Salah satu pemandangan indah yang digambarkan oleh al-Quran adalah wajah penuh cahaya para penghuni surga.
Para penghuni surga adalah mereka yang senantiasa menganggap Allah sebagai pengawas semua urusannya. Para penghuni surga adalah mereka yang beribadah dan menghamba kepada Allah dengan penuh keikhlasan dan kecintaan.
Di dunia materi mereka adalah orang-orang yang mencari kebenaran, rendah hati, penuh kasih sayang dan melayani masyarakat. Mereka mendorong masyarakat menuju pada kesucian dan keadilan.
Mereka benar-benar tahu dan sadar atas apa yang dilakukannya. Di alam akhirat keimanan mereka yang pada hakikatnya adalah cahaya hidayah akan menjelma menjadi cahaya dan sinar secara lahir. Mereka tampil dengan wajah-wajah bersinar dan berbeda dengan para penghuni neraka.
Para penghuni surga adalah mereka yang suka berinfak dan Allah memberikan balasan kepada mereka berupa surga.
Orang-orang bertakwa yang membagi-bagikan harta kekayaannya kepada para fakir dan miskin akan mencapai derajat yang tidak akan dicapai orang lain.
Dialog dua kelompok antara para penghuni surga dan penghuni neraka menurut al-Quran bisa disimak dengan baik.
"(yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.
Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang yang beriman: "Tunggulah kami supaya kami dapat mengambil sebahagian dari cahayamu". Dikatakan (kepada mereka): "Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya (untukmu)". Lalu diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu. Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari situ ada siksa.
Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata: "Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?" Mereka menjawab: "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu." (QS. Hadid: 12-14)
Orang-orang yang memiliki wajah bercahaya dan bersinar adalah mereka yang benar-benar bertaubat. Mereka yang terkadang melalaikan kesucian hatinya, telah mengotori hatinya dengan perbuatan dosa. Bila mereka benar-benar meminta ampunan kepada Allah, maka Allah pasti membuka pintu rahmat dan kasih sayang-Nya untuk mereka.
Kepada hamba-hamba-Nya Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Tahrim: 8) (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)