روي عن ابي الحسن الرضا عليه السلام قَالَ:
«أَوْحَى اللَّهُ عَزَّ وَ جَلَّ إِلَى نَبِيٍّ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ إِذَا أُطِعْتُ رَضِيتُ وَ إِذَا رَضِيتُ بَارَكْتُ وَ لَيْسَ لِبَرَكَتِي نِهَايَةٌ»
Imam Ridho as berkata: "Allah Swt mewahyukan kepada satu nabi di antara para nabi jika Aku ditaati, maka Aku akan ridho dan jika Aku ridho, maka Aku akan memberkahi, dan tidak ada akhir dari berkah-Ku."
Ayatullah Mojtaba Tehrani menjelaskan, "Ketika Allah Swt ditaati hamba-Nya, Dia akan ridho. Dan ketika Allah Swt meridhoi, maka Dia akan melimpahkan berkah-Nya. Berkah di sini berarti kesinambungan dalam pelimpahannya. Yakni nikmat itu senantiasa dilimpahkan kepada hamba untuk digunakan di jalan kebaikan."
"Dalam riwayat disebutkan bahwa maksiat akan menimbulkan banyak masalah akan tetapi ketaatan akan mengundang nikmat Allah Swt yang berkesinambungan yang tentunya dengan berkah dan kebaikan."
"Namun poin penting lainnya adalah jangan kalian meminta nikmat dari Allah Swt. Akan tetapi mintalah nikmat yang di dalamnya ada kebaikan untuk kalian. Katakanlah: Ya Allah! Limpahkanlah rejeki yang di dalamnya ada kebaikan untukku dan cocok untukku. Karena mungkin saja di sampingnya ada kesusahan atau lubang yang semuanya kalian masukkan di situ akan tetapi kalian tidak dapat memanfaatkannya. Oleh karena itu, orang yang berakal akan meminta nikmat yang di dalamnya ada kebaikan dan berkah untukknya dan benar-benar dapat dinikmati. Dan jika nikmat seperti ini yang kalian inginkan, maka taatilah Allah Swt!"
كافي ج2ص275-بحارالانوارج73ص341-وسائل الشيعه ج15ص307