Seorang pakar agama menyatakan bahwa Quranisasi masyarakat merupakan perhatian Rasulullah saw. Ia mengatakan bayhwa Semua anjuran Rasulullah untuk menghafal dan menulis Al-Quran adalah agar Al-Quran hadir di tengah masyarakat.
Rasulullah saw bersabda, "Celakalah orang yang membaca Al-Qur'an di antara bibirnya, namun dia tidak merenungkannya".
Parstoday melaporkan,Hujatul Islam Ali Taghizadeh, Kepala Organisasi Darul Quran al-Karim Iran menyinggung pentingnya menyampaikan isi Al-Quran kepada masyarakat dengan berkata, Allah berfirman dalam Surah Al-Imran bahwa 'Ingatlah bahwa Allah mengambil perjanjian dan janji dari semua orang yang diberi Kitab untuk menjelaskan Kitab Allah kepada manusia dan bukan untuk menyembunyikannya'.
Hujatul Islam Taghizadeh melanjutkan, "Sementara itu, sebagian orang tidak menyampaikan firman Tuhan, dan setiap orang ingin mengarahkan orang ke arah yang dapat dengan mudah mencapai kepentingan mereka sendiri".
Menyatakan bahwa Tuhan membuat perjanjian dengan mereka yang menyampaikan wahyu ilahi kepada manusia, Taghizadeh berkata, "Membuat perjanjian" berarti "membuat kesepakatan yang kuat dengan individu-individu," tetapi Tuhan berfirman bahwa ketika perjanjian ini tidak terpenuhi, manusia dituntun ke arah lain".
Pakar agama ini mengemukakan bahwa membaca Al-Quran dan seni Al-Quran hendaknya menjadi pengantar kepada pengenalan terhadap Al-Quran, seraya menambahkan, "Pengenalan terhadap Al-Quran merupakan pengantar kepada perenungan Al-Quran, dan terbentuklah masyarakat yang Al-Quran ketika para anggotanya merenungkan Al-Quran".
Taghizadeh menegaskan, "Berkat Revolusi Islam di tengah masyarakat Iran, ketika ulama berbicara, masyarakat mengatakan bahwa mereka menyampaikan firman Tuhan dan agama. Kami berharap proses perenungan Al-Quran akan membawa firman Tuhan ke dalam konteks masyarakat. Tadabur berarti memikirkan makna ayat-ayat Al-Quran dan hubungan antar konsep-konsepnya. Dalam Al-Quran dan sabda Nabi Muhammad saw serta Ahlul Baitnya, banyak penekanan diletakkan pada perenungan Al-Quran dan pemahaman maknanya".
Pakar Al-Quran ini menambahkan, "Salah satu adab dalam membaca Al-Quran adalah memperhatikan makna-makna Al-Quran dan merenungkan ayat-ayatnya. Karena tujuan diturunkannya Al-Quran adalah untuk mengamalkan ayat-ayatnya. Dan memperhatikan makna-makna dan merenungkan Al-Quran merupakan pengantar dan pintu gerbang untuk mengamalkan nasihat dan petunjuknya,".