Media rezim Zionis Israel menulis, kepentingan Israel mengharuskan untuk memandang positif kudeta di Sudan, karena Abdel Fattah Al Burhan yang merebut kekuasaan, merupakan pendukung normalisasi hubungan dengan Israel.
Surat kabar Israel Hayom, Selasa (26/10/2021) mengutip salah satu sumber Israel menulis, "Dengan memperhatikan situasi yang berkembang di Sudan, lebih baik kita mendukung militer dan komandannya yaitu Abdel Fattah Al Burhan, Ketua Dewan Transisi, bukan Abdalla Hamdok."
Sehari sebelumnya Abdel Fattah Al Burhan membubarkan Dewan Kedaulatan dan pemerintah Sudan pimpinan Abdallah Hamdok, dan menangkapnya bersama sejumlah menteri. Aksi ini dianggap banyak pihak sebagai kudeta militer.
Menurut sumber yang dikutip Israel Hayom, kudeta tidak bisa dihindarkan. Sudah beberapa tahun lamanya pemimpin dukungan militer dari satu sisi, dan perdana menteri di sisi lain melangkah dari dua sisi yang berlawanan, jelas bahwa masalah ini akan mencapai tahap yang menentukan.
Israel Hayom menulis, "Karena militer Sudan adalah institusi paling kuat di negara ini, dan karena Abdel Fattah Al Burhan, adalah Panglima Militer Sudan, maka perkembangan terbaru ini merupakan kesempatan bagus untuk mewujudkan stabilitas di Sudan, dan hal ini vital bagi kawasan, dan penting bagi upaya penguatan hubungan terutama dengan Amerika Serikat, negara Barat dan Israel."