yang dalam pandangan mereka melebihi kecintaan sang ayah kepada mereka. Suatu hari mereka berkumpul dan membicarakan hal ini. Salah seorang diantara mereka berkata, bahwa Ayah kita mencintai dua saudara kita itu lebih daripada kita. Padahal kita adalah putra-putranya yang gagah dan kuat. Dalam hal ini ayah telah bertindak keliru. Demikian mereka saling berbisik satu dengan yang lain.

 

Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Hakikat al-Quran sangat beraneka ragam, akan tetapi hanya mereka yang benar-benar berusaha mencari hakikat sajalah yang akan dapat mengambil manfaat darinya.

2. Hendaknya kita selalu menjaga sikap dan tingkah laku kita terhadap anak-anak kita. Karenamereka sangat sensitif terhadap sikap diskriminatifdan perasaan iri atau hasud bagaikan api dalam sekam, dan mudah berkobar.

 

Ayat ke 9

 

Ϻ┘é┘ÆϬ┘Å┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä Ïú┘Ä┘ê┘É ÏºÏÀ┘ÆÏ▒┘ÄÏ¡┘Å┘ê┘ç┘Å Ïú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘ïϺ ┘è┘ÄÏ«┘Æ┘ä┘Å ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Äϼ┘Æ┘ç┘Å Ïú┘ÄÏ¿┘É┘è┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄϬ┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Å┘êϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ç┘É ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ïϺ ÏÁ┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ¡┘É┘è┘å┘Ä (9)

 

Artinya:

Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia kesuatu daerah (yang tak dikenal) supaya perhatian ayahmu tertumpah kepadamu saja, dan sesudah itu hendaklah kamu menjadi orang-orang yang baik". (12: 9)

 

Pandangan yang keliru dalam menyimpulkan sikap kasih sayang ayah mereka terhadap Yusuf, telah membawa mereka kepada niat untuk menyingkirkan Yusuf selamanya sehingga perhatian ayah akan tertumpu kepada mereka. Ia mengatakan, "Setelah itu, barulah kita bertaubat dan memohon ampun kepada Allah. Allah pun pasti akan mengampuni kita, sehingga kita akan menjadi orang-orang yang baik dan mulia." Padahal taubat adalah pernyataan penyesalan dari perbuatan dosa, bukannya alasan untuk melakukan dosa.

 

Apabila seseorang mengatakan, sekarang kita melakukan dosa, kemudian besok kita bertaubat, maka hal ini dianggap sebagai tipuan dan akal-akalan. Hal itu sama saja jika seseorang mengatakan, sekarang aku memakan makanan yang beracun, baru setelah itu aku pergi ke dokter untuk berobat. Yang jelas, ide membunuh Yusuf, atau membuang beliau ke padang pasir, merupakan ide dan pikiran setan, yang menunjukkan adanya kobaran rasa dengki yang serius di dalam hati saudara-saudara Yusuf terhadap adiknya tersebut. Masalah ini merupakan lonceng tanda bahaya bagi seluruh anggota keluarga dan peringatan bagi setiap ayah dan ibu.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Perasaan dengki dan hasud bisa menyeret manusia sampai kepada saling bunuh diantara sesamasaudara. Yang demikian ini bukan hanya berkenaan dengan dengan Yusuf dan saudara-saudaranya, akan tetapi dalam peristiwa Habil dan Qabil pun kedengkian telah menyebabkan tangan Qabil berlumuran darah saudaranya sendiri, yaitu Habil.

2. Anak-anak memerlukan kasih sayang dari kedua orang tua mereka. Kekurangan kasih sayang akan menjadi bahaya besar yang dapat menyeret mereka kepada penyelewengan dan penyimpangan.

 

Ayat ke 10

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘é┘ÄϺϪ┘É┘ä┘î ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘é┘ÆϬ┘Å┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ä┘Æ┘é┘Å┘ê┘ç┘Å ┘ü┘É┘è Ï║┘Ä┘è┘ÄϺϿ┘ÄÏ®┘É Ïº┘ä┘Æϼ┘ÅÏ¿┘æ┘É ┘è┘Ä┘ä┘ÆϬ┘Ä┘é┘ÉÏÀ┘Æ┘ç┘Å Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏÂ┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Ä┘è┘æ┘ÄϺÏ▒┘ÄÏ®┘É ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄϺÏ╣┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (10)

 

Artinya:

Seorang diantara mereka berkata: "Janganlah kamu bunuh Yusuf, tetapi masukkanlah dia ke dasar sumur supaya dia dipungut oleh beberapa orang musafir, jika kamu hendak berbuat".(12: 10)

 

Oleh karena perasaan dengki atau hasud dikalangan saudara-saudara Yusuf berbeda-beda tingkatannya, dimana sebagian dari mereka ekstrim dan sebagian yang lainnya agak lemah, maka rencana untuk membunuh Yusuf ditentang oleh sebagian dari mereka. Karena itu salah seorang diantara mereka mengatakan, "Kita tidak perlu membunuh Yusuf, kita masukkan saja dia ke dalam dasar sumur, dan itu sudah cukup sehingga masalahkita pun dapat terselesaikan tanpa perselisihan, dan tangan kita pun tidak sampai terlumuri darah saudara sendiri. Yusuf pun akan tetap selamat di dasar sumur, sampai datangnya rombongan musafir yang memerlukan air sumur tersebut. Mereka tentu akan menemukan Yusuf dan membawanya bersama mereka. Ide ini disetujui oleh saudara-saudara Yusuf yang lain, sehingga Yusuf pun terhindar dari kematian.

 

Yang sangat menakjubkan ialah, terkadang sebuah larangan dan pencegahan perbuatan mungkar yang menyelamatkan nyawa manusia, bisa menjadi penyebab munculnya sebuah perubahan besar dalam perjalanan sejarah umat manusia. Dalam kisah ini, penentangan seorang saudara terhadap rencana pembunuhan Yusuf, telah menyebabkan nyawa Yusuf terselamatkan. Yusuf  pun, setelah naik ke tampuk kekuasaan, menyelamatkan negeri Mesir dari bahaya paceklik dan berbagai dekadensi moral masyarakatnya. Demikian pula dalam peristiwa lain, istri Fir'aun, telah berhasil mencegah rencana pembunuhan terhadap Musa as yang ketika itu masih bayi. Dengan demikian nyawa Musa terselamatkan.

 

Di tahun-tahun berikutnya, Nabi Musa as pun berhasil membebaskan kaum Bani Israel dari cengkraman kejahatan Fir'aun dan para kaki tangannya. Contoh-contoh sejarah yang sangat jelas ini, membuktikan kebenaran ayat al-Quran yang mengatakan,  "Barangsiapa menyelamatkan hidup seseorang, seakan dia telah menyelamatkan kehidupan semua orang."

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Apabila kita tidak mampu mencegah perbuatan jelek sepenuhnya, maka seberapa pun yang bisa kita lakukan, untuk mengurangi tingkat kejahatan tersebut, maka itulah yang harus kita lakukan. Sebagaimana salah satu saudara Yusuf as, yang mengatakan, daripada membunuh Yusuf, sebaiknya kita jatuhkan saja ia ke dalam sumur.

2. Dalam perbuatan salah dan jelek, hendaknyakita tidak menyerah kepada kelompok mayoritas, tetapi kita harus bisa menyampaikan pernyataan dan pandangan kita. Mungkin pernyataan dan pandangan kita itu dapat diterima oleh mereka.

Read 3108 times