Bakr atau Bukair bin Hamran al-Ahmari
Bakr atau Bukair bin Hamran al-Ahmari adalah pembunuh Muslim bin Aqil.
Ia merupakan pendukung Yazid bin Muawiyah sejak pengangkatannya sebagai khalifah. Pada tahun 60 HQ dalam proses kebangkitan Imam Husein as, Muslim bin Aqil, wakil Imam Husein as dikirim ke Kufah. Saat berada di kota ini dan ketika pasukan Yazid bin Muawiyah ingin menangkapnya, Bakr bin Hamran al-Ahmari bertemu dengan Muslim bin Aqil di sebuah gang dan akhirnya terjadi duel di antara keduanya. Bakr berhasil menebas wajah Muslim dan merobek bibirnya, tapi pada saat yang sama Muslim bin Aqil juga berhasil melukainya.
Setelah kejadian itu, Bakr meminta kepada Ubaidillah bin Ziyad agar mengeluarkan perintah kepadanya membunuh Muslim bin Aqil. Karena sebelumnya ia sempat kalah dalam berduel dan terluka, Bakr begitu mendendam dan ingin sekali membunuh Muslim bin Aqil dengan tangannya sendiri.
Muslim bin Aqil berhasil ditangkap. Sesuai dengan perintah Ubaidillah bin Ziyad, Muslim akan dilempar dari atap gedung Dar al-Imarah. Tapi Bakr membunuhnya dengan dua tebasan pedang dan memisahkan kepalanya dari badannya lalu melempar badannya dari atas istana.
Suatu hari ketika Ubaidillah bertanya kepadanya, "Ketika engkau hendak membunuh Muslim bin Aqil, apa yang dikatakannya?"
Bakr menjawab, "Ia mengucapkan tasbih dan istighfar serta shalawat kepada Nabi Muhammad Saw dan Ahlul Bait-nya. Setelah itu ia berdoa, ‘Ya Allah! Adili antara kami dan kaum yang berbohong dan menipu kami."
Sebuah penukilan dalam buku Raudhah as-Syuhada menyebutkan sebuah riwayat sahih menyebutkan, Bukair bin Hamran menggugursyahidkan Muslim, memenggal kepalanya dan membawanya kepada Ibnu Ziyad lalu melempar badannya dari atas istana ke bawah.
Sumber:
1. Tarjamah Irsyad, Rasouli Mahallati.
2. Tarjamah Luhuf, Fahri.
3. Mausu'ah al-Imam Husein as.
4. Nafas al-Mahmum.