کمالوندی

کمالوندی

Cara cerdik Iran mengakali sanksi, membuat para pejabat Barat gusar hingga berulangkali mereka menyatakan bahwa sanksi anti-Republik Islam tidak efektif.

Fars News (14/8) melaporkan, BBC dalam situsnya menampilkan sebuah bagan tentang cara Iran mengakali sanksi minyak dan proses perputaran uang dalam pembelian minyak dari Republik Islam.

Dalam bagan itu disebutkan bahwa pada tahap awal uang pembelian minyak dari Iran itu ditukar ke mata uang negara pembeli dan ditransfer ke rekening bank sentral Iran di luar negeri di negara non-pemboikot.

Pada tahap kedua uang tersebut ditransfer ke sebuah bank perantara di Amerika Serikat dan ditukar ke mata uang dolar Amerika kemudian ditransfer kembali ke sebuah bank di luar jangkauan sanksi hingga pada akhirnya uang tersebut setelah melalui proses panjang, diterima oleh Iran dalam bentuk dolar.

Di saat negara-negara Barat sedang berusaha keras menghalangi penjualan minyak dari Iran, akan tetapi Republik Islam mampu menggunakan cara-cara cerdik mengakali sanksi. Hingga kini, Iran tidak menghadapi gangguan dalam proses penjualan minyaknya.(IRIB Indonesia/MZ)

Selasa, 14 Agustus 2012 07:33

Keadilan Pondasi Politik Imam Ali as

Ali bin Abi Thalib as adalah manusia mulia dan mengagumkan. Keberaniannya tiada tandingan. Beliau sangat keras terhadap musuh, sebaliknya sangat menyayangi orang muslim serta mencintai kaum papa dan mustadhafin. Imam Ali juga sangat menyayangi anak yatim. Dengan tulus, beliau mencintai anak-anak yatim laksana anaknya sendiri.

Salah satu karakteristik terpenting Imam Ali as adalah komitmennya membentuk masyarakat yang berkeadilan. Kekhususan sifat mulia Ali ini membuat banyak orang terkagum-kagum. Bahkan ahli makrifat berharap terlahir lagi orang seperti Ali ke dunia ini. Dalam acara ini kami mengajak anda menyimak sifat mulia Ali dan komitmennya membentuk pemerintahan yang adil.

Pandangan Imam Ali terhadap pemerintahan sangat berbeda kontras dengan sikap para politisi yang haus kekuasaan. Metode politik dan pemerintahan Imam Ali berpijak pada prinsip-prinsip yang mendorong masyarakat yang mencapai kesempurnaan secara material dan spiritual. Dalam pandangan Imam Ali, kezaliman dan ketidakadilan menghalangi manusia mencapai kesempurnaan.

Mengenai urgensi keadilan, Imam Ali as berkata, keadilan adalah salah satu prinsip yang harus berdiri tegak di alam semesta. Beliau juga menuturkan, tidak ada yang menyamai keadilan, karena prinsip itulah yang menyebabkan kota-kota menjadi makmur. Menurut Imam Ali, keadilan bukan memperindah iman, tapi bagian dari prinsip keimanan sendiri.

Imam Ali memegang tampuk kekuasaan untuk mewujudkan keadilan di tengah masyarakat dan memenuhi hak mereka. Di mata Imam Ali, kinerja terpenting pemerintahan adalah menciptakan keadilan. Poros upaya hal tersebut adalah terpenuhinya hak orang-orang yang terzalimi. Dalam pemerintahan Imam Ali, keadilan bukan hanya slogan belaka, tapi sebuah program praktis yang membumi. Dengan kata lain, keadilan adalah inti politik Imam Ali.

Imam Ali mengubah sistem pemikiran dan budaya publik serta mereformasi struktur pemerintahan dan para pejabatnya dalam rangka mewujudkan keadilan di tengah masyarakat. Beliau menghidupkan kembali nilai-nilai agama dan menghilangkan jurang sosial dan diskriminasi. Untuk menghilangkan diskriminasi, Ali menerapkan persamaan di berbagai bidang. Kepada para hakim, Imam Ali berkata, "Kalian berlaku adillah dalam memutuskan sebuah perkara. Perlakukan setiap orang sama di hadapan hukum, sehingga orang-orang terdekatmu tidak rakus dan musuh kalian tidak putus asa terhadap keadilanmu."

Salah satu karakteristik Imam Ali dalam menjalankan pemerintahan adalah melayani rakyat. Ali dalam suratnya kepada para pejabat di Azerbaijan menulis, "Jangan mengira aku menyerahkan pemerintahan ini kepada kalian. Ini bukan hidangan bagi kalian, tapi sebuah amanah yang berada di pundak kalian. Di atas itu semua, kalian harus memperhatikan dan menjaga hak rakyat. Untuk itu, kalian jangan otoriter dan jangan bersikap semau sendiri terhadap rakyat."

Dalam instruksinya kepada para petugas pajak, Imam Ali berkata, "Bersikaplah adil dan penuh pertimbangan. Kalian adalah para bendahara negara, wakil rakyat dan duta pemerintahan. Sepak terjang kalian jangan sampai seperti binatang buas yang memangsa apa saja. Karena rakyat adalah manusia juga seperti kalian, tidak ada bedanya apakah ia muslim ataupun non muslim."

Kebanyakan para pemimpin dan politisi dunia seringkali tidak pernah mengindahkan prinsip-prinsip moral dalam mengendalikan urusan pemerintahan. Mereka menggunakan segala cara dengan berbohong, menipu maupun cara lainnya untuk mencapai tujuan. Namun sebaliknya Imam Ali sangat memperhatikan prinsip moral dalam urusan pemerintahannya. Beliau tidak pernah melepaskan prinsip-prinsip moral itu. Imam Ali tidak pernah berpikir untuk melakukan penyelewengan, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Beliau bersikap jujur dan menjauhi segala bentuk penipuan terhadap masyarakat awam.

Sikap terpuji Imam Ali lainnya adalah hidup sederhana dan tawadhu. Mengenai kehidupannya, Ali menuturkan sendiri, "Janganlah kalian bersikap denganku seperti menghadapi raja-raja yang angkuh..., jangan mengira aku sulit menerima kebenaran yang kalian ucapkan."

Mengenai keutamaan Imam Ali ini, Ibnu Abbas mengatakan, "Tidak ada pemimpin yang semulia Ali. Ia tidak berani berbohong bahkan untuk kemaslahatan sekalipun demi meraih kekhilafahan maupun menarik simpati para penentangnya."

Walaupun Imam Ali memimpin pemerintahan Islam yang terbentang luas, namun dari sisi individu dan sosial ia tidak meyakini keistimewaan bagi dirinya sendiri. Beliau hidup seperti rakyat jelata.

Imam Ali dalam suratnya yang dilayangkan kepada Utsman bin Hanif menulis, "Sadarlah pemimpin kamu di dunia ini hanya memiliki dua stel pakaian dan makan dua potong roti... Jika kami menginginkan, kami bisa mengkonsumsi madu dan sari gandum serta mengenakan pakaian sutra. Tapi aku tidak ingin hawa nafsu menguasaiku."

Ali senantiasa berdiri di atas kebenaran, sebagaimana sabda Rasulullah Saw mengenai Ali, "Kebenaran berada pihak Ali kemanapun ia mengarah."

Sifat mulia Ali yang menjunjung tinggi kebenaran menyebabkan harta yang telah dicuri dari Baitul Mal bisa kembali lagi. Beliau mencopot para pemimpin korup pemerintahan sebelumnya yang masih menjabat pada periode beliau.

Imam as memulai kepemimpinannya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat. Beliau pun berupaya sekuat tenaga untuk menghidupkan hak-hak manusia. kepada pegawainya beliau menginstruksikan untuk menciptakan iklim bebas di tengah masyarakat, mendengar pandangan mereka dan menyiapkan sarana untuk mewujudkan hak-haknya.

Dalam surat yang disampaikan kepada Malik Ashtar, Imam Ali berpesan, "Wahai Malik, pergunakan sebagian waktumu khusus untuk melayani orang-orang yang membutuhkanmu. Sediakan waktu untuk pekerjaan mereka dan duduklah pada pertemuan-pertemuan umum. Bersikaplah tawadhu dalam pertemuan itu. Jauhkanlah pengawalmu dari mereka, sehingga rakyat dengan bebas dan tanpa kekhawatiran sedikitpun berbicara denganmu."

Bagi Ali, mewujudkan saling percaya di tengah masyarakat dan menciptakan keamanan di mana-mana merupakan prioritas pemerintahannya. Keamanan individu dan sosial merupakan prioritas negara. Dalam pandangan beliau manusia harus dilatih untuk tidak berbuat zalim dan dizalimi.

Dalam pandangan Imam Ali, memberangus kezaliman adalah hak seluruh bangsa di dunia, dan pemimpin adalah orang yang harus mengupayakan hilangnya kezaliman dalam pemerintahannya. Terkait hal ini, Imam Ali menilai orang yang memimpin masyarakat adalah orang yang bisa mewujudkan keadilan dan memerangi segala bentuk ketidakadilan. Beliau berkata, potonglah tangan para penguasa zalim.

Kami akan mengakhiri sajian acara ini dengan mengutip perkataan pemikir kristen George Jordac. Ketika menjelaskan keindahan Ali, Jordac dalam bukunya The Voice of Human Justice menulis, "Di alam ini setiap lautan memiliki gelombang yang mengguncang. Namun aku tidak mengenal samudera yang terhampar luas dan agung sebagaimana samudera keutamaan Ali. Tidak ada yang tidak terguncang kecuali dua jenis manusia; orang yang terzalimi, dan orang yang takut kepada Allah di kegelapan malam. (IRIB Indonesia)

Selasa, 14 Agustus 2012 07:31

Manusia di Mata Imam Ali as

Allamah al-Qunduzi dalam kitabnya Yanabi' al-Mawaddah menukil bahwa pada malam terjadinya pemukulan atas diri beliau oleh Abdurrahman bin Muljam, Imam Ali as berkali-kali keluar dari rumahnya dan memandang ke arah langit. Berulang kali beliau mengatakan, "Demi Allah aku tidak berbohong dan aku tidak menerima berita yang bohong. Malam ini adalah malam yang dijanjikan untukku."

Dengan langkah perlahan Imam Ali berjalan menuju masjid. Saat memasuki Masjid beliau melihat Ibnu Muljam sedang tertidur. Imam Ali membangunkannya lalu berjalan menuju ke mihrab untuk melaksanakan shalat Subuh. Masjid telah dipenuhi oleh jamaah yang berbaris rapi membentuk shaf-shaf. Ali memuji Tuhannya dengan mengangkat tangan. Allahu Akbar!

Pujian itu diikuti oleh jamaah shalat yang telah siap. Tak lama kemudian Ali ruku lalu meletakkan dahi di atas tanah seraya mengagungkan Tuhannya. Tiba-tiba saat mengangkat kepala dari sujud, pedang Ibnu Muljam yang beracun mendarat tepat di kepalanya. Gema Allahu Akbar yang keluar dari mulut Ali membubarkan barisan shalat. Ibnu Muljam ditangkap massa. Darah segar mengucur dari kepala Ali yang terbelah. Meski demikian, putra Abu Thalib ini sempat melarang massa menghakimi orang yang berniat membunuhnya itu. Beliau meminta Ibnu Muljam dibawa ke hadapannya.

Kepadanya beliau berkata, "Mengapa engkau lakukan ini padaku? Apakah aku pemimpin yang buruk bagimu?"

Ali memerintahkan orang-orang untuk membawa Ibnu Muljam namun melarang mereka menyakitinya. Masjid Kufah mendadak tenggelam dalam tangis dan duka.

Untuk mengenang syahadah Imam Ali as, ada baiknya kita membahas pandangan beliau mengenai hakikat manusia. Imam Ali AS adalah orang yang mendapat gelar pintu kota ilmu dan tahu benar hakikat manusia yang sebenarnya. Mengenai orang-orang zalim dan congkak yang berbuat kerusakan di muka bumi dengan segala kesombongannya Imam Ali as berkata, "Bukankah manusia adalah mahluk yang pernah Allah tempatkan di kegelapan rahim seorang ibu?"

Menurut Washi dan Khalifah Rasul ini, manusia adalah mahluk yang melewati berbagai periode kesempurnaan. Periode terpentingnya adalah pengenalan hakikat. Manusia seperti ini akan sadar dan mengetauhi aib dan cela yang ada padanya, tidak mudah terpengaruh oleh polusi yang ada di sekitarnya, dan dengan keimanan serta tekad yang kuat berhasil melepaskan diri dari sifat sombong.

Beliau lebih lanjut mengarahkan manusia untuk mengenali potensi yang ia miliki. Menurut Imam Ali, keselamatan manusia ada pada keseimbangan perkembangan seluruh potensi yang dimilikinya. Amirul Mukminin Ali as menyebutkan bahwa pengembangan sifat-sifat mulai hanya bisa dilakukan dengan memperkuat pondasi ilmu dan akal. Karenanya beliau menganjurkan kepada seluruh manusia untuk menghidupkan pelita makrifat di dalam diri mereka dan memanfaatkan potensi akal. Semua itu supaya diri manusia mampu melawan godaan hawa nafsu. Sebab dengan akal dan ilmu, manusia bisa mengekang nafsunya. Beliau berkata, "Carilah jalan kebenaran dengan akalmu dan lawanlah hawa nafsumu tentu engkau akan sukses."

Hal inilah yang saat ini ramai dibicarakaan oleh para pakar psikologi. Mereka mengatakan, "Orang yang sehat secara akal akan memiliki jiwa yang sehat." Pernyataan para psikolog ini hanyalah penemuan yang mereka dapatkan melalui berbagai eksperimen. Namun Imam Ali as yang mengenal hakikat manusia menerangkan lebih jauh dan mendalam. Beliau menegaskan bahwa kepercayaan akan alam akhirat adalah periode awal yang harus menjadi bagian dari kehidupan manusia. Dengan kepercayaan ini, orang akan yakin bahwa apa yang dilakukannya di dunia sebelum kematian akan sangat menentukan nasibnya di alam akhirat sana. Keimanan inilah yang mendorong manusia untuk melakukan kebaikan.

Saat ini, kebersihan diri seseorang dilihat dari hubungan sosialnya. Artinya, manusia memiliki hubungan erat dengan masyarakat. Selayaknya dia menyintai masyarakatnya dan sebaliknya, masyarakat juga menyintainya. Mengenai hubungan dengan masyarakat Imam Ali AS menekankan bahwa sebelum segala sesuatunya, manusia harus menjaga tindak tanduknya di tengah masyarakat dan menghindari perbuatan dosa. Beliau juga menganjurkan hubungan baik dengan keluarga, yang disebutnya sebagai penguat mental dan spiritual. Sayangnya pada zaman ini, manusia telah menjauh dari tujuan asli penciptaan-Nya dan tenggelam dalam krisis etika kemanusiaan.

Imam Ali as menyebutkan beberapa sifat terpuji yang ada pada insan mulia. Di antaranya tanggungjawab, cinta terhadap sesama, tepat janji, dan tidak enggan untuk bermusyawarah dengan orang lain. Tindakan membela diri dan kehormatan masyarakat juga dipandang oleh Ali sebagai sifat terpuji yang dimiliki oleh orang yang sehat di tengah masyarakatnya. Orang semacam ini sudah tentu tidak memiliki sifat congkak, riya, dan kemunafikan. Sikap mengambil hikmah sejarah masa lalu disebut oleh satu-satunya manusia yang lahir di dalam Kabah ini sebagai faktor yang penting dalam menekan kesalahan bertindak dan bersikap. Hal ini juga disinggung dalam wasiatnya kepada putranya Imam Hasan as.

Di mata Imam Ali as, orang yang sukses adalah mereka yang memiliki hubungan baik dengan diri, masyarakat dan Tuhannya. Untuk mengenal diri sendiri hendaknya manusia memahami arti kehidupan dan tujuannya. Karena itu, Imam Ali as menghimbau semua orang untuk mengenal posisinya di dunia ini dan tidak melakukan perbuatan yang bisa menurunkan derajatnya. Imam Ali AS berkata, "Siapa yang tidak mengenal dirinya maka ia binasa." Dalam ungkapan lain beliau mengatakan, "Sebaik-baik makrifat adalah pengenalan diri sendiri."

Satu hal lagi yang dipandang penting pada diri manusia adalah hubungannya dengan Tuhan. Hubungan inilah yang membentuk jati diri seseorang. Dalam hal ini, Imam Ali as menyebutkan bahwa Tuhan yang hidup dan kekal ada di semua tempat dan selalu memantau tingkah laku seluruh hamba-Nya. Orang yang mengikat kehidupannya dengan masalah ketuhanan akan mampu menundukkan hawa nafsunya dan bergerak menuju kepada kesempurnaan.

Di mata Imam Ali as, manusia adalah mahluk yang memiliki kehendak sendiri dan melakukan semua perbuatan dengan kehendaknya. Beliau menghimbau manusia untuk memanfaatkan kehendak ini di jalan yang benar yang dapat menghantarkannya ke dejarat tertinggi kesempurnaan. Ali as adalah contoh nyata dari manusia sempurna yang berhasil mencapai derajaat tertinggi kesempurnaan dengan iman dan kekuatan tekadnya. Karena itu kata-kata yang beliau ucapkan ketika pedang Ibnu Muljam menghantam kepalanya adalah, "Demi Pemilik Kabah Aku beruntung." Tanggal 21 Ramadhan tahun 40 Hijriah manusia sempurna ini meninggalkan dunia yang fana.

Innaa Lillaahi wa Innaa Lillaahi Raji'uun. (IRIB Indonesia)

Dalam Perang Dunia II ada sekitar 60 juta korban yang jatuh di seluruh dunia, dari berbagai bangsa dan ras. Namun, dengan kelihaian politik propagandanya, Rezim Zionis berhasil mengalihkan opini umum kepada kisah pembantaian massal orang-orang Yahudi saja. Orang-orang Zionis bahkan tak henti-hentinya menekan negara-negara Barat untuk meminta ganti rugi dari mereka. Dikabarkan, pada dekade 1960-an, dari Jerman saja, Zionis sudah mengeruk uang ganti rugi sebesar 11 milyar dollar. Padahal, dewasa ini banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa klaim 6 juta Yahudi terbunuh oleh Nazi adalah bohong belaka.

Andrew Shellen seorang pengkaji dan ahli sejarah Perancis, merupakan di antara cendekiawan yang berhasil membuktikan kebohongan rezim Zionis mengenai pembantaian massal yang dilakukan oleh pasukan Nazi yang terkenal dengan nama Holocaust, melalui kajian-kajiannya. Dalam sebuah wawancara dengan IRIB, ia mengatakan, "Jumlah 6 juta orang Yahudi terbunuh di dalam Perang Dunia II merupakan satu jumlah yang emosional. Mayoritas ahli sejarah, termasuk Jean Claude Pressac -salah satu bukunya berjudul "The Crematories of Auschwitz"- menilai bahwa orang Yahudi yang terbunuh dalam PD II tidak lebih dari satu juta orang. Dewasa ini, jumlah yang dikemukakan oleh para penulis mengenai korban Holocaust adalah antara 350 hingga 700 ribu orang.

Shellen dalam lanjutan wawancaranya mengatakan, "Banyak sekali orang yang terbunuh dalam Perang Dunia II ini dan banyak sekali orang-orang yang tak berdosa diasingkan. Sebagai contoh, orang-orang Jepang, Jerman, dan Italia telah dikeluarkan dan diusir dari Amerika. Warga Jerman yang hidup di sekitar sungai Volga diasingkan dalam kondisi yang sangat parah oleh Rusia. Lalu orang-orang Jerman juga mengasingkan semua orang Yahudi. Mereka memang mengalami nasib yang sangat buruk, namun tak dapat dikatakan bahwa hanya orang-orang Yahudi saja yang menjadi korban dalam perang ini.

Sementara orang-orang Zionis berbicara mengenai kezaliman-kezaliman yang dilakukan oleh tentara Nazi terhadap mereka, bukti-bukti sejarah justru menunjukkan bahwa orang-orang Zionis memiliki banyak keserupaan dan persamaan visi. Di antaranya, orang-orang Zionis juga menyimpan mimpi di kepala mereka untuk mewujudkaan sebuah dunia rasialis. Menurut Andrew Shellen, di era Nazi, surat kabar-surat kabar Zionis memandang baik perluasan rasialisme oleh orang-orang Nazi karena dari segi undang-undang, orang-orang Yahudi Jerman dirangsang untuk pindah ke Palestina. Orang-orang Nazi juga mendukung Zionis dalam segi militer. Sebelum meletusnya perang, mereka mengirim persenjataan ke Palestina dan memberi bantuan melalui jalur-jalur lainnya, hingga tahun 1942. Agen-agen intelijen Inggris juga pernah merekam percakapan tokoh Zionis dan Nazi yang membuktikan adanya perundingan di antara orang-orang Nazi dan Zionis.

Hakekat ini juga dikonfirmasikan oleh David Smith, seorang pengamat dari Australia. Dalam wawancaranya dengan IRIB, ia mengatakan, "Dewasa ini telah diinstruksikan kepada kedutaan-kedutaan besar Jerman, agar tidak memberi data dan jumlah orang-orang yang telah ditangkap dan dituduh telah melakukan propaganda anti Yahudi kepada siapapun. Kendati para sejarahwan Eropa mengetahui kebohongan-kebohongan Zionis, namun mereka tidak diijinkan untuk mengeksposnya karena ada kemungkinan mereka dipenjarakan. Bahkan orang-orang Zionis berupaya memanfaatkan komisi HAM untuk kepentingan mereka."

Zionis dengan membesar-besarkan tragedi Holocaust berusaha mencari simpati opini umum agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan mereka, termasuk di antaranya bantuan keuangan dari negara-negara Barat. Informasi-informasi yang tersebar menunjukkan realita ini dengan jelas. Sebagai contoh, jumlah bantuan luar negeri untuk Israel dari Amerika Serikat saja, mencapai 750 dolar per kepala, artinya dua kali lipat dari jumlah bantuan AS untuk negara-negara Afrika per kapita. Dengan demikian jelas sekali bahwa, kendati ada bukti-bukti yang menunjukkan kebohongan klaim orang-orang Zionis, upaya propaganda mereka mengenai mitos-mitos pembantaian terhadap bangsa Yahudi masih terus berlangsung dan masih mencapai sasaran. (IRIB Indonesia)

Selasa, 14 Agustus 2012 07:28

25 Ramadhan, Ibnu Athiyyah Wafat

Ibnu Athiyyah Wafat

Tanggal 25 Ramadhan 541 Hijriah, Ibnu Athiyah, seorang ulama hadis dan tafsir terkenal asal Andalusia, meninggal dunia. Dia berasal dari keluarga berpendidikan dan hampir semua anggota keluarga itu adalah ilmuwan dan sastrawan. Meskipun Ibnu Athiyah terkenal sebagai ahli tafsir dan hadis, namun banyak penulis sejarah yang mencatat bahwa dia juga menguasai ilmu fiqih, ushul fiqih, dan sastra.

Karya terpenting Ibnu Athiyah adalah kitab tafsir dengan mukadimah yang dianggap sebagai karya terbaik dalam ilmu Quran. Karya lain Ibnu Athiyah berjudul "al-Barnamij".

Fakhrur Razi Lahir

Tanggal 25 Ramadhan 544 Hijriah, Fakhrur-Razi, yang terkenal dengan nama Ibnu al-Khatib, ulama dan filsuf terkemuka asal Iran, terlahir ke dunia di kota Rey. Dia menguasai sebagian besar ilmu yang berkembang pada zaman itu dan banyak melakukan penelitian di berbagai bidang ilmu. Dia pun dikenal sebagai teolog terkemuka di zamannya. Karena penguasaannya di berbagai bidang ilmu, Fakhrur-Razi berhasil menyusun berbagai buku kritik dan penelitian atas karya-karya ilmuwan di zaman itu.

Karya-karya Fakhrur-Razi di antaranya berjudul "Tibb al-Kabir" dan "Asrarut-Tanzil". Karyanya yang paling terkenal adalah ensiklopedia ilmu-ilmu yang berkembang di zamannya, yaitu berjudul "Talkhis asy-Syifa". (IRIB Indonesia)

قالَ عَلِيٌّ اَميرالمُؤمِنينَ عَلَيهِ السَّلامُ:

اَلتَّقَرُّبُ اِلَي اللهِ تَعالي بِمَسأَلَتِه وَ اِلَي النّاسِ بِتَركِها[1]

Diriwayatkan Imam Ali as berkata, "Pendekatan diri kepada Allah Swt adalah dengan meminta kepada-Nya dan pendekatan kepada manusia adalah dengan tidak meminta sama sekali."

Ayatullah Mojtaba Tehrani menjelaskan hadis tersebut dan mengatakan, "Dalam riwayat disebutkan amalan-amalan yang menyebabkan pendekatan kepada Allah Swt yaitu dengan ketaatan, menunaikan kewajiban, meninggalkan yang diharamkan, tidak tercemari kemaksiatan, dan dari sisi batin ikhlas dalam beramal dan juga niat terpuji."

"Dalam riwayat ini, Imam Ali as berkata bahwa meminta dan berdoa kepada Allah Swt akan menyebabkan kedekatan diri kepada Allah Swt. Terkadang seseorang memohon kedekatan Allah bersamaan dengan permintaannya, ini baik, akan tetapi kali ini masalahnya lebih tinggi dari itu, yaitu ketika manusia meminta segala sesuatu baik itu materi, maknawi, duniawi, dan akhiratnya dari Allah Swt. Permintaan seperti ini yang menyebabkan kedekatan diri dengan Allah Swt. Allah akan melimpahkan kemuliaan kepadanya dan semakin banyak kemuliaan yang akan dimilikinya. "

"Di sisi lain, jika seseorang ingin termuliakan dan bermartabat di hadapan manusia, maka hendaknya dia tidak mengemukakan permintaan apapun kepada mereka, karena ketika dia berharap (meminta) dari orang lain, maka ketika itulah kemuliaannya hilang. Karena manusia (orang lain), hanya sarana yang tidak akan bermanfaat kecuali Sang Pemilik sarana tersebut yaitu Allah Swt menghendakinya, dan selama Allah tidak menghendakinya maka tidak akan terjadi apa-apa. Dengan demikian hanya permintaan kepada Allah yang akan menyampaikan manusia pada apa yang diharapkannya sekaligus meningkatkan kemuliaannya."

"Setiap orang harus tahu bahwa tidak ada doa yang tidak terkabulkan di sisi Allah Swt, karena Allah menjawab seluruh permintaan, dan jika permintaan itu tidak bermaslahat baginya, maka Allah Swt akan menggantikan permintaan itu dengan sesuatu lain yang bermaslahat baginya. Akan tetapi sebelumnya, dia harus terlebih dahulu membersihkan faktor-faktor yang menghalangi pengabulan doa seperti dosa, maksiat dan lainnya." (IRIB Indonesia/MZ)

[1]غرر و درر آمدي، صفحه 199، شماره 3953

Tak lama setelah Partai Republik Amerika Serikat mengumumkan pendamping Mitt Romney, kandidat mereka di pilpres, media massa disibukkan dengan memberikan analisa terkait sosok Paul Ryan beserta tim sukses Romney menghadapi pasangan kubu Republik Barack Obama-Joe Biden beserta tim suksenya.

Tinggal 84 hari lagi pemilu presiden di Amerika digelar, kedua kandidat semakin giat berkampanye mengumpulkan suara di pemilu ini. Sementara itu, bagi Mitt Romney yang di jajak pendapat meraih angka yang tidak memuaskan, upaya penggalangan suara ini sangat penting dan menentukan. Oleh karena itu, Romney melirik Paul Ryan untuk mendampinginya di pilpres Amerika kali ini.

Namun siapakah sebenarnya Paul Ryan ini ? Sebagian kalangan mungkin masih asing dengan sosok Paul Ryan, yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat wakil presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik. Namun sosok Ryan sendiri selama ini dikenal sebagai seorang intelektual konservatif dan tokoh Republik yang tengah bersinar.

Ryan dan Romney pun dikabarkan kerap memiliki pandangan yang sama. Keduanya tercatat hampir selalu melakukan kampanye bersama-sama setiap hari selama satu minggu penuh di Wisconsin pada awal April lalu. Bahkan pada perayaan April Mop, Ryan sempat berbagai lelucon dengan Romney dimana media menyebut momen itu sebagai "bromance". Demikian seperti dikutip The Ticket, Sabtu (11/8/2012).

Lahir dan dibesar di Janesville, Wisconsin, pada 29 Januari 1970 Ryan diketahui merupakan lulusan dari Miami University di Ohio. Pada pertengahan hingga akhir 1990-an Ryan diketahui bekerja dengan sejumlah senator diantaranya Bob Kasten dan Sam Brownback dari Kansas.

Sosoknya juga sempat bekerja sebagai penulis pidato bagi mantan perwakilan AS dan wakil nominasi Wakil Presiden AS dari Republik Jack Kemp. Pada 1998, Ryan memenangkan pemilihan sebagai anggota DPR AS. Posisi Ryan sendiri saat ini adalah Ketua Komite Anggaran DPR AS dimana ia memainkan peran penting dalam menyusun dan mempromosikan proposal anggaran jangka panjang dari partainya.

Pada April 2011 Ryan memperkenal sebuah rencana yang disebutnya The Path to Prosperity sebagai alternatif anggaran bagi Presiden Barack Obama dimana didalamnya juga termasuk perubahan kontroversial ke Medicare. Tidak cukup sampai disitu, Ryan juga membantu memperkenalkan The Path to Prosperity: A Blueprint for Americans Renewal pada Maret 2012 sebagai respon atas anggaran Obama.

Kepada New Yorker, Ryan sempat mengaku ia "sengsara" selama bekerja di bawah Pemerintahan George W. Bush. Hal ini disebabkan kebijakan Bush yang menghabiskan sekira USD5 triliun untuk pengeluaran perang, bailout bank, pemotongan pajak dan sejumlah biaya lainnya.

Ryan yang sejak lama telah digadang-gadang sebagai kandidat wapres Republik diketahui juga merupakan salah seorang pendiri program Young Guns, yakni sebuah lembaga perekrutan pemilu dan kampanye yang dijalankan oleh anggota Partai Republik di DPR. Jika kelak terpilih sebagai kandidat wapres AS maka Ryan akan ikut serta bersama Romney dalam kampanye di seluruh wilayah Virginia sebelum akhirnya menuju South Carolina, Florida dan berakhir di Ohio.

Siapapun yang kelak terpilih sebagai kandidat wapres pendamping Romney, tim kampanyenya berharap sosok tersebut akan memberikan energi baru menyusul serangan yang dilancarkan kubu Obama terhadap sejumlah kebijakan Romney.

Namun demikian, Paul Ryan memiliki sejumlah kelemahan yang dapat memperkecil peluah Romney untuk menang di pemilu presiden mendatang. Pertama, Paul Ryan adalah seorang Katolik dan Mitt Romney pengikut Kristen Mormon merupakan tim yang tidak sepadan dengan mayoritas pengikut Protestan. Gereja Protestan di Amerika adalah mayoritas pendukung kubu Republik di pilpres 2012 dan anehnya lagi mereka tidak memiliki saham untuk mengajukan wakilnya sebagai kandidat presiden atau wakilnya di kubu ini.

Kelemahan kedua Pual Ryan adalah ia kurang pengalaman di bidang kebijakan luar negeri dan starategi keamanan nasional. Romney sendiri di bidang ini juga tidak memiliki pengalaman. Sementara itu, Romney dan pasangannya akan menghadapi tim Barack Obama, presiden yang memiliki pengalaman selama empat tahun menjabat presiden dan Joe Biden yang sekitar tiga dekade tampil di komisi hubugan luar negeri di Senat. (IRIB Indonesia/MF)

Selasa, 14 Agustus 2012 07:19

Peringatan Keras Nuri Maliki Terhadap Turki

Tak diragukan lagi bahwa banyak negara yang dirugikan akibat intervensi asing diurusan internal mereka. Suriah dan Irak telah kenyang dengan pengalaman ini. Maka tak heran jika Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki memberi peringatan keras atas masalah ini. Ia mengatakan, negara-negara yang berani mencampuri urusan internal negara lain akan terbakar oleh api yang mereka nyalakan sendiri. Maliki menjelaskan, Irak dewasa ini bagian dari negara kawasan yang tengah terbakar.

Maliki menekankan, api yang terlanjur dikobarkan ini bukan hanya membakar mereka yang bodoh, perusak, kelompok ekstrim pro satu kabilah tertentu atau mereka yang memiliki ideologi arogansi, namun semua pihak akan turut terbakar akibat api tersebut.

Meski di pidatonya, Maliki tidak mengisyaratkan negara tertentu, namun sepertinya negara yang ia maksud adalah Turki. Khususnya pernyataan yang ia rilis setelah lawatan Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu ke wilayah Kurdistan Irak dan kunjungannya ke Kirkuk tanpa sepengetahuan pemerintah pusat Irak.

Statemen Maliki sebelumnya dengan jelas menyebut Turki dan menandaskan, "Peran Turki di tingkat regional amat penting, namun Ankara harus menghindari intervensi terhadap urusan internal negara lain." Ia menambahkan, Partai Keadilan dan Pembangunan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan ketika menyerahkan kekuasaan telah mengajak pihak-pihak lain untuk menyelesaikan masalah dan isu-isu yang tersisa, namun masalah itu justru semakin parah akibat intervensi dan sikap Turki terhadap sejumlah negara tetangganya.

Lebih lanjut, al-Maliki menandaskan, interaksi Turki terhadap wilayah Kurdistan Irak sebagai satu negara independen tidak dapat diterima oleh Baghdad. Ia menegaskan,"Jika Turki ingin menjalin hubungan baik, maka Ankara harus menjalin hubungan dengan wilayah Kurdistan melalui pemerintah Baghdad, hal itu selaras dengan keinginan pemerintah Irak untuk menyelesaikan konflik yang akan menguntungkan rakyat kedua negara."

Kunjungan mendadak Davutoglu ke Kirkuk pada 2 Agustus membuat para pejabat Baghdad kesal dan menyebabkan ketegangan serius dalam hubungan Irak-Turki. Baghdad menuduh Ankara telah melanggar konstitusi dan kedaulatan Irak dengan kunjungan ke kota kaya minyak itu. Ditegaskannya, Davutoglu tidak pernah meminta atau memperoleh izin dari pemerintah Irak untuk masuk ke Kirkuk.

Provinsi Kirkuk, Irak merupakan bagian dari wilayah sengketa di utara negara itu. Wilayah penghasil minyak ini bersama dengan kontrak-kontrak minyak termasuk salah satu poin utama perdebatan antara Baghdad dan Pemerintah Otonom Kurdi di Arbil. Ankara mengimpor minyak dari wilayah Kurdistan, Irak tanpa persetujuan Baghdad meskipun pemerintah Irak berulang kali menekankan bahwa semua kontrak minyak di negara itu, termasuk di wilayah Kurdi harus melalui pemerintah pusat.

Kementerian Luar Negeri Irak kemudian menyatakan bahwa Turki telah meremehkan kedaulatan nasional Irak dan melanggar aturan hubungan internasional serta bertentangan dengan peraturan paling dasar dalam hubungan negara dan pejabat.

Pernyataan itu juga mengecam kunjungan tersebut dan menilainya sebagai campur tangan mencolok dalam urusan internal Irak. Ditambahkannya, Ankara harus siap menerima konsekuensi atas tindakan itu dan potensi efek negatif terhadap hubungan kedua negara.

Sementara itu, sepertinya kebijakan luar negeri Turki saat ini difokuskan pada dua negara, Irak dan Suriah. Kebijakan ini akan menjadi salah satu faktor yang mengancam stabilitas dan keamanan kawasan. (IRIB Indonesia/MF)

Sebuah surat kabar AS mengungkap bahwa FBI menyerang rumah-rumah para aktivis gerakan Occupy Wall Street di Oregon dan Washington dalam operasi yang diklaim sebagai "penyelidikan terhadap kejahatan kekerasan yang sedang berlangsung."

Koran Oregonian menyebutkan bahwa pasukan anti-terorisme domestik FBI dengan perlengkapan penuh menyerang rumah para aktivisdi Seattle dan Olympia, Washington dan Portland, Oregon selama sebulan terakhir.

Laporan itu menegaskan bahwa sedikitnya enam rumah telah digrebek di dua negara bagian itu sejak10 Juli.

FBI mengklaim bahwa serangannya merupakan bagian dari penyelidikan kejahatan kekerasan yang sedang berlangsung, berkaitan dengan peristiwa protes Occupy May Day tahun lalu, yang menurut polisi federal telah terjadi vandalisme.
Dalam salah satu serangan, saksi mata melaporkan sebanyak 80 agen dengan mengenakan rompi anti-peluru, seragam militer, dan dipersenjatai dengan senapan serbu berpartisipasi dalam serangan itu.

Surat kabar itu menambahkan bahwa para agen sedang mencari "literatur atau materi anti-pemerintah atau anarkis " serta "dokumen dan komunikasi yang berkaitan dengan tindak kekerasan."

Gerakan para aktivis Occupy Wall Street dimulai ketika sekelompok demonstran berkonsentrasi didistrik finansial New York pada tanggal 17 September 2011 untuk memprotes korupsi, distribusi kekayaan yang tidak adil di negara ini,dan pengaruh berlebihan perusahaan-perusahaan besar terhadap kebijakanAS.(IRIB Indonesia/MZ)

Hamdeen Sabahi, mantan rival Muhammad Mursi dalam pilpres Mesir mengatakan bahwa jika Presiden Mesir pada suatu hari memutuskan untuk melawan rezim Zionis Israel, maka pihaknya akan mendukung penuh keputusan tersebut.

Pendiri Partai al-Karamah itu dalam wawancaranya dengan wartawan Fars News (13/8) mengatakan bahwa dirinya sedang berusaha mewujudkan perimbangan politik baru di Mesir. Ditambahkannya, "Tampaknya garis besar ekonomi Ikhwanul Muslimin tidak jauh berbeda dengan rezim yang telah kami gulingkan."

Berbicara tentang hubungan Israel dengan pemerintahan baru Mesir, Sabahi mengatakan, "Saya mengatakan kepada Mursi (Presiden Mesir) bahwa meski kami adalah oposisi, akan tetapi jika dia memutuskan melawan Israel, maka kami semua akan bersamanya."

Sabahi menilai insiden di Gurun Sinai yang menewaskan puluhan penjaga perbatasan Mesir sebagai aksi teror seraya menegaskan bahwa untuk mematahkan aksi-aksi teror di wialyah Sinai, adalah revisi kesepakatan Camp David dan penambahan pasukan militer di Sinai. Karena berdasarkan kesepakatan tersebut, kehadiran militer Mesir di Sinai dibatasi.

Dalam wawancara tersebut, Sabahi mengungkapkan keluhannya atas Mursi dan mengatakan bahwa tujuan revolusi secara pasti belum terealisasi dan Mursi sedang berupaya menstabilkan dan memperkokoh pondasi Ikhwanul Muslimin dalam kekuasaan."

Menyinggung hubungan Mesir dan Iran, Sabahi mengatakan, "Tentunya saya tetap menekankan menekankan hubungan dengan Republik Islam Iran dan bukti dari ucapan saya ini adalah kesediaan saya diwawancari Anda, dan saya berharap Muhammad Mursi segera mengambil langkah untuk memulai hubungan bilateral (dengan Iran)."(IRIB Indonesia/MZ/PH)