کمالوندی

کمالوندی

Kami menjadikan persatuan sebagai prinsip dan bila kita juga merasa ada kewajiban syaariat, tapi bila dalam melaksanakannya bakal muncul ketegangan dan menghancurkan persatuan, sudah barang tentu melaksanakan hal yang kita anggap kewajiban syariat itu menjadi haram dan menjaga persatuan adalah wajib.

Pasca wafatnya Imam Khomeini ra, para pejabat tinggi negara menyikapi masalah yang terjadi secara cerdas dan kokoh. Semua pribadi dan lembaga yang dianggap musuh dapat berinvestasi pada mereka ternyata menyikapi konspirasi musuh dengan tegar, jujur dan ikhlas. Mulai dari keluarga kantor, keluarga Imam Khomeini dan anak-anaknya, hingga para pejabat negara, ulama dan tokoh masyarakat kita dengan baik, tegar, tegas, cerdas, ikhlas menyikapi masalah ini. Kejadian ini pada hakikatnya membuat musuh kebingungan.

Di barisan selanjutnya para pejabat negara ternyata juga memiliki sikap yang sama. Sementara masyarakat umum, sejujurnya dalam kesucian dan keikhlasan mereka tidak patut diragukan. Dalam periode ini, semua menunjukkan sikap yang benar. Sudah semestinya kewaspadaan dan perhatian pada konspirasi musuh senantiasa mendapat perhatian. Ketika musuh berkeinginan menciptakan perselisihan, biasanya mereka tidak menjelaskan niatnya secara transparan, tapi mereka menyampaikan ucapannya bagi benak kelompok yang merasa memang benar ucapan itu dan harus menyikapnya dengan protes. Sampai di sini kewaspadaan merupakan satu hal yang penting dan harus menghadapi konspirasi musuh.

Saya tidak dapat melupakan peristiwa di musim semi 1365 Hs, hari ketika Imam Khomeini ra terbaring di rumah sakit. Beliau mengalami masalah jantung dan telah terbaring di sana sekitar sepuluh atau lima belas hari. Waktu itu saya tidak berada di Tehran. Agha Haj Ahmad, anak Imam yang mulia, menelpon saya dan meminta agar saya segera ke Tehran. Saya langsung paham ada masalah bagi Imam Khomeini ra. Waktu itu juga saya berangkat dan seteah menyelesaikan perjalanan selama beberapa jam, saya tiba di Tehran. Saya termasuk orang pertama dari pejabat negara yang, mungkin sekitar sepuluh jam setelah beliau dilarikan ke rumah sakit, berada di sisi beliau. Pada waktu itu, saudara Hashemi Rafsanjani tengah berada di medan perang dan tidak ada orang lain lagi yang mengetahui masalah ini.

Saya melewati hari-hari yang sangat mendebarkan dan sulit. Saya menemui Imam. Ketika telah dekat dengan pembaringannya, saya tak dapat menahan diri dan langsung menangis. Beliau memandang saya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Setelah itu beliau mengucapkan beberapa patah kata. Karena ucapan beliau pendek, saya menghapalnya dan kemudian keluar dari ruangan lalu menulis ucapan beliau. Agha Sanei juga berada di ruang itu. Saya meminta bantuannya agar dapat menuliskan ucapan Imam sesuai dengan yang disampaikannya.

Kami sangat khawatir ketika jantung Imam Khomeini ra mengalami masalah. Ketika saya tiba, beliau telah siap menghadapi kejadian yang mungkin akan terjadi. Mestinya, ungkapan paling penting yang ada dalam benak beliau dalam kondisi sangat sensitif seperti itu kepada kami. Beliau berkata, ÔÇ£Kalian harus kuat dan jangan sampai merasa lemah. Bertawakallah kepada Allah. Asyiddau ÔÇÿAlal Kuffar Ruhamau Bainahum.[1] Bila kalian bersatu, niscaya tidak ada yang dapat melakukan sesuatupun terhadap kalian.ÔÇØ Menurut saya, wasiat Imam Khomeini ra dapat diringkas dalam beberapa kalimat ini.

Beliau benar-benar seorang hakim dan bukti sempurna dari ucapan ÔÇ£Shairurat al-Insan ÔÇÿAlaman ÔÇÿAqliyan Mudhahiyan Lil ÔÇÿAlamil ÔÇÿAiniÔÇØ. Manusia merasa semua hakikat dunia terejawantahkan pada dirinya. Beliau melihat dan memahami segala sesuatu dengan jelas dan terang benderang sesuai dengan cahaya jiwa, pandangan rahmani dan hikmahnya, bukan dengan argumentasi dan penyusunan silogisme biasa, sementara orang lain berusaha menyampaikan dirinya ke sana dengan bantuan tongkatnya. (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)

Sumber: Madhe Khourshid; Gozideh-i az Khaterat Hazrate Ayatollah al-Udzma Sayid Ali Khamenei Darbare-ye Shakhsiyat-e Imam Khomeini ra, Rahbar-e Kabir-e Engqhelab Eslami, Entesharat Enqelab Eslami, 1391 HS, Tehran, cetakan pertama.



[1] . QS. al-Fath: 29, ÔÇ£Orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.ÔÇØ

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran menyatakan Amerika Serikat dengan alasan pemberantasan terorisme sedang melanjutkan unilateralisme dan pelanggaran kedaulatan negara-negara.

IRNA melaporkan, Ali Shamkhani dalam sidang Dewan Tinggi Jameeh Modarrisin Hauzah Ilmiah Qom mengatakan, ÔÇ£Upaya Amerika Serikat untuk menciptakan aliansi anti-terorisme dengan disertai sejumlah negara yang termasuk di antara pendukung para teroris, mencurigakan dan tidak transparan.ÔÇØ

Shamkhani menegaskan bahwa aksi Amerika Serikat ini adalah dalam rangka menyimpangkan opini umum dunia atas peran porosnya dan juga negara-negara pendukungnya dalam mempersenjatai dan memperkuat kelompok-kelompok teroris dengan alasan penggulingan pemerintah Suriah.

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran menambahkan, Amerika Serikat dengan tujuan melaranggar kedaulatan negara-negara selain untuk melarikan diri ke depan, memasukkan kelanjutan unilateralisme dan pengabaian lembaga-lembaga internasional dalam program kerjanya serta untuk tampil sebagai pahlawan ala film-film Holywood dalam menyelesaikan krisis yang diciptakannya sendiri.

Wakil Pemimpin Besar Revolusi Islam di Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran ini juga menilai upaya kolektif global dalam pemberantasan terorisme secara jujur, transparan dan tanpa diskriminasi, sebagai cara Republik Islam Iranyang tidak dapat diubah .(

Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Miqdad menilai penghormatan terhadap independensi negara-negara sebagai faktor utama dalam [upaya] pemberantasan terorisme.
 

Miqdad dalam artikel yang dimuat oleh koran al-BannaÔÇÖ terbitan Lebanon, mengkritik pihak-pihak yang sekarang di hadapan masyarakat dunia mengumumkan perang melawan terorisme, sementara mereka sebelumnya adalah para pendukung finansial dan senjata bagi para teroris. Dijelaskannya, aliansi anti-kelompok Takfiri dan teroris ISIS, jika menyimpan itikad baik dan keseriusan, maka harus menghormati independensi dan kedaulatan negara-negara.

Menyinggung bahwa rezim Saudi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan para teroris ke Suriah, Miqdad menegaskan, sidang pada hari Kamis (12/9) di Jeddah hanya untuk menutupi campur tangan Arab Saudi dalam terorisme yang telah diprogram Amerika Serikat.

Miqdad juga menambahkan, penggunaan topik terorisme untuk menciptakan aliansi yang tidak ada kaitannya dengan pemberantasan terorisme dan juga aktivitas militer unilateral di Irak dan Suriah, merupakan agresi ke Irak dan Suriah yang sama sekali tidak akan membuahkan hasil.

Wakil Menlu Suriah menuding para keluarga rezim berkuasa Saudi sebagai pencipta kelompok al-Qaeda dan pecahan-pencahannya dalam rangka memecah-belah dan menyulut perpecahan antarmazhab di Irak dan Suriah.

Pejabat Suriah ini juga menuntut negara-negara regional untuk berperang melawan rezim Zionis sebagai pondasi dan titik utama terorisme di kawasan.

Para ulama Malaysia mengharamkan kerjasama dengan kelompok teroris ISIS.
 

IRNA melaporkan, Harunsani Zakaria, mufti Perak, Malaysia, mengumumkan haram hukumnya kerjasama dengan kelompok teroris ISIS, menyusul partisipasi sejumlah warga negara ini dalam kelompok teroris tersebut. Ia juga mengharapkan langkah serius pemerintah dalam menghadapai terorisme.

 

Mufti Kelantan juga mengimbau warga untuk mengenal lebih dalam makna kata jihad dalam Islam.

 

Ketua Fakultas Riset Internasional dan Hukum Universitas Utara Malaysia (UUM) juga menyinggung berbagai ­aktivitas kelompok ISIS dan mengimbau warga untuk tidak bergabung dengan kelompok teroris itu.

 

Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak meminta para ulama negara ini untuk memberikan pencerahan kepada warga tentang partisipasi sejumlah warga Malaysia dalam berbagai bentrokan di Irak dan Suriah.(

Wakil ketua partai berkuasa Turki menyatakan, Ankara menentang intervensi asing dalam menyelesaikan masalah Timur Tengah.
 

IRNA melaporkan, Mehmet Ali Sahin, wakil ketua partai berkuasa Keadilan dan Pembangunan mengatakan, ÔÇ£Masalah negara-negara Timur Tengah harus diselesaikan dengan kesepahaman rakyat dan para pejabat negara-negara tersebut.ÔÇØ

 

Sahin mengatakan, ÔÇ£Amerika Serikat memimpin sebuah aliansi anti-kelompok teroris ISIS, akan tetapi Turki mengingat kedekatannya dari sisi geografis, mengharapkan penyelesaian masalah ini dengan memperhatikan kapasitas di kawasan.ÔÇØ

 

Menyinggung pertemuan Menlu AS John Kerry dengan para pejabat tinggi Turki pada hari Jumat (12/9), dan upaya untuk meyakinkan Turki agar bersedia berpartisipasi dalam aliansi anti-ISIS, Sahin mengatakan, ÔÇ£49 warga Turki saat ini berada di tangan ISIS dan Ankara harus waspada dan berhati-hati demi keselamatan nyawa mereka (tawanan).ÔÇØ

 

Menteri Luar Negeri Turki pada Kamis dalam sidang para menteri AS dan 10 negara Arab di Jeddah, Arab Saudi, menolak menandatangani deklarasi final sidang tersebut.

Selasa, 09 September 2014 00:00

Apa Sebenarnya Misi Menlu Denmark ke Iran?

Menteri Luar Negeri Denmark berkunjung ke Iran membawa misi mengajukan permintaan kepada para pejabat tinggi Republik Islam untuk bergabung dengan aliansi internasional yang telah dibentuk dalam menghadapi terorisme Takfiri di Irak.

Tasnim News melaporkan, misi Menteri Luar Negeri Denmark ke Iran adalah merangkul Iran untuk berpartisipasi dalam aliansi internasional anti-terorisme Takfiri ISIS di Irak yang dibentuk pada KTT Pakta Pertahanan Atlantik Utara  (NATO) di Wales.

Bagaimana reaksi Republik Islam Iran?

Berdasarkan laporan ini, para pejabat Republik Islam Iran secara tegas menyangsikan esensi aliansi tersebut mengingat bertujuan untuk pamer saja, ketidak jujuran dan sikap ganda sejumlah anggota aliansi tersebut. Sebaliknya para pejabat Republik Islam menekankan peran poros dan tekad baja Republik Islam dalam pemberantasan nyata terorisme.

Tampaknya pernyataan Senin malam (8/9) oleh juru bicara Gedung Putih bahwa tidak ada tempat untuk Iran dalam aliansi anti-terorisme, merupakan reaksi terhadap jawaban Iran atas usulan Barat.

Ketua Parlemen Republik Islam Iran Ali Larijani menyatakan, Revolusi Islam tahun 1979 menciptakan garis hidup sosial-politik baru di dunia Muslim dan menghidupkan kembali muqawama anti-Israel di kawasan tersebut.

Terinspirasi Revolusi Islam Iran, gerakan muqawama Palestina dan Lebanon memainkan peran yang efektif dalam menentukan nasib kawasan Timur Tengah, kata Ali Larijani mengatakan di hadapan para ruhaniwan di ibukota Iran, Tehran, Selasa (9/9).

Konferensi internasional ulama dunia Islam dalam membela gerakan muwawama Palestina digelar di Tehran, Selasa. Lebih dari 400 ulama menghadiri acara tersebut.

Di bagian lain sambutannya, Larijani mengatakan bahwa tujuan utama Barat untuk menciptakan rezim Zionis Israel adalah untuk menyebabkan perpecahan dan merusak persatuan di antara negara-negara Muslim.

Ketua parlemen Iran mengatakan bahwa Iran berusaha untuk mencerahkan umat Islam dunia tentang plot menetas oleh Barat.

Republik Islam tidak hanya berusaha untuk menciptakan persatuan dan solidaritas lebih luas di kalangan umat Islam di wilayah tersebut tetapi juga merasa berkewajiban untuk mendukung gerakan muqawama Palestina untuk menjinakkan pengaruh Zionisme di Timur Tengah, katanya.

Revolusi Islam mengikuti doktrin anti-imperialis, tegas Larijani.

Dia juga memuji Palestina atas ketangguhan mereka menghadapi rezim Israel, dan menilai Palestina sebagai masalah utama dunia Islam.
 
 

Deputi Menteri Luar Negeri Iran untuk urusan Afrika dan Arab mengatakan, dengan dicapainya kesepakatan perundingan nuklir dengan Kelompok 5+1, prestasi-prestasi nuklir Iran juga nantinya dapat dinikmati oleh negara-negara lain.

IRNA (9/9) melaporkan, Hossein Amir Abdollahian yang saat ini tengah berada di Pretoria, Afrika Selatan untuk menghadiri pertemuan Komite politik Iran-Afsel, Senin (8/9) dalam pertemuannya dengan Deputi Menteri Kesehatan Afsel menekankan peran teknologi nuklir damai dalam pembangunan dan kemajuan bidang kesehatan dan pengobatan Iran.

Abdollahian juga menyinggung soal hubungan baik Tehran-Pretoria dan menilai prestasi-prestasi Iran di bidang kesehatan, pengobatan, obat-obatan dan pencapaian teknologi terbarukan sebagai peluang dibukanya kerjasama.

Dalam pertemuannya dengan Deputi Menteri Pertanian Afsel, Abdollahian juga menyoroti peran pertanian dalam perekonomian dua negara, alih teknologi dan transfer pengetahuan, pertukaran pakar pertanian, kerjasama di bidang ekspor komoditas dan peralatan pertanian dan industri terkait.

Deputi Menteri Pertanian Afsel memiliki pandangan khusus terkait bidang pertanian sebagai sektor tepat untuk kehadiran dan partisipasi Iran. Ia mengatakan, "Pemerintah Afsel memberikan perhatian khusus kepada bidang pertanian sebagai sebuah sektor produktif dan penyerap tenaga kerja."

Ia berharap dengan kerjasama Kedutaan Besar Iran dan Afsel, kerjasama Kementerian Pertanian dua negara akan memasuki fase baru.

Anggota Biro Politik gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas memperingatkan soal konspirasi-konspirasi yang dirancang untuk melucuti senjata perlawanan.

Pusat Informasi Palestina (9/9) melaporkan, Izzat Al Rishq, Selasa (9/9) mengatakan, "Sebagian orang berusaha untuk melancarkan perang propaganda dengan melemparkan sejumlah tuduhan dengan maksud untuk menunjukkan bahwa keberhasilan gerakan perlawanan dalam perang terbaru di Gaza tidak penting."

Ia menambahkan, "Hamas tidak akan menejerumuskan diri dalam friksi politik dan daripada membalas tuduhan-tuduhan itu, lebih baik bekerja keras menyukseskan proses pelayanan kepada rakyat Palestina."

Anggota Biro Politik Hamas itu menjelaskan, "Senjata gerakan perlawanan adalah milik bangsa Palestina, terutama karena senjata-senjata ini membawa kemuliaan bagi rakyat Palestina dan tidak ada seorangpun yang bisa melemahkan perlawanan."

Menurut Izzat Al Rishq, di saat semua upaya Israel untuk melucuti senjata gerakan perlawanan gagal dilakukan, Mahmoud Abbas, Pemimpin Otorita Ramallah Palestina justru melangkah untuk kepentingan-kepentingan rezim Zionis Israel.

Mahmoud Abbas, dengan dalih partisipasi politik dan legalitas kolektif, bermaksud memaksa gerakan perlawanan menyerahkan senjatanya. Ia ingin kelompok-kelompok perlawanan khususnya Hamas terseret gelombang perang propagandanya.

Selasa, 09 September 2014 00:00

Apa yang Dicari Drone Israel di Irak ?

Salah seorang pengamat masalah keamanan Irak menilai tujuan terbangnya pesawat tanpa awak rezim Zionis Israel di atas langit Irak adalah untuk mengumpulkan informasi-informasi tentang perlawanan rakyat negara itu.

Stasiun televisi Alalam (9/9) melaporkan, media Irak mengutip salah seorang pengamat keamanan negara itu menulis, "Jatuhnya pesawat mata-mata Israel di Irak pada situasi sensitif saat ini, adalah bukti kuat upaya rezim itu untuk mengetahui seluruh perkembangan yang terjadi di Irak khususnya perlawanan rakyat. Semua lembaga resmi Israel merasa cemas dengan kemenangan militer dan rakyat Irak dalam menghadapi para teroris Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, juga pembersihan wilayah-wilayah Utara dan Barat negara itu dari teroris."

Menurut pengamat masalah keamanan Irak itu, pesawat mata-mata Israel memanfaatkan kondisi politik tidak stabil dan lemahnya struktur pertahanan, serta sibuknya Irak dalam perang melawan kelompok teroris. Ia meminta seluruh instansi militer Irak untuk mengimpor sistem pertahanan canggih dan tepat untuk menghadapi aksi spionase dan drone-drone Israel.

Salah satu sumber keamanan Irak mengabarkan terbangnya pesawat tanpa awak Israel di atas langit Irak untuk memata-matai negara itu. Sumber itu mengumumkan, Israel memanfaatkan tidak adanya kontrol Irak atas sebagian wilayah untuk melakukan aksi semacam ini.