Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 15-18

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 15-16

 

┘ê┘ÄϺÏ│┘ÆϬ┘Ä┘ü┘ÆϬ┘ÄÏ¡┘Å┘êϺ ┘ê┘ÄÏ«┘ÄϺϿ┘Ä ┘â┘Å┘ä┘æ┘Šϼ┘ÄÏ¿┘æ┘ÄϺÏ▒┘ì Ï╣┘Ä┘å┘É┘èÏ»┘ì (15) ┘à┘É┘å┘Æ ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄϺϪ┘É┘ç┘É Ï¼┘Ä┘ç┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘Å ┘ê┘Ä┘è┘ÅÏ│┘Æ┘é┘Ä┘ë ┘à┘É┘å┘Æ ┘à┘ÄϺÏí┘ì ÏÁ┘ÄÏ»┘É┘èÏ»┘ì (16)

 

Artinya:

Dan mereka memohon kemenangan (atas musuh-musuh mereka) dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala. (14: 15)

 

Di hadapannya ada Jahannam dan dia akan diberi minuman dengan air nanah. (14: 16)

 

Kita telah membahas janji Tuhan kepada kaum Mukminin bahwa ancaman para penentang tidak berpengaruh. Bahkan para penentang itu akan binasa dan terkena murka ilahi di dunia.

 

Dalam ayat ini, al-Quran menjelaskan, "Janji Allah ini akan terbukti dan para penentang tidak akan mencapai maksudnya." Inilah ganjaran perbuatan mereka di dunia ini dan pada hari kiamat meraka akan diazab keras. Saking kerasnya azab neraka, dalam panasnya api neraka mereka tidak diberi air yang segar. Tapi sebaliknya, mereka diberi minuman air nanah.

 

Dalam al-Quran, para nabi menjanjikan pertolongan ilahi kepada kaum muslimin. Tetapi kemenangan akhir akan terwujud pada akhir zaman, di tangan salah satu aulia Allah yaitu Imam Mahdi af. Maka sepanjang sejarah, kaum mukminin dari agama manapun tengah menanti janji ilahi ini.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Seorang mukmin selamanya tidak pernah putus asa dan senantiasa menanti kondisi yang lebih baik, hancurnya kezaliman dan berdirinya pemerintahan dunia yang adil.

2. Para penentang mengira gangguan dan ancamannya tidak akan dibalas. Pengadilan kiamat akan membuktikan kesalahan mereka dan menentukan balasannya.

 

Ayat ke 17

 

┘è┘ÄϬ┘Äϼ┘ÄÏ▒┘æ┘ÄÏ╣┘Å┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘â┘ÄϺϻ┘Å ┘è┘ÅÏ│┘É┘èÏ║┘Å┘ç┘Å ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏú┘ÆϬ┘É┘è┘ç┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ê┘ÆϬ┘Å ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É ┘à┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘ì ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ï¿┘É┘à┘Ä┘è┘æ┘ÉϬ┘ì ┘ê┘Ä┘à┘É┘å┘Æ ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄϺϪ┘É┘ç┘É Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘î Ï║┘Ä┘ä┘É┘èÏ©┘î (17)

 

Artinya:

Diminumnnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat. (14: 17)

 

Melanjutkan ayat sebelumnya, ayat ini mengungkapkan kondisi kaum Kafir di neraka. Karena kehausan dan tidak menemukan air, mereka terpaksa meminum air nanah. Sebagaimana siksaan bagi orang yang meminum khamar dan menghina kaum Mukminin, kini mereka berada dalam keadaan terhina.

 

Di sisi lain, azab hari kebangkitan sangat berat bagi penghuni neraka, sampai mereka melihat kematian di depannya. Namun tiada kematian pada hari kiamat dan di sana azab tiada akhirnya.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Dengan berjalannya waktu, azab neraka tidak mudah bagi para penghuni neraka, hingga mereka terbiasa dengan azab tersebut. Sebaliknya, semakin lama azab semakin keras.

2. Neraka tiada akhirnya, azab abadi dan tidak menyebabkan kematian.

 

Ayat ke 18

 

┘à┘ÄϽ┘Ä┘ä┘ŠϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉÏ▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É┘à┘Æ Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘ÄϺ┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘â┘ÄÏ▒┘Ä┘à┘ÄϺϻ┘ì ϺÏ┤┘ÆϬ┘ÄÏ»┘æ┘ÄϬ┘Æ Ï¿┘É┘ç┘É Ïº┘äÏ▒┘æ┘É┘èÏ¡┘Å ┘ü┘É┘è ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì Ï╣┘ÄϺÏÁ┘É┘ü┘ì ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘é┘ÆÏ»┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ ┘â┘ÄÏ│┘ÄÏ¿┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘äÏÂ┘æ┘Ä┘ä┘ÄϺ┘ä┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¿┘ÄÏ╣┘É┘èÏ»┘Å (18)

 

Artinya:

Orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, amalan-amalan mereka adalah seperti abu yang ditiup angin dengan keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sedikitpun dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (14: 18)

 

Al-Quran dalam berbagai ayat menegaskan hampanya perbuatan orang kafir, bagaikan abu yang diterpa angin kencang. Hal Ini berkaitan dengan perbuatan baik mereka, sedangkan perhitungan perbuatan buruknya telah jelas. Perbuatan baik meraka, tidak berarti dan sirna akibat perbuatan buruknya. Inilah ketentuan habth amal yang dijelaskan dalam al-Quran.

 

Namun bagi kaum Mukminin, Allah memberikan ketentuan merubah perbuatan buruknya menjadi kebaikan, jika bertaubat, menyesal dan memperbaiki perilakunya. Berkaitan dengan kesesatan dan manusia yang tersesat, al-Quran mendeskripsikannya beragam. Kadang menunjuknya dengan kesesatan yang nyata dan terkadang kesesatan yang jauh dan dalam. Ayat ini membicarakan tentang orang kafir yang sangat jauh dari kebenaran, dikatakan, "Mereka jauh dari jalan yang benar, sehingga sangat sulit bagi mereka untuk kembali."

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Perbuatan orang kafir yang lahirnya kelihatan baik. Karena batin mereka tidak bersih laksana abu yang didalamnya api. Tiada yang tersisa, kecuali hitamnya asap.

2. Jangan tertipu oleh perbuatan orang kafir, karena tidak memiliki landasan dan cepat berlalu, tercerai berai dan binasa.

Read 4766 times