Kerugian Akibat Jauhnya Anak dari Ibu

Rate this item
(0 votes)

Anak harus hidup bersama ibunya dan setidaknya sampai akhir tahapan masa kanak-kanaknya. Pentingnya masalah ini dapat dirasakan dari pelbagai sudut pandang, utamanya dari sisi pendidikan anak. Karena ibu merupakan pemuas dan pembentuk kepribadian anak dari sisi emosi dan akhlak, dimana sebagian besar mempengaruhinya di masa kanak-kanak. Bila ibu terpaksa harus bekerja di luar rumah atau bepergian, hendaknya memilih baby sitter yang akrab dengan anak-anak dan melewati sebagian besar waktunya bersama anak dengan penuh kasih sayang.

 

Di masyarakat yang tidak memiliki prinsip untuk menjalani kehidupannya atau tidak memiliki pemikiran yang jelas, semua urusan termasuk masalah pendidikan tidak jelas, bahkan carut marut. Betapa banyak ibu-ibu yang lebih suka melakukan aktifitas di pelbagai tempat dan menyerahkan anaknya kepada pembantu atau bila beruntung kepada baby sitter. Bagi mereka tidak penting apa yang terjadi pada anaknya dan akan menjadi pribadi seperti apa di masa mendatang. Berpisah dari anak jangan dipandang sebagai perbuatan kecil atau sederhana. Tapi bila hal itu harus terjadi, ibu harus memikirkan jaminan dan keamanan yang diperlukan bagi si anak.

 

Anak yang hidup jauh dari ibu

Anak kecil sangat sensitif berpisah dari ibunya dan sangat sedikit dari mereka yang dapat menerima kondisi barunya, sekalipun ada yang menyayanginya, tapi tetap saja itu tidak enak baginya. Anak kecil yang berpisah dengan ibunya akan merasa tidak enak. Dunia dianggapnya gelap, asing, tanpa cinta, bahkan telah kehilangan keramahan dan keamanan.

 

Anak yang jauh dan terpisah dari ibunya senantiasa sedih dan tertekan. Ia tidak tertawa dari batinnya dan kondisinya secara umum tidak begitu baik, bahkan tidak ada nafsu makan. Wajahnya pucat dan senantiasa gelisah. Terkadang ia terbangun di malam hari dan seringnya mencari alasan.

 

Anak kecil bisa menerima ketidakhadiran ibunya bila mengetahui bahwa ibunya akan kembali ke rumah setelah beberapa waktu bepergian. Tapi ketika ada yang mengabarkan kepadanya bahwa ibunya tidak pulang seperti biasanya, penyampaian berita ini terkadang dapat membuatnya shock. Bila seorang ibu terpaksa harus berpisah dengan anaknya, setidaknya ia harus memastikan dirinya akan segera kembali dan melihatnya.

 

Salah bila menganggap anak kecil tidak dapat membedakan mana ibunya dan yang bukan, sehingga menyimpulkan anak itu dapat menanggung perpisahan dengan ibunya. Hasil penelitian membuktikan bahwa anak berusia satu setengah bulan akan memberi reaksi bila dipisahkan dari ibunya, sekalipun masalah gizinya dapat dipenuhi. Anak seusia itu sudah merasakan kesakitan dengan perpisahan itu.

 

Terpisahnya anak dari ibunya akan menyebabkan gangguan dalam diri dan perilaku anak. Riset yang dilakukan dalam masalah ini menunjukkan sebagian anak kecil justru menjadi keras, suka menyerang, tidak seimbang, tidak berempati dan berbuat seenaknya sendiri. Ia suka mengisolasi diri dan tidak ingin bersosialisasi. Sebagian lainnya keras kepala dan suka mencari alasan. Mereka menjadi mengerti bagaimana lari dari rumah, merasa tidak ada yang menyayanginya dan dari sisi psikologis ia tidak pernah merasa puas.

 

Anak membutuhkan belaian dan kasih sayang yang hakiki. Apa yang dilakukan oleh seorang baby sitter tidak dapat memenuhi kebutuhan ini sepenuhnya. Sekaitan dengan masalah pertumbuhan anak, telah dilakukan penelitian yang hasilnya menyebutkan anak yang tumbuh dalam kondisi demikian mengalami keterlambatan pertumbuhan dan selama jarak perpisahan ini semakin lebar, maka pertumbuhan anak juga semakin lambat. Khususnya bagi anak yang memiliki kecerdasan otak. Kepribadian anak yang seperti ini dari sisi moral dan emosi tidak cepat berkembang, bahkan masalah ini akan mempengaruhinya ketika telah besar. Hal ini mencakup masalah pertumbuhan psikologis anak dan boleh dikata anak menderita keterlambatan pertumbuhan psikologis.

 

Ketiadaan ibu di sisi anak bila terjadi berulang-ulang akan membuat anak itu dari sisi emosi menjadi orang yang tidak peduli dan ini sangat merugikan anak itu. Anak juga tidak mau menerima orang lain sebagai ibunya dan senantiasa melawan.

 

Sebagian dampak dari ketidakhadiran ibu di sisi anaknya sangat merugikan terkait dengan:

 

1. Lama ketidakhadiran ibu. Semakin lama seorang ibu berpisah dengan anaknya, maka kerugian yang diderita oleh anak akan semakin besar pula.

 

2. Usia anak ketika ibu tidak hadir di sisinya. Semakin kecil usia anak sewaktu berpisah dengan ibunya, maka dampak buruk perpisahan itu semakin besar.

 

3. Jenis kehidupan pasca ketidakhadiran ibu. Bila kehidupan anak semakin memburukdan membingungkan, maka pengaruh tidak adanya ibu akan semakin merugikan anak.

 

4. Sikap baby sitter di saat tidak ada ibu. Bila baby sitter semakin bersikap keras dampaknya emosi anak semakin tidak baik.

 

5. Pemenuhan kebutuhan anak. Semakin buruk pemenuhan kebutuhan anak seperti air, makanan, istirahat dan lain-lain, maka dampaknya juga akan semakin buruk bagi anak.

 

Dalam situasi ketidakhadiran ibu di sisinya, terkadang anak menangis sendirian. Nah, dalam kondisi ini jangan memaksa anak untuk menghentikan tangisannya, tapi harus duduk di sisinya dan secara perlahan-lahan menenangkannya.

 

Jenis ketidakhadiran ibu

Kembali lagi bahwa semakin lama ibu tidak hadir di sisi anaknya, maka kerugian yang diderita anak juga semakin besar. Bila anak mulai membiasakan diri dengan kondisi ini, di dalam dirinya sifat tidak peduli menjadi dominan dan perlahan-lahan ia tidak mengenal ibunya. Sementara bila kondisi ini tidak dikontrol, anak akan sampai pada satu kesimpulan tidak mau menerima ibunya. Tapi perlu diketahui bahwa ketidakhadiran ibu di sisi anaknya tidak harus lama, karena terkadang ketidakhadiran ibu yang hanya sebentar juga dapat menciptakan kekacauan dalam diri anak.

 

Jangan pernah pergi dari hadapan anak dengan memanfaatkan kesempatan kelalaiannya. Bila setelah anak pergi ke play group atau taman kanak-kanak dan ibu ingin bepergian, maka sejak awal hal ini sudah disampaikan kepada anak. Karena ketika anak kembali dari sekolah, ia mengharapkan sambutan ibunya dan mencari ibunya, sementara bila tidak menemukan ibunya, maka hal itu akan sangat menyakitkan baginya.

Read 1844 times