
کمالوندی
Lapan: Dana Ristek Rp10 Triliun, Indonesia Bisa Mandiri
Rencana penambahan anggaran Rp10 triliun untuk dana riset yang diungkapkan oleh Hatta Rajasa dalam debat calon wakil presiden, Minggu 29 Juni lalu, bak hembusan angin surga bagi lembaga yang membutuhkan dana segar dalam kegiatan risetnya. Salah satunya adalah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
 
Ketua Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan hal itu tentu bisa membuka peluang bagi Indonesia untuk menciptakan teknologi yang dapat mendorong kemandirian bangsa.
 
"Saat ini, anggaran litbang untuk keseluruhan IPTEK itu 11,7 triliun. Bila itu ditambah berarti dua kali lipatnya, tentu itu akan menjadi pendorong yang signifikan," ujar Thomas ketika dihubungi VIVAnews, Selasa 1 Juli 2014.
 
Namun, bila dilihat dari cita-cita IPTEK itu sendiri, Thomas menjelaskan yang sesuai adalah satu persen dari Gross Domestic Product (GDP). "Saat ini kan masih 0,1 persen dari GDP," imbuhnya.
 
Problematika yang dihadapi oleh lembaga riset itu, ungkap Thomas, sering terganjal dengan kurangnya anggaran dan sumber daya manusia yang tersedia.
"Untuk tahun ini, anggaran Lapan sekitar Rp690 miliar," keluhnya.
 
Hal itu merupakan total anggaran yang semulanya Rp789 miliar kemudian harus dipotong Rp99 miliar. Pemotongan ini dilakukan sebagai bagian dari penghematan anggaran negara oleh pemerintah.
 
Padahal, menurutnya, di zaman modern sekarang ini teknologi antariksa memiliki peranan penting dalam perkembangan dan pendapatan bangsa ke depannya dari berbagai sektor.
 
"Misalnya pertanian, untuk memantaunya tentu kita harus menggunakan satelit. Begitu juga perbankan yang membutuhkan satelit untuk informasinya," ucap Thomas.
 
Dengan sains dan teknologi yang diciptakan dari tangan-tangan anak negeri, ungkap Thomas, Indonesia akan menjadi negara yang mandiri yang tidak selalu bergantung dengan buatan luar negeri.
 
Dia mengakui, teknologi antariksa memang memiliki high cost (harga tinggi), high tech (teknologi tinggi), dan high risk (resiko tinggi).
 
"Jadi harapan kami, idealnya sebagai negara maju, tahun depan untuk pemerintahan baru bisa menganggarkan Rp1 triliun per tahun bagi Lapan," kata Thomas.
 
Dana itu akan digunakan sebagai penunjang riset Lapan dari penerapan satelit, roket, yang keduanya saat ini masih dalam tahap eksperimen. Lalu, teknologi penerbangan di tempat terpencil (pesawat terbang N-219), dan penginderaan jauh.
 
"Teknologi antariksa yang meliputi satelit, roket, dan pengineraan jauh menjadi prioritas bagi kami. Berharap Lapan ke depannya bisa punya satelit dan roket sendiri," harapnya.
3 Ramadhan, Syaikh Mufid Wafat
Syaikh Mufid Wafat
 
Tanggal 3 Ramadhan 413 Hq, Muhammad bin Nu'man yang dikenal dengan nama Syaikh Mufid, seorang ulama besar Islam, meninggal dunia. Beliau merupakan ulama terkemuka di bidang fiqih, ushul fiqih, teologi, hadis, dan sejarah al-Quran. Beliau dianggap sebagai pengembang ilmu teologi, karena telah membahas masalah-masalah teologi dengan metode pendekatan logika.
 
Syaikh Mufid sering hadir dalam majelis-majelis ilmu dan menjelaskan masalah fiqih kepada penganut berbagai mazhab dengan penjelasan yang tak terbantahkan. Karena besarnya manfaat dari majelis-majelis kelimuannya itulah Muhammad Nu'man dijuluki Syaikh Mufid.
 
Karya-karya Syaikh Mufid mencapai 200 jilid buku, di antaranya berjudul "al-Kalam fi Dalail al-Quran", "al-Arkan", dan "Kasyfus-Sarair".
 
Ibnu Khashshab Wafat
 
Tanggal 3 Ramadhan tahun 413 Hqh, Ibnu Khashshab, peneliti dan penulis muslim terkenal abad ke-6 Hijriah, meninggal dunia. Dia dilahirkan pada tahun 492 Hijriah di Irak dan sejak kecil telah mulai menuntut ilmu-ilmu yang berkembang di zamannya. Secara bertahap, Ibnu Khashshab menguasai ilmu mantiq, hadis, sastra, nahwu, dan bahasa.
 
Selain itu, karena kemampuannya dalam memahami dan membaca al-Quran, dia dianggap sebagai salah seorang qari' besar pada masa itu.Ibnu Khashshab juga meninggalkan banyak karya penulisan.
2 Ramadhan, Fathu Makkah, Pembebasan Kota Mekah
Fathu Makkah, Pembebasan Kota Mekah
 
Sebagian sejarawan menyebutkan terjadinya Gazwah al-Fath atau Fathu Makkah oleh Rasulullah Saw dan para sahabat pada tanggal 2 Ramadhan, sementara yang lain ada yang menyebut 13 dan 20 Ramadhan. Kemungkinan pada tanggal 2 Ramadhan merupakan persiapan perang dan pada 13 Ramadhan kota Mekah dibebaskan.
 
Penyebab terjadinya Fathu Makkah kembali pada sikap Kafir Quraisy yang melanggar syarat-syarat dari perjanjaian Hudaibiyah. Ketika itu ada seseorang dari kabilah Bani Bakr yang menjadi pendukung Quraisy membaca sebuah syair yang mengejek Rasulullah Saw. Pada waktu itu seorang dari Bani Khuza'ah, pendukung Muslimin mendengar syair itu dan berusaha mencegah pria dari Bani Bakr itu, tapi tidak berhasil. Akhirnya mereka saling baku hantam yang menyeret kabilah keduanya dalam kondlik.
 
Berita ini akhirnya sampai kepada Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Bila saya tidak membela Khuza'ah, maka saya tidak mendapatkan kabar kemenangan."
 
Oleh karena itu, beliau segera meminta agar pasukan segera dibentuk dan mengirim utusan kepada musuh. Beliau kemudian berkata, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt, maka hendaknya hadir di Madinah pada awal Ramadhan. Setiap orang muslim yang berada di Madinah telah siap berperang dan dipersanjatai.
 
Akhirnya waktu yang telah ditentukan tiba dan kota Mekah dibebaskan oleh umat Islam. Sejak saat itu, Islam kokoh dan menyebar ke seluruh dunia.
 
Zujaji Nahawandi Wafat
 
Tanggal  2 Ramadhan 340 Hq, Abdul Rahman Zujaji Nahawandi, seorang sastrawan, ahli bahasa, dan ahli fiqih abad ke-4 hijriah, meninggal dunia di Damaskus. Dia menuntut ilmu fiqih dan bahasa dari ulama-ulama terkemuka di zamannya, di antaranya Ibnu Durayd.
 
Abdul Rahman Zujaji Nahawandi banyak meninggalkan karya penulisan, di antaranya berjudul "al-Idhah".
Rouhani: Wadah Sanksi Telah Pecah!
Presiden Iran, Hassan Rouhani menyatakan, sanksi unilateral Barat terhadap Iran telah gagal.
 
Mehr News melaporkan, Rouhani pada Selasa (1/7) pada peringatan Hari Industri dan Pertambangan Iran di Tehran. Seraya menyinggung bahwa sejumlah sanksi akan dicabut segera dan menambahkan, wadah sanksi telah pecah dan tidak ada pihak yang mampu mengembalikannya  ke kondisinya yang semula.
 
Rouhani menekankan berlanjutnya jalan Republik Islam Iran dan menambahkan, Kementerian Luar Negeri Iran dan tim juru runding nuklir sepenuhnya kompeten dalam memperjuangkan hak-hak bangsa Iran di hadapan enam kekuatan dunia. "Kami tahu ini sulit akan tetapi jalan hingga keberhasilan akhir akan terus berlanjut," katanya.
 
Presiden Iran juga menekankan pentingnya perluasan kerjasama dengan negara-negara tetangga dan menegaskan, "Hubungan yang baik dan bersahabat akan menguntungkan bangsa-bangsa regional."
 
Rouhani menjelaskan bahwa Republik Islam Iran akan mengerahkan seluruh kemampuannya untuk mewujudkan stabilitas dan mencegah perang karena ekstrimisme dan kekerasan tidak akan menguntungkan satu pun negara di kawasan.
 
Pada bagian lain pernyataannya, Presiden Iran juga menyinggung sarana unggul yang dimiliki Iran untuk melangkah di jalur industri seraya mengemukakan pertanyaan mengapa Iran tidak mampu mencapai posisi yang ideal di bidang industri meski memiliki sarana dan berbagai keunggulan? Dikatakannya, "Jika tidak ada persaingan di samping dukungan, maka dukungan tersebut akan merusak."(
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 85-89
Ayat ke 85-86
 
┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘é┘Æ┘å┘ÄϺ Ϻ┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä┘ç┘Å┘à┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘ÄϺÏ╣┘ÄÏ®┘Ä ┘ä┘ÄÏó┘ÄϬ┘É┘è┘ÄÏ®┘î ┘ü┘ÄϺÏÁ┘Æ┘ü┘ÄÏ¡┘É Ïº┘äÏÁ┘æ┘Ä┘ü┘ÆÏ¡┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¼┘Ä┘à┘É┘è┘ä┘Ä (85) ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ«┘Ä┘ä┘æ┘ÄϺ┘é┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘Å (86)
 
Artinya:
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik. (15: 85)
 
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. (15: 86)
 
Dalam acara sebelumnya telah dijelaskan mengenai nasib sebagian umat-umat terdahulu seperti kaum Luth dan Tsamud. Ayat yang telah dibacakan ini dan ayat-ayat selanjutnya berbicara kepada Nabi Muhammad Saw dan umat Islam agar mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu dan jangan coba-coba melakukan permusuhan dan keras kepala di hadapan ajaran-ajaran langit. Mereka harus memakai metode paling tepat saat menghadapi para penentang ajaran Ilahi.
 
Ayat-ayat ini mengisyaratkan kebenaran pencipta, Hari Akhir dan penciptaan alam oleh Allah swt, kemudian meminta kepada mukminin memaafkan para penentang agama.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Penciptaan punya tujuan dan akan berakhir pada dunia akhirat dan kiamat.
2. Pondasi akhlak Islam dalam memaafkan orang lain adalah iman kepada pencipta dan Hari Akhir. Bila kiamat benar dan semua manusia akan diperhitungkan amal perbuatannya, Mukminin hendaknya memaafkan orang lain agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka. Karena Allah akan memperhitungkan dosa-dosa orang kafir.
 
Ayat ke 87
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïó┘ÄϬ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ┘â┘Ä Ï│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÄϽ┘ÄϺ┘å┘É┘è ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘é┘ÅÏ▒┘ÆÏó┘Ä┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ©┘É┘è┘à┘Ä (87)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Quran yang agung. (15: 87)
 
Setelah menjelaskan penciptaan langit, bumi dan keagungan penciptaan, ayat ini mengulas keagungan al-Quran. Maksud dari frase "Sab'an min al-Matsani" (tujuh ayat yang dibaca dua kali adalah surah al-Fatihah yang memiliki 7 ayat yang dua kali diturunkan dan dua kali dibaca ketika shalat. Surat ini terdiri dari dua bagian; pertama mengenai sifat-sifat Allah dan bagian lainnya menjelaskan kebutuhan manusia akan Allah. Penyebutan kata al-Quran yang agung setelah surat al-Fatihah menunjukkan urgensi dan keagungan surat ini, meskipun surat al-Fatihah bagian dari al-Quran.
 
Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Pembuat hukum hakiki adalah Sang Pencipta. Allah yang menciptakan langit, bumi dan manusia berhak menetapkan undang-undang untuk manusia agar dapat memanfaatkan semua nikmat tersebut lebih baik.
2. Allah adalah pencipta tujuh langit dan menurunkan tujuh ayat surat al-Fatihah untuk menuntun manusia bermunajat dan memohon kepada penciptanya.
 
Ayat ke 88-89
 
┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘à┘ÅÏ»┘æ┘Ä┘å┘æ┘Ä Ï╣┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë ┘à┘ÄϺ ┘à┘ÄϬ┘æ┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘ÄϺ Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘ÄÏ▓┘Æ┘ê┘ÄϺϼ┘ïϺ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ¡┘ÆÏ▓┘Ä┘å┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄϺϫ┘Æ┘ü┘ÉÏÂ┘Æ Ï¼┘Ä┘å┘ÄϺϡ┘Ä┘â┘Ä ┘ä┘É┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (88) ┘ê┘Ä┘é┘Å┘ä┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ïú┘Ä┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄÏ░┘É┘èÏ▒┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘Å (89)
 
Artinya:
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (15: 88)
 
Dan katakanlah: "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan". (15: 89)
 
Ayat ini ditujukan kepada Rasulullah Saw. Ayat ini memperingatkan Nabi Muhammad Saw agar tidak terpikat oleh nikmat dunia dan kemewahan yang dimiliki orang-orang kafir. Tentu saja larangan ini tidak berarti Nabi Muhammad Saw telah melakukan itu, tapi sebuah metode pendidikan ilahi mengenai Nabi Muhammad Saw agar umat Islam belajar bagaimana cara menghadapi Rasulullah Saw. Selain itu, kaum mukminin harus mengetahui bahwa tidak hanya mereka tapi juga para nabi tidak berhak melangkah lebih jauh dari apa yang telah ditetapkan oleh Allah swt.
 
Jelas, Nabi Muhammad Saw tidak pernah punya kecenderungan terhadap kemewahan lahiriah dunia. Larangan ini sebuah peringatan dari Allah kepada utusan-Nya agar mewaspadai perilakunya. Tentu saja tingkat keberpalingan Nabi dari dunia yang dimiliki orang-orang kafir, sama dengan perintah Allah kepada kaum mukminin agar memperhatikan orang-orang miskin dan tidak mampu.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Lalai dari berbagai nikmat spiritual seperti al-Quran dan kecenderungan akan nikmat materi yang dimiliki orang-orang kafir, merupakan bahaya yang mengancam orang-orang mukmin.
2. Beperilaku lembut dengan masyarakat merupakan keistimewaan para pemimpin Ilahi yang harus dijadikan teladan oleh para pengikutnya.
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 74-84
Ayat ke 74-77
 
┘ü┘Äϼ┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ Ï╣┘ÄϺ┘ä┘É┘è┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï│┘ÄϺ┘ü┘É┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘à┘ÆÏÀ┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ Ï¡┘Éϼ┘ÄϺÏ▒┘ÄÏ®┘ï ┘à┘É┘å┘Æ Ï│┘Éϼ┘æ┘É┘è┘ä┘ì (74) ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘ü┘É┘è Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘ì ┘ä┘É┘ä┘Æ┘à┘ÅϬ┘Ä┘ê┘ÄÏ│┘æ┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (75) ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ä┘ÄÏ¿┘ÉÏ│┘ÄÏ¿┘É┘è┘ä┘ì ┘à┘Å┘é┘É┘è┘à┘ì (76) ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘ü┘É┘è Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä ┘ä┘ÄÏó┘Ä┘è┘ÄÏ®┘ï ┘ä┘É┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (77)
 
Artinya:
Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras. (15: 74)
 
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda. (15: 75)
 
Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia). (15: 76)
 
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. (15: 77)
 
Dalam kesempatan yang lalu telah kita sebutkan bahwa kaum Nabi Luth as terkena azab Ilahi berupa suara keras yang mengguntur ketika matahari terbit. Kaum Nabi Luth as kaget dan pingsan. Setelah suara gelegar tiba-tiba terjadi gempa bumi dahsyat yang membalikkan kota itu. Rumah-rumah terbalik menimpa penghuninya yang lagi tertidur. Dalam kondisi yang demikian turun hujan batu menghancurkan kota untuk membinasakan siapa saja yang masih selamat setelah suara menggelegar dan gempa bumi dahsyat.
 
Lanjutan ayat ini menyebut kota rusak kaum Nabi Luth as masih ada dan setiap konvoi yang melewati tempat itu dapat menyaksikannya. Tentu hanya orang-orang cerdas yang mengambil pelajaran setelah menyaksikan bekas-bekas kota ini. Karena semua ini menunjukkan kebesaran dan kekuatan Allah serta terbuktinya janji-janji Allah di dunia, sekaligus memperkuat keimanan masyarakat.
 
Dari empat ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Tangan Allah senantiasa terbuka. Allah yang menurunkan hujan rahmat dari langit mampu menurunkan hujan batu yang menimpa kaum yang jahat dan membinasakannya.
2. Peninggalan dari umat-umat terdahulu hendaknya menjadi pelajaran bagi generasi akan datang.
 
Ayat ke 78-79
 
┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä Ïú┘ÄÏÁ┘ÆÏ¡┘ÄϺϿ┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘è┘Æ┘â┘ÄÏ®┘É ┘ä┘ÄÏ©┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (78) ┘ü┘ÄϺ┘å┘ÆÏ¬┘Ä┘é┘Ä┘à┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘ÄϺ ┘ä┘ÄÏ¿┘ÉÏÑ┘É┘à┘ÄϺ┘à┘ì ┘à┘ÅÏ¿┘É┘è┘å┘ì (79)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya adalah penduduk Aikah itu benar-benar kaum yang zalim. (15: 78)
 
Maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua kota itu benar-benar terletak di jalan umum yang terang. (15: 79)
 
Setelah membicarakan kaum Nabi Luth as, ayat 78-79 membahas tentang kaum Nabi Syu'aib as. Mereka hidup di daerah bernama Aikah yang sejuk dan subur. Kata Aikah sendiri berarti hutan. Perlu dibedakan antara daerah Aikah dan Madyan. Karena Nabi Syu'aib as diutus ke dua daerah ini.
 
Sekalipun ayat-ayat di atas tidak mengisyaratkan dosa-dosa penduduk kota Aikah, namun penyebutan kezaliman punya makna luas dan mencakup setiap dosa dan maksiat. Sejatinya dosa pada tingkat pertamanya kembali pada kezaliman dan dilakukan manusia kepada dirinya sendiri dan setelah itu kezaliman terhadap ajaran yang dibawa oleh para utusan Allah. Bila disebutkan bahwa kerusakan yang menimpa kaum Nabi Luth as masih ada, ayat-ayat ini juga menyebut kehancuran kota Aikah juga masih ada bekas-bekasnya dan dapat disaksikan oleh manusia setelahnya.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Akibat dari kezaliman adalah kehancuran. Boleh jadi kezaliman individual tidak mengakibatkan azab dunia, tapi ketika kezaliman telah menguasai sejumlah kalangan masyarakat, azab ilahi bakal turun.
2. Menjaga dan melindungi peninggalan sejarah, baik itu orang-orang baik maupun tidak harus dilakukan untuk menjadi pelajaran orang-orang sesudahnya.
 
Ayat ke 80-84
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ ┘â┘ÄÏ░┘æ┘ÄÏ¿┘Ä Ïú┘ÄÏÁ┘ÆÏ¡┘ÄϺϿ┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Éϼ┘ÆÏ▒┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘É┘è┘å┘Ä (80) ┘ê┘ÄÏó┘ÄϬ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ Ïó┘Ä┘è┘ÄϺϬ┘É┘å┘ÄϺ ┘ü┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘ÄϺ ┘à┘ÅÏ╣┘ÆÏ▒┘ÉÏÂ┘É┘è┘å┘Ä (81) ┘ê┘Ä┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘è┘Ä┘å┘ÆÏ¡┘ÉϬ┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¼┘ÉÏ¿┘ÄϺ┘ä┘É Ï¿┘Å┘è┘Å┘êϬ┘ïϺ Ïó┘Ä┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (82) ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘ÄϬ┘Æ┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘è┘ÆÏ¡┘ÄÏ®┘Å ┘à┘ÅÏÁ┘ÆÏ¿┘ÉÏ¡┘É┘è┘å┘Ä (83) ┘ü┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ║┘Æ┘å┘Ä┘ë Ï╣┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘è┘Ä┘â┘ÆÏ│┘ÉÏ¿┘Å┘ê┘å┘Ä (84)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya penduduk-penduduk kota Al Hijr telah mendustakan rasul-rasul. (15: 80)
 
Dan Kami telah mendatangkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami, tetapi mereka selalu berpaling daripadanya. (15: 81)
 
Dan mereka memahat rumah-rumah dari gunung-gunung batu (yang didiami) dengan aman. (15: 82)
 
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur di waktu pagi. (15: 83)
 
Maka tak dapat menolong mereka, apa yang telah mereka usahakan. (15: 84)
 
Setelah membahas tentang kaum Nabi Luth dan Syu'aib as, ayat-ayat surat al-Hijr selanjutnya menceritakan kisah kaum Tsamud. Kaum ini membuat rumah-rumah mereka di dalam gunung. Itulah mengapa mereka disebut kaum Hijr. Ayat-ayat ini menyebut kaum Hijr punya kebiasaan mendustakan para nabi dan berpaling dari tanda-tanda dan mukjizat Ilahi. Mereka tidak pernah mengikuti ajakan seorang nabi pun. Nabi Saleh as diutus Allah ke kaum Hijr. Beliau menasehati mereka, namun tidak pernah diterima.
 
Kaum Hijr atau Tsamud sama seperti kaum Nabi Luth dan Syu'aib as terkena azab duniawi. Mereka binasa setelah muncul suara menggelegar dari langit. Sungguh menarik menyimak kisah kaum Tsamud yang membuat rumah mereka di dalam gunung, ternyata tidak mampu menyelematkan mereka dari azab Ilahi.
 
Dari empat ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Sikap permusuhan dan keras kepala bersumber dari kekafiran dan penentangan terhadap para nabi. Karena ucapan para nabi jelas, sederhana dan mudah dipahami.
2. Tidak ada yang mampu menghalangi kehendak Ilahi. Oleh karenanya kita jangan menyandarkan diri pada kekuasaan, kekayaan dan segala fasilitas yang ada di dunia. Semua ini tidak mampu menyelamatkan kita dari azab ilahi.
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 65-73
Ayat ke 65-66
 
┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ│┘ÆÏ▒┘É Ï¿┘ÉÏú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä Ï¿┘É┘é┘ÉÏÀ┘ÆÏ╣┘ì ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘è┘Æ┘ä┘É ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÉÏ╣┘Æ Ïú┘ÄÏ»┘ÆÏ¿┘ÄϺÏ▒┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘ä┘ÆÏ¬┘Ä┘ü┘ÉϬ┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘î ┘ê┘ÄϺ┘à┘ÆÏÂ┘Å┘êϺ Ï¡┘Ä┘è┘ÆÏ½┘ŠϬ┘ÅÏñ┘Æ┘à┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (65) ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏÂ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Ä Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä Ï»┘ÄϺϿ┘ÉÏ▒┘Ä ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É ┘à┘Ä┘é┘ÆÏÀ┘Å┘êÏ╣┘î ┘à┘ÅÏÁ┘ÆÏ¿┘ÉÏ¡┘É┘è┘å┘Ä (66)
 
Artinya:
Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu". (15: 65)
 
Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh. (15: 66)
 
Dalam acara sebelumnya telah dijelaskan bagaimana para malaikat setelah bertemu Nabi Ibrahim as mereka segera menemui Nabi Luth as dan mengabarkan tentang kehancuran kaumnya. Sementara di ayat yang telah dibacakan tadi menyebut para malaikat menyampaikan waktu dan bagaimana cara Nabi Luth as beserta rombongan keluar dari kota. Mereka menyampaikan janji pasti Allah akan menurunkan azab-Nya dan akan menghancurkan seluruh kaum Nabi Luth as. Benar, orang-orang yang bakal ditimpa ilahi itu saat diberitahu oleh Nabi Luth as mereka mengatakan, "Bila apa yang engkau katakan itu benar, percepat turunnya azab tersebut." Ucapan itu membuktikan betapa mereka memang layak ditimpa azab Ilahi.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Saat azab ilahi turun sesuatu yang kering dan basah tidak terbakar bersama-sama dan hanya orang-orang jahat yang terkena azab, sementara orang-orang mukmin ditakdirkan selamat.
2. Ketika perbuatan dosa tidak lagi terbatas pada individu tapi telah menyebar menjadi dosa sosial, masyarakat harus menanti turunnya azab Ilahi.
 
Ayat ke 67-69
 
┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘Ä Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ»┘É┘è┘å┘ÄÏ®┘É ┘è┘ÄÏ│┘ÆÏ¬┘ÄÏ¿┘ÆÏ┤┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (67) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É ÏÂ┘Ä┘è┘Æ┘ü┘É┘è ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ü┘ÆÏÂ┘ÄÏ¡┘Å┘ê┘å┘É (68) ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ«┘ÆÏ▓┘Å┘ê┘å┘É (69)
 
Artinya:
Dan datanglah penduduk kota itu (ke rumah Luth) dengan gembira (karena) kedatangan tamu-tamu itu. (15: 67)
 
Luth berkata: "Sesungguhnya mereka adalah tamuku; maka janganlah kamu memberi malu (kepadaku), (15: 68)
 
Dan bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu membuat aku terhina". (15: 69)
 
Ketika para malaikat memasuki rumah Nabi Luth as, isteri beliau menginformasikan kedatangan para tamu kepada para penentang Nabi Luth as. Setelah mendapat berita dari isteri Nabi Luth as, mereka segera mengelilingi rumah beliau. Nabi Luth as kemudian mendatangi mereka dan berkata, "Mereka ini adalah tamu-tamu saya. Oleh karena itu jangan melakukan apa-apa terhadap mereka sehingga saya menjadi malu."
 
Dari tiga ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Masyarakat pendosa selalu mendorong sesamanya untuk melakukan dosa dan saling memberikan informasi untuk melakukan itu.
2. Tamu punya posisi tertentu yang dihormati dan tuan rumah punya kewajiban melindungi kehormatan dan hak-haknya.
 
Ayat ke 70-71
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Æ ┘å┘Ä┘å┘Æ┘ç┘Ä┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘É Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘ÄϺ┘ä┘Ä┘à┘É┘è┘å┘Ä (70) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ç┘ÄÏñ┘Å┘ä┘ÄϺÏí┘É Ï¿┘Ä┘å┘ÄϺϬ┘É┘è ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘å┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄϺÏ╣┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (71)
 
Artinya:
Mereka berkata: "Dan bukankah kami telah melarangmu dari (melindungi) manusia?" (15: 70)
 
Luth berkata: "Inilah puteri-puteriku (kawinlah dengan mereka), jika kamu hendak berbuat (secara yang halal)". (15: 71)
 
Nabi Luth as menghalangi mereka untuk mengganggu tamu-tamunya. Menghadapi sikap Nabi Luth as, mereka malah dengan congkak berusaha memutarbalikkan fakta dan mengatakan, "Engkau tidak memberi izin mereka menjadi tamumu. Oleh karenanya keluarkan mereka dari rumahmu dan berikan kepada kami. Nabi Luth as yang mengetahui niat buru mereka mengatakan, "Bila kalian memang berkata benar, mengapa kalian punya niat buruk terhadap tamu-tamuku. Ini putri-putriku. Nikahilah dengan mereka dan jauhkanlah diri kalian dari perbuatan dosa. Karena pernikahan adalah cara alami manusia untuk menuntaskan insting alamiahnya. Mengapa kalian malah ingin melakukan perbuatan terlarang, melakukan hubungan sesame jenis? Namun jelas mereka tidak punya jawaban pasti dan bersikeras agar keingingin mereka terpuaskan.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Bila masyarakat telah rusak, baik mereka melakukan kejahatan atau dosa biasanya mereka malah merasa dirinya sebagai yang benar dan menuntut orang-orang saleh agar menuruti keinginannya.
2. Untuk menahan seseorang melakukan dosa harus dilakukan dengan memperkenalkan masyarakat akan cara-cara yang benar dan halal. Dengan mengetahui itu mereka akan menahan dirinya dari berbuat dosa. Karena Islam tidak memerintahkan untuk melenyapkan naluri manusia tapi mengajarkan manusia agar memanfaatkannya dengan benar.
 
Ayat ke 72-73
 
┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å┘â┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘Ä┘ü┘É┘è Ï│┘Ä┘â┘ÆÏ▒┘ÄϬ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ç┘Å┘ê┘å┘Ä (72) ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ«┘ÄÏ░┘ÄϬ┘Æ┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘äÏÁ┘æ┘Ä┘è┘ÆÏ¡┘ÄÏ®┘Å ┘à┘ÅÏ┤┘ÆÏ▒┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (73)
 
Artinya:
(Allah berfirman): "Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing di dalam kemabukan (kesesatan)". (15: 72)
 
Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. (15: 73)
 
Sekalipun Nabi Luth as telah mengajukan permintaan yang tepat kepada mereka, namun para pendosa ini tetap ingin melakukan dosa. Tampaknya mereka merasa nikmat melakukan dosa. Mereka tidak melihat kebenaran dan tidak tahu apa itu kebenaran. Dalam kondisi yang demikian, Allah akhirnya menurunkan azab-Nya kepada umat Nabi Luth as dengan suara keras yang mengguntur yang mengakibatkan munculnya gempa bumi hebat. Mereka semua binasa dan hendaknya menjadi pelajaran bagi generasi masa depan sehingga tidak mencontoh kaum ini yang menjadikan kebaikan sebagai kemungkaran dan sebaliknya.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Dosa juga dapat membuat orang kecanduan dan mengotori akal manusia. Perbuatan dosa dapat menyimpangkan manusia sehingga melihat segalanya terbalik.
2. Azab Ilahi tidak hanya terjadi di Hari Kiamat dan masyarakat yang melakukan perbuatan dosa dapat ditimpa azab Ilahi di dunia ini juga.
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 54-64
Ayat ke 54-56
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïú┘ÄÏ¿┘ÄÏ┤┘æ┘ÄÏ▒┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Å┘ê┘å┘É┘è Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘à┘ÄÏ│┘æ┘Ä┘å┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘â┘ÉÏ¿┘ÄÏ▒┘Å ┘ü┘ÄÏ¿┘É┘à┘Ä Ï¬┘ÅÏ¿┘ÄÏ┤┘æ┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (54) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ Ï¿┘ÄÏ┤┘æ┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘ÄϺ┘â┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘â┘Å┘å┘Æ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘ÄϺ┘å┘ÉÏÀ┘É┘è┘å┘Ä (55) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ ┘è┘Ä┘é┘Æ┘å┘ÄÏÀ┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘ÄÏ¡┘Æ┘à┘ÄÏ®┘É Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϻ┘äÏÂ┘æ┘ÄϺ┘ä┘æ┘Å┘ê┘å┘Ä (56)
 
Artinya:
Berkata Ibrahim: "Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?" (15: 54)
 
Mereka menjawab: "Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". (15: 55)
 
Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat". (15: 55)
 
Dari tiga ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kita jangan menganggap tangan atau kekuasaan Allah terbelenggu, karena tidak ada urusan apa pun yang tidak mungkin bagi-Nya. Wajar bila manusia terheran-heran dengan peristiwa-peristiwa luar biasa, sekalipun itu hanya sebuah pesan. Masalah ini tidak bertentangan dengan tauhid dan keesaan Allah.
2. Para nabi sejatinya tengah dididik oleh Allah dengan peringatannya kepada mereka seperti "Jangan engkau berputus asa!" Hal ini juga tidak bertentangan dengan keterjagaan mereka dari perbuatan dosa(ishmah).
 
Ayat ke 57-58
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ü┘Ä┘à┘ÄϺ Ï«┘ÄÏÀ┘ÆÏ¿┘Å┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (57) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ Ïú┘ÅÏ▒┘ÆÏ│┘É┘ä┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì ┘à┘Åϼ┘ÆÏ▒┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (58)
 
Artinya:
Berkata (pula) Ibrahim: "Apakah urusanmu yang penting (selain itu), hai para utusan?" (15: 57)
 
Mereka menjawab: "Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa. (15: 58)
 
Dalam lanjutan pembicaraan Nabi Ibrahim as dengan para malaikat semakin jelas bahwa tujuan asli kedatangan mereka tidak untuk memberi kabar gembira kepada beliau, tapi mereka diperintahkan untuk menghancurkan kaum Luth as. Perlu diketahui bahwa Nabi Luth as yang diutus untuk menunjuki kaumnya termasuk para nabi yang berada di bawah pengawasan Nabi Ibrahim as. Oleh karenanya, para malaikat pertama mendatangi Nabi Ibrahim as memberitahukan masalah ini agar beliau tahu proses sunnah Ilahi sekaligus menjaga urutan dan silsilah para nabi.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Para malaikat adalah pelayan sistem keberadaan dan petugas pelaksana perintah Ilahi. Mereka mendoakan dan meminta ampun dosa-dosa orang mukmin dan untuk orang-orang jahat mereka meminta agar Allah menyegerakan azab.
2. Bila perbuatan dosa telah menyeluruh di kalangan masyarakat, kepastian turunnya azab ilahi telah di depan mata dan mereka akan diazab di dunia.
 
Ayat ke 59-60
 
ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ïó┘Ä┘ä┘Ä ┘ä┘Å┘êÏÀ┘ì ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘à┘Å┘å┘Äϼ┘æ┘Å┘ê┘ç┘Å┘à┘Æ Ïú┘Äϼ┘Æ┘à┘ÄÏ╣┘É┘è┘å┘Ä (59) ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϻ┘à┘ÆÏ▒┘ÄÏú┘ÄϬ┘Ä┘ç┘Å ┘é┘ÄÏ»┘æ┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ║┘ÄϺϿ┘ÉÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (60)
 
Artinya:
Kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya. (15: 59)
 
Kecuali istrinya. Kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya)". (15: 60)
 
Lumrah bila Allah menghancurkan sebuah kota yang penduduknya tidak mampu memilah antara kebaikan dan keburukan. Itulah mengapa para malaikat kepada Nabi Ibrahim as berkata, "Keluarga Nabi Luth as yang tidak melakukan perbuatan dosa tidak akan terkena azab ilahi dan sebelum azab itu turun, kami akan menginformasikannya kepada mereka agar segera meninggalkan kota. Tentu saja isteri Nabi Luth as yang memusuhinya dari dalam melaporkan informasi yang ada kepada kaum Luth dan ia ikut terkena azab Ilahi. Isteri Nabi Luth as terkena azab Ilahi karena tidak diberitahukan waktu persisnya kapan harus keluar dari kota.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Pengikut hakiki para nabi tidak bakal terkena azab duniawi dan Allah akan menyelamatkan mereka.
2. Dalam ideologi para nabi, displin atau ketaatan merupakan prinsip penting dan bukan hubungan keluarga. Oleh karenanya kita saksikan dalam surat ini bagaimana isteri Nabi Luth as ikut terkena azab ilahi.
 
Ayat ke 61-64
 
┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ϼ┘ÄϺÏí┘Ä Ïó┘Ä┘ä┘Ä ┘ä┘Å┘êÏÀ┘ì Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ▒┘ÆÏ│┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (61) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘î ┘à┘Å┘å┘Æ┘â┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (62) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ Ï¿┘Ä┘ä┘Æ Ï¼┘ÉϪ┘Æ┘å┘ÄϺ┘â┘Ä Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Å┘êϺ ┘ü┘É┘è┘ç┘É ┘è┘Ä┘à┘ÆÏ¬┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (63) ┘ê┘ÄÏú┘ÄϬ┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ┘â┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘ÄÏÁ┘ÄϺϻ┘É┘é┘Å┘ê┘å┘Ä (64)
 
Artinya:
Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut pengikutnya. (15: 61)
 
Ia berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang tidak dikenal". (15: 62)
 
Para utusan menjawab: "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan. (15: 63)
 
Dan kami datang kepadamu membawa kebenaran dan sesungguhnya kami betul-betul orang-orang benar. (15: 64)
 
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa para malaikat sesungguhnya ditugaskan untuk menghancurkan kaum Luth dan kehadiran mereka di sisi Nabi Ibrahim as sebagai bentuk penghormatan kepada seorang nabi besar. Sekalipun sebelum memberitahukan berita mengenai kehancuran kaum Luth, mereka terlebih dahulu memberikan kabar gembira bakal diberi anak. Setelah meninggalkan Babi Ibrahim as, Nabi Luth as pada awalnya tidak mengenal mereka karena muncul dalam bentuk pemuda tampan. Itulah mengapa beliau khawatir kaumnya akan berbuat yang tidak-tidak terhadap mereka. Namun setelah memperkenalkan dirinya sebagai malaikat, mereka mengatakan, kami diperintahkan untuk menurunkan azab Ilahi yang kaummu ingkari.
 
Dari empat ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Jangan sampai kita mengolok-olok peringatan ilahi atau sampai meragukannya, karena mungkin kita yang akan ditimpa azab tersebut.
2. Siksaan ilahi senantiasa berlandaskan kebenaran dan keadilan.
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 45-53
Ayat ke 45-48
 
ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÅϬ┘æ┘Ä┘é┘É┘è┘å┘Ä ┘ü┘É┘è ϼ┘Ä┘å┘æ┘ÄϺϬ┘ì ┘ê┘ÄÏ╣┘Å┘è┘Å┘ê┘å┘ì (45) Ϻϻ┘ÆÏ«┘Å┘ä┘Å┘ê┘ç┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏ│┘Ä┘ä┘ÄϺ┘à┘ì Ïó┘Ä┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (46) ┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ▓┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ ┘ü┘É┘è ÏÁ┘ÅÏ»┘Å┘êÏ▒┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï║┘É┘ä┘æ┘ì ÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄϺ┘å┘ïϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ï│┘ÅÏ▒┘ÅÏ▒┘ì ┘à┘ÅϬ┘Ä┘é┘ÄϺϿ┘É┘ä┘É┘è┘å┘Ä (47) ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘à┘ÄÏ│┘æ┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è┘ç┘ÄϺ ┘å┘ÄÏÁ┘ÄÏ¿┘î ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘ÄϺ Ï¿┘É┘à┘ÅÏ«┘ÆÏ▒┘Äϼ┘É┘è┘å┘Ä (48)
 
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (15: 45)
 
(Dikatakan kepada mereka): "Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman" (15: 46)
 
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan. (15: 47)
 
Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya. (15: 48)
 
Dalam pembahasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai tempat orang-orang pendosa di neraka. Ayat-ayat 45 hingga 48 ini menjelaskan tempat orang-orang suci di surga. Allah Swt berfirman, orang-orang selalu bertakwa dan berusaha menjauhkan dirinya dari dosa di dunia ini, Allah Swt akan menganugerahkan nikmat yang banyak di surga sebagai pahala dan keselamatan, keamanan dan ketenangan jiwa di dunia.
 
Poin penting yang patut dicermati dari ayat-ayat ini terkait dengan dikeluarkannya rasa dendam dan buruk sangka kepada orang lain dari hati orang mukmin. Bila hal-hal buruk ini masih bersemayam dalam hati mereka, kesempatan untuk memasuki surga tidak akan terpenuhi. Surga bukan tempat perselisihan dan buruk sangka. Di sana tempat segala ketenangan dan keamanan. Berbeda dengan dunia yang terkadang ada kesejahteraan duniawi, namun kehilangan ketenangan jiwa atau sebaliknya. Sementara para Hari Kiamat, semua nikmat yang ada berkumpul untuk orang-orang yang dimasukkan ke dalam surga. Mereka mendapat kesejahteraan di tempat tinggalnya di surga. Keselamatan dan keamanan senantiasa bersama mereka dengan hubungan yang tulis antara sesama penghuni surga.
 
Dari empat ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Menjauhkan diri dari perbuatan dosa di dunia yang terbatas ini akan membawa keselamatan abadi. Oleh karenanya jangan menjual akhirat dengan dunia.
2. Kenikmatan surga bersifat universal. Para penghuni surga dianugerahi berbagai nikmat baik materi atau non materi, individual atau sosial dan keamanan. Namun yang paling penting dari semua itu adalah mendapat kerelaan dan salam dari Allah.
3. Di antara anggota masyarakat dan keluarga yang masih dipenuhi kedengkian dan permusuhan tidak akan masuk surga. Karena para penghuni surga tidak saling mendengki satu sama lainnya.
 
Ayat ke 49-50
 
┘å┘ÄÏ¿┘æ┘ÉϪ┘Æ Ï╣┘ÉÏ¿┘ÄϺϻ┘É┘è Ïú┘Ä┘å┘æ┘É┘è Ïú┘Ä┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏ║┘Ä┘ü┘Å┘êÏ▒┘ŠϺ┘äÏ▒┘æ┘ÄÏ¡┘É┘è┘à┘Å (49) ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘å┘æ┘Ä Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘É┘è ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘Å (50)
 
Artinya:
Kabarkanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa sesungguhnya Aku-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (15: 49)
 
Dan bahwa sesungguhnya azab-Ku adalah azab yang sangat pedih. (15: 50)
 
Setelah menjelaskan pahala orang-orang bertakwa, ayat-ayat ini berbicara kepada orang-orang pendosa bahwa bila bertaubat dan meninggalkan masa lalu kalian, ketahuilah, Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang akan mengampuni dosa-dosa kalian. Namun bila tetap bersikeras berbuat dosa dan mengulanginya, ketahuilah kalian akan menghadapi balasan ilahi yang sangat pedih. Tidak ada satu orang pun yang bakal lolos dari siksanya.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Nabi diutus oleh Allah untuk menyampaikan cinta dan rahmat Allah kepada umat manusia. Nabi memberikan harapan akan ampunan Allah.
2. Rahmat Ilahi mendahului kemarahan-Nya, namun hal itu tidak boleh membuat kita sombong. Karena kesombongan akan menyeret kita ke neraka.
 
Ayat ke 51-53
 
┘ê┘Ä┘å┘ÄÏ¿┘æ┘ÉϪ┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Ä┘å┘Æ ÏÂ┘Ä┘è┘Æ┘ü┘É ÏÑ┘ÉÏ¿┘ÆÏ▒┘ÄϺ┘ç┘É┘è┘à┘Ä (51) ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ï»┘ÄÏ«┘Ä┘ä┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘ü┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ Ï│┘Ä┘ä┘ÄϺ┘à┘ïϺ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Äϼ┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (52) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ê┘ÆÏ¼┘Ä┘ä┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘å┘ÅÏ¿┘ÄÏ┤┘æ┘ÉÏ▒┘Å┘â┘Ä Ï¿┘ÉÏ║┘Å┘ä┘ÄϺ┘à┘ì Ï╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘ì (53)
 
Artinya:
Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim. (15: 51)
 
Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam". Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu". (15: 52)
 
Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim". (15: 53)
 
Ayat-ayat ini menceritakan kisah Nabi Ibrahim as saat menerima para malaikat yang diturunkan dalam bentuk manusia. Karena turun dalam bentuk demikian, Nabi Ibrahim as tidak mengenal mereka sehingga menjadi takut. Setelah memperkenalkan diri sebagai utusan Allah yang membawa kabar gembira kepada Nabi Ibrahim as bahwa beliau akan dianugerahi seorang anak yang di masa depan menjadi orang pandai dan akan menghidupkan nama Ibrahim sepanjang sejarah.
 
Menarik sekali karena Allah Swt memberikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim as akan kelahiran kedua anaknya. Pertama kelahiran anaknya, Ismail dari isterinya yang bernama Hajar dan kini mengenai kelahiran anaknya, Ishaq dari isterinya Sarah. Sekaitan dengan Ismail, Allah menyebutnya Ghulam Halim dan Ishaq dengan sebutan Ghulam Alim.
 
Kabar gembira ini disampaikan kepada Nabi Ibrahim as yang telah berusia lanjut. Usia yang tidak memungkinkan seseorang mendapatkan keturunan secara alamiah. Namun Allah memberikan perhatian istimewa kepada hamba-hamba-Nya yang saleh. Allah mengabulkan doa mereka dan memberikan keturunan kepadanya.
 
Dari tiga ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Kadang malaikat muncul dalam rupa manusia dengan izin Allah. Terkadang juga mereka tak dapat dikenal seperti yang terjadi pada diri Nabi Ibrahim as saat para malaikat dalam rupa manusia menemuinya, Nabi Ibrahim as tidak mengenal mereka.
2. Mengucapkan salam kepada orang lain merupakan etika langit. Itulah mengapa ketika bertemu dengan orang lain, para malaikat mengucapkan salam.
3. Sejarah kehidupan para nabi merupakan contoh akan perhatian Allah kepada manusia-manusia suci dan bertakwa.
Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 39-44
Ayat ke 39-40
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ║┘Æ┘ê┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Ä┘å┘É┘è ┘ä┘ÄÏú┘ÅÏ▓┘Ä┘è┘æ┘É┘å┘Ä┘å┘æ┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄÏú┘ÅÏ║┘Æ┘ê┘É┘è┘Ä┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ïú┘Äϼ┘Æ┘à┘ÄÏ╣┘É┘è┘å┘Ä (39) ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï╣┘ÉÏ¿┘ÄϺϻ┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏ«┘Æ┘ä┘ÄÏÁ┘É┘è┘å┘Ä (40)
 
Artinya:
Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. (15: 39)
 
Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." (15: 40)
 
Pada pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa iblis berada dalam barisan malaikat, namun Allah Swt mengusir dan melaknat Iblis karena menentang perintah-Nya untuk bersujud kepada Adam. Ayat ini menjelaskan, setelah Iblis diusir oleh Allah Swt, ia berjanji akan menyesatkan umat manusia. Namun demikian, Iblis tidak akan bisa menyesatkan orang-orang yang disebut Allah dengan sebutan mukhlas, yaitu mereka yang dibersihkan dan dijaga oleh Allah Swt dari perbuatan dosa.
 
Dalam ayat ini disebutkan bahwa setan menyesatkan pikiran dan perbuatan manusia dengan memoles dan membungkus perbuatan maksiat agar terlihat indah. Karena, ketika manusia melihat perbuatan maksiat sebagai keburukan, secara alamiah ia tidak akan terjerumus ke dalam kemaksiatan. Namun ketika manusia melihat keburukan sebagai kebaikan dan kemungkaran sebagai makruf, maka dengan mudah ia akan melakukan perbuatan maksiat. Dengan kata lain, setan tidak pernah memaksa manusia melakukan maksiat, karena setan hanya memoles dosa dengan kebaikan dan manusia sendirilah yang melakukan dosa tersebut.
 
Setan menyandarkan kesesatannya kepada Allah dengan mengatakan, "Ya Tuhanku, Engkaulah yang telah menyesatkanku." Hal tersebut merupakan tindakan keliru dan tanpa dasar, karena Allah Swt tidak pernah menyesatkan siapapun. Ketika seseorang memilih jalan yang salah, Tuhan tidak pernah menghalangi dan menutup jalannya. Sebab hal tersebut bertentangan dengan sunatullah yang memberikan ikhtiar dan kebebasan memilih kepada manusia dan jin. Iblis dengan pilihannya sendiri menentang perintah Allah. Demikian pula Allah memperlakukan para pendosa.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Terkadang orang-orang yang berdosa menjustifikasi perbuatan buruknya dengan menyandarkan perbuatan dosanya kepada Allah.
2. Untuk menyesatkan manusia, setan menggunakan cara memoles perbuatan maksiat dengan kemasan yang indah. Maka waspadalah terhadap berbagai tipu daya setan dan jangan termakan bujuk rayunya.
 
Ayat ke 41-42
 
┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ ÏÁ┘ÉÏ▒┘ÄϺÏÀ┘î Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘æ┘Ä ┘à┘ÅÏ│┘ÆÏ¬┘Ä┘é┘É┘è┘à┘î (41) ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï╣┘ÉÏ¿┘ÄϺϻ┘É┘è ┘ä┘Ä┘è┘ÆÏ│┘Ä ┘ä┘Ä┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ Ï│┘Å┘ä┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘î ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Ä┘å┘É ÏºÏ¬┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ║┘ÄϺ┘ê┘É┘è┘å┘Ä (42)
 
Artinya:
Allah berfirman: "Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya). (15: 41)
 
Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. (15: 42)
 
Ketika setan mengatakan dirinya akan menyesatkan semua manusia dan hanya sedikit yang terjaga dari tipuannya, Allah Swt memberikan ketenteraman kepada orang-orang mukmin. Di ayat ini Allah Swt berfirman bahwa kaum mukminin tidak perlu khawatir atas godaan Iblis. Setan tidak memiliki jalan untuk mempengaruhi orang-orang mukmin dan hanya orang-orang yang mencari kesesatan sajalah yang berada dalam pengaruh setan. Allah Swt sendiri menjaga dan melindungi orang-orang mukmin sehingga mereka berada di jalan yang lurus.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Para pendosa dengan pilihannya sendiri telah mengikuti setan dan setan tidak pernah memaksa mereka melakukan dosa.
2. Jika manusia bertakwa kepada Allah Swt maka ia akan terjaga dari godaan setan dan selamat dari kesesatan.
 
Ayat ke 43-44
 
┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï¼┘Ä┘ç┘Ä┘å┘æ┘Ä┘à┘Ä ┘ä┘Ä┘à┘Ä┘ê┘ÆÏ╣┘ÉÏ»┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ Ïú┘Äϼ┘Æ┘à┘ÄÏ╣┘É┘è┘å┘Ä (43) ┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï│┘ÄÏ¿┘ÆÏ╣┘ÄÏ®┘Å Ïú┘ÄÏ¿┘Æ┘ê┘ÄϺϿ┘ì ┘ä┘É┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï¿┘ÄϺϿ┘ì ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¼┘ÅÏ▓┘ÆÏí┘î ┘à┘Ä┘é┘ÆÏ│┘Å┘ê┘à┘î (44)
 
Artinya:
Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. (15: 43)
 
Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. (15: 44)
 
Salah satu ciri khas al-Quran adalah mengingatkan manusia agar tidak terjerumus dosa. Adalah satu kewajiban para nabi dan tanda kebaikan serta kasih sayang mereka adalah memberikan peringatan kepada umat manusia. Para pendosa tidak memasuki neraka dari pintu yang sama, sebab neraka memiliki tujuh pintu. Masing-masing orang yang dijebloskan ke dalam neraka akan melewati pintu yang sesuai dengan perbuatannya. Di ayat ini Allah Swt memperingatkan bahwa perilaku mengikuti setan akan membuahkan siksa neraka. Setan menyesatkan anak muda dengan cara tertentu dan orang tua disesatkan dengan cara lain. Laki-laki dan perempuan disesatkan dengan cara yang berbeda. Setan menyesatkan kalangan awam dengan cara yang berbeda dengan cara menyesatkan kalangan cendikia.
 
Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ
1. Neraka, seperti surga memiliki tingkatan-tingkatan. Setiap orang ditempatkan berdasarkan dosanya masing-masing.
2. Dunia bukanlah akhir kehidupan. Dalam setiap pilihan, kita harus mengedepankan masalah akhirat daripada dunia.