Ayat ke 69
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï»┘ÄÏ«┘Ä┘ä┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä Ïó┘Ä┘ê┘Ä┘ë ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ïú┘ÄÏ«┘ÄϺ┘ç┘Å ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ïú┘Ä┘å┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ«┘Å┘ê┘â┘Ä ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ¿┘ÆϬ┘ÄϪ┘ÉÏ│┘Æ Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (69)
 
Artinya:
Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata: "Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan".(12: 69)
 
Dalam pembicaraan lalu telah disebutkan bahwa Nabi Ya'qub as pada akhirnya rela membiarkan putranya Benyamin pergi ke Mesir bersama saudara-saudaranya untuk mengambil saham dan bagiannya. Ayat tadi mengatakan,"Sewaktu mereka masuk untuk menemui Yusuf, maka Yusuf pun melakukan langkah-langkah tertentu untuk dapat berbicara secara terpisah dengan Benyamin. Yusuf pun mengenalkan dirinya kepada saudaranya seibu ini agar ia tidak lagi bersedih dan cemas. Karena Benyamin sendiri merasa khawatir terhadap perilaku saudara-saudaranya, dan takut bahwa dia pun akan mengalami nasib seperti Yusuf dan terpisah dari ayahnya. Karena itu Yusuf menarik kepercayaan Benyamin dan memintanya agar mau tinggal bersama Yusuf, dan Benyamin pun menerima.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Bohong memang tidak boleh dan terlarang, akan tetapi kadang kala seseorang tidak perlu menjelaskan setiap kebenaran. Selama Yusuf memandang tidak ada perlunya, maka beliau tidak memperkenalkan diri kepada saudara-saudaranya, dan mengungkapkan rahasia ini hanya kepada satu dari semua saudara beliau.
2. Setiap kali anda mendapat nikmat, maka lupakanlah kepahitan masa lalu. Tatkala Yusuf dan Benyamin saling bertemu, mereka pun melupakan semua kesedihan masa lalu.
 
Ayat ke 70
 
┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ϼ┘Ä┘ç┘æ┘ÄÏ▓┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¿┘Éϼ┘Ä┘ç┘ÄϺÏ▓┘É┘ç┘É┘à┘Æ Ï¼┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘É┘é┘ÄϺ┘è┘ÄÏ®┘Ä ┘ü┘É┘è Ï▒┘ÄÏ¡┘Æ┘ä┘É Ïú┘ÄÏ«┘É┘è┘ç┘É Ï½┘Å┘à┘æ┘Ä Ïú┘ÄÏ░┘æ┘Ä┘å┘Ä ┘à┘ÅÏñ┘ÄÏ░┘æ┘É┘å┘î Ïú┘Ä┘è┘æ┘ÄϬ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏ╣┘É┘èÏ▒┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ä┘ÄÏ│┘ÄϺÏ▒┘É┘é┘Å┘ê┘å┘Ä (70)
 
Artinya:
Maka tatkala telah disiapkan untuk mereka bahan makanan mereka, Yusuf memasukkan piala (tempat minum) ke dalam karung saudaranya. Kemudian berteriaklah seseorang yang menyerukan: "Hai kafilah, sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang mencuri".(12: 70)
 
Nabi Yusuf bermaksud menahan Benyamin di sisinya, sehingga dengan cara itu maka dalam perjalanan berikutnya saudara-saudara Yusuf akan terpaksa membawa ayah mereka ke Mesir. Sebelum itu beliau telah membicarakan masalah ini dengan Benyamin bahwa ia telah merancang suatu siasat, sebagaimana ketika beliau mengembalikan harga gandum yang mereka serahkan, agar mereka kembali dengan saudaranya. Kali ini siasat Yusuf as dilakukan dengan memasukkan sebuah bejana berharga mahal ke dalam karung gandum milik Benyamin. Para pegawai Yusuf as yang tidak mengerti tentang masalah ini, dengan sendirinya menganggap mereka itu telah mencuri bejana tersebut, ketika mereka menyadari bahwa salah satu bejana milik kerajaan telah hilang.
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Merancang dan menciptakan kondisi tertentu untuk suatu maslahat yang lebih penting adalah sesuatu yang boleh dilakukan, dengan syarat tidak ada kezaliman terhadap seseorang, sedangkan orang tak berdosa, yang akan ditampilkan sebagai korban dalam rencana tersebut, sudah diberitahu sebelumnya.
2. Kita harus senantiasa berhati-hati dan teliti terhadap teman-teman satu rombongan dan orang-orang yang bersama kita. Karena dengan adanya seorang yang berbuat kesalahan, maka masyarakat akan memandang seluruh anggota rombongan tersebut telah berbuat salah.
 
Ayat ke 71-72
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘é┘ÆÏ¿┘Ä┘ä┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘à┘ÄϺÏ░┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ü┘Æ┘é┘ÉÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä (71) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘å┘Ä┘ü┘Æ┘é┘ÉÏ»┘Å ÏÁ┘Å┘ê┘ÄϺÏ╣┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘É┘â┘É ┘ê┘Ä┘ä┘É┘à┘Ä┘å┘Æ Ï¼┘ÄϺÏí┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É Ï¡┘É┘à┘Æ┘ä┘Å Ï¿┘ÄÏ╣┘É┘èÏ▒┘ì ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÄϺ Ï¿┘É┘ç┘É Ï▓┘ÄÏ╣┘É┘è┘à┘î (72)
 
Artinya:
Mereka menjawab, sambil menghadap kepada penyeru-penyeru itu: "Barang apakah yang hilang dari pada kamu?"(12: 71)
 
Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya". (12: 72)
 
Para petugas kerajaan yang telah memahami bahwa bejana milik kerajaan, yang dipakai untuk menakar gandum telah hilang, segera memeriksa barang-barang milik rombongan saudara-saudara Yusuf. Sementara itu untuk menyemangatkan para pegawainya, Yusuf mengumumkan bahwa siapa yang menemukan kembali bejana tersebut, akan mendapat hadiah bahan makanan seberat beban seekor unta dan beliau  sendiri yang akan menjaminnya.
 
Dari dua ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Menentukan hadiah guna menumbuhkan semangat persaingan dan mendorong orang-orang untuk melakukan pekerjaan yang konstruktif, merupakan sesuatu yang diterima oleh Allah dan sunnah para nabi.
2. Hadiah haruslah sesuai dengan kondisi dan tuntutan zaman; bukan sekedar basa-basi yang tidak ada manfaatnya. Pada masa paceklik maka sebaik-baik hadiah adalah bahan makanan (gandum) seberat beban muatan seekor unta.
 
Ayat ke 73
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ Ϭ┘ÄϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘É┘à┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ ϼ┘ÉϪ┘Æ┘å┘ÄϺ ┘ä┘É┘å┘Å┘ü┘ÆÏ│┘ÉÏ»┘Ä ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘Å┘å┘æ┘ÄϺ Ï│┘ÄϺÏ▒┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (73)
 
Artinya:
Saudara-saudara Yusuf menjawab "Demi Allah sesungguhnya kamu mengetahui bahwa kami datang bukan untuk membuat kerusakan di negeri (ini) dan kami bukanlah para pencuri".(12: 73)
 
Sewaktu saudara-saudara Yusuf menyadari bahwa mereka dituduh telah mencuri, maka mereka pun membela diri danberkata, "Kami sebelumnya juga pernah datang ke negeri ini, dan kami tidak berbuat sedikit pun pencurian dan kejahatan. Mengapa kalian memperlakukan kami semacam ini? Kalian pun tahu bahwa kami bukan orang-orang yang melakukan perbuatan semacam ini!
 
Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1.Masa lalu yang baik, merupakan bukti kebaikan seseorang. Kecuali jika terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa orang tersebut telah berbuat kejahatan.
2. Pencurian adalah salah satu perbuatan merusak di atas bumi yang dapat mengakibatkan rusaknya kehidupan masyarakat di sebuah kawasan.