
کمالوندی
Militer Libya Bentrok dengan Milisi Anti-Pemerintah 16 Tewas
Bentrokan antara pasukan militer Libya dan kelompok-kelompok milisi anti-pemerintah di kota timur Benghazi telah menewaskan 16 orang dan melukai 81 lainnya.
 
"Sebagian besar yang tewas dan terluka adalah militer. Tiga warga sipil, termasuk seorang warga Mesir, tewas ketika sebuah roket menghantam rumah mereka, " demikian dilaporkan AFP mengutip sumber rumah sakit.
 
Pertempuran terjadi pada hari Senin (21/7), ketika kelompok militan menyerang sebuah pangkalan militer dan bentrok dengan pasukan pemerintah dan pasukan yang setia kepada purnawirawan Jenderal Khalifa Haftar. Haftar melancarkan serangan militer di timur negara itu pada 16 Mei, mengatakan bahwa dia ingin menghancurkan militan dan "membangun stabilitas di Libya."
 
Peristiwa itu terjadi setelah sepekan pertempuran antara kelompok-kelompok militan yang bersaing untuk menguasai bandara internasional utama di ibukota, Tripoli, merenggut nyawa sedikitnya 47 orang. Sejumlah pesawat dibakar dan bagian dari bandara rusak dalam pertempuran, yang dimulai sejak 13 Juli.
 
Hampir tiga tahun setelah jatuhnya mantan diktator Muammar Gaddafi, Libya terus bergulat dengan eskalasi instabilitas yang menyaksikan banyak bentrokan antara pasukan pemerintah dan kelompok milisi yang bersaing.
 
Mantan pemberontak menolak untuk meletakkan senjata meskipun ada upaya oleh pemerintah pusat untuk menerapkan hukum dan ketertiban.
Satu Lagi Tentara Israel Tewas di Tangan Pejuang Palestina
Dua tentara Israel terbunuh dalam pertempuran di Jalur Gaza, meningkatkan jumlah korban pasukan di pihak Israel menjadi 27 orang dalam 15 agresinya ke Jalur Gaza.
Militer Israel juga telah mengkonfirmasikan kematian personilnya itu pada Selasa (22/7).
Militer Israel menambahkan bahwa seorang pasukan lain terluka dalam sebuah serangan malam. Berbagai laporan menyebutkan bahwa panglima pasukan elit pengintaian Egoz termasuk di antara korban luka pada Senin.
Meski demikian, pihak muqawama Palestina menyatakan bahwa jumlah korban di pihak Israel jauh lebih tinggi dari yang diumumkan. Brigade al-Qassam, sayap militer Kelompok Muqawama Palestina Hamas  menyatakan telah menembak mati 15 pasukan Israel di wilayah timur Jalur Gaza pada hari Senin dan lebih dari 40 lainnya sejak Tel Aviv memulai serangannya.
Lebih dari 100 tentara Israel telah terluka dalam beberapa hari terakhir.
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh juga menegaskan kembali bahwa Jalur gaza akan menjadi "kuburan missal bagi tentara Israel"
Israel Khawatir Perang di Gaza Akan Berlangsung Lama
Anggota parlemen senior Iran mengecam serangan terbaru Israel  terhadap Palestina dan menyatakan bahwa rezim Tel Aviv khawatir bahwa Gaza akan berlangsung lama.
"Rezim Zionis [Israel] khawatir perang terhadap Gaza akan berkepanjangan. Meski demikian, dia sedang mencari mediator untuk mengakhiri perang," kata Kazem Jalali, Ketua Markas Riset Parlemen Republik Islam Iran, pada Senin (21/7).
Anggota parlemen Iran ini juga menilai kejahatan rezim israel terhadap Palestina tidak dapat diampuni.
Dia juga menyatakan sangat menyayangkan ketidakpedulian sejumlah negara Islam terhadap rezim Zionis dan mengatakan bahwa Organisasi Kerjasama Islam (OKI), karena tidak menunjukkan reaksi terhadap hal ini.
Pada 14 Juli, Ketua Parlemen Iran, Ali Larijani mengontak sejawatnya dari Mali dan Sudan guna membahas soal serangan berdarah dalam serangan udara Israel ke Jalur Gaza.
Sejak 8 Juli lalu, rezim Israel telah menyerang melancarkan lebih dari 1.800 serangan ke jalur Gaza. Sejauh ini sebanyak 575 orang gugur syahid dan lebih dari 3.500 lainnya terluka(
Jumlah Korban Akibat Serangan Israel Menjadi 600 Orang
Jumlah korban tewas akibat serangan militer Israel ke Jalur Gaza telah mencapai lebih dari 600 orang.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan pada Selasa bahwa sedikitnya 604 warga Palestina gugur syahid dan lebih dari 3.600 lainnya sejak  dimulainya serangan pada tanggal 8 Juli.
Serangan Israel ke Jalur Gaza telah memasui hari ke-15, di saat jumlah korban di pihak Palestina yang mayoritasnya adalah warga sipil, terus meningkat.
Para pejabat Palestina menyatakan bahwa sedikitnya 19 warga Palestina gugur syahid setelah jet tempur dan tank-tank Israel menarget wilayah permukiman di wilayah tersebut.
Tiga perempuan termasuk seorang ibu hamil dan seorang anak menjadi korban dalam serangan tersebut. Jet Israel juga menggugurkan sedikitnya tujuh target termasuk lima masjid dan sebuah stadion olahraga.
Pada Senin (21/7), lima orang tewas dan puluhan lainnya terluka termasuk di antara staf medis, ketika tank-tank Israel menembaki rumah sakit Syuhada Al-Aqsa di Gaza tengah.(
Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.
 
Nama Masjid
Masjid Istiqlal merupakan masjid negara Indonesia, yaitu masjid yang mewakili umat muslim Indonesia. Karena menyandang status terhormat ini maka masjid ini harus dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sekaligus menggambarkan semangat perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan, terbebas dari cengkraman penjajah. Karena itulah masjid ini dinamakan "Istiqlal" yang dalam bahasa Arab berarti "Merdeka".
Sejarah
Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara. Misalnya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia telah berjaya membangun candi Borobudur dan Prambanan. Karena itulah di masa kemerdekaan Indonesia terbit gagasan membangun masjid agung yang megah dan pantas menyandang predikat sebagai masjid negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Perencanaan
Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana Merdeka. Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas rencana pembangunan masjid. Gedung pertemuan yang bersebelahan dengan Istana Merdeka itu, kini tinggal sejarah. Deca Park dan beberapa gedung lainnya tergusur saat proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) dimulai.
Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan, yang secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa.
Pada pertemuan di gedung Deca Park tersebut, secara mufakat disepakati H. Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Beliau juga ditunjuk secara mufakat sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Istiqlal meskipun beliau terlambat hadir karena baru kembali ke tanah air setelah bertugas sebagai delegasi Indonesia ke Jepang membicarakan masalah pampasan perang saat itu.
Pada tahun 1953, Panita Pembangunan Masjid Istiqlal, melaporkan rencana pembangunan masjid itu kepada kepala negara. Presiden Soekarno menyambut baik rencana tersebut, bahkan akan membantu sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal. Kemudian Yayasan Masjid Istiqlal disahkan dihadapan notaris Elisa Pondag pada tanggal 7 Desember 1954.
Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal sejak beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam Sayembara maket Masjid Istiqlal yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada tanggal 22 Februari 1955. Melalui pengumuman tersebut, para arsitek baik perorangan maupun kelembagaan diundang untuk turut serta dalam sayembara itu.
Terjadi perbedaan pendapat mengenai rencana lokasi pembangunan Masjid Istiqlal. Ir. H. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) berpendapat bahwa lokasi yang paling tepat untuk pembangunan Masjid Istiqlal tersebut adalah di Jl. Moh. Husni Thamrin yang kini menjadi lokasi Hotel Indonesia. Dengan pertimbangan lokasi tersebut berada di lingkungan masyarakat Muslim dan waktu itu belum ada bangunan di atasnya.
Sementara itu, Ir. Soekarno (Presiden RI saat) mengusulkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, yang di dalamnya terdapat reruntuhan benteng Belanda dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan pemerintah dan pusat-pusat perdagangan serta dekat dengan Istana Merdeka. Hal ini sesuai dengan simbol kekuasaan kraton di Jawa dan daerah-daerah di Indonesia bahwa masjid harus selalu berdekatan dengan kraton atau dekat dengan alun-alun, dan Taman Medan Merdeka dianggap sebagai alun-alun Ibu Kota Jakarta. Selain itu Soekarno juga menghendaki masjid negara Indonesia ini berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta untuk melambangkan semangat persaudaraan, persatuan dan toleransi beragama sesuai Pancasila.
Pendapat H. Moh. Hatta tersebut akan lebih hemat karena tidak akan mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan di sekitar lokasi. Namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya ditetapkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina. Untuk memberi tempat bagi masjid ini, bekas benteng Belanda yaitu benteng Prins Frederick yang dibangun pada tahun 1837 dibongkar.
Sayembara rancang bangun masjid
Dewan Juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal, terdiri dari para Arsitek dan Ulama terkenal. Susunan Dewan Juri adalah Presiden Soekarno sebagai ketua, dengan anggotanya Ir. Roeseno, Ir. Djuanda, Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), H. Abu Bakar Aceh, dan Oemar Husein Amin.
Sayembara berlangsung mulai tanggal 22 Februari 1955 sampai dengan 30 Mei 1955. Sambutan masyarakat sangat menggembirakan, tergambar dari banyaknya peminat hingga mencapai 30 peserta. Dari jumlah tersebut, terdapat 27 peserta yang menyerahkan sketsa dan maketnya, dan hanya 22 peserta yang memenuhi persyaratan lomba.
Setelah dewan juri menilai dan mengevaluasi, akhirnya ditetapkanlah 5 (lima) peserta sebagai nominator. Lima peserta tersebut adalah:
1. Pemenang Pertama: Fredrerich Silaban dengan disain bersandi Ketuhanan
2. Pemenang Kedua: R. Utoyo dengan disain bersandi Istighfar
3. Pemenang Ketiga: Hans Gronewegen dengan disain bersandi Salam
4. Pemenang Keempat: 5 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi Ilham
5. Pemenang Kelima: adalah 3 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi Khatulistiwa dan NV. Associatie dengan sandi Lima Arab
Pada tanggal 5 Juli 1955, Dewan Juri menetapkan F. Silaban sebagai pemenang pertama. Penetapan tersebut dilakukan di Istana Merdeka, sekaligus menganugerahkan sebuah medali emas 75 gram dan uang Rp. 25.000. Pemenang kedua, ketiga, dan keempat diberikan hadiah. Dan seluruh peserta mendapat sertifikat penghargaan.
Pembangunan
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam.
Selanjutnya pelaksanaan pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar. Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tidak mengalami banyak kemajuan. Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing. Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan masjid terhenti sama sekali. Setelah situasi politik mereda,pada tahun 1966, Menteri Agama KH. M. Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000 (dua belas juta dollar AS).
Peristiwa kontemporer
Karena Masjid Istiqlal adalah masjid nasional Republik Indonesia, setiap upacara atau peringatan hari besar Islam senantiasa digelar di masjid ini. Misalnya Hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Isra Mi'raj, dan Maulid Nabi digelar di masjid ini dan diliput televisi nasional. Untuk turut memeriahkan perhelatan Visit Indonesia Year 1991 digelarlah Festival Istiqlal yang pertama pada tahun 1991. Festival ini digelar untuk memamerkan seni dan kebudayaan Islam Indonesia, turut hadir perwakilan negara sahabat berpenduduk muslim seperti Iran, Arab Saudi, dan perwakilan muslim China dari Uighur. Festival Istiqlal yang kedua digelar pada tahun 1995 untuk memperingati 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada pukul 15.20 WIB hari Senin, 19 April 1999 bom meledak di lantai dasar Masjid Istiqlal. Letusan ini meretakkan tembok dan memecahkan kaca beberapa kantor organisasi Islam yang berkantor di Masjid Istiqlal, termasuk kantor Majelis Ulama Indonesia. Dua orang terluka akibat ledakan ini. Pada bulan Juni 1999 Polisi mengumumkan tujuh orang pengamen tersangka pelaku pengeboman Masjid Istiqlal yang telah ditangkap. Ketujuh orang ini adalah pelaksana yang menempatkan bom di Masjid Istiqlal, meskipun demikian siapakah otak perencana di balik pengeboman ini masih belum terungkap jelas.
Karena letak Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang bedampingan, maka kedekatan ini menjadi simbol keharmonisan antarumat beragama di Indonesia. Kendaraan umat Katolik yang merayakan misa hari besar keagamaan Katolik diperkenankan menggunakan lahan parkir Masjid Istiqlal.
Pengunjung
Barack dan Michelle Obama mengunjungi Masjid Istiqlal dipandu oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Kyai al-Hajj Ali Musthafa Ya'qub pada tanggal 10 November 2010.
Sebagai masjid terbesar di Kawasan Timur Asia (Asia Tenggara dan Asia Timur), Masjid Istiqlal menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri, terutama wisatawan muslim yang datang dari berbagai penjuru Indonesia ataupun wisatawan muslim dari luar negeri. Pengunjung muslim dapat langsung masuk dan berbaur dengan jemaah untuk menunaikan shalat berjamaah. Wisatawan non-Muslim diperbolehkan berkunjung dan memasuki masjid ini, setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal. Pengunjung non-Muslim harus mengikuti tata cara mengunjungi masjid seperti melepaskan alas kaki serta mengenakan busana yang sopan dan pantas. Misalnya pengunjung tidak diperkenankan mengenakan celana pendek atau pakaian yang kurang pantas (busana lengan pendek, kaus kutang atau tank top). Pengunjung yang mengenakan celana pendek biasanya dipinjamkan sarung, sedangkan pengunjung wanita diminta mengenakan kerudung. Meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu. Misalnya pengunjung non-Muslim (kecuali tamu negara atau VVIP) tidak diperkenankan memasuki lantai pertama ruang utama tempat mihrab dan mimbar, tetapi diperbolehkan melihat bagian dalam ruangan ini dari balkon lantai kedua. Selebihnya pengunjung non-Muslim boleh mengunjungi bagian lain seperti pelataran terbuka, selasar, kaki menara dan koridor masjid.
Setelah presiden Amerika Serikat Barack Obama didampingi istrinya mengunjungi Masjid Istiqal pada November 2010, makin banyak wisatawan asing yang berkunjung ke masjid ini, rata-rata sekitar 20 wisatawan asing mengunjungi masjid ini tiap harinya. Kebanyakan berasal dari Eropa. Para tokoh penting asing terkenal yang pernah mengunjungi Masjid Istiqlal antara lain; Bill Clinton Presiden Amerika Serikat pada tahun 1994, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Libya Muammar Gaddafi, Pangeran Charles dari Britania Raya, Li Yuanchao wakil ketua Partai Komunis China, Presiden Cile Sebastián Piñera, Heinz Fischer Presiden Austria, dan Jens Stoltenberg Perdana Menteri Norwegia, dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada tahun 2012.
Arsitektur
Sebagai masjid negara Indonesia, Masjid Istiqlal diharapkan dapat menampung jamaah dalam jumlah yang besar. Karena itu arsitekturnya menerapkan prinsip minimalis, dengan mempertimbangkan keberadaannya di kawasan beriklim tropis. Masjid dirancang agar udara dapat bebas bersirkulasi sehingga ruangan tetap sejuk, sementara jemaah terbebas dari panas matahari dan hujan. Ruangan shalat yang berada di lantai utama dan terbuka sekelilingnya diapit oleh plaza atau pelataran terbuka di kiri-kanan bangunan utama dengan tiang-tiang dengan bukaan lowong yang lebar di antaranya, dimaksudkan untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan yang alami.
Gaya arsitektur
Masjid Istiqlal dilihat dari pelataran
Masjid ini bergaya arsitektur Islam modern internasional, yaitu menerapkan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti kubus, persegi, dan kubah bola, dalam ukuran raksasa untuk menimbulkan kesan agung dan monumental. Bahannya pun dipilih yang besifat kokoh, netral, sederhana, dan minimalis, yaitu marmer putih dan baja antikarat (stainless steel). Ragam hias ornamen masjid pun bersifat sederhana namun elegan, yaitu pola geometris berupa ornamen logam krawangan (kerangka logam berlubang) berpola lingkaran, kubus, atau persegi. Ornamen-ornamen ini selain berfungsi sabagai penyekat, jendela, atau lubang udara, juga berfungsi sebagai unsur estetik dari bangunan ini. Krawangan dari baja ini ditempatkan sebagai jendela, lubang angin, atau ornamen koridor masjid. Pagar langkan di tepi balkon setiap lantainya serta pagar tangga pun terbuat dari baja antikarat. Langit-langit masjid dan bagian dalam kubah pun dilapisi kerangka baja antikarat. Dua belas pilar utama penyangga kubah pun dilapisi lempengan baja antikarat.
Karena bangunan yang begitu besar dan luas, jika memanfaatkan seluruh permukaan lantai di semua bagian bangunan, masjid ini dapat menampung maksimal sekitar 200.000 jamaah, meskipun demikian kapasitas ideal masjid ini adalah sekitar 120.000 jamaah. Masjid ini mempunyai arsitektur yang bergaya modern. Jamaah dan wisatawan yang berkunjung ke masjid ini dapat melihat konstruksi kokoh bangunan masjid yang didominasi oleh batuan marmer pada tiang-tiang, lantai, dinding dan tangga serta baja antikarat pada tiang utama, kubah, puncak menara, plafon, dinding, pintu krawangan, tempat wudhu, dan pagar keliling halaman.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Istiqlal juga merupakan obyek wisata religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Dengan berkunjung ke masjid ini, jamaah dan wisatawan dapat melihat keunikan arsitektur masjid yang merupakan perpaduan antara arsitektur Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa. Arsitektur Indonesia nampak pada bangunan yang bersifat terbuka dengan memungkinkan sirkulasi udara alami sesuai dengan iklim tropis serta letak masjid yang berdekatan dengan bangunan pusat pemerintahan. Kemudian pada bagian dalam kubah masjid yang berhiaskan kaligrafi merupakan hasil adopsi arsitektur Timur Tengah. Masjid ini juga dipengaruhi gaya arsitektur Barat, sebagaimana terlihat dari bentuk tiang dan dinding yang kokoh.
Arsitektur Masjid Istiqlal juga menampilkan pendekatan yang unik terhadap berbagai serapan budaya dalam komposisi yang harmonis. Perpaduan itu menunjukkan kuatnya pemahaman yang menghargai berbagai budaya dari masyarakat yang berbeda, yang ditempatkan sebagai potensi untuk membangun harmoni dan toleransi antar umat beragama, dalam rangka membina kesatuan dan persatuan bangsa.
Beberapa kalangan menganggap arsitektur Islam modern Timur Tengah masjid Istiqlal berupa kubah besar dan menara terlalu bersifat Arab dan modern, sehingga terlepas dari kaitan harmoni dan warisan tradisi arsitektur Islam Nusantara tradisional Indonesia. Mungkin sebagai jawabannya mantan presiden Suharto melalui Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila menyeponsori pembangunan berbagai masjid beratap limas tingkat tiga bergaya tradisional masjid Jawa.
Simbolisme
Interior ruang utama masjid Istiqlal; kubah raksasa ditopang 12 tiang berlapis baja antikarat
Ribuan umat muslim Indonesia berkumpul untuk menunaikan shalat Ied pada Hari Raya Idul Fitri di Masjid Istiqlal.
Rancangan arsitektur Masjid Istiqlal mengandung angka dan ukuran yang memiliki makna dan perlambang tertentu. Terdapat tujuh gerbang untuk memasuki ruangan dalam Istiqlal yang masing-masing dinamai berdasarkan Al-Asmaul-Husna, nama-nama Allah yang mulia dan terpuji. Angka tujuh melambangkan tujuh lapis langit dalam kosmologi alam semesta Islam, serta tujuh hari dalam seminggu. Tempat wudhu terletak di lantai dasar, sementara ruangan utama dan pelataran utama terletak di lantai satu yang ditinggikan. Bangunan masjid terdiri atas dua bangunan; bangunan utama dan bangunan pendamping yang lebih kecil. Bangunan pendamping berfungsi sebagai tangga sekaligus tempat tambahan untuk beribadah. Bangunan utama ini dimahkotai kubah dengan bentang diameter sebesar 45 meter, angka "45" melambangkan tahun 1945, tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Kemuncak atau mastaka kubah utama dimahkotai ornamen baja antikarat berbentuk Bulan sabit dan bintang, simbol Islam.
Kubah utama ini ditopang oleh 12 tiang ruang ibadah utama disusun melingkar tepi dasar kubah, dikelilingi empat tingkat balkon. Angka "12" yang dilambangkan oleh 12 tiang melambangkan hari kelahiran nabi Muhammad yaitu tanggal 12 Rabiul Awwal, juga melambangkan 12 bulan dalam penanggalan Islam (juga penanggalan Masehi) dalam satu tahun. Empat tingkat balkon dan satu lantai utama melambangkan angka "5" yang melambangkan lima Rukun Islam sekaligus melambangkan Pancasila, falsafah kebangsaan Indonesia. Tangga terletak di keempat sudut ruangan menjangkau semua lantai. Pada bangunan pendamping dimahkotai kubah yang lebih kecil berdiameter 8 meter.
Adanya dua bangunan masjid; yaitu bangunan utama dan bangunan pendamping (berfungsi sebagai tangga, ruang tambahan dan pintu masuk Al Fattah), serta dua kubah yaitu kubah utama dan kubah pendamping, melambangkan angka "2" atau dualisme yang saling berdampingan dan melengkapi; langit dan bumi, kepentingan akhirat dan kepentingan duniawi, bathin dan lahir, serta dua bentuk hubungan penting bagi muslim yaitu Hablum minallah (hubungan manusia dengan Tuhannya) dan Hablum minannaas (hubungan manusia dengan sesamanya). Hal ini sesuai dengan sifat agama Islam yang lengkap, mengatur baik urusan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Islam tidak semata-mata bertitik berat pada masalah ibadah dan akhirat saja tetapi juga memperhatikan urusan duniawi; kesejahteraan, keadilan dan kepedulian sosial, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan sehari-hari umat muslim.
Rancangan interior masjid ini sederhana, minimalis, dengan hiasan minimal berupa ornamen geometrik dari bahan baja antikarat. Sifat gaya arsitektur dan ragam hias geometris yang sederhana, bersih dan minimalis ini mengandung makna bahwa dalam kesederhanaan terkandung keindahan. Pada dinding utama yang menghadap kiblat terdapat mihrab dan mimbar di tengahnya. Pada dinding utama terdapat ornamen logam bertuliskan aksara Arab Allah di sebelah kanan dan nama Muhammad di sebelah kiri, di tengahnya terdapat kaligrafi Arab Surah Thaha ayat ke-14. Semua ornamen logam baja antikarat didatangkan dari Jerman. Pada awalnya direncanakan menggunakan bahan marmer impor dari Italia seperti Monumen Nasional. Akan tetapi untuk menghemat biaya dan mendukung industri mamer lokal maka bahan marmer akhirnya diambil dari Tulungagung di Jawa Timur.
Struktur bangunan utama dihubungkan dengan emper dan koridor yang mengelilingi pelataran terbuka yang luas. Teras besar terbuka ini berukuran seluas 29.800 meter persegi, berupa pelataran berlapis tegel keramik berwarna merah bata yang disusun sesuai shaf shalat, terletak di sisi dan belakang gedung utama. Teras ini berfungsi menampung jemaah pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Koridor di sekeliling teras pelataran menghubungkan bangunan utama dengan menara masjid. Tidak seperti masjid dalam arsitektur Islam Arab, Persia, Turki, dan India yang memiliki banyak menara, Istiqlal hanya memiliki satu menara yang melambangkan Keesaan Allah. Struktur menara berlapis marmer berukuran tinggi 66,66 meter (6.666 cm),melambangkan 6.666 ayat dalam persepsi tradisional dalam Al Quran. Ditambah kemuncak yang memahkotai menara terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter melambangkan 30 juz' dalam Al Quran, maka tinggi total menara adalah 96,66 meter. Selain koridor emper keliling terdapat pula koridor di tengah yang menghubungkan Gerbang Al Fattah dengan Gerbang Ar Rozzaq. Jika masjid sudah tentu berkiblat ke arah Mekkah, penjuru koridor ini mengarah ke Monumen Nasional, hal ini untuk menunjukkan bahwa masjid ini adalah masjid nasional Republik Indonesia.
Di masjid ini juga terdapat bedug raksasa yang terbuat dari dari sebatang pohon kayu meranti merah asal pulau Kalimantan yang berusia sekitar 300 tahun.
Masjid Istiqlal dikenal dengan kemegahan bangunannya. Luas bangunannya hanya mencapai 26% dari kawasan seluas 9.32 hektare, yang selebihnya adalah halaman dan pertamanan. Pada taman masjid di sudut barat daya terdapat kolam besar dengan air mancur yang dapat menyemburkan air setinggi 45 meter. Air mancur ini hanya diaktifkan tiap hari Jumat menjelang shalat Jumat atau pada hari raya dan hari penting keagamaan Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan Isra Miraj.
Lingkungan sekitar
Kerumunan jemaah shalat Ied di depan gerbang Al Fattah, Masjid Istiqlal.
Pada tahun 1950, keadaan dan kondisi kawasan Taman Wilhelmina yang berada di depan Lapangan Banteng merupakan tempat yang sepi, gelap, kotor, dan tak terurus. Reruntuhan tembok bekas bangunan Benteng Prins Frederick di taman itu penuh dengan lumut, dan ditumbuhi ilalang dimana-mana.
Pada tanggal 21 Mei 1961, dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional di tempat yang sama, sekitar 50.000 orang dari berbagai unsur lapisan masyarakat, termasuk pegawai negeri dan swasta, alim ulama, tentara, dan lain-lain bekerja bakti membersihkan taman Wilhelmina yang tak terurus itu, sebagai persiapan lokasi pembangunan Masjid yang diawali dengan pidato Menteri Jaksa Agung.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 1961, telah menjadi tanggal yang paling bersejarah bagi kaum muslimin di Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya, untuk pertama kalinya di bekas taman itu, kota Jakarta akan memiliki sebuah masjid besar dan monumental. Maka dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim Presiden RI Ir. Soekarno meresmikan permulaan pembangunan Masjid Istiqlal diatas area seluas 9.32 Ha. Yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang disaksikan oleh ribuan ummat Islam. Sebuah masjid yang akan menjadi simbol kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Kompleks Masjid Istiqlal juga mempunyai daya tampung parkir untuk 800 kendaraan.
Pagar dan pintu gerbang
Komplek Masjid Istiqlal dikelilingi pagar setinggi empat meter, terdiri dari tembok setinggi satu meter dan diatasnya berdiri pagar setinggi tiga meter yang terbuat dari bahan stainless steel, baja anti karat sepanjang 1.165 meter.
Semula pagar ini meski dibuat dari bahan baja antikarat dan cukup kokoh, namun tingginya hanya sekitar 1,2 meter ditambah 1 meter tembok sehingga memudahkan keluar masuknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara melompati pagar tersebut, ditambah lagi dengan pintu gerbang yang sangat mudah dilewati meski pintu tersebut dalam keadaan terkunci.
Sebagai solusinya maka mulai tahun 2007 pagar diganti menjadi lebih tinggi dan indah seperti yang disaksikan sekarang. Pintu gerbangpun diubah dan dipercantik dengan menggunakan alumunium cor dan dirancang memiliki celah-celah yang rapat yang tidak mungkin dilewati oleh manusia.
Saat ini untuk masuk ke wilayah Masjid Istiqlal baik menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki harus melalui pintu gerbang yang terbuka yang masing-masing mempunyai gardu jaga. Pintu-pintu gerbang tersebut terletak di sebelah utara, timur, tenggara dan selatan. Salah satu dari pintu gerbang tersebut diperuntukkan khusus untuk VIP yaitu RI 1 dan RI 2.
Terdapat lima pintu gerbang masuk menuju kompleks Masjid Istiqlal, beberapa gerbang masuk ini dihubungkan ke masjid oleh jembatan yang dibawahnya mengalir sungai Ciliwung dan di kiri kanannya terdapat lapangan parkir yang luas, sedangkan dua buah lainnya di bagian utara tidak dihubungkan dengan jembatan. Gerbang masjid ini terdapat di ketiga sisi kompleks masjid, yaitu sisi utara menghadap pintu air dan jalan Veteran, sisi timur menghadap Gereja Katedral Jakarta dan jalan Katedral, dan sisi tenggara-selatan menghadap jalan Perwira dan kantor pusat Pertamina. Sementara di sepanjang sisi barat terdapat rel kereta api yang menghubungkan Stasiun Gambir dan Stasiun Juanda, di sisi barat ini tidak terdapat pintu gerbang.
1. Sisi Utara dari arah Pintu Air terdapat satu pintu gerbang yang langsung diarahkan menuju pintu As-Salam. Pada acara kenegaraan biasanya hanya dibuka untuk dilalui para undangan VIP setingkat pejabat negara, para menteri, duta-duta besar perwakilan negara sahabat, pejabat legislatif, pejabat daerah dan undangan VIP lainnya.
2. Sisi Timur Laut dari arah Katedral terdapat satu buah pintu gerbang berhadapan dengan bangunan gereja Katedral. Pintu gerbang inilah yang dibuka setiap harinya untuk keluar masuk area Masjid Istiqlal dan mulai pada pertengahan tahun 2008 perparkiran menggunakan sistem Check Point.
3. Sisi Tenggara-Selatan dari arah Kantor Pusat Pertamina dan jalan Perwira terdapat tiga pintu gerbang, satu pintu gerbang ujung selatan tepat di pertigaan Jalan Merdeka Timur dan jalan Perwira searah dengan gedung kantor pusat Pertamina dan Stasiun Gambir, satu pintu di sisi tenggara dekat jembatan Ciliwung, dan satu lagi dekat pertigaan Lapangan Banteng searah dengan gedung Kementerian Agama Pusat. Gerbang tenggara dekat jembatan Ciliwung biasanya dibuka untuk umum hanya pada saat shalat Jumat, sedangkan pintu gerbang ujung selatan khusus diperuntukkan bagi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia beserta rombongan bila menghadiri acara keagamaan yang diselenggarakan secara kenegaraan di Masjid Istiqlal, seperti peringatan hari-hari besar Islam seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Seluruh pintu gerbang ini dibuka setiap acara resmi kenegaraan, sedangkan untuk hari-hari biasa pintu gerbang yang dibuka hanya pintu dari arah Katedral yang langsung menuju pintu Al-Fattah.
Sedangkan pada bangunan Masjid Istiqlal terdapat 7 buah pintu gerbang yand dinamakan berdasarkan Asmaul Husna.
Taman, parkir, jembatan, dan air mancur
Air mancur di tengah kolam sudut barat daya taman Masjid Istiqlal.
Halaman di sekitar Masjid Istiqlal sebelah utara, selatan dan timur seluas 6,85 Ha terdari dari:
Pertamanan seluas 4,15 Ha, dibagi menjadi 23 lokasi dan masing-masing diberi nama sesuai dengan nama pepohonan yang dominan berada di lokasi tersebut. Misalnya Taman Kamboja dan lain-lain. Rindangnnya pertamanan berfungsi juga sebagai hutan kota, dihidupi pula dengan beberapa jenis unggas untuk menambah keindahan komplek Masjid Istiqlal. Dengan demikian menjadikan suasana masjid terasa sejuk sehinnga akan menambah kekhusyuan beribadah bagi para jamaah.
Perparkiran seluas 2,15 Ha, yang dapat menampung kurang lebih 800 kendaraan sekaligus melalui 7 buah pintu gerbang yang ada. Kualitas pengaspalan untuk halaman, parkir dan jalan dibuat dengan methode pengaspalan kelas satu. Sungai Ciliwung mengalir membelah kompleks Masjid Istiqlal. Karena halaman Masjid Istiqlal dikelilingi oleh sungai, maka dibangun pula tiga buah jembatan besar yang lebarnya 18,6 meter dan panjang sekitar 21 sampai 25 meter. Ditambah satu buah jembatan kecil untuk pejalan kaki, kerangka dari jembatan-jembatan ini juga terbuat dari bahan stainless steel. Tepat di taman ini aliran sungai Ciliwung bercabang dua, cabang ke barat mengarah ke Harmoni, Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, dan kawasan Kota Tua Jakarta, sedangkan cabang ke timur mengarah ke Pasar Baru, Gunung Sahari dan Ancol. Di sisi utara cabang barat terdapat pintu air yang dibangun pada zaman kolonial Hindia Belanda.
Untuk menambah indahnya panorama kompleks Masjid Istiqlal, di halaman bagian selatan dilengkapi dengan kolam air mancur yang ditempatkan di tengah-tengah, taman air mancur ini seluas 2.803 meter persegi, dan kolam air mancur seluas 8.490 meter persegi, jadi luas keseluruhannya 11,293 meter persegi. Pada bagian tengah kolam dibuat ring penampung air bersih bergaris tengah 45 meter, jumlah nozel pemancar air mancur sebanyak: 1 buah tegak lurus di tengah-tengah cawan air mancur, 17 buah di lingkar luar, dan 8 buah buah di lingkar dalam pada kolam penampungan air bersih. Air mancur ini dapat memancarkan air setinggi 45 meter.
Gedung utama dan gedung pendukung
Masjid Istiqlal berdaya tampung jamaah sebanyak 200.000 orang yang terdiri dari:
1. Ruang shalat utama dan balkon serta sayap memuat 61.000 orang.
2. Ruang pada bangunan pendahuluan memuat 8.000 orang.
3. Ruang teras terbuka di lantai 2 memuat 50.000 orang.
4. Semua koridor dan tempat lainnya memuat 81.000 orang.
Pintu masuk
Terdapat tujuh pintu gerbang masuk ke dalam Masjid Istiqlal. Masing-masing pintu itu diberi nama berdasarkan Asmaul Husna. Dari ketujuh pintu ini tiga pintu yaitu Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq adalah pintu utama. Ketujuh pintu itu adalah:
1. Al Fattah (Gerbang Pembuka): pintu utama yang terletak sisi timur laut berhadapan dengan Gereja Katedral. Pintu ini adalah pintu untuk masyarakat umum yang senantiasa terbuka dan terletak di bangunan pendamping dengan kubah kecil diatasnya.
2. Al Quddus (Gerbang Kesucian): pintu yang terletak di sisi timur laut terdapat di sudut bangunan utama masjid.
3. As Salam (Gerbang Kedamaian): salah satu pintu utama ini terletak di ujung utara pada sudut bangunan utama. Pintu ini langsung menuju dekat shaf terdepan barisan shalat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VIP, seperti ulama, tamu asing, duta besar dari negara muslim, dan tamu penting lainnya pada acara keagamaan penting.
4. Al Malik (Gerbang Raja): pintu VVIP di sisi barat pada sudut bangunan utama masjid. Seperti pintu As Salam pintu ini juga langsung menuju dekat shaf terdepan barisan shalat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VVIP seperti presiden dan wakil presiden Indonesia serta tamu negara yang berkunjung.
5. Al Ghaffar (Gerbang Ampunan): pintu ini terletak di ujung selatan pada bangunan selasar pelataran, tepat di bawah menara masjid Istiqlal. Pintu ini adalah yang paling dekat gerbang tenggara sekaligus yang terjauh dari mihrab masjid.
6. Ar Rozzaq (Gerbang Rezeki): salah satu pintu utama ini terletak di tengah-tengah sisi selatan selasar pelataran Istiqlal. Dari pintu ini terdapat koridor yang lurus menghubungkannya dengan pintu Al Fatah di sisi timur laut.
7. Ar Rahman (Gerbang Pengasih): pintu ini terletak di sudut barat daya bangunan selasar masjid, dekat pintu Al Malik.
Gedung utama
Mihrab dan mimbar di ruang utama
Tinggi: 60 meter
Panjang: 100 meter
Lebar: 100 meter
Tiang pancang: 2.361 buah
Masjid Istiqlal yang megah ini adalah bangunan berlantai dua. Lantai pertama untuk perkantoran, ruang pertemuan, instalasi AC sentral dan listrik, kamar mandi, toilet dan ruang tempat wudhu. Lantai dua, untuk shalat yang terdiri dari ruang shalat utama dan teras terbuka yang luas guna untuk menampung jemaah yang melimpah terutama pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
Gedung utama dengan ruang shalat utama mengarah ke kiblat (Mekkah), sedangkan teras terbuka yang luas mengarah ke Monumen Nasional (Monas).
Lantai utama yang disediakan untuk ruang sholat baik Rawatib ataupun sholat sunnat lainnya terletak di gedung utama dengan daya tampung 61.00 orang jamaah. Di bagian depan terdapat Mihrab tempat dimana imam memimpin sholat jamaah, dan disebelah kanan mihrab terdapat mimbar yang ditinggikan. Lantainya ditutupi karpet merah sumbangan seorang dermawan dari Kerajaan Arab Saudi.
Kubah besar
Dengan diameter 45 m, terbuat dari kerangka baja antikarat dari Jerman Barat dengan berat 86 ton, sementara bagian luarnya dilapisi dengan keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945 sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri. Bagian bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi Surat Yassin yang ditulis oleh K.H Fa'iz seorang Khatthaath senior dari Jawa Timur.
Dari luar atap bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang Bulan dan Bintang yang terbuat dari stainless steel dengan diameter 3 meter dan berat 2,5 ton. Dari dalam kubah di topang oleh 12 pilar berdiameter 2,6 meter dengan tinggi 60 meter, 12 buah pilar ini merupakan simbol angka kelahiran nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 20 April 571 M.
Seluruh bagian di gedung utama ini dilapisi marmer yang didatangkan langsung dari Tulungagung seluas 36.980 meter persegi.
Gedung pendahuluan
Tinggi: 52 meter
Panjang: 33 meter
Lebar: 27 meter
Bagian ini memiliki lima lantai yang terletak di belakang gedung utama yang diapit dua sayap teras. Luas lantainya 36.980 meter persegi, dilapisi dengan 17.300 meter persegi marmer. Jumlah tiang pancangnya sebanyak 1800 buah. Di atas gedung ini ada sebuah kubah kecil, fungsi utama dari gedung ini yaitu setiap jamaah dapat menuju gedung utama secara langsung. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai perluasan tempat shalat bila gedung utama penuh.
Teras raksasa
Teras raksasa terbuka seluas 29.800 meter terletak di sebelah kiri dan dibelakang gedung induk. Teras ini berlapis tegel keramik berwarna merah kecoklatan yang disusun membentuk shaf shalat. Teras ini dibuat untuk menampung jamaah pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu teras ini juga berfungsi sebagai tempat acara-acara keagamaan seperti MTQ dan pada emper tengah biasa digunakan untuk peragaan latihan manasik haji, teras raksasa ini dapat menampung sekitar 50.000 jamaah.
Emper keliling dan koridor
Panjang: 165 meter
Lebar : 125 meter
Emper atau koridor ini mengelilingi teras raksasa dan koridor tengah yang sekelilingya terdapat 1800 pilar guna menopang bangunan emper. Di bagian tengah terdapat koridor tengah yang menghubungkan pintu Al Fattah di timur laut dengan pintu Ar Rozzaq di barat daya. Arah poros koridor ini mengarah ke Monumen Nasional menandakan masjid ini adalah masjid nasional.
Menara
Menara Istiqlal dengan Monas terlihat di kejauhan
Tinggi tubuh menara marmer: 6.666 cm = 66.66 meter
Tinggi kemuncak (pinnacle) menara baja antikarat: 30 meter
Tinggi total menara: sekitar 90 meter
Diameter menara 5 meter
Bangunan menara meruncing ke atas ini berfungsi sebagai tempat Muadzin mengumandangkan adzan. Di atasnya terdapat pengeras suara yang dapat menyuarakan adzan ke kawasan sekitar masjid.
Menara megah tersebut melambangkan keagungan Islam, dan kemuliaan kaum muslimin. Keistimewaan lainnya, menara yang terletak di sudut selatan masjid, dengan ketinggian 6.666 cm ini dinisbahkan dengan jumlah ayat-ayat Al-Quran. Pada bagian ujung atas menara, berdiri kemuncak (pinnacle) dari besi baja yang menjulang ke angkasa setinggi 30 meter sebagai simbol dari jumlah juz dalam Al-Quran. Menara dan kemuncak baja ini membentuk tinggi total menara sekitar 90 meter.
Puncak menara yang meruncing dirancang berlubang-lubang terbuat dari kerangka baja tipis. Angka 6.666 merupakan simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam AL- Quran, seperti yang diyakini oleh sebahagian besar ulama di Indonesia.
Lantai dasar dan tangga
Ruangan shalat terdapat di lantai pertama tepat di atas lantai dasar, sedangkan lantai dasar terdapat ruang wudhu, kantor Masjid Istiqlal, dan kantor berbagai organisasi Islam. Lantai dasar Masjid Istiqlal seluruhnya ditutupi oleh marmer seluas 25.000 meter persegi dipersiapkan untuk sarana perkantoran, sarana penunjang masjid, dan ruang serbaguna. Gagasan semula tempat ini akan dibiarkan terbuka yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan, misalnya pada saat penyelenggaraan Festival Istiqlal I tahun 1991 dan Festival Istiqlal II tahun 1995 ruangan-ruangan serbaguna di lantai dasar dan pelataran halaman Masjid dijadikan ruang pameran seni Islam Indonesia dan bazaar. Namun pasca terjadinya pengeboman di Masjid Istiqlal pada tanggal 19 April 1999 maka dilakukanlah pemagaran dan pembuatan pintu-pintu strategis pada tahun 1999.
Jumlah tangga menuju lantai shalat utama sebanyak 11 unit. Tiga diantaranya memiliki ukuran besar dan berfungsi sebagai tangga utama yaitu: satu unit berada disisi utara gedung induk, satu unit berada pada gedung pendahuluan yang dapat dipergunakan langsung menuju lantai lima, dan satu unit lainnya berlokasi di emper selatan menuju lantai utama, tangga-tangga ini memiliki lebar 15 meter.
Disamping itu terdapat 4 unit tangga dengan ukuran lebar 3 meter berlokasi pada tiap-tiap pojok gedung utama yang langsung menuju lantai lima dan di sudut-sudut teras raksasa.
Sarana dan fasilitas
Koridor keliling dipenuhi jemaah shalat Ied hari raya Idul Fitri
Umat muslim Indonesia tengah membaca Al Quran setelah menunaikan shalat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia. Indonesia memiliki jumlah umat muslim terbesar di dunia
Ruang shalat utama luasnya satu hektare dapat menampung jamaah lebih dari 16.000 orang. Ruang tersebut ditambah balkon 4 tingkat dan sayap disebelah timur, selatan, dan utara sehingga luas seluruhnya menjadi 36.980 meter persegi atau sama dengan hampir 4 hektare yang berarti dapat menampung jamaah sekitar 61.000 orang.
Di sebelah barat ruang shalat utama terletak mimbar yang diapit sebelah kiri dan kanannya oleh tembok berlapiskan marmer di mana terpajang kaligrafi Arab yang indah berbunyi: "Allah" (sebelah utara), "La Illaha Illa Allah, Muhammad ar Rasulu Allah" (tengah), dan "Muhammad" (sebelah selatan).
Sarana peribadatan
Karpet
Seluruh lantai utama masjid ditutupi oleh karpet merah sumbangan dari seorang dermawan Arab Saudi bernama Sheikh Esmail Abu Daud yang diserah terimahkan pada tanggal 3 Juni 2005. Karpet sebanyak 103 gulung ini berwarna merah terbuat dari bahan dasar wol.
Perawatan karpet tersebut dikerjakan secara manual, setiap hari dibersihkan dengan menggunakan alat vacum cleaner. Jumlah karpet penutup lantai utama 18 lembar, setiap lembarnya berukuran: panjang 25 meter dan lebar 4 meter, rata-rata beratnya 250 kg.
Rak Al Quran
Masjid Istiqlal juga menyediakan mushaf Al-Qur'an untuk dibaca oleh para jama'ah yang ditempatkan pada rak yang melingkar di 12 tiang yang terdapat pada lantai utama, setiap rak berbentuk setengah lingkaran yang terdiri dari dua tingkat terbuat dari bahan stainless steel.
Setiap rak dapat menampung 100 sampai 150 buah mushaf yang disediakan oleh BPPMI serta waqaf dari jamaah.
Sketsel
Untuk pembatas antara tempat shalat bagi jamaah pria dan wanita dan batas area sholat rawatib, di lantai utama Masjid Istiqlal juga disediakan sketsel yang terbuat dari 20 modul dengan bahan stainless steel dan dari bahan kayu 20 modul dengan ukuran masing-masing 2 meter x 80 cm. Sketsel tersebut bersifat knock down yang bisa dipasang sesuai kebutuhan.
Sarana olahraga
Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Menjaga kesehatan dengan berolahraga merupakan hal yang rutin dilakukan oleh siswa-siswi madrasah dan remaja Masjid Istiqlal.
Untuk mendukung berbagai macam program yang ada, BPPMI menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana olah raga yang representatif berstandart nasional dan internasional yang dibangun di pojok kiri bagian timur Masjid.
Pusat kegiatan olahraga ini berupa lapangan terbuka terdiri dari lapangan Futsal, Badminton, Bola Volly dan Basket. Lapangan olah raga ini berukuran 420 meter persegi, diresmikan penggunaannya oleh ibu Menteri Agama RI pada Tanggal 17 Januari 2009 M/20 Muharram 1430 M.
Tenaga listrik
Tenaga listrik di Masjid Istiqlal difungsikan untuk:
1. Penerangan
2. Tenaga Hydrofour
3. AC
4. Sound system
5. Air Mancur
6. Alat eloktronik lainnya seperti TV, Komputer dll.
Penggunaan listrik untuk kebutuhan penerangan diseluruh areal Masjid Istiqlal baik di gedung ataupun di taman dan halaman serta pagar menggunakan layanan listrik dari PLN. Suplai listrik yang diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan satu gardu tersendiri yang menyiapkan central box berkapasitas 2.000 KVA.
Sebagai cadangan bila terjadi pemadaman dari pihak PLN, disiapkan juga dua buah mesin diesel atau generator berkekuatan 825 KVA dan 500 KVA. Selain untuk penerangan tenaga listrik ini juga dipergunakan untuk mesin-mesin Hydrofour dan AC di ruang perkantoran yang terdapat di lantai dasar masjid, rata-rata konsumsi listrik setiap bulannya adalah 1.750 KVA, dengan pembayaran rekening rata-rata sebesar Rp: 125.000.000/bulan.
Sistem suara dan multimedia
Untuk keperluan ibadah dan sarana informasi Masjid Istiqlal menggunakan sound system yang dikendalikan secara terpusat yang terletak pada ruang kaca bagian belakang lantai dua, dengan jumlah speaker sebanyak 200 chanel yang tersebar pada lantai utama.
Jumlah speaker yang terdapat pada koridor, gedung penghubung dan gedung pendahuluan sebanyak 158 chanel. Sound system dikendalikan oleh 26 amplyfire dan 5 (lima) buah mixer dan diawasi oleh enam orang yang bertugas secara bergantian baik siang ataupun malam hari.
Untuk mendukung kelancaran komunikasi pada waktu pelaksanaan ibadah dan kegiatan, di lantai utama juga telah dipasang system TV plasma sehingga akses informasi dpat diikuti secara merata oleh para jamaah yang berada diseluruh area ruang utama Masjid.
Pendingin udara (AC)
AC difungsikan secara sentral yang meliputi seluruh perkantoran dan ruangan lain yang ada di lantai dasar. Untuk memenuhi kebutuhan AC ini didukung oleh empat buah mesin pendingin atau chiller.
Pendingin ruangan hanya digunakan bagi ruangan-ruangan kantor di lantai bawah dengan menggunakan sistem AC central dan AC split.
Untuk menambah kenyamanan beribadah bagi jamaah, sekarang ini ruang utama Masjid Istiqlal dilengkapi juga dengan 5 unit standing AC, masing-masing berkekuatan 5 PK dan sebelas unit AC celling berkekuatan masing-masing 5 PK, ditambah kipas angin berukuran besar.
Disamping itu pada ruangan perkantoran, ruang madrasah serta ruang VIP yang berada pada lantai dasar sistem pendinginnya juga menggunakan AC sentral yang digerakkan oleh empat unit mesin chiller dengan 300 buah fan coil unit yang tersebar pada setiap ruangan, karena termakan usia di beberapa ruangan ditemukan AC chiller sudah kurang berfungsi maka secara bertahap dilakukan penggantian dengan AC split.
Fasilitas air, ruang wudhu, kamar mandi, WC
Tempat wudhu pria
Tempat wudhu wanita
Keperluan air untuk bersuci di Masjid Istiqlal pada awalnya dari Perusahaan Air Minum (PAM). Sebagai cadangan untuk mengantisipasi kekurangan dan kerusakan maka dibuatlah 6 buah sumur artesis dengan kedalaman 100 M, menggunakan mesin berkekuatan 3 PK dan 3 fase berkapasitas 600 liter permenit dan didistribusikan ke tempat-tempat wudhu.
Untuk kebutuhan air di tempat pembuangan air kecil digunakan delapa buah mesin Hydrofour, ditambah empat tangki Hydrofour berkapasitas 1400 liter. Mesin-mesin air tersebut menggunakan tenaga listrik sebanyak 15 PK.
Tempat wudhu terdapat di beberapa lokasi di lantai dasar yaitu di sebelah utara, timur maupun selatan gedung utama. Di setiap lokasi tersedia 100 unit tempat wudhu dengan kran air terbuat dari bahan stainless steel, tiap unitnya terdiri atas 6 buah kran maka jumlah kran seluruhnya sebanyak 600 buah. Berarti pada saat yang bersamaan dapat melayani 600 orang berwudhu sekaligus.
Sedangkan toilet terdapat di lantai dasar sebelah barat, selatan dan timur di bawah teras raksasa. Toilet ini sengaja dibangun terpisah dari tempat wudhu, hal ini dimaksudkan agar tempat yang bersih dan suci tidak berdekatan dengan tempat yang kotor. Disisi sebelah timur, dibawah emper masjid terdapat dua lokasi urinior yang berkapasitas 80 ruang.
Selain itu juga terdapat 52 kamar mandi dan WC, dengan rincian: 12 buah dibawah emper barat, 12 buah dibawah emper selatan dekat menara dan 28 buah dibawah emper sebelah timur. Keperluan air untuk wudhu, kamar mandi dan toilet ini setiap hari dipasok air dari PAM yaang berkapasitas 600 liter per menit.
Lift bagi penyandang cacat
Mengingat Masjid Istiqlal sebagai sarana umum dan jamaah yang berkunjung juga terdapat diantaranya penyandang cacat dan jamaah lanjut usia. Karena itu bagi penyandang cacat yang akan menuju ke lantai dua dan lantai utama disediakan lift yang terletak di bagian selatan. Hal ini dalam rangka peningkatan pelayanan kepada para jamaah penyandang cacat dan lansia.
Keberadaan satu unit lift yang diperuntukkan khusus bagi jamaah penyandang cacat dan lansia ini adalah berkat bantuan pemerintah DKI Jakarta. Lift tersebut berkapasitas 6 orang dan dioperasikan pada waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
Lift ini terdapat di lokasi pintu Ar-Rahman dan dapat diakses melalui pintu gerbang depan kantor pusat pertamina.
Perpustakaan Islam
Firman yang pertama kali diturunkan-Nya dalam Al Quran adalah perintah membaca, melalui firman-Nya tersebut Allah memerintahkan manusia membaca sebagai jalan untuk menuntut ilmu. Jadi jika menutut ilmu memiliki kedudukan mulia, maka jalan kearahnya pun dengan membaca menjadi jalan yang mulia. Kesadaran akan pentingnya membaca sebagai jalan masuknya ilmu telah mendorong generasi terdahulu umat Islam untuk mendirikan fasilitas yang bisa menampung bahan bacaan karya-karya ulama Islam waktu itu.
Perpustakaan Islam Istiqlal, walaupun belum bisa mewakili jumlah besarnya koleksi buku seperti perpustakaan-perpustakaan Islam yang besar lainnya, mewakili fungsinya sebagai pusat keilmuan Islam. Perpustakaan Islam sendiri sudah mulai berkembang di Indonesia. Hampir di setiap masjid-masjid besar di Ibukota, telah dilengkapi dengan sarana perpustakaan.
Poliklinik
Ketika gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Bapak Sumarno pada tahun 1968 dimana Masjid Istiqlal masih dalam proses pembangunan, maka untuk membantu karyawan dalam pemeriksaan kesehatan, Gubernur Sumarno ketika itu meminta bantuan pihak RS Gatot Soebroto untuk turut serta membantu dalam bidang pelayanan kesehatan bagi seluruh pekerja dan karyawan proyek pembangunan Masjid Istiqlal. Pihak RS mengirimkan bantuan empat orang tenaga mantri secara bergiliran yaitu:
H.Abd.Hamid Ipang H.M.Sukiran Suster Yuyun Rahayu Suster Rosda Setelah proyek pembangunan masjid diserahkan kepada Sekretaris Negara pada tahun 1984 tenaga medis yang menangani pelayanan kesehatan tinggal dua orang yaitu H.Abd. Hamid Ipang dan H.M. Sukiran.
Sampai sekarang Masjid Istiqlal tetap menyediakan fasilitas berupa Poliklinik Umum. Poliklinik ini berada di bawah tanggung jawab dr. Khulushinnisak, MARS yang juga PNS Departemen Agama. Di Klinik ini karyawan dan para jamaah Masjid Istiqla bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan berbagai kemudahan. Klinik Istiqlal bertempat di lantai dasar Masjid Istiqlal Jl. Taman Wijaya Kusuma No.1, Jakarta Pusat.
Pelayanan Kesehatan yang diberikan berupa pemeriksaan dan konsultasi dokter umum serta obat-obatan generik. Bagi karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal, dibebaskan biaya pemeriksanaan. Karyawan dan jamaah harus membawa kartu berobat (atau kartu identitas jika belum memiliki kartu berobat) agar dibebaskan dari biaya pemeriksaan dan konsultasi dokter.
Obat-obatan yang diberikan diutamakan dalam bentuk generik, dan bagi obat-obatan yang tidak ada dalam bentuk generik diutamakan penyediaan hasil produksi perusahaan farmasi nasional.
Jadwal pelayanan kesehatan bagi karyawan adalah setiap hari kerja :
Senin s/d Jum'at : 08.00 - 16.00, Hari sabtu dan Ahad tutup kecuali jika di Masjid Istiqlal diadakan acara hari-hari besar Islam atau acara-acara penting lainnya.
Sejak tahun 2003, pliklinik Masjid Istiqlal sudah dilengkapi oleh tiga orang tenaga dokter dan seorang paramedis, tiga orang tenaga dokter tersebut adalah dokter umum yang terdiri dari seorang dokter PNS Departemen Agama DPK, dua orang dokter Kememterian Agama dan seorang paramedis/mantri karyawan Masjid Istiqlal pensiunan dari RS Gatot Soebroto. Poliklinik Masjid Istiqlal juga dilengkapi alat untuk mengecek kadar gula darah dan kolestrol serta satu unit mobil ambulans.
Adapun obat-obatan yang tersedia di poliklinik ini adalah obat generik bagi penyakit ringan untuk membantu pada tahap pertolongan pertama, bila ada penyakit yang memerlukan pengobatan medis yang serius maka akan dirujuk ke RS. Gatot Soebroto atau RSCM.
Madrasah
Masjid ini menjadi pedoman dan teladan pengelolaan masjid di Indonesia, sehingga harus menjadi contoh dan model dalam pengelolaan masjid secara nasional. Dalam konsep pengelolaan masjid yang ideal, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga harus mejadi tempat pembinaan umat melalui berbagai macam kegiatan. Salah satu kegiatan yang sangat penting adalah pendidikan untuk pembinaan masyarakat atau umat baik pendidikan formal maupun non formal.
Telah diselenggarakan pendidikan formal di Masjid Istiqlal yang terdiri dari jenjang pendidikan: Kelompok bermain dan Raudhatul Athfal, Madarasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Bedug raksasa
Pada waktu dulu masjid-masjid di Indonesia dilengkapi dengan bedug yang berfungsi sebagai tanda masuk waktu shalat. Bedug dipukul ketika waktu untuk shalat tiba, diikuti adzan.
Di Masjid Istiqlal bedug masih ada dan dilestarikan keberadaannya sebagai warisan budaya bangsa, saat ini bunyi bedug direkam kemudian diperdengarkan melalui pengeras suara sebelum adzan dikumandangkan. Bedug tersebut memiliki ukuran yang sangat besar, diletakkan di atas penyangga setinggi 3,80 meter, panjangnya 3,45 meter, dan lebarnya 3,40 meter. Semua terbuat dari kayu jati dari hutan Randu Blatung di Jawa Tengah.
Bedug Masjid Istiqlal panjangnya 3 meter, dengan berat 2,30 ton, bagian depan berdiameter 2 meter, bagian belakang 1,71 meter, terbuat dari kayu meranti merah (shorea wood) dari sebuah pohon berumur 300 tahun, diambil dari hutan di Kalimantan Timur, diawetkan menggunakan bahan pengawet superwolman salt D (fluoride, clirome, dan arsenate)
Dulu bedug di Masjid Istiqlal tersebut dipukul setiap hari Jumat, mendahului adzan Jumat yang dikumandangkan melalui pengeras suara. Belakangan ini suara bedug direkam kemudian diperdengarkan melalui pengeras suara sebelum adzan dikumandangkan. Walaupun fungsi beduk sudah dapat digantikan oleh pengeras suara, dalam menentukan tanda masuk waktu shalat, tetapi di Masjid Istiqlal, beduk masih dimanfaatkan. Beduk dipukul sebelum adzan. Selain itu beduk raksasa masjid ini juga berfungsi sebagai hiasan dan sekaligus melestarikan salah satu budaya Islam Indonesia.
Bedug
Garis tengah bagian depan : 2 meter
Garis tengah bagian belakang : 1,71 meter
Panjang : 3 meter
Berat : + 2,30 ton
Jenis kayu : Meranti Merah (Shorea) dari Kalimantan Timur
Umur pohon : + 300 tahun.
Kaki bedug (Jagrag)
Tinggi : 3,80 meter
Panjang : 3,45 meter
Lebar : 3,40 meter
Volume kayu : + 3,10 meter kubik
Jenis kayu : jati (tectona grandis) dari Randublatung Jawa Tengah.
Ukiran : Jepara.
Ukiran pada Jagrag
Tulisan "Allah" di dalam segilima pada 4 tempat. Segi-lima melambangkan : 5 rukun Islam dan 5 waktu sholat.
Tulisan "Bismillahirrahmanirrahim" pada 2 tempat. Tulisan Kalimah Sahadat pada 4 tempat. Surya Sengkala (tahun Matahari) : 1978 dalam seni kaligrafi yang berbunyi :
Angesti = angka 8
Suwara = angka 7
Kusumaning = angka 9
Samadi = angka 1
Pada bagian-bagian jagrag seluruhnya terdapat 27 (dua puluh tujuh) ukiran Surya sengkala.
"Nanasan" dengan dua susun kelopak daun, masing-masing menunjukkan Angka 7 dan 8 (daun).
Ukiran pada Bedug
Ukiran surya Sengkala (tahun matahari) : 1978 dalam seni kaligrafi dengan pengertian sama dengan No.4. Pada kayu bedug terdapat 2 (dua) ukiran Surya Sengkala dilingkari segi lima. Dua buah kendit/sabuk dari logam kuningan terukir berfungsi sebagai hiasan. Pada kedua kendit terdapat 11 (sebelas) ukiran Surya Sengkala.
Bahan kayu
Kayu jagrag berbahan jati (tectona grandis) dari Randublatung Jawa Tengah. Bahan kayu bedug dari jenis Meranti Merah (Shorea) dari Kalimantan Timur, umur pohon diperkirakan 300 tahun, sumbangan dari Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengelolaan Pengusahaan Proyek Taman Mini Indonesia Indah dan merupakan potongan batang pohon dari koleksi Taman Mini Indonesia Indah.
Bahan kulit
Bagian depan adalah kulit sapi jantan dari daerah Jawa Timur. Bagian belakang adalah kulit sapi betina jenis Santa Gertrudis, umur 2 tahun, sumbangan PT. Redjo Sari Bumi, Tapos, Bogor.
Bahan lainnya
Kendit/Sabuk : dari logam kuningan.
Gantungan : dari besi baja yang di verchroom.
Band penguat : (pada kedua ujung) dari baja anti karat (stainless steel).
Paku kulit : dari kayu sonokeling, 90 buah pada bagian depan dan 80Â buah pada bagian belakang.
Obat pengawet : Superwolmansalt D (fluoride, chrome, arsenate), konsentrasi larutan kl. 4%, masa rendam 6 (enam) hari.
Pemukul bedug : 4 (empat) buah dari kayu jati terukir.
Jagrag/kaki dikerjakan dalam waktu 25 hari, sedangkan bedug dalam 60 hari.
Koperasi Karyawan dan Jamaah Masjid Istiqlal (KOSTIQ)
Usaha Pengembangan KOSTIQ (Koperasi karyawan dan Jamaah Masjid Istiqlal), selain dapat memakmurkan masjid, juga sangat diharapkan mampu menciptakan dan meningkatkan kesejahtraan karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal.
KOSTIQ telah diakui keberadaannya oleh badan hukum yang telah disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil pada tanggal 19 Mei 1997 nomor 171/BHKWK.9/V/1997 serta anggaran rumah tangga yang disahkan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) tanggal 31 Maret 2004. Pendirian Kostiq dimotori oleh para pengurus BPPMI, dalam rangka pemberdayaan potensi yang dimiliki oleh Masjid Istiqlal.
Salah satu tujuan KOSTIQ adalah ikut serta meningkatkan citra baik Masjid Istiqlal melalui kegiatan-kegiatan sosial masyarakat. Saat ini KOSTIQ telah banyak dimanfaatkan oleh para karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal.
Pada awal berdirinya KOSTIQ mensepakati usaha yang dijalankan adalah pengadaan barang-barang kebutuhan sehari-hari, usaha yang sudah berjalan hingga saat ini adalah penjualan sembako. Untuk kebutuhan lainnya seperti barang-barang elektronik KOSTIQ menerapkan sistem kredit jangka pendek maksimun 12 bulan.
Disamping itu usaha yang benar-benar menjadi konsentrasi KOSTIQ adalah:
Usaha simpan pinjam
Usaha perdagangan umum
Usaha toko sembako dan elektronik serta usaha cetak foto yang sangat dibutuhkan oleh para pengunjung di Masjid Istiqlal
Usaha kerjasama khusus
Usaha jasa boga
Kegiatan KOSTIQ dipusatkan di kamar 58 Masjid Istiqlal, sebagai pusat administrasi usaha. Untuk toko penjualan sembako selama ini dipusatkan di pintu air sebelah utara Masjid Istiqlal sementara usaha wartel dan foto copy di area parkir timur pintu utama Masjid Istiqlal.
Koperasi Istiqlal mempekerjakan 6 (enam) orang tenaga staf yang terdiri dari tenaga bantuan dan tenaga staf penuh, jumlah angota sampai dengan 31 Desember 2008 adalah 261 orang. Pengurus Kostiq selalu berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pembinaan administrasi melalui pemanfaatan potensi pegawai dan saran perkantoran dengan segala keterbatasannya.
Imam dan Muadzin
Masjid Istiqlal mempunyai seorang imam besar, seorang wakil imam besar, dan tujuh orang imam. Sampai saat ini, Masjid Istiqlal memiliki empat imam besar. Imam Besar bertugas untuk mengawasi peribadatan di Masjid Istiqlal sesuai Syari'at Islam dan memberikan layanan konsultasi agama. Mereka adalah K. H. A. Zaini Miftah (1970-1980), K. H. Mukhtar Natsir (1980-2004), K. H. Nasrullah Djamaluddin (2004-2005)dan Imam Besar saat ini yang dijabat oleh Prof. Dr. K. H. Ali Musthafa Ya'qub, M. A. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah di Ciputat, Jakarta Selatan. Wakil Imam Besar dijabat Drs. H. Syarifuddin Muhammad, M. M. Beliau adalah mantan Ketua Ikatan Penghafal al-Qur'an. Tujuh imam lainnya adalah:
1. Drs. H. Ali Hanafiah
2. H. Ahmad Husni Isma'il S. Ag.
3. Drs. H. Muhasyim Abdul Majid
4. H. Martomo Malaing AS, S. Q. , S. Th. I
5. H. Ahmad Rofi'uddin Mahfudz, S. Q.
6. Drs. H. Hasanuddin Sinaga, M. A.
7. Drs. H. Dzulfatah Yasin, M. A.
Selain itu, Masjid Istiqlal juga memiliki tujuh orang muadzin yang bertugas mangumandangkan adzan dan memberikan pengajaran tentang Al-Qur'an dan agama Islam. Mereka adalah:
1. Drs. H. Abdul Wahid
2. H. Sayuti
3. H. Muhammad Mahdi, S. Ag.
4. H. Ahmad Achwani S. Ag.
5. H. Hasan Basri
6. H. Muhdori Abdur Razzaq, S. Ag.
7. H. Saiful Anwar al-Bintani
 
 
Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.
Nama Masjid
Masjid Istiqlal merupakan masjid negara Indonesia, yaitu masjid yang mewakili umat muslim Indonesia. Karena menyandang status terhormat ini maka masjid ini harus dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sekaligus menggambarkan semangat perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan, terbebas dari cengkraman penjajah. Karena itulah masjid ini dinamakan "Istiqlal" yang dalam bahasa Arab berarti "Merdeka".
Sejarah
Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara. Misalnya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia telah berjaya membangun candi Borobudur dan Prambanan. Karena itulah di masa kemerdekaan Indonesia terbit gagasan membangun masjid agung yang megah dan pantas menyandang predikat sebagai masjid negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Perencanaan
Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana Merdeka. Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas rencana pembangunan masjid. Gedung pertemuan yang bersebelahan dengan Istana Merdeka itu, kini tinggal sejarah. Deca Park dan beberapa gedung lainnya tergusur saat proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) dimulai.
Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan, yang secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa.
Pada pertemuan di gedung Deca Park tersebut, secara mufakat disepakati H. Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Beliau juga ditunjuk secara mufakat sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Istiqlal meskipun beliau terlambat hadir karena baru kembali ke tanah air setelah bertugas sebagai delegasi Indonesia ke Jepang membicarakan masalah pampasan perang saat itu.
Pada tahun 1953, Panita Pembangunan Masjid Istiqlal, melaporkan rencana pembangunan masjid itu kepada kepala negara. Presiden Soekarno menyambut baik rencana tersebut, bahkan akan membantu sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal. Kemudian Yayasan Masjid Istiqlal disahkan dihadapan notaris Elisa Pondag pada tanggal 7 Desember 1954.
Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal sejak beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam Sayembara maket Masjid Istiqlal yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada tanggal 22 Februari 1955. Melalui pengumuman tersebut, para arsitek baik perorangan maupun kelembagaan diundang untuk turut serta dalam sayembara itu.
Terjadi perbedaan pendapat mengenai rencana lokasi pembangunan Masjid Istiqlal. Ir. H. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) berpendapat bahwa lokasi yang paling tepat untuk pembangunan Masjid Istiqlal tersebut adalah di Jl. Moh. Husni Thamrin yang kini menjadi lokasi Hotel Indonesia. Dengan pertimbangan lokasi tersebut berada di lingkungan masyarakat Muslim dan waktu itu belum ada bangunan di atasnya.
Sementara itu, Ir. Soekarno (Presiden RI saat) mengusulkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, yang di dalamnya terdapat reruntuhan benteng Belanda dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan pemerintah dan pusat-pusat perdagangan serta dekat dengan Istana Merdeka. Hal ini sesuai dengan simbol kekuasaan kraton di Jawa dan daerah-daerah di Indonesia bahwa masjid harus selalu berdekatan dengan kraton atau dekat dengan alun-alun, dan Taman Medan Merdeka dianggap sebagai alun-alun Ibu Kota Jakarta. Selain itu Soekarno juga menghendaki masjid negara Indonesia ini berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta untuk melambangkan semangat persaudaraan, persatuan dan toleransi beragama sesuai Pancasila.
Pendapat H. Moh. Hatta tersebut akan lebih hemat karena tidak akan mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan di sekitar lokasi. Namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya ditetapkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina. Untuk memberi tempat bagi masjid ini, bekas benteng Belanda yaitu benteng Prins Frederick yang dibangun pada tahun 1837 dibongkar.
Sayembara rancang bangun masjid
Dewan Juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal, terdiri dari para Arsitek dan Ulama terkenal. Susunan Dewan Juri adalah Presiden Soekarno sebagai ketua, dengan anggotanya Ir. Roeseno, Ir. Djuanda, Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), H. Abu Bakar Aceh, dan Oemar Husein Amin.
Sayembara berlangsung mulai tanggal 22 Februari 1955 sampai dengan 30 Mei 1955. Sambutan masyarakat sangat menggembirakan, tergambar dari banyaknya peminat hingga mencapai 30 peserta. Dari jumlah tersebut, terdapat 27 peserta yang menyerahkan sketsa dan maketnya, dan hanya 22 peserta yang memenuhi persyaratan lomba.
Setelah dewan juri menilai dan mengevaluasi, akhirnya ditetapkanlah 5 (lima) peserta sebagai nominator. Lima peserta tersebut adalah:
- Pemenang Pertama: Fredrerich Silaban dengan disain bersandi Ketuhanan
- Pemenang Kedua: R. Utoyo dengan disain bersandi Istighfar
- Pemenang Ketiga: Hans Gronewegen dengan disain bersandi Salam
- Pemenang Keempat: 5 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi Ilham
- Pemenang Kelima: adalah 3 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi Khatulistiwa dan NV. Associatie dengan sandi Lima Arab
Pada tanggal 5 Juli 1955, Dewan Juri menetapkan F. Silaban sebagai pemenang pertama. Penetapan tersebut dilakukan di Istana Merdeka, sekaligus menganugerahkan sebuah medali emas 75 gram dan uang Rp. 25.000. Pemenang kedua, ketiga, dan keempat diberikan hadiah. Dan seluruh peserta mendapat sertifikat penghargaan.
Pembangunan
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam.
Selanjutnya pelaksanaan pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar. Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tidak mengalami banyak kemajuan. Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing. Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan masjid terhenti sama sekali. Setelah situasi politik mereda,pada tahun 1966, Menteri Agama KH. M. Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000 (dua belas juta dollar AS).
Peristiwa kontemporer
Karena Masjid Istiqlal adalah masjid nasional Republik Indonesia, setiap upacara atau peringatan hari besar Islam senantiasa digelar di masjid ini. Misalnya Hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Isra Mi'raj, dan Maulid Nabi digelar di masjid ini dan diliput televisi nasional. Untuk turut memeriahkan perhelatan Visit Indonesia Year 1991 digelarlah Festival Istiqlal yang pertama pada tahun 1991. Festival ini digelar untuk memamerkan seni dan kebudayaan Islam Indonesia, turut hadir perwakilan negara sahabat berpenduduk muslim seperti Iran, Arab Saudi, dan perwakilan muslim China dari Uighur. Festival Istiqlal yang kedua digelar pada tahun 1995 untuk memperingati 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada pukul 15.20 WIB hari Senin, 19 April 1999 bom meledak di lantai dasar Masjid Istiqlal. Letusan ini meretakkan tembok dan memecahkan kaca beberapa kantor organisasi Islam yang berkantor di Masjid Istiqlal, termasuk kantor Majelis Ulama Indonesia. Dua orang terluka akibat ledakan ini. Pada bulan Juni 1999 Polisi mengumumkan tujuh orang pengamen tersangka pelaku pengeboman Masjid Istiqlal yang telah ditangkap. Ketujuh orang ini adalah pelaksana yang menempatkan bom di Masjid Istiqlal, meskipun demikian siapakah otak perencana di balik pengeboman ini masih belum terungkap jelas.
Karena letak Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang bedampingan, maka kedekatan ini menjadi simbol keharmonisan antarumat beragama di Indonesia. Kendaraan umat Katolik yang merayakan misa hari besar keagamaan Katolik diperkenankan menggunakan lahan parkir Masjid Istiqlal.
Pengunjung
Barack dan Michelle Obama mengunjungi Masjid Istiqlal dipandu oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Kyai al-Hajj Ali Musthafa Ya'qub pada tanggal 10 November 2010.
Sebagai masjid terbesar di Kawasan Timur Asia (Asia Tenggara dan Asia Timur), Masjid Istiqlal menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri, terutama wisatawan muslim yang datang dari berbagai penjuru Indonesia ataupun wisatawan muslim dari luar negeri. Pengunjung muslim dapat langsung masuk dan berbaur dengan jemaah untuk menunaikan shalat berjamaah. Wisatawan non-Muslim diperbolehkan berkunjung dan memasuki masjid ini, setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal. Pengunjung non-Muslim harus mengikuti tata cara mengunjungi masjid seperti melepaskan alas kaki serta mengenakan busana yang sopan dan pantas. Misalnya pengunjung tidak diperkenankan mengenakan celana pendek atau pakaian yang kurang pantas (busana lengan pendek, kaus kutang atau tank top). Pengunjung yang mengenakan celana pendek biasanya dipinjamkan sarung, sedangkan pengunjung wanita diminta mengenakan kerudung. Meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu. Misalnya pengunjung non-Muslim (kecuali tamu negara atau VVIP) tidak diperkenankan memasuki lantai pertama ruang utama tempat mihrab dan mimbar, tetapi diperbolehkan melihat bagian dalam ruangan ini dari balkon lantai kedua. Selebihnya pengunjung non-Muslim boleh mengunjungi bagian lain seperti pelataran terbuka, selasar, kaki menara dan koridor masjid.
Setelah presiden Amerika Serikat Barack Obama didampingi istrinya mengunjungi Masjid Istiqal pada November 2010, makin banyak wisatawan asing yang berkunjung ke masjid ini, rata-rata sekitar 20 wisatawan asing mengunjungi masjid ini tiap harinya. Kebanyakan berasal dari Eropa. Para tokoh penting asing terkenal yang pernah mengunjungi Masjid Istiqlal antara lain; Bill Clinton Presiden Amerika Serikat pada tahun 1994, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Libya Muammar Gaddafi, Pangeran Charles dari Britania Raya, Li Yuanchao wakil ketua Partai Komunis China, Presiden Cile Sebastián Piñera, Heinz Fischer Presiden Austria, dan Jens Stoltenberg Perdana Menteri Norwegia, dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada tahun 2012.
Arsitektur
Sebagai masjid negara Indonesia, Masjid Istiqlal diharapkan dapat menampung jamaah dalam jumlah yang besar. Karena itu arsitekturnya menerapkan prinsip minimalis, dengan mempertimbangkan keberadaannya di kawasan beriklim tropis. Masjid dirancang agar udara dapat bebas bersirkulasi sehingga ruangan tetap sejuk, sementara jemaah terbebas dari panas matahari dan hujan. Ruangan shalat yang berada di lantai utama dan terbuka sekelilingnya diapit oleh plaza atau pelataran terbuka di kiri-kanan bangunan utama dengan tiang-tiang dengan bukaan lowong yang lebar di antaranya, dimaksudkan untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan yang alami.
Gaya arsitektur
Masjid Istiqlal dilihat dari pelataran
Masjid ini bergaya arsitektur Islam modern internasional, yaitu menerapkan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti kubus, persegi, dan kubah bola, dalam ukuran raksasa untuk menimbulkan kesan agung dan monumental. Bahannya pun dipilih yang besifat kokoh, netral, sederhana, dan minimalis, yaitu marmer putih dan baja antikarat (stainless steel). Ragam hias ornamen masjid pun bersifat sederhana namun elegan, yaitu pola geometris berupa ornamen logam krawangan (kerangka logam berlubang) berpola lingkaran, kubus, atau persegi. Ornamen-ornamen ini selain berfungsi sabagai penyekat, jendela, atau lubang udara, juga berfungsi sebagai unsur estetik dari bangunan ini. Krawangan dari baja ini ditempatkan sebagai jendela, lubang angin, atau ornamen koridor masjid. Pagar langkan di tepi balkon setiap lantainya serta pagar tangga pun terbuat dari baja antikarat. Langit-langit masjid dan bagian dalam kubah pun dilapisi kerangka baja antikarat. Dua belas pilar utama penyangga kubah pun dilapisi lempengan baja antikarat.
Karena bangunan yang begitu besar dan luas, jika memanfaatkan seluruh permukaan lantai di semua bagian bangunan, masjid ini dapat menampung maksimal sekitar 200.000 jamaah, meskipun demikian kapasitas ideal masjid ini adalah sekitar 120.000 jamaah. Masjid ini mempunyai arsitektur yang bergaya modern. Jamaah dan wisatawan yang berkunjung ke masjid ini dapat melihat konstruksi kokoh bangunan masjid yang didominasi oleh batuan marmer pada tiang-tiang, lantai, dinding dan tangga serta baja antikarat pada tiang utama, kubah, puncak menara, plafon, dinding, pintu krawangan, tempat wudhu, dan pagar keliling halaman.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Istiqlal juga merupakan obyek wisata religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Dengan berkunjung ke masjid ini, jamaah dan wisatawan dapat melihat keunikan arsitektur masjid yang merupakan perpaduan antara arsitektur Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa. Arsitektur Indonesia nampak pada bangunan yang bersifat terbuka dengan memungkinkan sirkulasi udara alami sesuai dengan iklim tropis serta letak masjid yang berdekatan dengan bangunan pusat pemerintahan. Kemudian pada bagian dalam kubah masjid yang berhiaskan kaligrafi merupakan hasil adopsi arsitektur Timur Tengah. Masjid ini juga dipengaruhi gaya arsitektur Barat, sebagaimana terlihat dari bentuk tiang dan dinding yang kokoh.
Arsitektur Masjid Istiqlal juga menampilkan pendekatan yang unik terhadap berbagai serapan budaya dalam komposisi yang harmonis. Perpaduan itu menunjukkan kuatnya pemahaman yang menghargai berbagai budaya dari masyarakat yang berbeda, yang ditempatkan sebagai potensi untuk membangun harmoni dan toleransi antar umat beragama, dalam rangka membina kesatuan dan persatuan bangsa.
Beberapa kalangan menganggap arsitektur Islam modern Timur Tengah masjid Istiqlal berupa kubah besar dan menara terlalu bersifat Arab dan modern, sehingga terlepas dari kaitan harmoni dan warisan tradisi arsitektur Islam Nusantara tradisional Indonesia. Mungkin sebagai jawabannya mantan presiden Suharto melalui Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila menyeponsori pembangunan berbagai masjid beratap limas tingkat tiga bergaya tradisional masjid Jawa.
Simbolisme
Interior ruang utama masjid Istiqlal; kubah raksasa ditopang 12 tiang berlapis baja antikarat
Ribuan umat muslim Indonesia berkumpul untuk menunaikan shalat Ied pada Hari Raya Idul Fitri di Masjid Istiqlal.
Rancangan arsitektur Masjid Istiqlal mengandung angka dan ukuran yang memiliki makna dan perlambang tertentu. Terdapat tujuh gerbang untuk memasuki ruangan dalam Istiqlal yang masing-masing dinamai berdasarkan Al-Asmaul-Husna, nama-nama Allah yang mulia dan terpuji. Angka tujuh melambangkan tujuh lapis langit dalam kosmologi alam semesta Islam, serta tujuh hari dalam seminggu. Tempat wudhu terletak di lantai dasar, sementara ruangan utama dan pelataran utama terletak di lantai satu yang ditinggikan. Bangunan masjid terdiri atas dua bangunan; bangunan utama dan bangunan pendamping yang lebih kecil. Bangunan pendamping berfungsi sebagai tangga sekaligus tempat tambahan untuk beribadah. Bangunan utama ini dimahkotai kubah dengan bentang diameter sebesar 45 meter, angka "45" melambangkan tahun 1945, tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Kemuncak atau mastaka kubah utama dimahkotai ornamen baja antikarat berbentuk Bulan sabit dan bintang, simbol Islam.
Kubah utama ini ditopang oleh 12 tiang ruang ibadah utama disusun melingkar tepi dasar kubah, dikelilingi empat tingkat balkon. Angka "12" yang dilambangkan oleh 12 tiang melambangkan hari kelahiran nabi Muhammad yaitu tanggal 12 Rabiul Awwal, juga melambangkan 12 bulan dalam penanggalan Islam (juga penanggalan Masehi) dalam satu tahun. Empat tingkat balkon dan satu lantai utama melambangkan angka "5" yang melambangkan lima Rukun Islam sekaligus melambangkan Pancasila, falsafah kebangsaan Indonesia. Tangga terletak di keempat sudut ruangan menjangkau semua lantai. Pada bangunan pendamping dimahkotai kubah yang lebih kecil berdiameter 8 meter.
Adanya dua bangunan masjid; yaitu bangunan utama dan bangunan pendamping (berfungsi sebagai tangga, ruang tambahan dan pintu masuk Al Fattah), serta dua kubah yaitu kubah utama dan kubah pendamping, melambangkan angka "2" atau dualisme yang saling berdampingan dan melengkapi; langit dan bumi, kepentingan akhirat dan kepentingan duniawi, bathin dan lahir, serta dua bentuk hubungan penting bagi muslim yaitu Hablum minallah (hubungan manusia dengan Tuhannya) dan Hablum minannaas (hubungan manusia dengan sesamanya). Hal ini sesuai dengan sifat agama Islam yang lengkap, mengatur baik urusan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Islam tidak semata-mata bertitik berat pada masalah ibadah dan akhirat saja tetapi juga memperhatikan urusan duniawi; kesejahteraan, keadilan dan kepedulian sosial, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan sehari-hari umat muslim.
Rancangan interior masjid ini sederhana, minimalis, dengan hiasan minimal berupa ornamen geometrik dari bahan baja antikarat. Sifat gaya arsitektur dan ragam hias geometris yang sederhana, bersih dan minimalis ini mengandung makna bahwa dalam kesederhanaan terkandung keindahan. Pada dinding utama yang menghadap kiblat terdapat mihrab dan mimbar di tengahnya. Pada dinding utama terdapat ornamen logam bertuliskan aksara Arab Allah di sebelah kanan dan nama Muhammad di sebelah kiri, di tengahnya terdapat kaligrafi Arab Surah Thaha ayat ke-14. Semua ornamen logam baja antikarat didatangkan dari Jerman. Pada awalnya direncanakan menggunakan bahan marmer impor dari Italia seperti Monumen Nasional. Akan tetapi untuk menghemat biaya dan mendukung industri mamer lokal maka bahan marmer akhirnya diambil dari Tulungagung di Jawa Timur.
Struktur bangunan utama dihubungkan dengan emper dan koridor yang mengelilingi pelataran terbuka yang luas. Teras besar terbuka ini berukuran seluas 29.800 meter persegi, berupa pelataran berlapis tegel keramik berwarna merah bata yang disusun sesuai shaf shalat, terletak di sisi dan belakang gedung utama. Teras ini berfungsi menampung jemaah pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Koridor di sekeliling teras pelataran menghubungkan bangunan utama dengan menara masjid. Tidak seperti masjid dalam arsitektur Islam Arab, Persia, Turki, dan India yang memiliki banyak menara, Istiqlal hanya memiliki satu menara yang melambangkan Keesaan Allah. Struktur menara berlapis marmer berukuran tinggi 66,66 meter (6.666 cm),melambangkan 6.666 ayat dalam persepsi tradisional dalam Al Quran. Ditambah kemuncak yang memahkotai menara terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter melambangkan 30 juz' dalam Al Quran, maka tinggi total menara adalah 96,66 meter. Selain koridor emper keliling terdapat pula koridor di tengah yang menghubungkan Gerbang Al Fattah dengan Gerbang Ar Rozzaq. Jika masjid sudah tentu berkiblat ke arah Mekkah, penjuru koridor ini mengarah ke Monumen Nasional, hal ini untuk menunjukkan bahwa masjid ini adalah masjid nasional Republik Indonesia.
Di masjid ini juga terdapat bedug raksasa yang terbuat dari dari sebatang pohon kayu meranti merah asal pulau Kalimantan yang berusia sekitar 300 tahun.
Masjid Istiqlal dikenal dengan kemegahan bangunannya. Luas bangunannya hanya mencapai 26% dari kawasan seluas 9.32 hektare, yang selebihnya adalah halaman dan pertamanan. Pada taman masjid di sudut barat daya terdapat kolam besar dengan air mancur yang dapat menyemburkan air setinggi 45 meter. Air mancur ini hanya diaktifkan tiap hari Jumat menjelang shalat Jumat atau pada hari raya dan hari penting keagamaan Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan Isra Miraj.
Lingkungan sekitar
Kerumunan jemaah shalat Ied di depan gerbang Al Fattah, Masjid Istiqlal.
Pada tahun 1950, keadaan dan kondisi kawasan Taman Wilhelmina yang berada di depan Lapangan Banteng merupakan tempat yang sepi, gelap, kotor, dan tak terurus. Reruntuhan tembok bekas bangunan Benteng Prins Frederick di taman itu penuh dengan lumut, dan ditumbuhi ilalang dimana-mana.
Pada tanggal 21 Mei 1961, dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional di tempat yang sama, sekitar 50.000 orang dari berbagai unsur lapisan masyarakat, termasuk pegawai negeri dan swasta, alim ulama, tentara, dan lain-lain bekerja bakti membersihkan taman Wilhelmina yang tak terurus itu, sebagai persiapan lokasi pembangunan Masjid yang diawali dengan pidato Menteri Jaksa Agung.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 1961, telah menjadi tanggal yang paling bersejarah bagi kaum muslimin di Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya, untuk pertama kalinya di bekas taman itu, kota Jakarta akan memiliki sebuah masjid besar dan monumental. Maka dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim Presiden RI Ir. Soekarno meresmikan permulaan pembangunan Masjid Istiqlal diatas area seluas 9.32 Ha. Yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang disaksikan oleh ribuan ummat Islam. Sebuah masjid yang akan menjadi simbol kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Kompleks Masjid Istiqlal juga mempunyai daya tampung parkir untuk 800 kendaraan.
Pagar dan pintu gerbang
Komplek Masjid Istiqlal dikelilingi pagar setinggi empat meter, terdiri dari tembok setinggi satu meter dan diatasnya berdiri pagar setinggi tiga meter yang terbuat dari bahan stainless steel, baja anti karat sepanjang 1.165 meter.
Semula pagar ini meski dibuat dari bahan baja antikarat dan cukup kokoh, namun tingginya hanya sekitar 1,2 meter ditambah 1 meter tembok sehingga memudahkan keluar masuknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara melompati pagar tersebut, ditambah lagi dengan pintu gerbang yang sangat mudah dilewati meski pintu tersebut dalam keadaan terkunci.
Sebagai solusinya maka mulai tahun 2007 pagar diganti menjadi lebih tinggi dan indah seperti yang disaksikan sekarang. Pintu gerbangpun diubah dan dipercantik dengan menggunakan alumunium cor dan dirancang memiliki celah-celah yang rapat yang tidak mungkin dilewati oleh manusia.
Saat ini untuk masuk ke wilayah Masjid Istiqlal baik menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki harus melalui pintu gerbang yang terbuka yang masing-masing mempunyai gardu jaga. Pintu-pintu gerbang tersebut terletak di sebelah utara, timur, tenggara dan selatan. Salah satu dari pintu gerbang tersebut diperuntukkan khusus untuk VIP yaitu RI 1 dan RI 2.
Terdapat lima pintu gerbang masuk menuju kompleks Masjid Istiqlal, beberapa gerbang masuk ini dihubungkan ke masjid oleh jembatan yang dibawahnya mengalir sungai Ciliwung dan di kiri kanannya terdapat lapangan parkir yang luas, sedangkan dua buah lainnya di bagian utara tidak dihubungkan dengan jembatan. Gerbang masjid ini terdapat di ketiga sisi kompleks masjid, yaitu sisi utara menghadap pintu air dan jalan Veteran, sisi timur menghadap Gereja Katedral Jakarta dan jalan Katedral, dan sisi tenggara-selatan menghadap jalan Perwira dan kantor pusat Pertamina. Sementara di sepanjang sisi barat terdapat rel kereta api yang menghubungkan Stasiun Gambir dan Stasiun Juanda, di sisi barat ini tidak terdapat pintu gerbang.
- Sisi Utara dari arah Pintu Air terdapat satu pintu gerbang yang langsung diarahkan menuju pintu As-Salam. Pada acara kenegaraan biasanya hanya dibuka untuk dilalui para undangan VIP setingkat pejabat negara, para menteri, duta-duta besar perwakilan negara sahabat, pejabat legislatif, pejabat daerah dan undangan VIP lainnya.
- Sisi Timur Laut dari arah Katedral terdapat satu buah pintu gerbang berhadapan dengan bangunan gereja Katedral. Pintu gerbang inilah yang dibuka setiap harinya untuk keluar masuk area Masjid Istiqlal dan mulai pada pertengahan tahun 2008 perparkiran menggunakan sistem Check Point.
- Sisi Tenggara-Selatan dari arah Kantor Pusat Pertamina dan jalan Perwira terdapat tiga pintu gerbang, satu pintu gerbang ujung selatan tepat di pertigaan Jalan Merdeka Timur dan jalan Perwira searah dengan gedung kantor pusat Pertamina dan Stasiun Gambir, satu pintu di sisi tenggara dekat jembatan Ciliwung, dan satu lagi dekat pertigaan Lapangan Banteng searah dengan gedung Kementerian Agama Pusat. Gerbang tenggara dekat jembatan Ciliwung biasanya dibuka untuk umum hanya pada saat shalat Jumat, sedangkan pintu gerbang ujung selatan khusus diperuntukkan bagi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia beserta rombongan bila menghadiri acara keagamaan yang diselenggarakan secara kenegaraan di Masjid Istiqlal, seperti peringatan hari-hari besar Islam seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Seluruh pintu gerbang ini dibuka setiap acara resmi kenegaraan, sedangkan untuk hari-hari biasa pintu gerbang yang dibuka hanya pintu dari arah Katedral yang langsung menuju pintu Al-Fattah.
Sedangkan pada bangunan Masjid Istiqlal terdapat 7 buah pintu gerbang yand dinamakan berdasarkan Asmaul Husna.
Taman, parkir, jembatan, dan air mancur
Air mancur di tengah kolam sudut barat daya taman Masjid Istiqlal.
Halaman di sekitar Masjid Istiqlal sebelah utara, selatan dan timur seluas 6,85 Ha terdari dari:
Pertamanan seluas 4,15 Ha, dibagi menjadi 23 lokasi dan masing-masing diberi nama sesuai dengan nama pepohonan yang dominan berada di lokasi tersebut. Misalnya Taman Kamboja dan lain-lain. Rindangnnya pertamanan berfungsi juga sebagai hutan kota, dihidupi pula dengan beberapa jenis unggas untuk menambah keindahan komplek Masjid Istiqlal. Dengan demikian menjadikan suasana masjid terasa sejuk sehinnga akan menambah kekhusyuan beribadah bagi para jamaah.
Perparkiran seluas 2,15 Ha, yang dapat menampung kurang lebih 800 kendaraan sekaligus melalui 7 buah pintu gerbang yang ada. Kualitas pengaspalan untuk halaman, parkir dan jalan dibuat dengan methode pengaspalan kelas satu. Sungai Ciliwung mengalir membelah kompleks Masjid Istiqlal. Karena halaman Masjid Istiqlal dikelilingi oleh sungai, maka dibangun pula tiga buah jembatan besar yang lebarnya 18,6 meter dan panjang sekitar 21 sampai 25 meter. Ditambah satu buah jembatan kecil untuk pejalan kaki, kerangka dari jembatan-jembatan ini juga terbuat dari bahan stainless steel. Tepat di taman ini aliran sungai Ciliwung bercabang dua, cabang ke barat mengarah ke Harmoni, Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, dan kawasan Kota Tua Jakarta, sedangkan cabang ke timur mengarah ke Pasar Baru, Gunung Sahari dan Ancol. Di sisi utara cabang barat terdapat pintu air yang dibangun pada zaman kolonial Hindia Belanda.
Untuk menambah indahnya panorama kompleks Masjid Istiqlal, di halaman bagian selatan dilengkapi dengan kolam air mancur yang ditempatkan di tengah-tengah, taman air mancur ini seluas 2.803 meter persegi, dan kolam air mancur seluas 8.490 meter persegi, jadi luas keseluruhannya 11,293 meter persegi. Pada bagian tengah kolam dibuat ring penampung air bersih bergaris tengah 45 meter, jumlah nozel pemancar air mancur sebanyak: 1 buah tegak lurus di tengah-tengah cawan air mancur, 17 buah di lingkar luar, dan 8 buah buah di lingkar dalam pada kolam penampungan air bersih. Air mancur ini dapat memancarkan air setinggi 45 meter.
Gedung utama dan gedung pendukung
Masjid Istiqlal berdaya tampung jamaah sebanyak 200.000 orang yang terdiri dari:
- Ruang shalat utama dan balkon serta sayap memuat 61.000 orang.
- Ruang pada bangunan pendahuluan memuat 8.000 orang.
- Ruang teras terbuka di lantai 2 memuat 50.000 orang.
- Semua koridor dan tempat lainnya memuat 81.000 orang.
Pintu masuk
Terdapat tujuh pintu gerbang masuk ke dalam Masjid Istiqlal. Masing-masing pintu itu diberi nama berdasarkan Asmaul Husna. Dari ketujuh pintu ini tiga pintu yaitu Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq adalah pintu utama. Ketujuh pintu itu adalah:
- Al Fattah (Gerbang Pembuka): pintu utama yang terletak sisi timur laut berhadapan dengan Gereja Katedral. Pintu ini adalah pintu untuk masyarakat umum yang senantiasa terbuka dan terletak di bangunan pendamping dengan kubah kecil diatasnya.
- Al Quddus (Gerbang Kesucian): pintu yang terletak di sisi timur laut terdapat di sudut bangunan utama masjid.
- As Salam (Gerbang Kedamaian): salah satu pintu utama ini terletak di ujung utara pada sudut bangunan utama. Pintu ini langsung menuju dekat shaf terdepan barisan shalat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VIP, seperti ulama, tamu asing, duta besar dari negara muslim, dan tamu penting lainnya pada acara keagamaan penting.
- Al Malik (Gerbang Raja): pintu VVIP di sisi barat pada sudut bangunan utama masjid. Seperti pintu As Salam pintu ini juga langsung menuju dekat shaf terdepan barisan shalat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VVIP seperti presiden dan wakil presiden Indonesia serta tamu negara yang berkunjung.
- Al Ghaffar (Gerbang Ampunan): pintu ini terletak di ujung selatan pada bangunan selasar pelataran, tepat di bawah menara masjid Istiqlal. Pintu ini adalah yang paling dekat gerbang tenggara sekaligus yang terjauh dari mihrab masjid.
- Ar Rozzaq (Gerbang Rezeki): salah satu pintu utama ini terletak di tengah-tengah sisi selatan selasar pelataran Istiqlal. Dari pintu ini terdapat koridor yang lurus menghubungkannya dengan pintu Al Fatah di sisi timur laut.
- Ar Rahman (Gerbang Pengasih): pintu ini terletak di sudut barat daya bangunan selasar masjid, dekat pintu Al Malik.
Gedung utama
Mihrab dan mimbar di ruang utama
Tinggi: 60 meter
Panjang: 100 meter
Lebar: 100 meter
Tiang pancang: 2.361 buah
Masjid Istiqlal yang megah ini adalah bangunan berlantai dua. Lantai pertama untuk perkantoran, ruang pertemuan, instalasi AC sentral dan listrik, kamar mandi, toilet dan ruang tempat wudhu. Lantai dua, untuk shalat yang terdiri dari ruang shalat utama dan teras terbuka yang luas guna untuk menampung jemaah yang melimpah terutama pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
Gedung utama dengan ruang shalat utama mengarah ke kiblat (Mekkah), sedangkan teras terbuka yang luas mengarah ke Monumen Nasional (Monas).
Lantai utama yang disediakan untuk ruang sholat baik Rawatib ataupun sholat sunnat lainnya terletak di gedung utama dengan daya tampung 61.00 orang jamaah. Di bagian depan terdapat Mihrab tempat dimana imam memimpin sholat jamaah, dan disebelah kanan mihrab terdapat mimbar yang ditinggikan. Lantainya ditutupi karpet merah sumbangan seorang dermawan dari Kerajaan Arab Saudi.
Kubah besar
Dengan diameter 45 m, terbuat dari kerangka baja antikarat dari Jerman Barat dengan berat 86 ton, sementara bagian luarnya dilapisi dengan keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945 sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri. Bagian bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi Surat Yassin yang ditulis oleh K.H Fa'iz seorang Khatthaath senior dari Jawa Timur.
Dari luar atap bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang Bulan dan Bintang yang terbuat dari stainless steel dengan diameter 3 meter dan berat 2,5 ton. Dari dalam kubah di topang oleh 12 pilar berdiameter 2,6 meter dengan tinggi 60 meter, 12 buah pilar ini merupakan simbol angka kelahiran nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 20 April 571 M.
Seluruh bagian di gedung utama ini dilapisi marmer yang didatangkan langsung dari Tulungagung seluas 36.980 meter persegi.
Gedung pendahuluan
Tinggi: 52 meter
Panjang: 33 meter
Lebar: 27 meter
Bagian ini memiliki lima lantai yang terletak di belakang gedung utama yang diapit dua sayap teras. Luas lantainya 36.980 meter persegi, dilapisi dengan 17.300 meter persegi marmer. Jumlah tiang pancangnya sebanyak 1800 buah. Di atas gedung ini ada sebuah kubah kecil, fungsi utama dari gedung ini yaitu setiap jamaah dapat menuju gedung utama secara langsung. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai perluasan tempat shalat bila gedung utama penuh.
Teras raksasa
Teras raksasa terbuka seluas 29.800 meter terletak di sebelah kiri dan dibelakang gedung induk. Teras ini berlapis tegel keramik berwarna merah kecoklatan yang disusun membentuk shaf shalat. Teras ini dibuat untuk menampung jamaah pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu teras ini juga berfungsi sebagai tempat acara-acara keagamaan seperti MTQ dan pada emper tengah biasa digunakan untuk peragaan latihan manasik haji, teras raksasa ini dapat menampung sekitar 50.000 jamaah.
Emper keliling dan koridor
Panjang: 165 meter
Lebar : 125 meter
Emper atau koridor ini mengelilingi teras raksasa dan koridor tengah yang sekelilingya terdapat 1800 pilar guna menopang bangunan emper. Di bagian tengah terdapat koridor tengah yang menghubungkan pintu Al Fattah di timur laut dengan pintu Ar Rozzaq di barat daya. Arah poros koridor ini mengarah ke Monumen Nasional menandakan masjid ini adalah masjid nasional.
Menara
Menara Istiqlal dengan Monas terlihat di kejauhan
Tinggi tubuh menara marmer: 6.666 cm = 66.66 meter
Tinggi kemuncak (pinnacle) menara baja antikarat: 30 meter
Tinggi total menara: sekitar 90 meter
Diameter menara 5 meter
Bangunan menara meruncing ke atas ini berfungsi sebagai tempat Muadzin mengumandangkan adzan. Di atasnya terdapat pengeras suara yang dapat menyuarakan adzan ke kawasan sekitar masjid.
Menara megah tersebut melambangkan keagungan Islam, dan kemuliaan kaum muslimin. Keistimewaan lainnya, menara yang terletak di sudut selatan masjid, dengan ketinggian 6.666 cm ini dinisbahkan dengan jumlah ayat-ayat Al-Quran. Pada bagian ujung atas menara, berdiri kemuncak (pinnacle) dari besi baja yang menjulang ke angkasa setinggi 30 meter sebagai simbol dari jumlah juz dalam Al-Quran. Menara dan kemuncak baja ini membentuk tinggi total menara sekitar 90 meter.
Puncak menara yang meruncing dirancang berlubang-lubang terbuat dari kerangka baja tipis. Angka 6.666 merupakan simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam AL- Quran, seperti yang diyakini oleh sebahagian besar ulama di Indonesia.
Lantai dasar dan tangga
Ruangan shalat terdapat di lantai pertama tepat di atas lantai dasar, sedangkan lantai dasar terdapat ruang wudhu, kantor Masjid Istiqlal, dan kantor berbagai organisasi Islam. Lantai dasar Masjid Istiqlal seluruhnya ditutupi oleh marmer seluas 25.000 meter persegi dipersiapkan untuk sarana perkantoran, sarana penunjang masjid, dan ruang serbaguna. Gagasan semula tempat ini akan dibiarkan terbuka yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan, misalnya pada saat penyelenggaraan Festival Istiqlal I tahun 1991 dan Festival Istiqlal II tahun 1995 ruangan-ruangan serbaguna di lantai dasar dan pelataran halaman Masjid dijadikan ruang pameran seni Islam Indonesia dan bazaar. Namun pasca terjadinya pengeboman di Masjid Istiqlal pada tanggal 19 April 1999 maka dilakukanlah pemagaran dan pembuatan pintu-pintu strategis pada tahun 1999.
Jumlah tangga menuju lantai shalat utama sebanyak 11 unit. Tiga diantaranya memiliki ukuran besar dan berfungsi sebagai tangga utama yaitu: satu unit berada disisi utara gedung induk, satu unit berada pada gedung pendahuluan yang dapat dipergunakan langsung menuju lantai lima, dan satu unit lainnya berlokasi di emper selatan menuju lantai utama, tangga-tangga ini memiliki lebar 15 meter.
Disamping itu terdapat 4 unit tangga dengan ukuran lebar 3 meter berlokasi pada tiap-tiap pojok gedung utama yang langsung menuju lantai lima dan di sudut-sudut teras raksasa.
Sarana dan fasilitas
Koridor keliling dipenuhi jemaah shalat Ied hari raya Idul Fitri
Umat muslim Indonesia tengah membaca Al Quran setelah menunaikan shalat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia. Indonesia memiliki jumlah umat muslim terbesar di dunia
Ruang shalat utama luasnya satu hektare dapat menampung jamaah lebih dari 16.000 orang. Ruang tersebut ditambah balkon 4 tingkat dan sayap disebelah timur, selatan, dan utara sehingga luas seluruhnya menjadi 36.980 meter persegi atau sama dengan hampir 4 hektare yang berarti dapat menampung jamaah sekitar 61.000 orang.
Di sebelah barat ruang shalat utama terletak mimbar yang diapit sebelah kiri dan kanannya oleh tembok berlapiskan marmer di mana terpajang kaligrafi Arab yang indah berbunyi: "Allah" (sebelah utara), "La Illaha Illa Allah, Muhammad ar Rasulu Allah" (tengah), dan "Muhammad" (sebelah selatan).
Sarana peribadatan
Karpet
Seluruh lantai utama masjid ditutupi oleh karpet merah sumbangan dari seorang dermawan Arab Saudi bernama Sheikh Esmail Abu Daud yang diserah terimahkan pada tanggal 3 Juni 2005. Karpet sebanyak 103 gulung ini berwarna merah terbuat dari bahan dasar wol.
Perawatan karpet tersebut dikerjakan secara manual, setiap hari dibersihkan dengan menggunakan alat vacum cleaner. Jumlah karpet penutup lantai utama 18 lembar, setiap lembarnya berukuran: panjang 25 meter dan lebar 4 meter, rata-rata beratnya 250 kg.
Rak Al Quran
Masjid Istiqlal juga menyediakan mushaf Al-Qur'an untuk dibaca oleh para jama'ah yang ditempatkan pada rak yang melingkar di 12 tiang yang terdapat pada lantai utama, setiap rak berbentuk setengah lingkaran yang terdiri dari dua tingkat terbuat dari bahan stainless steel.
Setiap rak dapat menampung 100 sampai 150 buah mushaf yang disediakan oleh BPPMI serta waqaf dari jamaah.
Sketsel
Untuk pembatas antara tempat shalat bagi jamaah pria dan wanita dan batas area sholat rawatib, di lantai utama Masjid Istiqlal juga disediakan sketsel yang terbuat dari 20 modul dengan bahan stainless steel dan dari bahan kayu 20 modul dengan ukuran masing-masing 2 meter x 80 cm. Sketsel tersebut bersifat knock down yang bisa dipasang sesuai kebutuhan.
Sarana olahraga
Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Menjaga kesehatan dengan berolahraga merupakan hal yang rutin dilakukan oleh siswa-siswi madrasah dan remaja Masjid Istiqlal.
Untuk mendukung berbagai macam program yang ada, BPPMI menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana olah raga yang representatif berstandart nasional dan internasional yang dibangun di pojok kiri bagian timur Masjid.
Pusat kegiatan olahraga ini berupa lapangan terbuka terdiri dari lapangan Futsal, Badminton, Bola Volly dan Basket. Lapangan olah raga ini berukuran 420 meter persegi, diresmikan penggunaannya oleh ibu Menteri Agama RI pada Tanggal 17 Januari 2009 M/20 Muharram 1430 M.
Tenaga listrik
Tenaga listrik di Masjid Istiqlal difungsikan untuk:
- Penerangan
- Tenaga Hydrofour
- AC
- Sound system
- Air Mancur
- Alat eloktronik lainnya seperti TV, Komputer dll.
Penggunaan listrik untuk kebutuhan penerangan diseluruh areal Masjid Istiqlal baik di gedung ataupun di taman dan halaman serta pagar menggunakan layanan listrik dari PLN. Suplai listrik yang diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan satu gardu tersendiri yang menyiapkan central box berkapasitas 2.000 KVA.
Sebagai cadangan bila terjadi pemadaman dari pihak PLN, disiapkan juga dua buah mesin diesel atau generator berkekuatan 825 KVA dan 500 KVA. Selain untuk penerangan tenaga listrik ini juga dipergunakan untuk mesin-mesin Hydrofour dan AC di ruang perkantoran yang terdapat di lantai dasar masjid, rata-rata konsumsi listrik setiap bulannya adalah 1.750 KVA, dengan pembayaran rekening rata-rata sebesar Rp: 125.000.000/bulan.
Sistem suara dan multimedia
Untuk keperluan ibadah dan sarana informasi Masjid Istiqlal menggunakan sound system yang dikendalikan secara terpusat yang terletak pada ruang kaca bagian belakang lantai dua, dengan jumlah speaker sebanyak 200 chanel yang tersebar pada lantai utama.
Jumlah speaker yang terdapat pada koridor, gedung penghubung dan gedung pendahuluan sebanyak 158 chanel. Sound system dikendalikan oleh 26 amplyfire dan 5 (lima) buah mixer dan diawasi oleh enam orang yang bertugas secara bergantian baik siang ataupun malam hari.
Untuk mendukung kelancaran komunikasi pada waktu pelaksanaan ibadah dan kegiatan, di lantai utama juga telah dipasang system TV plasma sehingga akses informasi dpat diikuti secara merata oleh para jamaah yang berada diseluruh area ruang utama Masjid.
Pendingin udara (AC)
AC difungsikan secara sentral yang meliputi seluruh perkantoran dan ruangan lain yang ada di lantai dasar. Untuk memenuhi kebutuhan AC ini didukung oleh empat buah mesin pendingin atau chiller.
Pendingin ruangan hanya digunakan bagi ruangan-ruangan kantor di lantai bawah dengan menggunakan sistem AC central dan AC split.
Untuk menambah kenyamanan beribadah bagi jamaah, sekarang ini ruang utama Masjid Istiqlal dilengkapi juga dengan 5 unit standing AC, masing-masing berkekuatan 5 PK dan sebelas unit AC celling berkekuatan masing-masing 5 PK, ditambah kipas angin berukuran besar.
Disamping itu pada ruangan perkantoran, ruang madrasah serta ruang VIP yang berada pada lantai dasar sistem pendinginnya juga menggunakan AC sentral yang digerakkan oleh empat unit mesin chiller dengan 300 buah fan coil unit yang tersebar pada setiap ruangan, karena termakan usia di beberapa ruangan ditemukan AC chiller sudah kurang berfungsi maka secara bertahap dilakukan penggantian dengan AC split.
Fasilitas air, ruang wudhu, kamar mandi, WC
Tempat wudhu pria
Tempat wudhu wanita
Keperluan air untuk bersuci di Masjid Istiqlal pada awalnya dari Perusahaan Air Minum (PAM). Sebagai cadangan untuk mengantisipasi kekurangan dan kerusakan maka dibuatlah 6 buah sumur artesis dengan kedalaman 100 M, menggunakan mesin berkekuatan 3 PK dan 3 fase berkapasitas 600 liter permenit dan didistribusikan ke tempat-tempat wudhu.
Untuk kebutuhan air di tempat pembuangan air kecil digunakan delapa buah mesin Hydrofour, ditambah empat tangki Hydrofour berkapasitas 1400 liter. Mesin-mesin air tersebut menggunakan tenaga listrik sebanyak 15 PK.
Tempat wudhu terdapat di beberapa lokasi di lantai dasar yaitu di sebelah utara, timur maupun selatan gedung utama. Di setiap lokasi tersedia 100 unit tempat wudhu dengan kran air terbuat dari bahan stainless steel, tiap unitnya terdiri atas 6 buah kran maka jumlah kran seluruhnya sebanyak 600 buah. Berarti pada saat yang bersamaan dapat melayani 600 orang berwudhu sekaligus.
Sedangkan toilet terdapat di lantai dasar sebelah barat, selatan dan timur di bawah teras raksasa. Toilet ini sengaja dibangun terpisah dari tempat wudhu, hal ini dimaksudkan agar tempat yang bersih dan suci tidak berdekatan dengan tempat yang kotor. Disisi sebelah timur, dibawah emper masjid terdapat dua lokasi urinior yang berkapasitas 80 ruang.
Selain itu juga terdapat 52 kamar mandi dan WC, dengan rincian: 12 buah dibawah emper barat, 12 buah dibawah emper selatan dekat menara dan 28 buah dibawah emper sebelah timur. Keperluan air untuk wudhu, kamar mandi dan toilet ini setiap hari dipasok air dari PAM yaang berkapasitas 600 liter per menit.
Lift bagi penyandang cacat
Mengingat Masjid Istiqlal sebagai sarana umum dan jamaah yang berkunjung juga terdapat diantaranya penyandang cacat dan jamaah lanjut usia. Karena itu bagi penyandang cacat yang akan menuju ke lantai dua dan lantai utama disediakan lift yang terletak di bagian selatan. Hal ini dalam rangka peningkatan pelayanan kepada para jamaah penyandang cacat dan lansia.
Keberadaan satu unit lift yang diperuntukkan khusus bagi jamaah penyandang cacat dan lansia ini adalah berkat bantuan pemerintah DKI Jakarta. Lift tersebut berkapasitas 6 orang dan dioperasikan pada waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
Lift ini terdapat di lokasi pintu Ar-Rahman dan dapat diakses melalui pintu gerbang depan kantor pusat pertamina.
Perpustakaan Islam
Firman yang pertama kali diturunkan-Nya dalam Al Quran adalah perintah membaca, melalui firman-Nya tersebut Allah memerintahkan manusia membaca sebagai jalan untuk menuntut ilmu. Jadi jika menutut ilmu memiliki kedudukan mulia, maka jalan kearahnya pun dengan membaca menjadi jalan yang mulia. Kesadaran akan pentingnya membaca sebagai jalan masuknya ilmu telah mendorong generasi terdahulu umat Islam untuk mendirikan fasilitas yang bisa menampung bahan bacaan karya-karya ulama Islam waktu itu.
Perpustakaan Islam Istiqlal, walaupun belum bisa mewakili jumlah besarnya koleksi buku seperti perpustakaan-perpustakaan Islam yang besar lainnya, mewakili fungsinya sebagai pusat keilmuan Islam. Perpustakaan Islam sendiri sudah mulai berkembang di Indonesia. Hampir di setiap masjid-masjid besar di Ibukota, telah dilengkapi dengan sarana perpustakaan.
Poliklinik
Ketika gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Bapak Sumarno pada tahun 1968 dimana Masjid Istiqlal masih dalam proses pembangunan, maka untuk membantu karyawan dalam pemeriksaan kesehatan, Gubernur Sumarno ketika itu meminta bantuan pihak RS Gatot Soebroto untuk turut serta membantu dalam bidang pelayanan kesehatan bagi seluruh pekerja dan karyawan proyek pembangunan Masjid Istiqlal. Pihak RS mengirimkan bantuan empat orang tenaga mantri secara bergiliran yaitu:
H.Abd.Hamid Ipang H.M.Sukiran Suster Yuyun Rahayu Suster Rosda Setelah proyek pembangunan masjid diserahkan kepada Sekretaris Negara pada tahun 1984 tenaga medis yang menangani pelayanan kesehatan tinggal dua orang yaitu H.Abd. Hamid Ipang dan H.M. Sukiran.
Sampai sekarang Masjid Istiqlal tetap menyediakan fasilitas berupa Poliklinik Umum. Poliklinik ini berada di bawah tanggung jawab dr. Khulushinnisak, MARS yang juga PNS Departemen Agama. Di Klinik ini karyawan dan para jamaah Masjid Istiqla bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan berbagai kemudahan. Klinik Istiqlal bertempat di lantai dasar Masjid Istiqlal Jl. Taman Wijaya Kusuma No.1, Jakarta Pusat.
Pelayanan Kesehatan yang diberikan berupa pemeriksaan dan konsultasi dokter umum serta obat-obatan generik. Bagi karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal, dibebaskan biaya pemeriksanaan. Karyawan dan jamaah harus membawa kartu berobat (atau kartu identitas jika belum memiliki kartu berobat) agar dibebaskan dari biaya pemeriksaan dan konsultasi dokter.
Obat-obatan yang diberikan diutamakan dalam bentuk generik, dan bagi obat-obatan yang tidak ada dalam bentuk generik diutamakan penyediaan hasil produksi perusahaan farmasi nasional.
Jadwal pelayanan kesehatan bagi karyawan adalah setiap hari kerja :
Senin s/d Jum'at : 08.00 - 16.00, Hari sabtu dan Ahad tutup kecuali jika di Masjid Istiqlal diadakan acara hari-hari besar Islam atau acara-acara penting lainnya.
Sejak tahun 2003, pliklinik Masjid Istiqlal sudah dilengkapi oleh tiga orang tenaga dokter dan seorang paramedis, tiga orang tenaga dokter tersebut adalah dokter umum yang terdiri dari seorang dokter PNS Departemen Agama DPK, dua orang dokter Kememterian Agama dan seorang paramedis/mantri karyawan Masjid Istiqlal pensiunan dari RS Gatot Soebroto. Poliklinik Masjid Istiqlal juga dilengkapi alat untuk mengecek kadar gula darah dan kolestrol serta satu unit mobil ambulans.
Adapun obat-obatan yang tersedia di poliklinik ini adalah obat generik bagi penyakit ringan untuk membantu pada tahap pertolongan pertama, bila ada penyakit yang memerlukan pengobatan medis yang serius maka akan dirujuk ke RS. Gatot Soebroto atau RSCM.
Madrasah
Masjid ini menjadi pedoman dan teladan pengelolaan masjid di Indonesia, sehingga harus menjadi contoh dan model dalam pengelolaan masjid secara nasional. Dalam konsep pengelolaan masjid yang ideal, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga harus mejadi tempat pembinaan umat melalui berbagai macam kegiatan. Salah satu kegiatan yang sangat penting adalah pendidikan untuk pembinaan masyarakat atau umat baik pendidikan formal maupun non formal.
Telah diselenggarakan pendidikan formal di Masjid Istiqlal yang terdiri dari jenjang pendidikan: Kelompok bermain dan Raudhatul Athfal, Madarasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Bedug raksasa
Pada waktu dulu masjid-masjid di Indonesia dilengkapi dengan bedug yang berfungsi sebagai tanda masuk waktu shalat. Bedug dipukul ketika waktu untuk shalat tiba, diikuti adzan.
Di Masjid Istiqlal bedug masih ada dan dilestarikan keberadaannya sebagai warisan budaya bangsa, saat ini bunyi bedug direkam kemudian diperdengarkan melalui pengeras suara sebelum adzan dikumandangkan. Bedug tersebut memiliki ukuran yang sangat besar, diletakkan di atas penyangga setinggi 3,80 meter, panjangnya 3,45 meter, dan lebarnya 3,40 meter. Semua terbuat dari kayu jati dari hutan Randu Blatung di Jawa Tengah.
Bedug Masjid Istiqlal panjangnya 3 meter, dengan berat 2,30 ton, bagian depan berdiameter 2 meter, bagian belakang 1,71 meter, terbuat dari kayu meranti merah (shorea wood) dari sebuah pohon berumur 300 tahun, diambil dari hutan di Kalimantan Timur, diawetkan menggunakan bahan pengawet superwolman salt D (fluoride, clirome, dan arsenate)
Dulu bedug di Masjid Istiqlal tersebut dipukul setiap hari Jumat, mendahului adzan Jumat yang dikumandangkan melalui pengeras suara. Belakangan ini suara bedug direkam kemudian diperdengarkan melalui pengeras suara sebelum adzan dikumandangkan. Walaupun fungsi beduk sudah dapat digantikan oleh pengeras suara, dalam menentukan tanda masuk waktu shalat, tetapi di Masjid Istiqlal, beduk masih dimanfaatkan. Beduk dipukul sebelum adzan. Selain itu beduk raksasa masjid ini juga berfungsi sebagai hiasan dan sekaligus melestarikan salah satu budaya Islam Indonesia.
Bedug
Garis tengah bagian depan : 2 meter
Garis tengah bagian belakang : 1,71 meter
Panjang : 3 meter
Berat : + 2,30 ton
Jenis kayu : Meranti Merah (Shorea) dari Kalimantan Timur
Umur pohon : + 300 tahun.
Kaki bedug (Jagrag)
Tinggi : 3,80 meter
Panjang : 3,45 meter
Lebar : 3,40 meter
Volume kayu  : + 3,10 meter kubik
Jenis kayu : jati (tectona grandis) dari Randublatung Jawa Tengah.
Ukiran : Jepara.
Ukiran pada Jagrag
Tulisan "Allah" di dalam segilima pada 4 tempat. Segi-lima melambangkan : 5 rukun Islam dan 5 waktu sholat.
Tulisan "Bismillahirrahmanirrahim" pada 2 tempat. Tulisan Kalimah Sahadat pada 4 tempat. Surya Sengkala (tahun Matahari) : 1978 dalam seni kaligrafi yang berbunyi :
Angesti = angka 8
Suwara = angka 7
Kusumaning = angka 9
Samadi = angka 1
Pada bagian-bagian jagrag seluruhnya terdapat 27 (dua puluh tujuh) ukiran Surya sengkala.
"Nanasan" dengan dua susun kelopak daun, masing-masing menunjukkan Angka 7 dan 8 (daun).
Ukiran pada Bedug
Ukiran surya Sengkala (tahun matahari) : 1978 dalam seni kaligrafi dengan pengertian sama dengan No.4. Pada kayu bedug terdapat 2 (dua) ukiran Surya Sengkala dilingkari segi lima. Dua buah kendit/sabuk dari logam kuningan terukir berfungsi sebagai hiasan. Pada kedua kendit terdapat 11 (sebelas) ukiran Surya Sengkala.
Bahan kayu
Kayu jagrag berbahan jati (tectona grandis) dari Randublatung Jawa Tengah. Bahan kayu bedug dari jenis Meranti Merah (Shorea) dari Kalimantan Timur, umur pohon diperkirakan 300 tahun, sumbangan dari Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengelolaan Pengusahaan Proyek Taman Mini Indonesia Indah dan merupakan potongan batang pohon dari koleksi Taman Mini Indonesia Indah.
Bahan kulit
Bagian depan adalah kulit sapi jantan dari daerah Jawa Timur. Bagian belakang adalah kulit sapi betina jenis Santa Gertrudis, umur 2 tahun, sumbangan PT. Redjo Sari Bumi, Tapos, Bogor.
Bahan lainnya
Kendit/Sabuk : dari logam kuningan.
Gantungan : dari besi baja yang di verchroom.
Band penguat : (pada kedua ujung) dari baja anti karat (stainless steel).
Paku kulit : dari kayu sonokeling, 90 buah pada bagian depan dan 80Â buah pada bagian belakang.
Obat pengawet : Superwolmansalt D (fluoride, chrome, arsenate), konsentrasi larutan kl. 4%, masa rendam 6 (enam) hari.
Pemukul bedug : 4 (empat) buah dari kayu jati terukir.
Jagrag/kaki dikerjakan dalam waktu 25 hari, sedangkan bedug dalam 60 hari.
Koperasi Karyawan dan Jamaah Masjid Istiqlal (KOSTIQ)
Usaha Pengembangan KOSTIQ (Koperasi karyawan dan Jamaah Masjid Istiqlal), selain dapat memakmurkan masjid, juga sangat diharapkan mampu menciptakan dan meningkatkan kesejahtraan karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal.
KOSTIQ telah diakui keberadaannya oleh badan hukum yang telah disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil pada tanggal 19 Mei 1997 nomor 171/BHKWK.9/V/1997 serta anggaran rumah tangga yang disahkan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) tanggal 31 Maret 2004. Pendirian Kostiq dimotori oleh para pengurus BPPMI, dalam rangka pemberdayaan potensi yang dimiliki oleh Masjid Istiqlal.
Salah satu tujuan KOSTIQ adalah ikut serta meningkatkan citra baik Masjid Istiqlal melalui kegiatan-kegiatan sosial masyarakat. Saat ini KOSTIQ telah banyak dimanfaatkan oleh para karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal.
Pada awal berdirinya KOSTIQ mensepakati usaha yang dijalankan adalah pengadaan barang-barang kebutuhan sehari-hari, usaha yang sudah berjalan hingga saat ini adalah penjualan sembako. Untuk kebutuhan lainnya seperti barang-barang elektronik KOSTIQ menerapkan sistem kredit jangka pendek maksimun 12 bulan.
Disamping itu usaha yang benar-benar menjadi konsentrasi KOSTIQ adalah:
Usaha simpan pinjam
Usaha perdagangan umum
Usaha toko sembako dan elektronik serta usaha cetak foto yang sangat dibutuhkan oleh para pengunjung di Masjid Istiqlal
Usaha kerjasama khusus
Usaha jasa boga
Kegiatan KOSTIQ dipusatkan di kamar 58 Masjid Istiqlal, sebagai pusat administrasi usaha. Untuk toko penjualan sembako selama ini dipusatkan di pintu air sebelah utara Masjid Istiqlal sementara usaha wartel dan foto copy di area parkir timur pintu utama Masjid Istiqlal.
Koperasi Istiqlal mempekerjakan 6 (enam) orang tenaga staf yang terdiri dari tenaga bantuan dan tenaga staf penuh, jumlah angota sampai dengan 31 Desember 2008 adalah 261 orang. Pengurus Kostiq selalu berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pembinaan administrasi melalui pemanfaatan potensi pegawai dan saran perkantoran dengan segala keterbatasannya.
Imam dan Muadzin
Masjid Istiqlal mempunyai seorang imam besar, seorang wakil imam besar, dan tujuh orang imam. Sampai saat ini, Masjid Istiqlal memiliki empat imam besar. Imam Besar bertugas untuk mengawasi peribadatan di Masjid Istiqlal sesuai Syari'at Islam dan memberikan layanan konsultasi agama. Mereka adalah K. H. A. Zaini Miftah (1970-1980), K. H. Mukhtar Natsir (1980-2004), K. H. Nasrullah Djamaluddin (2004-2005)dan Imam Besar saat ini yang dijabat oleh Prof. Dr. K. H. Ali Musthafa Ya'qub, M. A. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah di Ciputat, Jakarta Selatan. Wakil Imam Besar dijabat Drs. H. Syarifuddin Muhammad, M. M. Beliau adalah mantan Ketua Ikatan Penghafal al-Qur'an. Tujuh imam lainnya adalah:
- Drs. H. Ali Hanafiah
- H. Ahmad Husni Isma'il S. Ag.
- Drs. H. Muhasyim Abdul Majid
- H. Martomo Malaing AS, S. Q. , S. Th. I
- H. Ahmad Rofi'uddin Mahfudz, S. Q.
- Drs. H. Hasanuddin Sinaga, M. A.
- Drs. H. Dzulfatah Yasin, M. A.
Selain itu, Masjid Istiqlal juga memiliki tujuh orang muadzin yang bertugas mangumandangkan adzan dan memberikan pengajaran tentang Al-Qur'an dan agama Islam. Mereka adalah:
- Drs. H. Abdul Wahid
- H. Sayuti
- H. Muhammad Mahdi, S. Ag.
- H. Ahmad Achwani S. Ag.
- H. Hasan Basri
- H. Muhdori Abdur Razzaq, S. Ag.
- H. Saiful Anwar al-Bintani
Normal 0 false false false EN-US X-NONE FA
Masjid Istiqlal
Masjid Istiqlal adalah masjid negara Republik Indonesia yang terletak di pusat ibukota Jakarta. Masjid Istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno di mana pemancangan batu pertama, sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Lokasi kompleks masjid ini berada di bekas Taman Wilhelmina, di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas). Di seberang timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar. Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari dua ratus ribu jamaah.
Selain digunakan sebagai aktivitas ibadah umat Islam, masjid ini juga digunakan sebagai kantor berbagai organisasi Islam di Indonesia, aktivitas sosial, dan kegiatan umum. Masjid ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata yang terkenal di Jakarta. Kebanyakan wisatawan yang berkunjung umumnya wisatawan domestik, dan sebagian wisatawan asing yang beragama Islam. Masyarakat non-Muslim juga dapat berkunjung ke masjid ini setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal, meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu.
Pada tiap hari besar Islam seperti Ramadhan, Idul Fitri, Idul Adha, Tahun Baru Hijriyah, Maulid Nabi Muhammad dan Isra dan Mi'raj, Presiden Republik Indonesia selalu mengadakan kegiatan keagamaan di masjid ini yang disiarkan secara langsung melalui televisi nasional (TVRI) dan sebagian televisi swasta.
 
Nama Masjid
Masjid Istiqlal merupakan masjid negara Indonesia, yaitu masjid yang mewakili umat muslim Indonesia. Karena menyandang status terhormat ini maka masjid ini harus dapat menjadi kebanggaan bangsa Indonesia sekaligus menggambarkan semangat perjuangan dalam meraih kemerdekaan. Masjid ini dibangun sebagai ungkapan dan wujud dari rasa syukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam, atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat kemerdekaan, terbebas dari cengkraman penjajah. Karena itulah masjid ini dinamakan "Istiqlal" yang dalam bahasa Arab berarti "Merdeka".
Sejarah
Setelah perang kemerdekaan Indonesia, mulai berkembang gagasan besar untuk mendirikan masjid nasional. Ide pembangunan masjid tercetus setelah empat tahun proklamasi kemerdekaan. Gagasan pembangunan masjid kenegaraan ini sejalan dengan tradisi bangsa Indonesia yang sejak zaman kerajaan purba pernah membangun bangunan monumental keagamaan yang melambangkan kejayaan negara. Misalnya pada zaman kerajaan Hindu-Buddha bangsa Indonesia telah berjaya membangun candi Borobudur dan Prambanan. Karena itulah di masa kemerdekaan Indonesia terbit gagasan membangun masjid agung yang megah dan pantas menyandang predikat sebagai masjid negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
Perencanaan
Pada tahun 1950, KH. Wahid Hasyim yang waktu itu menjabat sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dan H. Anwar Tjokroaminoto dari Partai Syarikat Islam mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh Islam di Deca Park, sebuah gedung pertemuan di jalan Merdeka Utara, tidak jauh dari Istana Merdeka. Pertemuan dipimpin oleh KH. Taufiqurrahman, yang membahas rencana pembangunan masjid. Gedung pertemuan yang bersebelahan dengan Istana Merdeka itu, kini tinggal sejarah. Deca Park dan beberapa gedung lainnya tergusur saat proyek pembangunan Monumen Nasional (Monas) dimulai.
Masjid tersebut disepakati akan diberi nama Istiqlal. Secara harfiah, kata Istiqlal berasal dari bahasa Arab yang berarti: kebebasan, lepas atau kemerdekaan, yang secara istilah menggambarkan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat berupa kemerdekaan bangsa.
Pada pertemuan di gedung Deca Park tersebut, secara mufakat disepakati H. Anwar Tjokroaminoto sebagai ketua Yayasan Masjid Istiqlal. Beliau juga ditunjuk secara mufakat sebagai ketua panitia pembangunan Masjid Istiqlal meskipun beliau terlambat hadir karena baru kembali ke tanah air setelah bertugas sebagai delegasi Indonesia ke Jepang membicarakan masalah pampasan perang saat itu.
Pada tahun 1953, Panita Pembangunan Masjid Istiqlal, melaporkan rencana pembangunan masjid itu kepada kepala negara. Presiden Soekarno menyambut baik rencana tersebut, bahkan akan membantu sepenuhnya pembangunan Masjid Istiqlal. Kemudian Yayasan Masjid Istiqlal disahkan dihadapan notaris Elisa Pondag pada tanggal 7 Desember 1954.
Presiden Soekarno mulai aktif dalam proyek pembangunan Masjid Istiqlal sejak beliau ditunjuk sebagai Ketua Dewan Juri dalam Sayembara maket Masjid Istiqlal yang diumumkan melalui surat kabar dan media lainnya pada tanggal 22 Februari 1955. Melalui pengumuman tersebut, para arsitek baik perorangan maupun kelembagaan diundang untuk turut serta dalam sayembara itu.
Terjadi perbedaan pendapat mengenai rencana lokasi pembangunan Masjid Istiqlal. Ir. H. Mohammad Hatta (Wakil Presiden RI) berpendapat bahwa lokasi yang paling tepat untuk pembangunan Masjid Istiqlal tersebut adalah di Jl. Moh. Husni Thamrin yang kini menjadi lokasi Hotel Indonesia. Dengan pertimbangan lokasi tersebut berada di lingkungan masyarakat Muslim dan waktu itu belum ada bangunan di atasnya.
Sementara itu, Ir. Soekarno (Presiden RI saat) mengusulkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina, yang di dalamnya terdapat reruntuhan benteng Belanda dan dikelilingi oleh bangunan-bangunan pemerintah dan pusat-pusat perdagangan serta dekat dengan Istana Merdeka. Hal ini sesuai dengan simbol kekuasaan kraton di Jawa dan daerah-daerah di Indonesia bahwa masjid harus selalu berdekatan dengan kraton atau dekat dengan alun-alun, dan Taman Medan Merdeka dianggap sebagai alun-alun Ibu Kota Jakarta. Selain itu Soekarno juga menghendaki masjid negara Indonesia ini berdampingan dengan Gereja Katedral Jakarta untuk melambangkan semangat persaudaraan, persatuan dan toleransi beragama sesuai Pancasila.
Pendapat H. Moh. Hatta tersebut akan lebih hemat karena tidak akan mengeluarkan biaya untuk penggusuran bangunan-bangunan yang ada di atas dan di sekitar lokasi. Namun, setelah dilakukan musyawarah, akhirnya ditetapkan lokasi pembangunan Masjid Istiqlal di Taman Wilhelmina. Untuk memberi tempat bagi masjid ini, bekas benteng Belanda yaitu benteng Prins Frederick yang dibangun pada tahun 1837 dibongkar.
Sayembara rancang bangun masjid
Dewan Juri sayembara rancang bangun Masjid Istiqlal, terdiri dari para Arsitek dan Ulama terkenal. Susunan Dewan Juri adalah Presiden Soekarno sebagai ketua, dengan anggotanya Ir. Roeseno, Ir. Djuanda, Ir. Suwardi, Ir. R. Ukar Bratakusumah, Rd. Soeratmoko, H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA), H. Abu Bakar Aceh, dan Oemar Husein Amin.
Sayembara berlangsung mulai tanggal 22 Februari 1955 sampai dengan 30 Mei 1955. Sambutan masyarakat sangat menggembirakan, tergambar dari banyaknya peminat hingga mencapai 30 peserta. Dari jumlah tersebut, terdapat 27 peserta yang menyerahkan sketsa dan maketnya, dan hanya 22 peserta yang memenuhi persyaratan lomba.
Setelah dewan juri menilai dan mengevaluasi, akhirnya ditetapkanlah 5 (lima) peserta sebagai nominator. Lima peserta tersebut adalah:
1. Pemenang Pertama: Fredrerich Silaban dengan disain bersandi Ketuhanan
2. Pemenang Kedua: R. Utoyo dengan disain bersandi Istighfar
3. Pemenang Ketiga: Hans Gronewegen dengan disain bersandi Salam
4. Pemenang Keempat: 5 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi Ilham
5. Pemenang Kelima: adalah 3 orang mahasiswa ITB dengan disain bersandi Khatulistiwa dan NV. Associatie dengan sandi Lima Arab
Pada tanggal 5 Juli 1955, Dewan Juri menetapkan F. Silaban sebagai pemenang pertama. Penetapan tersebut dilakukan di Istana Merdeka, sekaligus menganugerahkan sebuah medali emas 75 gram dan uang Rp. 25.000. Pemenang kedua, ketiga, dan keempat diberikan hadiah. Dan seluruh peserta mendapat sertifikat penghargaan.
Pembangunan
Pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, disaksikan oleh ribuan umat Islam.
Selanjutnya pelaksanaan pembangunan masjid ini tidak berjalan lancar. Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tidak mengalami banyak kemajuan. Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Pada masa itu, berlaku demokrasi parlementer, partai-partai politik saling bertikai untuk memperjuangkan kepentingannya masing-masing. Kondisi ini memuncak pada tahun 1965 saat meletus peristiwa G30S/PKI, sehingga pembangunan masjid terhenti sama sekali. Setelah situasi politik mereda,pada tahun 1966, Menteri Agama KH. M. Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
Tujuh belas tahun kemudian, Masjid Istiqlal selesai dibangun. Dimulai pada tanggal 24 Agustus 1961, dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, ditandai dengan prasasti yang dipasang di area tangga pintu As-Salam. Biaya pembangunan diperoleh terutama dari APBN sebesar Rp. 7.000.000.000,- (tujuh miliar rupiah) dan US$. 12.000.000 (dua belas juta dollar AS).
Peristiwa kontemporer
Karena Masjid Istiqlal adalah masjid nasional Republik Indonesia, setiap upacara atau peringatan hari besar Islam senantiasa digelar di masjid ini. Misalnya Hari raya Idul Fitri, Idul Adha, Isra Mi'raj, dan Maulid Nabi digelar di masjid ini dan diliput televisi nasional. Untuk turut memeriahkan perhelatan Visit Indonesia Year 1991 digelarlah Festival Istiqlal yang pertama pada tahun 1991. Festival ini digelar untuk memamerkan seni dan kebudayaan Islam Indonesia, turut hadir perwakilan negara sahabat berpenduduk muslim seperti Iran, Arab Saudi, dan perwakilan muslim China dari Uighur. Festival Istiqlal yang kedua digelar pada tahun 1995 untuk memperingati 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Pada pukul 15.20 WIB hari Senin, 19 April 1999 bom meledak di lantai dasar Masjid Istiqlal. Letusan ini meretakkan tembok dan memecahkan kaca beberapa kantor organisasi Islam yang berkantor di Masjid Istiqlal, termasuk kantor Majelis Ulama Indonesia. Dua orang terluka akibat ledakan ini. Pada bulan Juni 1999 Polisi mengumumkan tujuh orang pengamen tersangka pelaku pengeboman Masjid Istiqlal yang telah ditangkap. Ketujuh orang ini adalah pelaksana yang menempatkan bom di Masjid Istiqlal, meskipun demikian siapakah otak perencana di balik pengeboman ini masih belum terungkap jelas.
Karena letak Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang bedampingan, maka kedekatan ini menjadi simbol keharmonisan antarumat beragama di Indonesia. Kendaraan umat Katolik yang merayakan misa hari besar keagamaan Katolik diperkenankan menggunakan lahan parkir Masjid Istiqlal.
Pengunjung
Barack dan Michelle Obama mengunjungi Masjid Istiqlal dipandu oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Kyai al-Hajj Ali Musthafa Ya'qub pada tanggal 10 November 2010.
Sebagai masjid terbesar di Kawasan Timur Asia (Asia Tenggara dan Asia Timur), Masjid Istiqlal menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri, terutama wisatawan muslim yang datang dari berbagai penjuru Indonesia ataupun wisatawan muslim dari luar negeri. Pengunjung muslim dapat langsung masuk dan berbaur dengan jemaah untuk menunaikan shalat berjamaah. Wisatawan non-Muslim diperbolehkan berkunjung dan memasuki masjid ini, setelah sebelumnya mendapat pembekalan informasi mengenai Islam dan Masjid Istiqlal. Pengunjung non-Muslim harus mengikuti tata cara mengunjungi masjid seperti melepaskan alas kaki serta mengenakan busana yang sopan dan pantas. Misalnya pengunjung tidak diperkenankan mengenakan celana pendek atau pakaian yang kurang pantas (busana lengan pendek, kaus kutang atau tank top). Pengunjung yang mengenakan celana pendek biasanya dipinjamkan sarung, sedangkan pengunjung wanita diminta mengenakan kerudung. Meskipun demikian bagian yang boleh dikunjungi kaum non-Muslim terbatas dan harus didampingi pemandu. Misalnya pengunjung non-Muslim (kecuali tamu negara atau VVIP) tidak diperkenankan memasuki lantai pertama ruang utama tempat mihrab dan mimbar, tetapi diperbolehkan melihat bagian dalam ruangan ini dari balkon lantai kedua. Selebihnya pengunjung non-Muslim boleh mengunjungi bagian lain seperti pelataran terbuka, selasar, kaki menara dan koridor masjid.
Setelah presiden Amerika Serikat Barack Obama didampingi istrinya mengunjungi Masjid Istiqal pada November 2010, makin banyak wisatawan asing yang berkunjung ke masjid ini, rata-rata sekitar 20 wisatawan asing mengunjungi masjid ini tiap harinya. Kebanyakan berasal dari Eropa. Para tokoh penting asing terkenal yang pernah mengunjungi Masjid Istiqlal antara lain; Bill Clinton Presiden Amerika Serikat pada tahun 1994, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Libya Muammar Gaddafi, Pangeran Charles dari Britania Raya, Li Yuanchao wakil ketua Partai Komunis China, Presiden Cile Sebastián Piñera, Heinz Fischer Presiden Austria, dan Jens Stoltenberg Perdana Menteri Norwegia, dan Kanselir Jerman Angela Merkel pada tahun 2012.
Arsitektur
Sebagai masjid negara Indonesia, Masjid Istiqlal diharapkan dapat menampung jamaah dalam jumlah yang besar. Karena itu arsitekturnya menerapkan prinsip minimalis, dengan mempertimbangkan keberadaannya di kawasan beriklim tropis. Masjid dirancang agar udara dapat bebas bersirkulasi sehingga ruangan tetap sejuk, sementara jemaah terbebas dari panas matahari dan hujan. Ruangan shalat yang berada di lantai utama dan terbuka sekelilingnya diapit oleh plaza atau pelataran terbuka di kiri-kanan bangunan utama dengan tiang-tiang dengan bukaan lowong yang lebar di antaranya, dimaksudkan untuk memudahkan sirkulasi udara dan penerangan yang alami.
Gaya arsitektur
Masjid Istiqlal dilihat dari pelataran
Masjid ini bergaya arsitektur Islam modern internasional, yaitu menerapkan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti kubus, persegi, dan kubah bola, dalam ukuran raksasa untuk menimbulkan kesan agung dan monumental. Bahannya pun dipilih yang besifat kokoh, netral, sederhana, dan minimalis, yaitu marmer putih dan baja antikarat (stainless steel). Ragam hias ornamen masjid pun bersifat sederhana namun elegan, yaitu pola geometris berupa ornamen logam krawangan (kerangka logam berlubang) berpola lingkaran, kubus, atau persegi. Ornamen-ornamen ini selain berfungsi sabagai penyekat, jendela, atau lubang udara, juga berfungsi sebagai unsur estetik dari bangunan ini. Krawangan dari baja ini ditempatkan sebagai jendela, lubang angin, atau ornamen koridor masjid. Pagar langkan di tepi balkon setiap lantainya serta pagar tangga pun terbuat dari baja antikarat. Langit-langit masjid dan bagian dalam kubah pun dilapisi kerangka baja antikarat. Dua belas pilar utama penyangga kubah pun dilapisi lempengan baja antikarat.
Karena bangunan yang begitu besar dan luas, jika memanfaatkan seluruh permukaan lantai di semua bagian bangunan, masjid ini dapat menampung maksimal sekitar 200.000 jamaah, meskipun demikian kapasitas ideal masjid ini adalah sekitar 120.000 jamaah. Masjid ini mempunyai arsitektur yang bergaya modern. Jamaah dan wisatawan yang berkunjung ke masjid ini dapat melihat konstruksi kokoh bangunan masjid yang didominasi oleh batuan marmer pada tiang-tiang, lantai, dinding dan tangga serta baja antikarat pada tiang utama, kubah, puncak menara, plafon, dinding, pintu krawangan, tempat wudhu, dan pagar keliling halaman.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Istiqlal juga merupakan obyek wisata religi, pusat pendidikan, dan pusat aktivitas syiar Islam. Dengan berkunjung ke masjid ini, jamaah dan wisatawan dapat melihat keunikan arsitektur masjid yang merupakan perpaduan antara arsitektur Indonesia, Timur Tengah, dan Eropa. Arsitektur Indonesia nampak pada bangunan yang bersifat terbuka dengan memungkinkan sirkulasi udara alami sesuai dengan iklim tropis serta letak masjid yang berdekatan dengan bangunan pusat pemerintahan. Kemudian pada bagian dalam kubah masjid yang berhiaskan kaligrafi merupakan hasil adopsi arsitektur Timur Tengah. Masjid ini juga dipengaruhi gaya arsitektur Barat, sebagaimana terlihat dari bentuk tiang dan dinding yang kokoh.
Arsitektur Masjid Istiqlal juga menampilkan pendekatan yang unik terhadap berbagai serapan budaya dalam komposisi yang harmonis. Perpaduan itu menunjukkan kuatnya pemahaman yang menghargai berbagai budaya dari masyarakat yang berbeda, yang ditempatkan sebagai potensi untuk membangun harmoni dan toleransi antar umat beragama, dalam rangka membina kesatuan dan persatuan bangsa.
Beberapa kalangan menganggap arsitektur Islam modern Timur Tengah masjid Istiqlal berupa kubah besar dan menara terlalu bersifat Arab dan modern, sehingga terlepas dari kaitan harmoni dan warisan tradisi arsitektur Islam Nusantara tradisional Indonesia. Mungkin sebagai jawabannya mantan presiden Suharto melalui Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila menyeponsori pembangunan berbagai masjid beratap limas tingkat tiga bergaya tradisional masjid Jawa.
Simbolisme
Interior ruang utama masjid Istiqlal; kubah raksasa ditopang 12 tiang berlapis baja antikarat
 
Ribuan umat muslim Indonesia berkumpul untuk menunaikan shalat Ied pada Hari Raya Idul Fitri di Masjid Istiqlal.
Rancangan arsitektur Masjid Istiqlal mengandung angka dan ukuran yang memiliki makna dan perlambang tertentu. Terdapat tujuh gerbang untuk memasuki ruangan dalam Istiqlal yang masing-masing dinamai berdasarkan Al-Asmaul-Husna, nama-nama Allah yang mulia dan terpuji. Angka tujuh melambangkan tujuh lapis langit dalam kosmologi alam semesta Islam, serta tujuh hari dalam seminggu. Tempat wudhu terletak di lantai dasar, sementara ruangan utama dan pelataran utama terletak di lantai satu yang ditinggikan. Bangunan masjid terdiri atas dua bangunan; bangunan utama dan bangunan pendamping yang lebih kecil. Bangunan pendamping berfungsi sebagai tangga sekaligus tempat tambahan untuk beribadah. Bangunan utama ini dimahkotai kubah dengan bentang diameter sebesar 45 meter, angka "45" melambangkan tahun 1945, tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Kemuncak atau mastaka kubah utama dimahkotai ornamen baja antikarat berbentuk Bulan sabit dan bintang, simbol Islam.
Kubah utama ini ditopang oleh 12 tiang ruang ibadah utama disusun melingkar tepi dasar kubah, dikelilingi empat tingkat balkon. Angka "12" yang dilambangkan oleh 12 tiang melambangkan hari kelahiran nabi Muhammad yaitu tanggal 12 Rabiul Awwal, juga melambangkan 12 bulan dalam penanggalan Islam (juga penanggalan Masehi) dalam satu tahun. Empat tingkat balkon dan satu lantai utama melambangkan angka "5" yang melambangkan lima Rukun Islam sekaligus melambangkan Pancasila, falsafah kebangsaan Indonesia. Tangga terletak di keempat sudut ruangan menjangkau semua lantai. Pada bangunan pendamping dimahkotai kubah yang lebih kecil berdiameter 8 meter.
Adanya dua bangunan masjid; yaitu bangunan utama dan bangunan pendamping (berfungsi sebagai tangga, ruang tambahan dan pintu masuk Al Fattah), serta dua kubah yaitu kubah utama dan kubah pendamping, melambangkan angka "2" atau dualisme yang saling berdampingan dan melengkapi; langit dan bumi, kepentingan akhirat dan kepentingan duniawi, bathin dan lahir, serta dua bentuk hubungan penting bagi muslim yaitu Hablum minallah (hubungan manusia dengan Tuhannya) dan Hablum minannaas (hubungan manusia dengan sesamanya). Hal ini sesuai dengan sifat agama Islam yang lengkap, mengatur baik urusan keagamaan maupun sosial kemasyarakatan. Islam tidak semata-mata bertitik berat pada masalah ibadah dan akhirat saja tetapi juga memperhatikan urusan duniawi; kesejahteraan, keadilan dan kepedulian sosial, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kehidupan sehari-hari umat muslim.
Rancangan interior masjid ini sederhana, minimalis, dengan hiasan minimal berupa ornamen geometrik dari bahan baja antikarat. Sifat gaya arsitektur dan ragam hias geometris yang sederhana, bersih dan minimalis ini mengandung makna bahwa dalam kesederhanaan terkandung keindahan. Pada dinding utama yang menghadap kiblat terdapat mihrab dan mimbar di tengahnya. Pada dinding utama terdapat ornamen logam bertuliskan aksara Arab Allah di sebelah kanan dan nama Muhammad di sebelah kiri, di tengahnya terdapat kaligrafi Arab Surah Thaha ayat ke-14. Semua ornamen logam baja antikarat didatangkan dari Jerman. Pada awalnya direncanakan menggunakan bahan marmer impor dari Italia seperti Monumen Nasional. Akan tetapi untuk menghemat biaya dan mendukung industri mamer lokal maka bahan marmer akhirnya diambil dari Tulungagung di Jawa Timur.
Struktur bangunan utama dihubungkan dengan emper dan koridor yang mengelilingi pelataran terbuka yang luas. Teras besar terbuka ini berukuran seluas 29.800 meter persegi, berupa pelataran berlapis tegel keramik berwarna merah bata yang disusun sesuai shaf shalat, terletak di sisi dan belakang gedung utama. Teras ini berfungsi menampung jemaah pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Koridor di sekeliling teras pelataran menghubungkan bangunan utama dengan menara masjid. Tidak seperti masjid dalam arsitektur Islam Arab, Persia, Turki, dan India yang memiliki banyak menara, Istiqlal hanya memiliki satu menara yang melambangkan Keesaan Allah. Struktur menara berlapis marmer berukuran tinggi 66,66 meter (6.666 cm),melambangkan 6.666 ayat dalam persepsi tradisional dalam Al Quran. Ditambah kemuncak yang memahkotai menara terbuat dari kerangka baja setinggi 30 meter melambangkan 30 juz' dalam Al Quran, maka tinggi total menara adalah 96,66 meter. Selain koridor emper keliling terdapat pula koridor di tengah yang menghubungkan Gerbang Al Fattah dengan Gerbang Ar Rozzaq. Jika masjid sudah tentu berkiblat ke arah Mekkah, penjuru koridor ini mengarah ke Monumen Nasional, hal ini untuk menunjukkan bahwa masjid ini adalah masjid nasional Republik Indonesia.
Di masjid ini juga terdapat bedug raksasa yang terbuat dari dari sebatang pohon kayu meranti merah asal pulau Kalimantan yang berusia sekitar 300 tahun.
Masjid Istiqlal dikenal dengan kemegahan bangunannya. Luas bangunannya hanya mencapai 26% dari kawasan seluas 9.32 hektare, yang selebihnya adalah halaman dan pertamanan. Pada taman masjid di sudut barat daya terdapat kolam besar dengan air mancur yang dapat menyemburkan air setinggi 45 meter. Air mancur ini hanya diaktifkan tiap hari Jumat menjelang shalat Jumat atau pada hari raya dan hari penting keagamaan Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, dan Isra Miraj.
Lingkungan sekitar
Kerumunan jemaah shalat Ied di depan gerbang Al Fattah, Masjid Istiqlal.
Pada tahun 1950, keadaan dan kondisi kawasan Taman Wilhelmina yang berada di depan Lapangan Banteng merupakan tempat yang sepi, gelap, kotor, dan tak terurus. Reruntuhan tembok bekas bangunan Benteng Prins Frederick di taman itu penuh dengan lumut, dan ditumbuhi ilalang dimana-mana.
Pada tanggal 21 Mei 1961, dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Nasional di tempat yang sama, sekitar 50.000 orang dari berbagai unsur lapisan masyarakat, termasuk pegawai negeri dan swasta, alim ulama, tentara, dan lain-lain bekerja bakti membersihkan taman Wilhelmina yang tak terurus itu, sebagai persiapan lokasi pembangunan Masjid yang diawali dengan pidato Menteri Jaksa Agung.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya tanggal 24 Agustus 1961, telah menjadi tanggal yang paling bersejarah bagi kaum muslimin di Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya, untuk pertama kalinya di bekas taman itu, kota Jakarta akan memiliki sebuah masjid besar dan monumental. Maka dengan ucapan Bismillahirrahmanirrahim Presiden RI Ir. Soekarno meresmikan permulaan pembangunan Masjid Istiqlal diatas area seluas 9.32 Ha. Yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang disaksikan oleh ribuan ummat Islam. Sebuah masjid yang akan menjadi simbol kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.
Kompleks Masjid Istiqlal juga mempunyai daya tampung parkir untuk 800 kendaraan.
Pagar dan pintu gerbang
Komplek Masjid Istiqlal dikelilingi pagar setinggi empat meter, terdiri dari tembok setinggi satu meter dan diatasnya berdiri pagar setinggi tiga meter yang terbuat dari bahan stainless steel, baja anti karat sepanjang 1.165 meter.
Semula pagar ini meski dibuat dari bahan baja antikarat dan cukup kokoh, namun tingginya hanya sekitar 1,2 meter ditambah 1 meter tembok sehingga memudahkan keluar masuknya orang-orang yang tidak bertanggung jawab dengan cara melompati pagar tersebut, ditambah lagi dengan pintu gerbang yang sangat mudah dilewati meski pintu tersebut dalam keadaan terkunci.
Sebagai solusinya maka mulai tahun 2007 pagar diganti menjadi lebih tinggi dan indah seperti yang disaksikan sekarang. Pintu gerbangpun diubah dan dipercantik dengan menggunakan alumunium cor dan dirancang memiliki celah-celah yang rapat yang tidak mungkin dilewati oleh manusia.
Saat ini untuk masuk ke wilayah Masjid Istiqlal baik menggunakan kendaraan ataupun berjalan kaki harus melalui pintu gerbang yang terbuka yang masing-masing mempunyai gardu jaga. Pintu-pintu gerbang tersebut terletak di sebelah utara, timur, tenggara dan selatan. Salah satu dari pintu gerbang tersebut diperuntukkan khusus untuk VIP yaitu RI 1 dan RI 2.
Terdapat lima pintu gerbang masuk menuju kompleks Masjid Istiqlal, beberapa gerbang masuk ini dihubungkan ke masjid oleh jembatan yang dibawahnya mengalir sungai Ciliwung dan di kiri kanannya terdapat lapangan parkir yang luas, sedangkan dua buah lainnya di bagian utara tidak dihubungkan dengan jembatan. Gerbang masjid ini terdapat di ketiga sisi kompleks masjid, yaitu sisi utara menghadap pintu air dan jalan Veteran, sisi timur menghadap Gereja Katedral Jakarta dan jalan Katedral, dan sisi tenggara-selatan menghadap jalan Perwira dan kantor pusat Pertamina. Sementara di sepanjang sisi barat terdapat rel kereta api yang menghubungkan Stasiun Gambir dan Stasiun Juanda, di sisi barat ini tidak terdapat pintu gerbang.
1. Sisi Utara dari arah Pintu Air terdapat satu pintu gerbang yang langsung diarahkan menuju pintu As-Salam. Pada acara kenegaraan biasanya hanya dibuka untuk dilalui para undangan VIP setingkat pejabat negara, para menteri, duta-duta besar perwakilan negara sahabat, pejabat legislatif, pejabat daerah dan undangan VIP lainnya.
2. Sisi Timur Laut dari arah Katedral terdapat satu buah pintu gerbang berhadapan dengan bangunan gereja Katedral. Pintu gerbang inilah yang dibuka setiap harinya untuk keluar masuk area Masjid Istiqlal dan mulai pada pertengahan tahun 2008 perparkiran menggunakan sistem Check Point.
3. Sisi Tenggara-Selatan dari arah Kantor Pusat Pertamina dan jalan Perwira terdapat tiga pintu gerbang, satu pintu gerbang ujung selatan tepat di pertigaan Jalan Merdeka Timur dan jalan Perwira searah dengan gedung kantor pusat Pertamina dan Stasiun Gambir, satu pintu di sisi tenggara dekat jembatan Ciliwung, dan satu lagi dekat pertigaan Lapangan Banteng searah dengan gedung Kementerian Agama Pusat. Gerbang tenggara dekat jembatan Ciliwung biasanya dibuka untuk umum hanya pada saat shalat Jumat, sedangkan pintu gerbang ujung selatan khusus diperuntukkan bagi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia beserta rombongan bila menghadiri acara keagamaan yang diselenggarakan secara kenegaraan di Masjid Istiqlal, seperti peringatan hari-hari besar Islam seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Seluruh pintu gerbang ini dibuka setiap acara resmi kenegaraan, sedangkan untuk hari-hari biasa pintu gerbang yang dibuka hanya pintu dari arah Katedral yang langsung menuju pintu Al-Fattah.
Sedangkan pada bangunan Masjid Istiqlal terdapat 7 buah pintu gerbang yand dinamakan berdasarkan Asmaul Husna.
Taman, parkir, jembatan, dan air mancur
 
 
Air mancur di tengah kolam sudut barat daya taman Masjid Istiqlal.
Halaman di sekitar Masjid Istiqlal sebelah utara, selatan dan timur seluas 6,85 Ha terdari dari:
Pertamanan seluas 4,15 Ha, dibagi menjadi 23 lokasi dan masing-masing diberi nama sesuai dengan nama pepohonan yang dominan berada di lokasi tersebut. Misalnya Taman Kamboja dan lain-lain. Rindangnnya pertamanan berfungsi juga sebagai hutan kota, dihidupi pula dengan beberapa jenis unggas untuk menambah keindahan komplek Masjid Istiqlal. Dengan demikian menjadikan suasana masjid terasa sejuk sehinnga akan menambah kekhusyuan beribadah bagi para jamaah.
Perparkiran seluas 2,15 Ha, yang dapat menampung kurang lebih 800 kendaraan sekaligus melalui 7 buah pintu gerbang yang ada. Kualitas pengaspalan untuk halaman, parkir dan jalan dibuat dengan methode pengaspalan kelas satu. Sungai Ciliwung mengalir membelah kompleks Masjid Istiqlal. Karena halaman Masjid Istiqlal dikelilingi oleh sungai, maka dibangun pula tiga buah jembatan besar yang lebarnya 18,6 meter dan panjang sekitar 21 sampai 25 meter. Ditambah satu buah jembatan kecil untuk pejalan kaki, kerangka dari jembatan-jembatan ini juga terbuat dari bahan stainless steel. Tepat di taman ini aliran sungai Ciliwung bercabang dua, cabang ke barat mengarah ke Harmoni, Jalan Gajah Mada-Hayam Wuruk, dan kawasan Kota Tua Jakarta, sedangkan cabang ke timur mengarah ke Pasar Baru, Gunung Sahari dan Ancol. Di sisi utara cabang barat terdapat pintu air yang dibangun pada zaman kolonial Hindia Belanda.
Untuk menambah indahnya panorama kompleks Masjid Istiqlal, di halaman bagian selatan dilengkapi dengan kolam air mancur yang ditempatkan di tengah-tengah, taman air mancur ini seluas 2.803 meter persegi, dan kolam air mancur seluas 8.490 meter persegi, jadi luas keseluruhannya 11,293 meter persegi. Pada bagian tengah kolam dibuat ring penampung air bersih bergaris tengah 45 meter, jumlah nozel pemancar air mancur sebanyak: 1 buah tegak lurus di tengah-tengah cawan air mancur, 17 buah di lingkar luar, dan 8 buah buah di lingkar dalam pada kolam penampungan air bersih. Air mancur ini dapat memancarkan air setinggi 45 meter.
Gedung utama dan gedung pendukung
Masjid Istiqlal berdaya tampung jamaah sebanyak 200.000 orang yang terdiri dari:
1. Ruang shalat utama dan balkon serta sayap memuat 61.000 orang.
2. Ruang pada bangunan pendahuluan memuat 8.000 orang.
3. Ruang teras terbuka di lantai 2 memuat 50.000 orang.
4. Semua koridor dan tempat lainnya memuat 81.000 orang.
Pintu masuk
Terdapat tujuh pintu gerbang masuk ke dalam Masjid Istiqlal. Masing-masing pintu itu diberi nama berdasarkan Asmaul Husna. Dari ketujuh pintu ini tiga pintu yaitu Al Fattah, As Salam dan Ar Rozzaq adalah pintu utama. Ketujuh pintu itu adalah:
1. Al Fattah (Gerbang Pembuka): pintu utama yang terletak sisi timur laut berhadapan dengan Gereja Katedral. Pintu ini adalah pintu untuk masyarakat umum yang senantiasa terbuka dan terletak di bangunan pendamping dengan kubah kecil diatasnya.
2. Al Quddus (Gerbang Kesucian): pintu yang terletak di sisi timur laut terdapat di sudut bangunan utama masjid.
3. As Salam (Gerbang Kedamaian): salah satu pintu utama ini terletak di ujung utara pada sudut bangunan utama. Pintu ini langsung menuju dekat shaf terdepan barisan shalat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VIP, seperti ulama, tamu asing, duta besar dari negara muslim, dan tamu penting lainnya pada acara keagamaan penting.
4. Al Malik (Gerbang Raja): pintu VVIP di sisi barat pada sudut bangunan utama masjid. Seperti pintu As Salam pintu ini juga langsung menuju dekat shaf terdepan barisan shalat, sehingga pintu ini digunakan untuk tamu penting VVIP seperti presiden dan wakil presiden Indonesia serta tamu negara yang berkunjung.
5. Al Ghaffar (Gerbang Ampunan): pintu ini terletak di ujung selatan pada bangunan selasar pelataran, tepat di bawah menara masjid Istiqlal. Pintu ini adalah yang paling dekat gerbang tenggara sekaligus yang terjauh dari mihrab masjid.
6. Ar Rozzaq (Gerbang Rezeki): salah satu pintu utama ini terletak di tengah-tengah sisi selatan selasar pelataran Istiqlal. Dari pintu ini terdapat koridor yang lurus menghubungkannya dengan pintu Al Fatah di sisi timur laut.
7. Ar Rahman (Gerbang Pengasih): pintu ini terletak di sudut barat daya bangunan selasar masjid, dekat pintu Al Malik.
Gedung utama
Mihrab dan mimbar di ruang utama
Tinggi: 60 meter
Panjang: 100 meter
Lebar: 100 meter
Tiang pancang: 2.361 buah
Masjid Istiqlal yang megah ini adalah bangunan berlantai dua. Lantai pertama untuk perkantoran, ruang pertemuan, instalasi AC sentral dan listrik, kamar mandi, toilet dan ruang tempat wudhu. Lantai dua, untuk shalat yang terdiri dari ruang shalat utama dan teras terbuka yang luas guna untuk menampung jemaah yang melimpah terutama pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha.
Gedung utama dengan ruang shalat utama mengarah ke kiblat (Mekkah), sedangkan teras terbuka yang luas mengarah ke Monumen Nasional (Monas).
Lantai utama yang disediakan untuk ruang sholat baik Rawatib ataupun sholat sunnat lainnya terletak di gedung utama dengan daya tampung 61.00 orang jamaah. Di bagian depan terdapat Mihrab tempat dimana imam memimpin sholat jamaah, dan disebelah kanan mihrab terdapat mimbar yang ditinggikan. Lantainya ditutupi karpet merah sumbangan seorang dermawan dari Kerajaan Arab Saudi.
Kubah besar
Dengan diameter 45 m, terbuat dari kerangka baja antikarat dari Jerman Barat dengan berat 86 ton, sementara bagian luarnya dilapisi dengan keramik. Diameter 45 meter merupakan simbol penghormatan dan rasa syukur atas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945 sesuai dengan nama Istiqlal itu sendiri. Bagian bawah sekeliling kubah terdapat kaligrafi Surat Yassin yang ditulis oleh K.H Fa'iz seorang Khatthaath senior dari Jawa Timur.
Dari luar atap bagian atas kubah dipasang penangkal petir berbentuk lambang Bulan dan Bintang yang terbuat dari stainless steel dengan diameter 3 meter dan berat 2,5 ton. Dari dalam kubah di topang oleh 12 pilar berdiameter 2,6 meter dengan tinggi 60 meter, 12 buah pilar ini merupakan simbol angka kelahiran nabi Muhammad SAW yaitu 12 Rabiul Awal tahun Gajah atau 20 April 571 M.
Seluruh bagian di gedung utama ini dilapisi marmer yang didatangkan langsung dari Tulungagung seluas 36.980 meter persegi.
Gedung pendahuluan
Tinggi: 52 meter
Panjang: 33 meter
Lebar: 27 meter
Bagian ini memiliki lima lantai yang terletak di belakang gedung utama yang diapit dua sayap teras. Luas lantainya 36.980 meter persegi, dilapisi dengan 17.300 meter persegi marmer. Jumlah tiang pancangnya sebanyak 1800 buah. Di atas gedung ini ada sebuah kubah kecil, fungsi utama dari gedung ini yaitu setiap jamaah dapat menuju gedung utama secara langsung. Selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai perluasan tempat shalat bila gedung utama penuh.
Teras raksasa
Teras raksasa terbuka seluas 29.800 meter terletak di sebelah kiri dan dibelakang gedung induk. Teras ini berlapis tegel keramik berwarna merah kecoklatan yang disusun membentuk shaf shalat. Teras ini dibuat untuk menampung jamaah pada saat shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Selain itu teras ini juga berfungsi sebagai tempat acara-acara keagamaan seperti MTQ dan pada emper tengah biasa digunakan untuk peragaan latihan manasik haji, teras raksasa ini dapat menampung sekitar 50.000 jamaah.
Emper keliling dan koridor
Panjang: 165 meter
Lebar : 125 meter
Emper atau koridor ini mengelilingi teras raksasa dan koridor tengah yang sekelilingya terdapat 1800 pilar guna menopang bangunan emper. Di bagian tengah terdapat koridor tengah yang menghubungkan pintu Al Fattah di timur laut dengan pintu Ar Rozzaq di barat daya. Arah poros koridor ini mengarah ke Monumen Nasional menandakan masjid ini adalah masjid nasional.
Menara
Menara Istiqlal dengan Monas terlihat di kejauhan
Tinggi tubuh menara marmer: 6.666 cm = 66.66 meter
Tinggi kemuncak (pinnacle) menara baja antikarat: 30 meter
Tinggi total menara: sekitar 90 meter
Diameter menara 5 meter
Bangunan menara meruncing ke atas ini berfungsi sebagai tempat Muadzin mengumandangkan adzan. Di atasnya terdapat pengeras suara yang dapat menyuarakan adzan ke kawasan sekitar masjid.
Menara megah tersebut melambangkan keagungan Islam, dan kemuliaan kaum muslimin. Keistimewaan lainnya, menara yang terletak di sudut selatan masjid, dengan ketinggian 6.666 cm ini dinisbahkan dengan jumlah ayat-ayat Al-Quran. Pada bagian ujung atas menara, berdiri kemuncak (pinnacle) dari besi baja yang menjulang ke angkasa setinggi 30 meter sebagai simbol dari jumlah juz dalam Al-Quran. Menara dan kemuncak baja ini membentuk tinggi total menara sekitar 90 meter.
Puncak menara yang meruncing dirancang berlubang-lubang terbuat dari kerangka baja tipis. Angka 6.666 merupakan simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam AL- Quran, seperti yang diyakini oleh sebahagian besar ulama di Indonesia.
Lantai dasar dan tangga
Ruangan shalat terdapat di lantai pertama tepat di atas lantai dasar, sedangkan lantai dasar terdapat ruang wudhu, kantor Masjid Istiqlal, dan kantor berbagai organisasi Islam. Lantai dasar Masjid Istiqlal seluruhnya ditutupi oleh marmer seluas 25.000 meter persegi dipersiapkan untuk sarana perkantoran, sarana penunjang masjid, dan ruang serbaguna. Gagasan semula tempat ini akan dibiarkan terbuka yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan, misalnya pada saat penyelenggaraan Festival Istiqlal I tahun 1991 dan Festival Istiqlal II tahun 1995 ruangan-ruangan serbaguna di lantai dasar dan pelataran halaman Masjid dijadikan ruang pameran seni Islam Indonesia dan bazaar. Namun pasca terjadinya pengeboman di Masjid Istiqlal pada tanggal 19 April 1999 maka dilakukanlah pemagaran dan pembuatan pintu-pintu strategis pada tahun 1999.
Jumlah tangga menuju lantai shalat utama sebanyak 11 unit. Tiga diantaranya memiliki ukuran besar dan berfungsi sebagai tangga utama yaitu: satu unit berada disisi utara gedung induk, satu unit berada pada gedung pendahuluan yang dapat dipergunakan langsung menuju lantai lima, dan satu unit lainnya berlokasi di emper selatan menuju lantai utama, tangga-tangga ini memiliki lebar 15 meter.
Disamping itu terdapat 4 unit tangga dengan ukuran lebar 3 meter berlokasi pada tiap-tiap pojok gedung utama yang langsung menuju lantai lima dan di sudut-sudut teras raksasa.
Sarana dan fasilitas
Koridor keliling dipenuhi jemaah shalat Ied hari raya Idul Fitri
 
Umat muslim Indonesia tengah membaca Al Quran setelah menunaikan shalat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Indonesia. Indonesia memiliki jumlah umat muslim terbesar di dunia
Ruang shalat utama luasnya satu hektare dapat menampung jamaah lebih dari 16.000 orang. Ruang tersebut ditambah balkon 4 tingkat dan sayap disebelah timur, selatan, dan utara sehingga luas seluruhnya menjadi 36.980 meter persegi atau sama dengan hampir 4 hektare yang berarti dapat menampung jamaah sekitar 61.000 orang.
Di sebelah barat ruang shalat utama terletak mimbar yang diapit sebelah kiri dan kanannya oleh tembok berlapiskan marmer di mana terpajang kaligrafi Arab yang indah berbunyi: "Allah" (sebelah utara), "La Illaha Illa Allah, Muhammad ar Rasulu Allah" (tengah), dan "Muhammad" (sebelah selatan).
Sarana peribadatan
Karpet
Seluruh lantai utama masjid ditutupi oleh karpet merah sumbangan dari seorang dermawan Arab Saudi bernama Sheikh Esmail Abu Daud yang diserah terimahkan pada tanggal 3 Juni 2005. Karpet sebanyak 103 gulung ini berwarna merah terbuat dari bahan dasar wol.
Perawatan karpet tersebut dikerjakan secara manual, setiap hari dibersihkan dengan menggunakan alat vacum cleaner. Jumlah karpet penutup lantai utama 18 lembar, setiap lembarnya berukuran: panjang 25 meter dan lebar 4 meter, rata-rata beratnya 250 kg.
Rak Al Quran
Masjid Istiqlal juga menyediakan mushaf Al-Qur'an untuk dibaca oleh para jama'ah yang ditempatkan pada rak yang melingkar di 12 tiang yang terdapat pada lantai utama, setiap rak berbentuk setengah lingkaran yang terdiri dari dua tingkat terbuat dari bahan stainless steel.
Setiap rak dapat menampung 100 sampai 150 buah mushaf yang disediakan oleh BPPMI serta waqaf dari jamaah.
Sketsel
Untuk pembatas antara tempat shalat bagi jamaah pria dan wanita dan batas area sholat rawatib, di lantai utama Masjid Istiqlal juga disediakan sketsel yang terbuat dari 20 modul dengan bahan stainless steel dan dari bahan kayu 20 modul dengan ukuran masing-masing 2 meter x 80 cm. Sketsel tersebut bersifat knock down yang bisa dipasang sesuai kebutuhan.
Sarana olahraga
Didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Menjaga kesehatan dengan berolahraga merupakan hal yang rutin dilakukan oleh siswa-siswi madrasah dan remaja Masjid Istiqlal.
Untuk mendukung berbagai macam program yang ada, BPPMI menyediakan fasilitas-fasilitas pendukung seperti sarana olah raga yang representatif berstandart nasional dan internasional yang dibangun di pojok kiri bagian timur Masjid.
Pusat kegiatan olahraga ini berupa lapangan terbuka terdiri dari lapangan Futsal, Badminton, Bola Volly dan Basket. Lapangan olah raga ini berukuran 420 meter persegi, diresmikan penggunaannya oleh ibu Menteri Agama RI pada Tanggal 17 Januari 2009 M/20 Muharram 1430 M.
Tenaga listrik
Tenaga listrik di Masjid Istiqlal difungsikan untuk:
1. Penerangan
2. Tenaga Hydrofour
3. AC
4. Sound system
5. Air Mancur
6. Alat eloktronik lainnya seperti TV, Komputer dll.
Penggunaan listrik untuk kebutuhan penerangan diseluruh areal Masjid Istiqlal baik di gedung ataupun di taman dan halaman serta pagar menggunakan layanan listrik dari PLN. Suplai listrik yang diperoleh dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan satu gardu tersendiri yang menyiapkan central box berkapasitas 2.000 KVA.
Sebagai cadangan bila terjadi pemadaman dari pihak PLN, disiapkan juga dua buah mesin diesel atau generator berkekuatan 825 KVA dan 500 KVA. Selain untuk penerangan tenaga listrik ini juga dipergunakan untuk mesin-mesin Hydrofour dan AC di ruang perkantoran yang terdapat di lantai dasar masjid, rata-rata konsumsi listrik setiap bulannya adalah 1.750 KVA, dengan pembayaran rekening rata-rata sebesar Rp: 125.000.000/bulan.
Sistem suara dan multimedia
Untuk keperluan ibadah dan sarana informasi Masjid Istiqlal menggunakan sound system yang dikendalikan secara terpusat yang terletak pada ruang kaca bagian belakang lantai dua, dengan jumlah speaker sebanyak 200 chanel yang tersebar pada lantai utama.
Jumlah speaker yang terdapat pada koridor, gedung penghubung dan gedung pendahuluan sebanyak 158 chanel. Sound system dikendalikan oleh 26 amplyfire dan 5 (lima) buah mixer dan diawasi oleh enam orang yang bertugas secara bergantian baik siang ataupun malam hari.
Untuk mendukung kelancaran komunikasi pada waktu pelaksanaan ibadah dan kegiatan, di lantai utama juga telah dipasang system TV plasma sehingga akses informasi dpat diikuti secara merata oleh para jamaah yang berada diseluruh area ruang utama Masjid.
Pendingin udara (AC)
AC difungsikan secara sentral yang meliputi seluruh perkantoran dan ruangan lain yang ada di lantai dasar. Untuk memenuhi kebutuhan AC ini didukung oleh empat buah mesin pendingin atau chiller.
Pendingin ruangan hanya digunakan bagi ruangan-ruangan kantor di lantai bawah dengan menggunakan sistem AC central dan AC split.
Untuk menambah kenyamanan beribadah bagi jamaah, sekarang ini ruang utama Masjid Istiqlal dilengkapi juga dengan 5 unit standing AC, masing-masing berkekuatan 5 PK dan sebelas unit AC celling berkekuatan masing-masing 5 PK, ditambah kipas angin berukuran besar.
Disamping itu pada ruangan perkantoran, ruang madrasah serta ruang VIP yang berada pada lantai dasar sistem pendinginnya juga menggunakan AC sentral yang digerakkan oleh empat unit mesin chiller dengan 300 buah fan coil unit yang tersebar pada setiap ruangan, karena termakan usia di beberapa ruangan ditemukan AC chiller sudah kurang berfungsi maka secara bertahap dilakukan penggantian dengan AC split.
Fasilitas air, ruang wudhu, kamar mandi, WC
Tempat wudhu pria
 
 
Tempat wudhu wanita
Keperluan air untuk bersuci di Masjid Istiqlal pada awalnya dari Perusahaan Air Minum (PAM). Sebagai cadangan untuk mengantisipasi kekurangan dan kerusakan maka dibuatlah 6 buah sumur artesis dengan kedalaman 100 M, menggunakan mesin berkekuatan 3 PK dan 3 fase berkapasitas 600 liter permenit dan didistribusikan ke tempat-tempat wudhu.
Untuk kebutuhan air di tempat pembuangan air kecil digunakan delapa buah mesin Hydrofour, ditambah empat tangki Hydrofour berkapasitas 1400 liter. Mesin-mesin air tersebut menggunakan tenaga listrik sebanyak 15 PK.
Tempat wudhu terdapat di beberapa lokasi di lantai dasar yaitu di sebelah utara, timur maupun selatan gedung utama. Di setiap lokasi tersedia 100 unit tempat wudhu dengan kran air terbuat dari bahan stainless steel, tiap unitnya terdiri atas 6 buah kran maka jumlah kran seluruhnya sebanyak 600 buah. Berarti pada saat yang bersamaan dapat melayani 600 orang berwudhu sekaligus.
Sedangkan toilet terdapat di lantai dasar sebelah barat, selatan dan timur di bawah teras raksasa. Toilet ini sengaja dibangun terpisah dari tempat wudhu, hal ini dimaksudkan agar tempat yang bersih dan suci tidak berdekatan dengan tempat yang kotor. Disisi sebelah timur, dibawah emper masjid terdapat dua lokasi urinior yang berkapasitas 80 ruang.
Selain itu juga terdapat 52 kamar mandi dan WC, dengan rincian: 12 buah dibawah emper barat, 12 buah dibawah emper selatan dekat menara dan 28 buah dibawah emper sebelah timur. Keperluan air untuk wudhu, kamar mandi dan toilet ini setiap hari dipasok air dari PAM yaang berkapasitas 600 liter per menit.
Lift bagi penyandang cacat
Mengingat Masjid Istiqlal sebagai sarana umum dan jamaah yang berkunjung juga terdapat diantaranya penyandang cacat dan jamaah lanjut usia. Karena itu bagi penyandang cacat yang akan menuju ke lantai dua dan lantai utama disediakan lift yang terletak di bagian selatan. Hal ini dalam rangka peningkatan pelayanan kepada para jamaah penyandang cacat dan lansia.
Keberadaan satu unit lift yang diperuntukkan khusus bagi jamaah penyandang cacat dan lansia ini adalah berkat bantuan pemerintah DKI Jakarta. Lift tersebut berkapasitas 6 orang dan dioperasikan pada waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
Lift ini terdapat di lokasi pintu Ar-Rahman dan dapat diakses melalui pintu gerbang depan kantor pusat pertamina.
Perpustakaan Islam
Firman yang pertama kali diturunkan-Nya dalam Al Quran adalah perintah membaca, melalui firman-Nya tersebut Allah memerintahkan manusia membaca sebagai jalan untuk menuntut ilmu. Jadi jika menutut ilmu memiliki kedudukan mulia, maka jalan kearahnya pun dengan membaca menjadi jalan yang mulia. Kesadaran akan pentingnya membaca sebagai jalan masuknya ilmu telah mendorong generasi terdahulu umat Islam untuk mendirikan fasilitas yang bisa menampung bahan bacaan karya-karya ulama Islam waktu itu.
Perpustakaan Islam Istiqlal, walaupun belum bisa mewakili jumlah besarnya koleksi buku seperti perpustakaan-perpustakaan Islam yang besar lainnya, mewakili fungsinya sebagai pusat keilmuan Islam. Perpustakaan Islam sendiri sudah mulai berkembang di Indonesia. Hampir di setiap masjid-masjid besar di Ibukota, telah dilengkapi dengan sarana perpustakaan.
Poliklinik
Ketika gubernur DKI Jakarta dijabat oleh Bapak Sumarno pada tahun 1968 dimana Masjid Istiqlal masih dalam proses pembangunan, maka untuk membantu karyawan dalam pemeriksaan kesehatan, Gubernur Sumarno ketika itu meminta bantuan pihak RS Gatot Soebroto untuk turut serta membantu dalam bidang pelayanan kesehatan bagi seluruh pekerja dan karyawan proyek pembangunan Masjid Istiqlal. Pihak RS mengirimkan bantuan empat orang tenaga mantri secara bergiliran yaitu:
H.Abd.Hamid Ipang H.M.Sukiran Suster Yuyun Rahayu Suster Rosda Setelah proyek pembangunan masjid diserahkan kepada Sekretaris Negara pada tahun 1984 tenaga medis yang menangani pelayanan kesehatan tinggal dua orang yaitu H.Abd. Hamid Ipang dan H.M. Sukiran.
Sampai sekarang Masjid Istiqlal tetap menyediakan fasilitas berupa Poliklinik Umum. Poliklinik ini berada di bawah tanggung jawab dr. Khulushinnisak, MARS yang juga PNS Departemen Agama. Di Klinik ini karyawan dan para jamaah Masjid Istiqla bisa mendapatkan layanan kesehatan dengan berbagai kemudahan. Klinik Istiqlal bertempat di lantai dasar Masjid Istiqlal Jl. Taman Wijaya Kusuma No.1, Jakarta Pusat.
Pelayanan Kesehatan yang diberikan berupa pemeriksaan dan konsultasi dokter umum serta obat-obatan generik. Bagi karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal, dibebaskan biaya pemeriksanaan. Karyawan dan jamaah harus membawa kartu berobat (atau kartu identitas jika belum memiliki kartu berobat) agar dibebaskan dari biaya pemeriksaan dan konsultasi dokter.
Obat-obatan yang diberikan diutamakan dalam bentuk generik, dan bagi obat-obatan yang tidak ada dalam bentuk generik diutamakan penyediaan hasil produksi perusahaan farmasi nasional.
Jadwal pelayanan kesehatan bagi karyawan adalah setiap hari kerja :
Senin s/d Jum'at : 08.00 - 16.00, Hari sabtu dan Ahad tutup kecuali jika di Masjid Istiqlal diadakan acara hari-hari besar Islam atau acara-acara penting lainnya.
Sejak tahun 2003, pliklinik Masjid Istiqlal sudah dilengkapi oleh tiga orang tenaga dokter dan seorang paramedis, tiga orang tenaga dokter tersebut adalah dokter umum yang terdiri dari seorang dokter PNS Departemen Agama DPK, dua orang dokter Kememterian Agama dan seorang paramedis/mantri karyawan Masjid Istiqlal pensiunan dari RS Gatot Soebroto. Poliklinik Masjid Istiqlal juga dilengkapi alat untuk mengecek kadar gula darah dan kolestrol serta satu unit mobil ambulans.
Adapun obat-obatan yang tersedia di poliklinik ini adalah obat generik bagi penyakit ringan untuk membantu pada tahap pertolongan pertama, bila ada penyakit yang memerlukan pengobatan medis yang serius maka akan dirujuk ke RS. Gatot Soebroto atau RSCM.
Madrasah
Masjid ini menjadi pedoman dan teladan pengelolaan masjid di Indonesia, sehingga harus menjadi contoh dan model dalam pengelolaan masjid secara nasional. Dalam konsep pengelolaan masjid yang ideal, masjid tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga harus mejadi tempat pembinaan umat melalui berbagai macam kegiatan. Salah satu kegiatan yang sangat penting adalah pendidikan untuk pembinaan masyarakat atau umat baik pendidikan formal maupun non formal.
Telah diselenggarakan pendidikan formal di Masjid Istiqlal yang terdiri dari jenjang pendidikan: Kelompok bermain dan Raudhatul Athfal, Madarasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Bedug raksasa
Pada waktu dulu masjid-masjid di Indonesia dilengkapi dengan bedug yang berfungsi sebagai tanda masuk waktu shalat. Bedug dipukul ketika waktu untuk shalat tiba, diikuti adzan.
Di Masjid Istiqlal bedug masih ada dan dilestarikan keberadaannya sebagai warisan budaya bangsa, saat ini bunyi bedug direkam kemudian diperdengarkan melalui pengeras suara sebelum adzan dikumandangkan. Bedug tersebut memiliki ukuran yang sangat besar, diletakkan di atas penyangga setinggi 3,80 meter, panjangnya 3,45 meter, dan lebarnya 3,40 meter. Semua terbuat dari kayu jati dari hutan Randu Blatung di Jawa Tengah.
Bedug Masjid Istiqlal panjangnya 3 meter, dengan berat 2,30 ton, bagian depan berdiameter 2 meter, bagian belakang 1,71 meter, terbuat dari kayu meranti merah (shorea wood) dari sebuah pohon berumur 300 tahun, diambil dari hutan di Kalimantan Timur, diawetkan menggunakan bahan pengawet superwolman salt D (fluoride, clirome, dan arsenate)
Dulu bedug di Masjid Istiqlal tersebut dipukul setiap hari Jumat, mendahului adzan Jumat yang dikumandangkan melalui pengeras suara. Belakangan ini suara bedug direkam kemudian diperdengarkan melalui pengeras suara sebelum adzan dikumandangkan. Walaupun fungsi beduk sudah dapat digantikan oleh pengeras suara, dalam menentukan tanda masuk waktu shalat, tetapi di Masjid Istiqlal, beduk masih dimanfaatkan. Beduk dipukul sebelum adzan. Selain itu beduk raksasa masjid ini juga berfungsi sebagai hiasan dan sekaligus melestarikan salah satu budaya Islam Indonesia.
Bedug
Garis tengah bagian depan : 2 meter
Garis tengah bagian belakang : 1,71 meter
Panjang : 3 meter
Berat : + 2,30 ton
Jenis kayu : Meranti Merah (Shorea) dari Kalimantan Timur
Umur pohon : + 300 tahun.
Kaki bedug (Jagrag)
Tinggi : 3,80 meter
Panjang : 3,45 meter
Lebar : 3,40 meter
Volume kayu : + 3,10 meter kubik
Jenis kayu : jati (tectona grandis) dari Randublatung Jawa Tengah.
Ukiran : Jepara.
Ukiran pada Jagrag
Tulisan "Allah" di dalam segilima pada 4 tempat. Segi-lima melambangkan : 5 rukun Islam dan 5 waktu sholat.
Tulisan "Bismillahirrahmanirrahim" pada 2 tempat. Tulisan Kalimah Sahadat pada 4 tempat. Surya Sengkala (tahun Matahari) : 1978 dalam seni kaligrafi yang berbunyi :
Angesti = angka 8
Suwara = angka 7
Kusumaning = angka 9
Samadi = angka 1
Pada bagian-bagian jagrag seluruhnya terdapat 27 (dua puluh tujuh) ukiran Surya sengkala.
"Nanasan" dengan dua susun kelopak daun, masing-masing menunjukkan Angka 7 dan 8 (daun).
Ukiran pada Bedug
Ukiran surya Sengkala (tahun matahari) : 1978 dalam seni kaligrafi dengan pengertian sama dengan No.4. Pada kayu bedug terdapat 2 (dua) ukiran Surya Sengkala dilingkari segi lima. Dua buah kendit/sabuk dari logam kuningan terukir berfungsi sebagai hiasan. Pada kedua kendit terdapat 11 (sebelas) ukiran Surya Sengkala.
Bahan kayu
Kayu jagrag berbahan jati (tectona grandis) dari Randublatung Jawa Tengah. Bahan kayu bedug dari jenis Meranti Merah (Shorea) dari Kalimantan Timur, umur pohon diperkirakan 300 tahun, sumbangan dari Badan Pelaksana Pembangunan dan Pengelolaan Pengusahaan Proyek Taman Mini Indonesia Indah dan merupakan potongan batang pohon dari koleksi Taman Mini Indonesia Indah.
Bahan kulit
Bagian depan adalah kulit sapi jantan dari daerah Jawa Timur. Bagian belakang adalah kulit sapi betina jenis Santa Gertrudis, umur 2 tahun, sumbangan PT. Redjo Sari Bumi, Tapos, Bogor.
Bahan lainnya
Kendit/Sabuk : dari logam kuningan.
Gantungan : dari besi baja yang di verchroom.
Band penguat : (pada kedua ujung) dari baja anti karat (stainless steel).
Paku kulit : dari kayu sonokeling, 90 buah pada bagian depan dan 80Â buah pada bagian belakang.
Obat pengawet : Superwolmansalt D (fluoride, chrome, arsenate), konsentrasi larutan kl. 4%, masa rendam 6 (enam) hari.
Pemukul bedug : 4 (empat) buah dari kayu jati terukir.
Jagrag/kaki dikerjakan dalam waktu 25 hari, sedangkan bedug dalam 60 hari.
Koperasi Karyawan dan Jamaah Masjid Istiqlal (KOSTIQ)
Usaha Pengembangan KOSTIQ (Koperasi karyawan dan Jamaah Masjid Istiqlal), selain dapat memakmurkan masjid, juga sangat diharapkan mampu menciptakan dan meningkatkan kesejahtraan karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal.
KOSTIQ telah diakui keberadaannya oleh badan hukum yang telah disahkan oleh Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil pada tanggal 19 Mei 1997 nomor 171/BHKWK.9/V/1997 serta anggaran rumah tangga yang disahkan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) tanggal 31 Maret 2004. Pendirian Kostiq dimotori oleh para pengurus BPPMI, dalam rangka pemberdayaan potensi yang dimiliki oleh Masjid Istiqlal.
Salah satu tujuan KOSTIQ adalah ikut serta meningkatkan citra baik Masjid Istiqlal melalui kegiatan-kegiatan sosial masyarakat. Saat ini KOSTIQ telah banyak dimanfaatkan oleh para karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal.
Pada awal berdirinya KOSTIQ mensepakati usaha yang dijalankan adalah pengadaan barang-barang kebutuhan sehari-hari, usaha yang sudah berjalan hingga saat ini adalah penjualan sembako. Untuk kebutuhan lainnya seperti barang-barang elektronik KOSTIQ menerapkan sistem kredit jangka pendek maksimun 12 bulan.
Disamping itu usaha yang benar-benar menjadi konsentrasi KOSTIQ adalah:
Usaha simpan pinjam
Usaha perdagangan umum
Usaha toko sembako dan elektronik serta usaha cetak foto yang sangat dibutuhkan oleh para pengunjung di Masjid Istiqlal
Usaha kerjasama khusus
Usaha jasa boga
Kegiatan KOSTIQ dipusatkan di kamar 58 Masjid Istiqlal, sebagai pusat administrasi usaha. Untuk toko penjualan sembako selama ini dipusatkan di pintu air sebelah utara Masjid Istiqlal sementara usaha wartel dan foto copy di area parkir timur pintu utama Masjid Istiqlal.
Koperasi Istiqlal mempekerjakan 6 (enam) orang tenaga staf yang terdiri dari tenaga bantuan dan tenaga staf penuh, jumlah angota sampai dengan 31 Desember 2008 adalah 261 orang. Pengurus Kostiq selalu berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pembinaan administrasi melalui pemanfaatan potensi pegawai dan saran perkantoran dengan segala keterbatasannya.
Imam dan Muadzin
Masjid Istiqlal mempunyai seorang imam besar, seorang wakil imam besar, dan tujuh orang imam. Sampai saat ini, Masjid Istiqlal memiliki empat imam besar. Imam Besar bertugas untuk mengawasi peribadatan di Masjid Istiqlal sesuai Syari'at Islam dan memberikan layanan konsultasi agama. Mereka adalah K. H. A. Zaini Miftah (1970-1980), K. H. Mukhtar Natsir (1980-2004), K. H. Nasrullah Djamaluddin (2004-2005)dan Imam Besar saat ini yang dijabat oleh Prof. Dr. K. H. Ali Musthafa Ya'qub, M. A. Beliau adalah pengasuh Pondok Pesantren Luhur Ilmu Hadis Darus Sunnah di Ciputat, Jakarta Selatan. Wakil Imam Besar dijabat Drs. H. Syarifuddin Muhammad, M. M. Beliau adalah mantan Ketua Ikatan Penghafal al-Qur'an. Tujuh imam lainnya adalah:
1. Drs. H. Ali Hanafiah
2. H. Ahmad Husni Isma'il S. Ag.
3. Drs. H. Muhasyim Abdul Majid
4. H. Martomo Malaing AS, S. Q. , S. Th. I
5. H. Ahmad Rofi'uddin Mahfudz, S. Q.
6. Drs. H. Hasanuddin Sinaga, M. A.
7. Drs. H. Dzulfatah Yasin, M. A.
Selain itu, Masjid Istiqlal juga memiliki tujuh orang muadzin yang bertugas mangumandangkan adzan dan memberikan pengajaran tentang Al-Qur'an dan agama Islam. Mereka adalah:
1. Drs. H. Abdul Wahid
2. H. Sayuti
3. H. Muhammad Mahdi, S. Ag.
4. H. Ahmad Achwani S. Ag.
5. H. Hasan Basri
6. H. Muhdori Abdur Razzaq, S. Ag.
7. H. Saiful Anwar al-Bintani
 
 
Belanjutnya Pelanggaran Kemanusiaan di Bahrain oleh Rezim Al-Khalifa
Aksi penumpasan rezim al-Khalifa terhadap gelombang protes warga terus berlanjut dan kinerja rezim Manama dalam hal hal ini mengindikasikan bahwa pemerintah Bahrain adalah rezim anti kemanusiaan yang gemar mengumbar kejahatannya. Pelanggaran kemanusiaan rezim al-Khalifa tidak mengenal batas, bahkan anak-anak pun tak luput dari kejahatan rezim ini. Baru-baru ini rezim al-Khalifa memperpanjang penangkapan dua anak di bawah umur.
 
Pengadilan Bahrain memperpanjang vonis penjara bagi Jihad Sami', anak berusia 10 tahun yang ditangkap karena ikut dalam aksi protes anti pemerintah. Berdasarkan vonis ini, hukuman penjara Sami' diperpanjang untuk masa yang tak jelas dan tak terbatas.
 
Dalam vonis tersebut dijelaskan, selama Jihad Sami' tidak memperbaiki perilakunya, maka masa penangkapan dirinya akan diperpanjang. Di sisi lain, hukuman kurungan bagi Muhammad al-Safar, remaja berusia 15 tahun yang ditangkap gara-gara ikut dalam aksi demo menentang rezim yang berkuasa juga diperpanjang selama 45 hari.
 
Gerakan al-Wefaq memprotes keputusan pengadilan tersebut dan menilai rezim al-Khalifa sebagai pelaku pelanggaran terorgansir terhadap hak anak-anak Bahrain. Vonis yang dirilis terhadap anak-anak Bahrain menunjukkan pelanggaran luas terhadap hak anak-anak negara ini serta mengindikasikan puncak despotisme dan kezaliman rezim al-Khalifa.
 
Disebutkan bahwa Jikad al-Sami' sejak ditangkap kondisi fisik dan kejiwaannya sangat parah. Sementara para pejabat rezim al-Khalifa tidak mempedulikan kondisi Sami tersebut. Terlepas dari terbuktinya kepalsuan dakwaan politik terhadap anak-anak Bahrain, konvensi hukum dan pelindungan anak tetap melarang penangkapan serta pemenjaraan anak-anak.
 
Sementara itu, beberapa waktu lalu Nidhal al-Salman, anggota pusat HAM Bahrain mengumumkan bahwa negara ini menempati posisi puncak dari sisi penangkapan perempuan dan anak-anak dengan dakwaan politik. Dalam kondisi seperti ini, aktivis Bahrain juga memprotes penunjukan Manama sebagai markas pengadilan HAM Arab. Mereka menekankan, Bahrain di bawah pemerintahan rezim al-Khalifa akan menjadi kuburan HAM.
 
Disebutkan bahwa rezim al-Khalifa dengan ulahnya melakukan pelanggaran luas terhadap HAM dan penumpasan terhadap tuntutan legal warga, secara praktis menjadikan negara ini sebagai penjara massal.
 
Domain protes anti pemerintah juga merembet ke lembaga hukum dan HAM Barat yang pemerintahannya mendukung rezim Zionis Israel. Dalam hal ini lembaga swadaya masyarakat Amerika beberapa waktu lalu dalam laporannya membongkar bahwa jumlah tahanan politik Bahrain berjumlah sekitar 4000 orang dan kebanyakan dari mereka mengalami perilaku kasar dan penyiksaan. Dari mereka yang paling banyak menderita dan disiksa adalah anak-anak.
 
Eskalasi pelanggaran hak warga Bahrain oleh rezim al-Khalifa terjadi di saat  organisasi hukum internasional termasuk lembaga yang di bawah pengawasan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memilih bungkap menyaksikan kejahatan rezim Manama dan secara transparan mengabaikan kejahatan tersebut. Hal ini tentu saja membuat rezim al-Khalifa kian congkak melanjutkan kejahatannya.
 
Aktivis politik Bahrain menyebut aksi penumpasan terhadap warga Bahrain mengindikasikan sifat temperamen dan kebengisan rezim al-Khalifa. Di sisi lain dan terlepas dari kebengisan rezim al-Khalifa, revolusi damai rakyat Bahrain masih terus berlanjut. Dalam hal ini, warga dari berbagai kawasan Bahrain dalam beberapa pekan terakhir menggelar aksi demo menuntut digulingkannya rezim al-Khalifa dan pembebasan mereka yang ditangkap oleh rezim ini.
 
Rakyat Bahrain mulai menggelar aksi demo damai menuntut pelengseran rezim al-Khalifa dan pelaksanaan revormasi serta dihapusnya diskriminasi sejak Februari 2011. Sementara itu, akibat aksi brutal dan penumpasan oleh pasukan rezim al-Khalifa yang dibantu oleh militer Arab Saudi terhadap para demonstran sampai saat ini tercatat ratusan warga tewas, terluka atau ditangkap. Parahnya lagi, aksi brutal ini berlangsung di bawah kebungkaman masyarakata internasional.
Militer Suriah Rebut Kembali Medan Gas Al Shaer dari Teroris
Sebuah kelompok yang mengaku sebagai pengawas hak asasi manusia di Suriah mengumumkan, pasukan pemerintah Damaskus berhasil merebut kembali kontrol sebagian besar kawasan medan gas Al Shaer dari tangan milisi bersenjata Takfiri.
Menurut lembaga pengawas HAM Suriah itu, pasukan pemerintah Suriah, Sabtu (19/7) dalam sebuah serangan balasan ke posisi kelompok teroris bersenjata, berhasil membebaskan sebagian besar kawasan medan gas Al Shaer.
 
Rami Abdurrahman, ketua kelompok yang berpusat di Inggris itu mengatakan, "Mereka (militer Suriah) sedang bergerak maju di Al Shaer dan berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah tersebut. Upaya untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki pemberontak bersenjata terus berlanjut."
Ia menambahkan, "Seiring dengan berlanjutnya pertempuran, pasukan Suriah sibuk melakukan serangan-serangan udara."
 
Dalam serangan balasan ini, militer Suriah juga berhasil menewaskan sedikitnya 40 anasir teroris Takfiri.
Kelompok pembela HAM Suriah itu juga mengumumkan, para teroris Takfiri dalam serangannya ke medan gas ini pada Kamis (17/7) lalu membunuh 270 orang.
 
Akibat aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teroris dukungan asing di Suriah yang sudah berlangsung lebih dari tiga tahun itu, lebih dari 160 ribu orang tewas dan jutaan lainnya terlantar.
Israel akan Meningkatkan Intensitas Serangannya ke Gaza
Rezim Zionis Israel, Ahad (20/7) mengumumkan akan meningkatkan intensitas serangan daratnya ke Jalur Gaza.
Seperti dikutip Alalam (20/7), stasiun televisi Al Aqsa mengumumkan, serangan-serangan mortir ke rumah Khalil Al Hayah, anggota Biro Politik Hamas menewaskan istri, anak perempuan dan anak laki-lakinya, Usama.
 
Seiring dengan meningkatnya serangan-serangan militer Israel ke Jalur Gaza, sejumlah banyak korban luka dilarikan ke rumah sakit Al Syifa.
 
Sementara itu puluhan syuhada dan korban luka masih berada di bawah reruntuhan gedung. Tim penyelamat tidak bisa mengeluarkan mereka karena gencarnya serangan-serangan militer Israel.
 
Akibat serangan brutal Israel ke Jalur Gaza selama 14 hari ini, 357 warga Palestina gugur syahid.
 
Di antara para syuhada terdapat 74 anak-anak, 24 wanita dan 19 orang berusia lanjut.
 
Serangan Israel itu juga melukai 2.700 warga Palestina dan merusak puluhan rumah.
Indonesia-Turki Bertemu Bilateral di Forum G20
Menteri Perdagangan Indonesia Muhammad Lutfi, dan Menteri Ekonomi Turki Nilhat Zeybekci, melakukan pertemuan bilateral di sela-sela perhelatan Pertemuan Tingkat Menteri Perdagangan Kelompok Negara 20 terbesar dunia (G-20) Jumat (18/7/2014).
 
Kedua Menteri didampingi pejabat tinggi kedua negara, membahas upaya peningkatan nilai perdagangan dan kemitraan antara pemerintah (G to G) maupun hubungan bisnis (B to B). Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri berupaya mengembangkan suatu jalinan tersendiri yang dapat mengamankan kepentingan bersama di tengah maraknya persaingan pengaturan regional seperti TTIP (Transatlantic Trade and Investment Partnership) Amerika Utara-Eropa dan TPP (Trans-Pacific Partnership).
 
Kedua negara menyadari kesamaan karakter dan komplementaritas untuk terus membangun kemitraan serta memaksimalkan daya saing dan peluang dagang/bisnis bilateral yang saling menguntungkan. Untuk itu, dibicarakan Comprehensive Trade and Economic Partnership (CTEP) melalui tiga pilar yaitu Free Trade Arrangement, Capacity Building, dan Trade and Investment Facilitation.
 
Secara khusus, Mendag Lutfi mengusulkan bentuk pengaturan kerja sama yang lebih konkret berupa suatu "paket kecil" yang dapat membuahkan hasil dalam jangka sangat pendek (quick wins). "Bagi Indonesia, Turki diperlukan untuk menjadi pintu gerbang pengembangan pasar ke Eropa dan Asia Barat untuk Crude Palm Oil (CPO) sebagai pengganti rapeseed atau bunga matahari, bio-diesel, produk kayu, dan produk karet. CPO bisa tujuh kali lipat lebih murah dibanding jenis-jenis komoditas lain sehingga dapat menjadi tren baru bagi perkembangan pasar di Turki," jelas Lutfi dalam keterangan tertulis, dilansir Minggu (20/7/2014).
 
Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional, Bachrul Chairi mengatakan, sebagai tindak lanjut kesepakatan pada pertemuan bilateral di Sydney tersebut, Menteri Perdagangan Indonesia dan Menteri Ekonomi Turki merencanakan pertemuan berikutnya di Indonesia awal September ini.
 
Kedua pihak akan membawa serta kalangan usaha di bidang produk unggulan masing-masing. Sementara itu, Nilhat Zeybekci mengakui, mereka membutuhkan ASEAN dan Indonesia sebagai partner yang saling melengkapi.
 
Turut hadir dalam pertemuan tersebut yaitu Duta besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema dan Duta Besar RI untuk WTO Iman Pambagyo.
Afganistan
Afganistan
Republik Islam Afganistan adalah sebuah negara di Asia Tengah. Ia kadang-kadang digolongkan sebagai bagian dari Asia Selatan atau Timur Tengah karena kedekatannya dengan Plato Iran. Afganistan berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan di selatan dan timur, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan di utara, dan Republik Rakyat Tiongkok di ujung timur. Afganistan juga berbatasan dengan Kashmir, wilayah yang dipersengketakan oleh India dan Pakistan. Afganistan merupakan salah satu negara termiskin di dunia.
Pada kurun waktu antara tergulingnya rezim pemerintahan Taliban pada 2001 dan Loya jirga (sidang majelis Musyawarah Tradisional) tahun 2004, dunia Barat menyebut negara ini dengan nama Negara Islam Transisi Afganistan.
Sejarah
Afganistan adalah sebuah negara di persimpangan Asia. Umumnya dianggap sebagai bagian dari Asia Tengah, kadang-kadang dianggap berasal dari sebuah blok regional baik di Asia Selatan atau Timur Tengah, karena memiliki hubungan budaya, etnolinguistik, dan geografis dengan sebagian besar tetangganya. Hal ini berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan di selatan dan timur, Turkmenistan, Uzbekistan dan Tajikistan di utara, dan Cina ke timur. Ini memiliki penduduk 30 juta orang, meskipun ini tetap perkiraan, karena tidak ada sensus resmi telah diambil selama beberapa dekade.
Afghanistan harfiah diterjemahkan menjadi 'tanah Afghan', tetapi kebanyakan dari nama-nama lainnya telah diterapkan pada lokasi umum di masa lalu. Antara jatuhnya Taliban setelah invasi AS ke Afghanistan dan Loya jirga 2003, Afghanistan disebut oleh Pemerintah Amerika Serikat sebagai Negara Islam Transisi Afganistan. Di bawah konstitusi baru, negara ini sekarang resmi bernama Republik Islam Afghanistan.
Sejarah penamaan
Nama Afghanistan berasal dari Afghanistan kata. Para Pushtuns tampaknya telah mulai menggunakan istilah Afghanistan sebagai nama untuk diri mereka sendiri dari periode Islam seterusnya. Menurut W.K. Frazier Tyler, M.C. Gillet dan beberapa sarjana lain, "Kata Afghanistan pertama kali muncul dalam sejarah dalam al-Hudud Alam di 982 AD."
Ada pandangan banyak, tentang asal usul nama Afghanistan, sebagian besar dari mereka yang murni spekulatif seperti dapat dilihat di bawah ini:
Makhzan-i-Afghni oleh Nematullah ditulis pada tahun 1612 Masehi, jejak asal Afghanistan atau Pakhtun dari super-Patriark Abraham ke satu bernama Raja Talut atau Saul. Ini menyatakan bahwa Saul memiliki seorang putra Irmia (Jeremia), yang memiliki seorang putra yang disebut Afghana. Setelah kematian Raja Saul, Afghana dibesarkan oleh David, dan kemudian dipromosikan ke perintah kepala tentara selama pemerintahan Raja Salomo. Keturunan dari Afghana dikalikan banyak sekali, dan kemudian disebut Bani Israel. Pada abad keenam SM, Bakhtunnasar, atau Nebukadnezar raja Babul, menyerang Yehuda dan diasingkan keturunan Afghana untuk Ghor terletak di pusat dari apa yang sekarang Afghanistan. Dalam perjalanan waktu, komunitas diasingkan datang harus ditangani sebagai Afghanistan setelah nama nenek moyang mereka, dan negara tersebut mendapat nama sebagai Afghanistan. Pandangan tradisional memiliki banyak perbedaan sejarah, dan karena itu tidak diterima oleh para ilmuwan modern --- yang pemohon terakhir untuk hipotesis Bani-Israel yang Raverty Walikota (The Pathan, 1958, Olaf Caroe).
Versi lain dari legenda Pashtun tempat Afghana, nenek moyang eponymous mengaku dari Afghanistan atau Pushtuns, sebagai Muslim kontemporer Nabi Muhammad. Setelah mendengar tentang iman baru Islam, Qais dari Aryana perjalanan ke Madinah untuk melihat Nabi Muhammad muslim, dan kembali ke Aryana sebagai seorang Muslim. Abdur Rasyid Qais konon memiliki banyak putra, salah satunya adalah Afghana. Afghana, pada gilirannya, memiliki empat anak yang berangkat ke timur untuk mendirikan garis keturunan masing-masing. Putra pertama pergi ke Swat, yang kedua ke Lahore dan India, yang ketiga untuk Multan, dan yang terakhir ke Quetta. Legenda ini adalah salah satu dari cerita tradisional di kalangan kaum Pashtun berkenaan dengan asal usul mereka yang berbeda. Sekali lagi, inilah Afghana legendaris yang dinyatakan telah diberi nama Pushtuns mereka saat ini. Perlu dicatat bahwa Afghanistan legenda ini dipisahkan dari Afghana kali Salomo oleh setidaknya 11 abad.
Dr H.W. Bellew, dalam bukunya An Enquiry ke Etnografi Afghanistan, percaya bahwa nama Afghanistan berasal dari istilah Latin Alban, digunakan oleh Armenia sebagai Alwan atau Alwan, yang mengacu pada pendaki gunung, dan dalam kasus karakter Armenia transliterasi, akan diucapkan sebagai Aghvan atau Aghwan. Untuk Persia, hal ini lebih lanjut akan diubah untuk Aoghan, Avghan, dan Afghanistan sebagai referensi ke dataran tinggi atau "pendaki gunung" dari dataran tinggi Iran timur.
Beberapa orang berpendapat bahwa nama itu berasal dari "Abagan" (yaitu tanpa Allah) yang istilah Persia dinyatakan telah diciptakan untuk Pushtuns untuk menggambarkan mereka sebagai Godless atau non-percaya. Hal ini menyatakan bahwa Abagan kata antonym dari kata Bagan (= percaya pada Tuhan) hanya sebagai kata apolitis adalah antonim dari politik dalam bahasa Inggris.
Ada juga beberapa orang yang link "Afghanistan" untuk kata Uzbekistan "Avagan" kata berarti "asli". Yang lain percaya bahwa nama berasal dari bahasa Sanskerta upa-ganah, kata yang berarti "suku bersekutu".
Pandangan lain etimologis adalah bahwa Afghanistan nama jelas berasal dari bahasa Sanskerta Ashvaka atau Ashvakan (qv), yang Assakenoi dari Arrianus. Pandangan ini dikemukakan oleh JW McCrindle dan didukung oleh banyak sarjana modern (termasuk Lassen C, S. Martin, Uskup, Crooks, W. Crooke, JC Vidyalnar, MR Singh, P. Smith, NL Dey, Dr JL Kamboj, S Kirpal Singh. dan beberapa orang lainnya). Dalam bahasa Sanskerta, kata ashva (Iran Aspa, assa Prakrit) berarti "kuda", dan ashvaka (assaka Prakrit) berarti "penunggang kuda". Pra-Kristen kali tahu orang-orang timur Afghanistan sebagai Ashvakas (penunggang kuda), karena mereka mengangkat berkembang biak denda kuda dan memiliki reputasi untuk menyediakan pasukan kavaleri ahli. Kelima-abad-SM India tatabahasa Panini panggilan mereka Ashvayana dan Ashvakayana. Penulis klasik menggunakan setara Aspasios masing-masing (atau Aspasii, Hippasii) dan Assakenois (atau Assaceni / Assacani, Asscenus). Para Aspasios / Assakenois (= Ashvakas = pasukan kavaleri) yang dinyatakan sebagai nama lain untuk Kambojas karena karakteristik berkuda mereka (lihat Daftar etimologi nama negara).
Bagian terakhir dari nama Afghanistan berasal dari kata Persia stan (negara atau tanah). Para Afghanland kata bahasa Inggris yang muncul dalam berbagai perjanjian antara Qajar-Persia dan Inggris berurusan dengan tanah Timur kerajaan Persia (modern Afganistan) yang diadopsi oleh Afghanistan dan menjadi Afghanistan.
Sebelum dipanggil 'Afghanistan, wilayah itu sudah pergi melalui perubahan beberapa nama dalam sejarah panjang sekitar 5000 tahun. Salah satu nama yang paling kuno, menurut sejarawan dan sarjana, Ariana - pengucapan Yunani kuno Aryanam Avestan Vaeja atau Sanskerta "Aryavarta", Tanah bangsa Arya. Hari ini Lama-Persia, dan Avestan ekspresi yang diawetkan dalam nama Iran dan itu adalah dicatat dalam nama maskapai penerbangan nasional Afghanistan, Ariana Airlines. Istilah 'Ariana Afghanistan masih populer di kalangan pembicara Persia di negeri ini.
Berabad-abad kemudian, Afganistan adalah bagian dari Khorasan Raya, dan karenanya diakui dengan nama Khurasan (bersama dengan daerah berpusat di sekitar Merv dan Neishabur), yang dalam Pahlevi berarti "Tanah Timur" (ϫϺ┘êÏ▒ Ï▓┘à█î┘å dalam bahasa Persia). (Dehkhoda, p8457)
Afghanistan ada pada titik perhubungan-unik di mana banyak peradaban Eurasia telah berinteraksi dan sering bertempur dan merupakan situs penting dari aktivitas sejarah awal. Melalui usia, wilayah ini dikenal sebagai Afghanistan telah diserang oleh sejumlah orang, termasuk Arya, Media, Persia, Yunani, Mauryans, Kushan, Sassaniyah, Arab, Turki, Inggris, dan Soviet, namun jarang memiliki kelompok-kelompok ini berhasil untuk melakukan kontrol penuh atas wilayah tersebut. Pada kesempatan lain, entitas asli Afghanistan telah menyerang daerah sekitarnya untuk membentuk kerajaan mereka sendiri.
Buddha Bamiyan, dating kembali ke abad ke-1 Pra-Islam Afghanistan, adalah patung Buddha terbesar di Dunia. Mereka dihancurkan oleh Taliban pada 2001 fanatik agama menyebut mereka Un-IslamicBetween 2000 dan 1200 SM, gelombang Indo-Eropa berbahasa Arya diperkirakan telah membanjiri ke modern-hari di Afghanistan, mendirikan sebuah bangsa yang dikenal sebagai Ary─ün─üm X┼ía╬©ra, atau "Tanah dari Arya." Zoroastrianisme adalah berspekulasi untuk memiliki kemungkinan berasal dari Afghanistan antara 1800-800 SM. Kuno bahasa Iran Timur seperti Avestan mungkin telah diucapkan di Afghanistan sekitar waktu yang sama sejalan dengan bangkitnya Zoroastrianisme. Sekitar 1000 SM (atau sebelumnya), peradaban Veda Indo-Arya mungkin telah muncul di dekat sekitar lembah Kabul Afghanistan timur, tetapi hal ini masih bersifat spekulatif sebagai teori yang lebih layak berdasarkan temuan arkeologis cenderung mendukung munculnya peradaban Veda timur dari dan Indus / atau Gangga di apa yang sekarang Pakistan dan India. Pada pertengahan abad ke-6 SM, Kekaisaran Persia menggantikan Media dan dimasukkan Aryana dalam batas-batasnya, dan oleh 330 SM, Alexander Agung telah menyerbu wilayah tersebut. Setelah pendudukan singkat Alexander, negara penerus Hellenik dari Seleukus dan dikendalikan Bactrians daerah, sedangkan dari India menganeksasi Mauryans tenggara untuk waktu dan memperkenalkan Buddhisme untuk wilayah sampai daerah kembali ke aturan Bactrian.
Selama abad ke-1 Masehi, Kushan, orang Tocharian dari Asia Tengah dengan Indo-Eropa asal, menduduki wilayah tersebut. Setelah itu, Aryana jatuh ke sejumlah suku Eurasia - termasuk Partia, Scythians, dan Hun, serta Persia Sassania dan penguasa lokal seperti Shahis Hindu di Kabul - sampai abad ke 7 Masehi, ketika tentara Muslim Arab menginvasi wilayah itu.
Orang-orang Arab awalnya menganeksasi bagian barat Afghanistan pada 652 dan kemudian menaklukkan sebagian besar sisa Afghanistan antara 706-709 CE dan diberikan wilayah sebagai Khorasan, dan lebih banyak waktu penduduk setempat memeluk agama Islam, tapi mempertahankan bahasa Iran mereka. Afghanistan menjadi pusat kerajaan penting berbagai, termasuk Kekaisaran Ghaznavid (962-1151), yang didirikan oleh seorang penguasa Turki lokal dari Ghazni bernama Yamin ul-Dawlah Mahmud, yang diperluas kedaulatan yang di wilayah yang luas dari Kurdistan bagian utara India. Kerajaan ini digantikan oleh Kekaisaran Ghorid (1151-1219), didirikan oleh penguasa lokal yang lain, kali ini Tajik ekstraksi, Muhammad Ghori, yang meliputi bagian besar wilayah Tengah dan Asia Selatan, dan meletakkan dasar bagi Kesultanan Delhi di India .
Pada 1219, daerah itu dikuasai oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Jengis Khan, yang menghancurkan tanah. Kekuasaan mereka dilanjutkan dengan Ilkhanates, dan diperpanjang lebih lanjut setelah invasi Timurleng (Timur Leng), seorang penguasa dari Asia Tengah. Dengan 1400, semua datang di bawah Afghanistan kekuasaannya, dan ia juga meletakkan dasar lain kerajaan Islam di India, Kekaisaran Mughal. Uzbek kelahiran Babur, keturunan dari kedua Timurleng dan Jenghis Khan, didirikan sebuah kerajaan dengan ibukota di Kabul oleh 1504, dan kemudian diperluas ke Asia Selatan pada tahun 1525 dan mendirikan pemerintahan Kesultanan Mughal di seluruh banyak dari apa yang saat ini Pakistan dan India utara oleh 1527. Sebagai kekaisaran bergeser ke timur, Safawi Persia Mughal menantang aturan sedangkan kerajaan adidaya dua hari berjuang atas nasib Afghanistan selama beberapa dekade dengan Persia memperoleh daerah dengan pertengahan abad ke-17.
Lokal suku Pashtun Ghilzai berhasil menggulingkan kekuasaan Safawi, dan di bawah dinasti Hotaki, sebentar menguasai semua atau bagian dari Persia itu sendiri 1722-1736. Setelah periode singkat di bawah kekuasaan (1736-1747) dari Turko Nadir Shah penakluk-Iran, salah satu petinggi nya perwira militer, Ahmad Shah Abdali, dirinya seorang anggota suku Pashtun dari klan Abdali, menyerukan loya jirga berikut Nadir Shah pembunuhan (yang banyak melibatkan Abdali) pada tahun 1747. Afghan / Pashtun datang bersama di Kandahar pada tahun 1747 dan memilih Ahmad Shah, yang mengubah nama terakhir untuk Durrani ('mutiara mutiara' yang artinya dalam bahasa Persia), untuk menjadi raja. Afghanistan negara-bangsa seperti yang dikenal saat ini muncul pada tahun 1747 sebagai Kekaisaran Durrani, dan diperluas ke luar dari wilayah Pashtun tradisional untuk memasukkan semua dari apa yang saat ini Afghanistan, sebagian dari Mashad di Iran, dan semua Pakistan dan Kashmir sebagai baik. Kekaisaran Durrani berlangsung selama hampir satu abad sampai konflik internal yang dan perang dengan Persia dan Sikh berkurang kerajaan mereka dengan awal abad ke 19. Namun, saat ini perbatasan Afghanistan tidak akan ditentukan sampai kedatangan Inggris.
Selama abad ke-19, setelah perang Anglo-Afghan (bertempur di 1839-1842, 1878-1880, dan terakhir pada 1919), Afghanistan melihat banyak wilayahnya dan otonomi diserahkan ke Inggris. Inggris dilakukan banyak pengaruh, dan itu tidak sampai Raja Amanullah menyetujui takhta pada tahun 1919 (lihat "Permainan Besar") bahwa Afghanistan kembali kemerdekaan penuh. Selama periode intervensi Inggris di Afghanistan, etnik Pashtun wilayah dibagi oleh Durand Line, dan ini akan mengakibatkan hubungan yang tegang antara Afghanistan dan India, dan kemudian negara baru Pakistan, lebih dari apa yang kemudian dikenal sebagai perdebatan Pashtunistan .
Para penguasa sejarah Afghanistan adalah bagian dari suku Abdali dari etnis Afghanistan, yang namanya diubah menjadi Durrani pada aksesi Ahmad Shah. Mereka berasal dari segmen Saddozay klan Popalzay, atau untuk segmen Mohammadzay klan Barakzay, dari etnis Afghanistan. Mohammadzay yang sering dilengkapi raja Sadozay dengan konselor atas, yang menjabat sebagai bupati kadang-kadang, dan mengidentifikasi dengan nama Mohammadzay.
Sejak 1900, sebelas raja dan penguasa telah menumbangkan melalui cara tidak demokratis: pada tahun 1919 (pembunuhan), 1929 (turun tahta), 1929 (eksekusi), 1933 (pembunuhan), 1973 (deposisi), 1978 (eksekusi), 1979 (eksekusi), 1979 (eksekusi), 1987 (penghapusan), 1992 (menggulingkan), 1996 (menggulingkan) dan 2001 (menggulingkan).
Periode terpanjang stabilitas di Afghanistan antara tahun 1933 dan 1973, ketika negara itu di bawah kekuasaan Raja Zahir Shah. Namun, pada tahun 1973, yang Zahir kakak ipar, Sardar Mohammed Daoud melancarkan kudeta tak berdarah. Daoud dan seluruh keluarganya dibunuh pada tahun 1978 ketika Partai Rakyat Demokratik komunis Afghanistan melancarkan kudeta yang dikenal sebagai Revolusi Saur Besar dan mengambil alih pemerintah.
Oposisi terhadap, dan konflik dalam, seri pemerintah komunis yang diikuti, sangat besar. Sebagai bagian dari strategi Perang Dingin, pemerintah AS diam-diam mulai mendanai dan melatih pasukan anti-pemerintah Mujahidin melalui agen dinas rahasia Pakistan dikenal sebagai Layanan Intelijen Inter atau ISI, yang berasal dari umat Islam tidak puas di negeri ini yang menentang ateisme resmi rezim Marxis, pada tahun 1978. Dalam rangka memperkuat pasukan Komunis Uni Soviet lokal - mengutip Perjanjian Persahabatan 1978, Kerjasama dan bertetangga baik yang telah ditandatangani antara kedua negara pada tahun 1978 - campur pada tanggal 24 Desember 1979. Pendudukan Soviet mengakibatkan eksodus besar-besaran lebih dari 5 juta warga Afghanistan yang pindah ke kamp-kamp pengungsi di Pakistan dan Iran. Lebih dari 3 juta saja menetap di Pakistan. Dihadapkan dengan tekanan internasional yang memuncak dan hilangnya sekitar 15.000 tentara Soviet sebagai hasil dari kekuatan oposisi Mujahidin yang dilatih oleh Amerika Serikat, Pakistan, dan pemerintah asing lainnya, Soviet mundur sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1989. Untuk rincian lebih lanjut, lihat perang Soviet di Afghanistan.
Penarikan Soviet dipandang sebagai kemenangan ideologi di AS, yang seolah-olah telah mendukung Mujahidin dalam rangka untuk melawan pengaruh Soviet di sekitar yang kaya minyak Teluk Persia. Setelah penghapusan pasukan Soviet pada tahun 1989, AS dan sekutunya kehilangan minat di Afghanistan dan tidak sedikit untuk membantu membangun kembali negara yang dilanda perang. Uni Soviet terus mendukung rezim Dr Najubullah (sebelumnya kepala dinas rahasia, Khad) sampai kejatuhannya pada tahun 1992. Namun, tidak adanya pasukan Soviet mengakibatkan jatuhnya pemerintah karena terus kehilangan tanah untuk pasukan gerilya. [1]
Karena sebagian besar dari elit dan intelektual yang baik telah sistematis dihilangkan oleh Komunis, atau melarikan diri untuk berlindung di luar negeri, kekosongan kepemimpinan yang berbahaya muncul. Pertempuran terus berlangsung antara faksi-faksi Mujahidin berbagai, akhirnya menimbulkan keadaan warlordism. Kekacauan dan korupsi yang mendominasi pasca-Soviet di Afghanistan pada gilirannya melahirkan kebangkitan Taliban dalam menanggapi kekacauan tumbuh. Pertempuran paling serius selama konflik sipil yang berkembang terjadi pada tahun 1994, ketika 10.000 orang tewas dalam pertempuran antar faksi di Kabul.
Memanfaatkan situasi kacau di Afghanistan, termasuk beberapa daerah bedfellows Afghanistan fundamentalis dilatih di kamp-kamp pengungsi di Pakistan barat, dinas rahasia intelijen Pakistan (ISI), Mafia daerah (mapan jaringan yang diselundupkan terutama Jepang elektronik dan ban sebelum invasi Rusia , kini terlibat dalam penyelundupan narkoba) dan kelompok-kelompok ekstremis Arab (yang mencari pusat operasional yang aman) bergabung dan membantu untuk menciptakan gerakan Taliban (Rashid 2000). [2] Didukung oleh Pakistan, Arab Saudi dan sekutu strategis lainnya, Taliban dikembangkan sebagai kekuatan politik-agama, dan akhirnya merebut kekuasaan pada tahun 1996. Taliban mampu menangkap 90% dari negara, selain dari kubu Aliansi Utara Afghanistan terutama ditemukan di timur laut di Lembah Panjshir. Taliban berusaha menerapkan interpretasi yang ketat hukum Syariah Islam dan memberikan tempat berlindung yang aman dan bantuan kepada individu dan organisasi yang terlibat sebagai teroris, terutama jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden.
Amerika Serikat dan sekutu aksi militer untuk mendukung oposisi setelah 11 September, 2001 Serangan Teroris dipaksa kejatuhan Taliban. Pada akhir 2001, pemimpin utama dari kelompok oposisi Afghanistan dan diaspora bertemu di Bonn, dan menyetujui rencana untuk perumusan struktur pemerintahan baru yang mengakibatkan pelantikan Hamid Karzai sebagai Ketua Otoritas Interim Afganistan (AIA) pada Desember 2001. Setelah Loya Jirga nasional pada tahun 2002, Karzai terpilih sebagai presiden.
Pada tanggal 3 Maret dan 25 Maret 2002, serangkaian gempa bumi melanda Afghanistan, dengan hilangnya ribuan rumah dan lebih dari 1800 nyawa. Lebih dari 4000 orang lainnya luka-luka. Gempa bumi terjadi di Provinsi Samangan (3 Maret) dan Provinsi Baghlan (25 Maret). Yang terakhir adalah lebih buruk dari dua, dan menyebabkan sebagian besar korban. Otoritas internasional membantu pemerintah Afghanistan dalam menghadapi situasi.
Sebagai negara terus untuk membangun kembali dan memulihkan, pada akhir tahun 2005, masih berjuang melawan kemiskinan yang meluas, warlordism melanjutkan, infrastruktur hampir tidak ada, mungkin konsentrasi terbesar di bumi ranjau darat meledak dan peraturan lainnya, serta yang cukup besar dan perdagangan ilegal opium heroin. Afghanistan juga tetap tunduk untuk sesekali berebut politik kekerasan, dan pemilu pertama bangsa yang berhasil diselenggarakan pada tahun 2004 sebagai anggota parlemen perempuan dipilih dalam jumlah rekor. Pemilihan parlemen pada tahun 2005 membantu untuk lebih menstabilkan negara secara politik, meskipun banyak masalah yang dihadapinya, termasuk bantuan internasional yang tidak memadai. Negara ini terus bergulat dengan tindakan kekerasan sesekali dari beberapa sisa Al-Qaeda dan Taliban dan ketidakstabilan disebabkan oleh panglima perang.
Afghanistan saat ini dipimpin oleh presiden Hamid Karzai, yang terpilih pada Oktober 2004. Sebelum pemilihan, Karzai memimpin negara setelah telah terpilih oleh administrasi Amerika Serikat 'Presiden Bush untuk kepala pemerintah sementara, setelah jatuhnya Taliban. Kabinet saat ini termasuk anggota dari Aliansi Utara Afghanistan, dan campuran dari daerah dan kelompok etnis lainnya yang terbentuk dari pemerintahan transisi oleh Loya jirga (dewan agung). Mantan Raja Mohammed Zahir Shah kembali ke negara, tetapi tidak kembali sebagai raja, dan hanya latihan kekuatan seremonial terbatas.
Berdasarkan Perjanjian Bonn Komisi Konstitusi Afganistan didirikan untuk berkonsultasi dengan publik dan merumuskan rancangan konstitusi. Pertemuan loya jirga dari konstitusi diselenggarakan pada bulan Desember 2003, ketika sebuah konstitusi baru diadopsi menciptakan bentuk pemerintahan presiden dengan legislatif bikameral.
Pasukan dan dinas intelijen dari Amerika Serikat dan sejumlah negara lain hadir, beberapa untuk menjaga perdamaian, lainnya ditugaskan memburu sisa-sisa Taliban dan al Qaeda. Sebuah pasukan penjaga perdamaian PBB yang disebut Pasukan Bantuan Keamanan Internasional telah beroperasi di Kabul sejak Desember 2001. NATO mengambil kendali angkatan ini pada 11 Agustus 2003. Beberapa negara tetap di bawah kendali panglima perang. [3]
Pada tanggal 27 Maret 2003, Afghanistan wakil menteri pertahanan dan panglima perang yang kuat Jenderal Abdul Rashid Dostum menciptakan kantor untuk Zona Utara Afghanistan dan mengangkat pejabat untuk itu, menentang perintah presiden sementara kemudian-Hamid Karzai bahwa tidak ada zona di Afghanistan.
Eurocorps mengambil alih tanggung jawab untuk dipimpin NATO ISAF di Kabul 9 Agustus 2004.
Pemilu nasional diadakan pada tanggal 9 Oktober 2004. Lebih dari 10 juta warga Afghanistan yang terdaftar untuk memilih. Sebagian dari 17 kandidat yang menentang Karzai memboikot pemilu, pengisian penipuan; [4] sebuah komisi independen menemukan bukti kecurangan, tapi memutuskan bahwa hal itu tidak mempengaruhi hasil jajak pendapat. Karzai memenangkan 55,4% suara. [5] Ia dilantik sebagai presiden pada 7 Desember. Ini adalah pemilihan nasional pertama di negara itu sejak 1969, ketika pemilihan parlemen terakhir diadakan.
Pada tanggal 18 September 2005, pemilihan parlemen diadakan; parlemen dibuka pada Desember 19 berikut. Pada tanggal 20 Desember sekutu dekat Presiden Karzai dan pemerintah mujahidin pertama, Sibghatullah Mojadeddi, dipilih untuk kepala rumah 102 kursi atas. Pada tanggal 21 Desember, Yunus Qanuni, pemimpin oposisi Afghanistan dan lawan utama Karzai dipilih untuk memimpin rumah 249-kursi rendah parlemen dengan 122 suara melawan 117 untuk penantang terdekat.
Politik
Kini, sebuah pemerintahan sementara telah didirikan. Diketuai oleh presiden Hamid Karzai, kebanyakan anggotanya dari Aliansi Utara, dan campuran dari daerah dan kelompok etnis lainnya yang terbentuk dari pemerintahan transisi oleh Loya jirga. Mantan raja Zahir Shah yang kembali ke negeri, namun tak dikembalikan lagi sebagai raja dan hanya menjalankan kekuatan seremonial terbatas.
Di bawah Persetujuan Perjanjian Bonn (Bonn Agreement), Komisi Konstitusi Afganistan didirikan untuk berkonsultasi dengan publik dan pembentukan konstitusi draft. Dijadwalkan meluncurkan draft pada 1 September 2003, komisi itu telah meminta penundaan agar mengerjakan konsultasi lebih lanjut. Pertemuan loya jirga (dewan agung) konstitusional diselenggarakan pada Desember 2003 saat konstitusi baru diadopsi yang menciptakan bentuk pemerintahan presiden.
Pasukan dan dinas intelijen dari AS dan sejumlah negara lain hadir, beberapa untuk menjaga perdamaian, lainnya ditugaskan memburu sisa Taliban dan al-Qaeda. Angkatan Penjaga Perdamaian PBB memanggil operasi Angkatan Pembantu Keamanan Internasional di Kabul, bermula Desember 2001. NATO mengambil kendali angkatan ini pada 11 Agustus 2003. Kebanyakan negeri tetap di bawah kendali panglima perang.
Pada 27 Maret 2003, WaMenHan Afghanistan dan panglima perang yang berpengaruh Jenderal Abdul Rashid Dostum menciptakan tugas untuk Zona Utara Afghanistan dan mengangkat pejabat untuk itu, menentang perintah presiden sementara Hamid Karzai bahwa tiada lagi zona di Afghanistan.
Demografi
Afghanistan merupakan tempat dari sejumlah suku. Namun karena belum adanya pencacah jiwaan yang memadai, sehingga tidak diketahui pasti kondisi sebenarnya. Dan yang tersedia sekarang hanya berdasarkan perkiraan belaka. Berdasarkan catatan dari CIA World FactBook (diperbaharui tanggal 17 Mei 2005), demografi suku di Afghanistan adalah sebagai berikut : Pashto 42%, terpusat di bagian timur dan selatan Afghanistan; Tajik 27% berpusat di bagian utara dan Kabul; Hazara 9% berpusat di Afghanistan tengah termasuk Bamiyan; Uzbek 9%; Aimak4%; Turkmen 3%; Baluchi 2% dan sisanya 4% yang Mencius Wakhidan Kyrgyz.
Ada dua bahasa resmi di Afghanistan yakni Persia Afgani yang sering disebut Dari (50%), dan Pashtun (35%). Beberapa bahasa lainnya yaitu bahasa-bahasa Turkik (Uzbek dan Turkmenistan yang digunakan oleh 11% rakyatnya), dan 30 bahasa-bahasa kecil, terutama Baluchi dan Pashai (4%). Banyak orang Afganistan yang mampu menggunakan dua bahasa atau lebih.
Menurut agama orang Afganistan kebanyakan adalah Muslim Sunni (80%), Muslim Syi'ah (19%), dan lainnya (1%).
Geografi
Afghanistan ialah negeri yang bergunung-gunung, walau ada dataran di utara dan barat daya. Titik tertinggi di Afghanistan, Nowshak, ialah 7485 m dpl. Sebagian besar negara ini kering, dan pasokan air bersih terbatas. Afghanistan memiliki iklim tanah, dengan musim panas yang panas dan musim salju yang dingin. Negara ini sering menjadi pusat gempa bumi.
 
Di samping ibu kotanya Kabul, Herat, Jalalabad, Mazar-e Sharif dan Kandahar ialah kota-kota utama negara ini. Lihat juga Kota-kota di Afganistan.
Provinsi
Provinsi di Afganistan
Afganistan terdiri dari 34 buah provinsi (┘ê┘äϺ┘èϬ; velayat):
1. Badakhshan
2. Badghis
3. Baghlan
4. Balkh
5. Bamiyan
6. Daikondi
7. Farah
8. Faryab
9. Ghazni
10. Ghowr
11. Helmand
12. Herat
13. Jowzjan
14. Kabul
15. Kandahar
16. Kapisa
17. Khost
1. Konar
2. Kondoz
3. Laghman
4. Lowgar
5. Nangarhar
6. Nimruz
7. Nurestan
8. Oruzgan
9. Paktia
10. Paktika
11. Panjshir
12. Parvan
13. Samangan
14. Sar-e Pol
15. Takhar
16. Vardak
17. Zabol
 
Distrik
Sebelum tahun 1979 terdapat 325 distrik kemudian meningkat menjadi 329 dan. Pada tahun 2004 jumlah bertambah menjadi 397. Juni 2005, menjadi 398 yang dibagi dari 34 provinsi.
Ekonomi
Afghanistan ialah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik dan militer terkini, tambahan kemarau keras dengan kesulitan bangsa antara 1998-2001. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan ketidakpastian politik. Inflasi menyisakan banyak masalah. Menyusul perang koalisi yang dipimpin AS yang menimbulkan jatuhnya Taliban pada November 2001 dan pembentukan Otoritas Interim Afganistan (AIA) yang diakibatkan dari Persetujuan Bonn Desember 2001, usaha Internasional untuk membangun kembali Afganistan ditujukan di Konferensi Donor Tokyo untuk Rekonstruksi Afganistan pada Januari 2002, di mana $4,5 juta dikumpulkan untuk dana perwalian yang akan diatur oleh Bank Dunia. Wilayah prioritas untuk rekonstruksi termasuk konstruksi pendidikan, kesehatan, dan fasilitas kesehatan, peningkatan kapasitas administratif, perkembangan sektor pertanian, dan pembangunan kembali jalan, energi, dan jaringan telekomunikasi.
Budaya
Banyak monumen bersejarah negara ini rusak dalam perang tahun-tahun terakhir. 2 unit Patung Buddha Bamiyan yang terkenal di Provinsi Bamiyan dihancurkan Taliban karena dianggap sebagai lambang agama lain.
Orang Afganistan dikenal sebagai penunggang kuda. Olahraga yang terkenal seperti Buzkashi terkenal di sana.
Sebelum Taliban memegang kekuasaan, kota Kabul merupakan tempat tinggal banyak musisi yang ahli dalam musik Afganistan tradisional dan modern. Kabul pada paruh abad ke-20 sama dengan Wina selama abad XVIII dan XIX.
Pendidikan
Di musim semi 2003, diperkirakan bahwa 30% dari 7.000 sekolah Afganistan telah rusak parah selama lebih dari 2 dasawarsa pendudukan Uni Soviet, perang saudara dan penguasaan Taliban. Hanya setengah dari sekolah itu dilaporkan memiliki air bersih, dengan kurang dari 40% yang diperkirakan memiliki sanitasi yang cukup. Pendidikan untuk anak lelaki bukanlah prioritas selama masa Taliban, dan anak perempuan dibuang dari sekolah secara ikhlas.
Berkenaan dengan kemiskinan dan kekerasan di sekeliling mereka, studi pada 2002 oleh kelompok pembantu Save the Children mengatakan anak Afganistan ulet dan berani. Studi itu memuji kuatnya institusi keluarga dan lingkungan.
Sampai 4 juta anak Afganistan, kemungkinan jumlah terbesar, dipercaya telah telah mendaftar untuk kelas untuk tahun-tahun sekolah yang mulai pada Maret 2003.
Tingkat melek huruf keseluruhan penduduk diperkirakan 36%.
 
Afganistan
Republik Islam Afganistan adalah sebuah negara di Asia Tengah. Ia kadang-kadang digolongkan sebagai bagian dari Asia Selatan atau Timur Tengah karena kedekatannya dengan Plato Iran. Afganistan berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan di selatan dan timur, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan di utara, dan Republik Rakyat Tiongkok di ujung timur. Afganistan juga berbatasan dengan Kashmir, wilayah yang dipersengketakan oleh India dan Pakistan. Afganistan merupakan salah satu negara termiskin di dunia.
Pada kurun waktu antara tergulingnya rezim pemerintahan Taliban pada 2001 dan Loya jirga (sidang majelis Musyawarah Tradisional) tahun 2004, dunia Barat menyebut negara ini dengan nama Negara Islam Transisi Afganistan.
Sejarah
Afganistan adalah sebuah negara di persimpangan Asia. Umumnya dianggap sebagai bagian dari Asia Tengah, kadang-kadang dianggap berasal dari sebuah blok regional baik di Asia Selatan atau Timur Tengah, karena memiliki hubungan budaya, etnolinguistik, dan geografis dengan sebagian besar tetangganya. Hal ini berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan di selatan dan timur, Turkmenistan, Uzbekistan dan Tajikistan di utara, dan Cina ke timur. Ini memiliki penduduk 30 juta orang, meskipun ini tetap perkiraan, karena tidak ada sensus resmi telah diambil selama beberapa dekade.
Afghanistan harfiah diterjemahkan menjadi 'tanah Afghan', tetapi kebanyakan dari nama-nama lainnya telah diterapkan pada lokasi umum di masa lalu. Antara jatuhnya Taliban setelah invasi AS ke Afghanistan dan Loya jirga 2003, Afghanistan disebut oleh Pemerintah Amerika Serikat sebagai Negara Islam Transisi Afganistan. Di bawah konstitusi baru, negara ini sekarang resmi bernama Republik Islam Afghanistan.
Sejarah penamaan
Nama Afghanistan berasal dari Afghanistan kata. Para Pushtuns tampaknya telah mulai menggunakan istilah Afghanistan sebagai nama untuk diri mereka sendiri dari periode Islam seterusnya. Menurut W.K. Frazier Tyler, M.C. Gillet dan beberapa sarjana lain, "Kata Afghanistan pertama kali muncul dalam sejarah dalam al-Hudud Alam di 982 AD."
Ada pandangan banyak, tentang asal usul nama Afghanistan, sebagian besar dari mereka yang murni spekulatif seperti dapat dilihat di bawah ini:
Makhzan-i-Afghni oleh Nematullah ditulis pada tahun 1612 Masehi, jejak asal Afghanistan atau Pakhtun dari super-Patriark Abraham ke satu bernama Raja Talut atau Saul. Ini menyatakan bahwa Saul memiliki seorang putra Irmia (Jeremia), yang memiliki seorang putra yang disebut Afghana. Setelah kematian Raja Saul, Afghana dibesarkan oleh David, dan kemudian dipromosikan ke perintah kepala tentara selama pemerintahan Raja Salomo. Keturunan dari Afghana dikalikan banyak sekali, dan kemudian disebut Bani Israel. Pada abad keenam SM, Bakhtunnasar, atau Nebukadnezar raja Babul, menyerang Yehuda dan diasingkan keturunan Afghana untuk Ghor terletak di pusat dari apa yang sekarang Afghanistan. Dalam perjalanan waktu, komunitas diasingkan datang harus ditangani sebagai Afghanistan setelah nama nenek moyang mereka, dan negara tersebut mendapat nama sebagai Afghanistan. Pandangan tradisional memiliki banyak perbedaan sejarah, dan karena itu tidak diterima oleh para ilmuwan modern --- yang pemohon terakhir untuk hipotesis Bani-Israel yang Raverty Walikota (The Pathan, 1958, Olaf Caroe).
Versi lain dari legenda Pashtun tempat Afghana, nenek moyang eponymous mengaku dari Afghanistan atau Pushtuns, sebagai Muslim kontemporer Nabi Muhammad. Setelah mendengar tentang iman baru Islam, Qais dari Aryana perjalanan ke Madinah untuk melihat Nabi Muhammad muslim, dan kembali ke Aryana sebagai seorang Muslim. Abdur Rasyid Qais konon memiliki banyak putra, salah satunya adalah Afghana. Afghana, pada gilirannya, memiliki empat anak yang berangkat ke timur untuk mendirikan garis keturunan masing-masing. Putra pertama pergi ke Swat, yang kedua ke Lahore dan India, yang ketiga untuk Multan, dan yang terakhir ke Quetta. Legenda ini adalah salah satu dari cerita tradisional di kalangan kaum Pashtun berkenaan dengan asal usul mereka yang berbeda. Sekali lagi, inilah Afghana legendaris yang dinyatakan telah diberi nama Pushtuns mereka saat ini. Perlu dicatat bahwa Afghanistan legenda ini dipisahkan dari Afghana kali Salomo oleh setidaknya 11 abad.
Dr H.W. Bellew, dalam bukunya An Enquiry ke Etnografi Afghanistan, percaya bahwa nama Afghanistan berasal dari istilah Latin Alban, digunakan oleh Armenia sebagai Alwan atau Alwan, yang mengacu pada pendaki gunung, dan dalam kasus karakter Armenia transliterasi, akan diucapkan sebagai Aghvan atau Aghwan. Untuk Persia, hal ini lebih lanjut akan diubah untuk Aoghan, Avghan, dan Afghanistan sebagai referensi ke dataran tinggi atau "pendaki gunung" dari dataran tinggi Iran timur.
Beberapa orang berpendapat bahwa nama itu berasal dari "Abagan" (yaitu tanpa Allah) yang istilah Persia dinyatakan telah diciptakan untuk Pushtuns untuk menggambarkan mereka sebagai Godless atau non-percaya. Hal ini menyatakan bahwa Abagan kata antonym dari kata Bagan (= percaya pada Tuhan) hanya sebagai kata apolitis adalah antonim dari politik dalam bahasa Inggris.
Ada juga beberapa orang yang link "Afghanistan" untuk kata Uzbekistan "Avagan" kata berarti "asli". Yang lain percaya bahwa nama berasal dari bahasa Sanskerta upa-ganah, kata yang berarti "suku bersekutu".
Pandangan lain etimologis adalah bahwa Afghanistan nama jelas berasal dari bahasa Sanskerta Ashvaka atau Ashvakan (qv), yang Assakenoi dari Arrianus. Pandangan ini dikemukakan oleh JW McCrindle dan didukung oleh banyak sarjana modern (termasuk Lassen C, S. Martin, Uskup, Crooks, W. Crooke, JC Vidyalnar, MR Singh, P. Smith, NL Dey, Dr JL Kamboj, S Kirpal Singh. dan beberapa orang lainnya). Dalam bahasa Sanskerta, kata ashva (Iran Aspa, assa Prakrit) berarti "kuda", dan ashvaka (assaka Prakrit) berarti "penunggang kuda". Pra-Kristen kali tahu orang-orang timur Afghanistan sebagai Ashvakas (penunggang kuda), karena mereka mengangkat berkembang biak denda kuda dan memiliki reputasi untuk menyediakan pasukan kavaleri ahli. Kelima-abad-SM India tatabahasa Panini panggilan mereka Ashvayana dan Ashvakayana. Penulis klasik menggunakan setara Aspasios masing-masing (atau Aspasii, Hippasii) dan Assakenois (atau Assaceni / Assacani, Asscenus). Para Aspasios / Assakenois (= Ashvakas = pasukan kavaleri) yang dinyatakan sebagai nama lain untuk Kambojas karena karakteristik berkuda mereka (lihat Daftar etimologi nama negara).
Bagian terakhir dari nama Afghanistan berasal dari kata Persia stan (negara atau tanah). Para Afghanland kata bahasa Inggris yang muncul dalam berbagai perjanjian antara Qajar-Persia dan Inggris berurusan dengan tanah Timur kerajaan Persia (modern Afganistan) yang diadopsi oleh Afghanistan dan menjadi Afghanistan.
Sebelum dipanggil 'Afghanistan, wilayah itu sudah pergi melalui perubahan beberapa nama dalam sejarah panjang sekitar 5000 tahun. Salah satu nama yang paling kuno, menurut sejarawan dan sarjana, Ariana - pengucapan Yunani kuno Aryanam Avestan Vaeja atau Sanskerta "Aryavarta", Tanah bangsa Arya. Hari ini Lama-Persia, dan Avestan ekspresi yang diawetkan dalam nama Iran dan itu adalah dicatat dalam nama maskapai penerbangan nasional Afghanistan, Ariana Airlines. Istilah 'Ariana Afghanistan masih populer di kalangan pembicara Persia di negeri ini.
Berabad-abad kemudian, Afganistan adalah bagian dari Khorasan Raya, dan karenanya diakui dengan nama Khurasan (bersama dengan daerah berpusat di sekitar Merv dan Neishabur), yang dalam Pahlevi berarti "Tanah Timur" (ϫϺ┘êÏ▒ Ï▓┘à█î┘å dalam bahasa Persia). (Dehkhoda, p8457)
Afghanistan ada pada titik perhubungan-unik di mana banyak peradaban Eurasia telah berinteraksi dan sering bertempur dan merupakan situs penting dari aktivitas sejarah awal. Melalui usia, wilayah ini dikenal sebagai Afghanistan telah diserang oleh sejumlah orang, termasuk Arya, Media, Persia, Yunani, Mauryans, Kushan, Sassaniyah, Arab, Turki, Inggris, dan Soviet, namun jarang memiliki kelompok-kelompok ini berhasil untuk melakukan kontrol penuh atas wilayah tersebut. Pada kesempatan lain, entitas asli Afghanistan telah menyerang daerah sekitarnya untuk membentuk kerajaan mereka sendiri.
Buddha Bamiyan, dating kembali ke abad ke-1 Pra-Islam Afghanistan, adalah patung Buddha terbesar di Dunia. Mereka dihancurkan oleh Taliban pada 2001 fanatik agama menyebut mereka Un-IslamicBetween 2000 dan 1200 SM, gelombang Indo-Eropa berbahasa Arya diperkirakan telah membanjiri ke modern-hari di Afghanistan, mendirikan sebuah bangsa yang dikenal sebagai Ary─ün─üm X┼ía╬©ra, atau "Tanah dari Arya." Zoroastrianisme adalah berspekulasi untuk memiliki kemungkinan berasal dari Afghanistan antara 1800-800 SM. Kuno bahasa Iran Timur seperti Avestan mungkin telah diucapkan di Afghanistan sekitar waktu yang sama sejalan dengan bangkitnya Zoroastrianisme. Sekitar 1000 SM (atau sebelumnya), peradaban Veda Indo-Arya mungkin telah muncul di dekat sekitar lembah Kabul Afghanistan timur, tetapi hal ini masih bersifat spekulatif sebagai teori yang lebih layak berdasarkan temuan arkeologis cenderung mendukung munculnya peradaban Veda timur dari dan Indus / atau Gangga di apa yang sekarang Pakistan dan India. Pada pertengahan abad ke-6 SM, Kekaisaran Persia menggantikan Media dan dimasukkan Aryana dalam batas-batasnya, dan oleh 330 SM, Alexander Agung telah menyerbu wilayah tersebut. Setelah pendudukan singkat Alexander, negara penerus Hellenik dari Seleukus dan dikendalikan Bactrians daerah, sedangkan dari India menganeksasi Mauryans tenggara untuk waktu dan memperkenalkan Buddhisme untuk wilayah sampai daerah kembali ke aturan Bactrian.
Selama abad ke-1 Masehi, Kushan, orang Tocharian dari Asia Tengah dengan Indo-Eropa asal, menduduki wilayah tersebut. Setelah itu, Aryana jatuh ke sejumlah suku Eurasia - termasuk Partia, Scythians, dan Hun, serta Persia Sassania dan penguasa lokal seperti Shahis Hindu di Kabul - sampai abad ke 7 Masehi, ketika tentara Muslim Arab menginvasi wilayah itu.
Orang-orang Arab awalnya menganeksasi bagian barat Afghanistan pada 652 dan kemudian menaklukkan sebagian besar sisa Afghanistan antara 706-709 CE dan diberikan wilayah sebagai Khorasan, dan lebih banyak waktu penduduk setempat memeluk agama Islam, tapi mempertahankan bahasa Iran mereka. Afghanistan menjadi pusat kerajaan penting berbagai, termasuk Kekaisaran Ghaznavid (962-1151), yang didirikan oleh seorang penguasa Turki lokal dari Ghazni bernama Yamin ul-Dawlah Mahmud, yang diperluas kedaulatan yang di wilayah yang luas dari Kurdistan bagian utara India. Kerajaan ini digantikan oleh Kekaisaran Ghorid (1151-1219), didirikan oleh penguasa lokal yang lain, kali ini Tajik ekstraksi, Muhammad Ghori, yang meliputi bagian besar wilayah Tengah dan Asia Selatan, dan meletakkan dasar bagi Kesultanan Delhi di India .
Pada 1219, daerah itu dikuasai oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Jengis Khan, yang menghancurkan tanah. Kekuasaan mereka dilanjutkan dengan Ilkhanates, dan diperpanjang lebih lanjut setelah invasi Timurleng (Timur Leng), seorang penguasa dari Asia Tengah. Dengan 1400, semua datang di bawah Afghanistan kekuasaannya, dan ia juga meletakkan dasar lain kerajaan Islam di India, Kekaisaran Mughal. Uzbek kelahiran Babur, keturunan dari kedua Timurleng dan Jenghis Khan, didirikan sebuah kerajaan dengan ibukota di Kabul oleh 1504, dan kemudian diperluas ke Asia Selatan pada tahun 1525 dan mendirikan pemerintahan Kesultanan Mughal di seluruh banyak dari apa yang saat ini Pakistan dan India utara oleh 1527. Sebagai kekaisaran bergeser ke timur, Safawi Persia Mughal menantang aturan sedangkan kerajaan adidaya dua hari berjuang atas nasib Afghanistan selama beberapa dekade dengan Persia memperoleh daerah dengan pertengahan abad ke-17.
Lokal suku Pashtun Ghilzai berhasil menggulingkan kekuasaan Safawi, dan di bawah dinasti Hotaki, sebentar menguasai semua atau bagian dari Persia itu sendiri 1722-1736. Setelah periode singkat di bawah kekuasaan (1736-1747) dari Turko Nadir Shah penakluk-Iran, salah satu petinggi nya perwira militer, Ahmad Shah Abdali, dirinya seorang anggota suku Pashtun dari klan Abdali, menyerukan loya jirga berikut Nadir Shah pembunuhan (yang banyak melibatkan Abdali) pada tahun 1747. Afghan / Pashtun datang bersama di Kandahar pada tahun 1747 dan memilih Ahmad Shah, yang mengubah nama terakhir untuk Durrani ('mutiara mutiara' yang artinya dalam bahasa Persia), untuk menjadi raja. Afghanistan negara-bangsa seperti yang dikenal saat ini muncul pada tahun 1747 sebagai Kekaisaran Durrani, dan diperluas ke luar dari wilayah Pashtun tradisional untuk memasukkan semua dari apa yang saat ini Afghanistan, sebagian dari Mashad di Iran, dan semua Pakistan dan Kashmir sebagai baik. Kekaisaran Durrani berlangsung selama hampir satu abad sampai konflik internal yang dan perang dengan Persia dan Sikh berkurang kerajaan mereka dengan awal abad ke 19. Namun, saat ini perbatasan Afghanistan tidak akan ditentukan sampai kedatangan Inggris.
Selama abad ke-19, setelah perang Anglo-Afghan (bertempur di 1839-1842, 1878-1880, dan terakhir pada 1919), Afghanistan melihat banyak wilayahnya dan otonomi diserahkan ke Inggris. Inggris dilakukan banyak pengaruh, dan itu tidak sampai Raja Amanullah menyetujui takhta pada tahun 1919 (lihat "Permainan Besar") bahwa Afghanistan kembali kemerdekaan penuh. Selama periode intervensi Inggris di Afghanistan, etnik Pashtun wilayah dibagi oleh Durand Line, dan ini akan mengakibatkan hubungan yang tegang antara Afghanistan dan India, dan kemudian negara baru Pakistan, lebih dari apa yang kemudian dikenal sebagai perdebatan Pashtunistan .
Para penguasa sejarah Afghanistan adalah bagian dari suku Abdali dari etnis Afghanistan, yang namanya diubah menjadi Durrani pada aksesi Ahmad Shah. Mereka berasal dari segmen Saddozay klan Popalzay, atau untuk segmen Mohammadzay klan Barakzay, dari etnis Afghanistan. Mohammadzay yang sering dilengkapi raja Sadozay dengan konselor atas, yang menjabat sebagai bupati kadang-kadang, dan mengidentifikasi dengan nama Mohammadzay.
Sejak 1900, sebelas raja dan penguasa telah menumbangkan melalui cara tidak demokratis: pada tahun 1919 (pembunuhan), 1929 (turun tahta), 1929 (eksekusi), 1933 (pembunuhan), 1973 (deposisi), 1978 (eksekusi), 1979 (eksekusi), 1979 (eksekusi), 1987 (penghapusan), 1992 (menggulingkan), 1996 (menggulingkan) dan 2001 (menggulingkan).
Periode terpanjang stabilitas di Afghanistan antara tahun 1933 dan 1973, ketika negara itu di bawah kekuasaan Raja Zahir Shah. Namun, pada tahun 1973, yang Zahir kakak ipar, Sardar Mohammed Daoud melancarkan kudeta tak berdarah. Daoud dan seluruh keluarganya dibunuh pada tahun 1978 ketika Partai Rakyat Demokratik komunis Afghanistan melancarkan kudeta yang dikenal sebagai Revolusi Saur Besar dan mengambil alih pemerintah.
Oposisi terhadap, dan konflik dalam, seri pemerintah komunis yang diikuti, sangat besar. Sebagai bagian dari strategi Perang Dingin, pemerintah AS diam-diam mulai mendanai dan melatih pasukan anti-pemerintah Mujahidin melalui agen dinas rahasia Pakistan dikenal sebagai Layanan Intelijen Inter atau ISI, yang berasal dari umat Islam tidak puas di negeri ini yang menentang ateisme resmi rezim Marxis, pada tahun 1978. Dalam rangka memperkuat pasukan Komunis Uni Soviet lokal - mengutip Perjanjian Persahabatan 1978, Kerjasama dan bertetangga baik yang telah ditandatangani antara kedua negara pada tahun 1978 - campur pada tanggal 24 Desember 1979. Pendudukan Soviet mengakibatkan eksodus besar-besaran lebih dari 5 juta warga Afghanistan yang pindah ke kamp-kamp pengungsi di Pakistan dan Iran. Lebih dari 3 juta saja menetap di Pakistan. Dihadapkan dengan tekanan internasional yang memuncak dan hilangnya sekitar 15.000 tentara Soviet sebagai hasil dari kekuatan oposisi Mujahidin yang dilatih oleh Amerika Serikat, Pakistan, dan pemerintah asing lainnya, Soviet mundur sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1989. Untuk rincian lebih lanjut, lihat perang Soviet di Afghanistan.
Penarikan Soviet dipandang sebagai kemenangan ideologi di AS, yang seolah-olah telah mendukung Mujahidin dalam rangka untuk melawan pengaruh Soviet di sekitar yang kaya minyak Teluk Persia. Setelah penghapusan pasukan Soviet pada tahun 1989, AS dan sekutunya kehilangan minat di Afghanistan dan tidak sedikit untuk membantu membangun kembali negara yang dilanda perang. Uni Soviet terus mendukung rezim Dr Najubullah (sebelumnya kepala dinas rahasia, Khad) sampai kejatuhannya pada tahun 1992. Namun, tidak adanya pasukan Soviet mengakibatkan jatuhnya pemerintah karena terus kehilangan tanah untuk pasukan gerilya. [1]
Karena sebagian besar dari elit dan intelektual yang baik telah sistematis dihilangkan oleh Komunis, atau melarikan diri untuk berlindung di luar negeri, kekosongan kepemimpinan yang berbahaya muncul. Pertempuran terus berlangsung antara faksi-faksi Mujahidin berbagai, akhirnya menimbulkan keadaan warlordism. Kekacauan dan korupsi yang mendominasi pasca-Soviet di Afghanistan pada gilirannya melahirkan kebangkitan Taliban dalam menanggapi kekacauan tumbuh. Pertempuran paling serius selama konflik sipil yang berkembang terjadi pada tahun 1994, ketika 10.000 orang tewas dalam pertempuran antar faksi di Kabul.
Memanfaatkan situasi kacau di Afghanistan, termasuk beberapa daerah bedfellows Afghanistan fundamentalis dilatih di kamp-kamp pengungsi di Pakistan barat, dinas rahasia intelijen Pakistan (ISI), Mafia daerah (mapan jaringan yang diselundupkan terutama Jepang elektronik dan ban sebelum invasi Rusia , kini terlibat dalam penyelundupan narkoba) dan kelompok-kelompok ekstremis Arab (yang mencari pusat operasional yang aman) bergabung dan membantu untuk menciptakan gerakan Taliban (Rashid 2000). [2] Didukung oleh Pakistan, Arab Saudi dan sekutu strategis lainnya, Taliban dikembangkan sebagai kekuatan politik-agama, dan akhirnya merebut kekuasaan pada tahun 1996. Taliban mampu menangkap 90% dari negara, selain dari kubu Aliansi Utara Afghanistan terutama ditemukan di timur laut di Lembah Panjshir. Taliban berusaha menerapkan interpretasi yang ketat hukum Syariah Islam dan memberikan tempat berlindung yang aman dan bantuan kepada individu dan organisasi yang terlibat sebagai teroris, terutama jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden.
Amerika Serikat dan sekutu aksi militer untuk mendukung oposisi setelah 11 September, 2001 Serangan Teroris dipaksa kejatuhan Taliban. Pada akhir 2001, pemimpin utama dari kelompok oposisi Afghanistan dan diaspora bertemu di Bonn, dan menyetujui rencana untuk perumusan struktur pemerintahan baru yang mengakibatkan pelantikan Hamid Karzai sebagai Ketua Otoritas Interim Afganistan (AIA) pada Desember 2001. Setelah Loya Jirga nasional pada tahun 2002, Karzai terpilih sebagai presiden.
Pada tanggal 3 Maret dan 25 Maret 2002, serangkaian gempa bumi melanda Afghanistan, dengan hilangnya ribuan rumah dan lebih dari 1800 nyawa. Lebih dari 4000 orang lainnya luka-luka. Gempa bumi terjadi di Provinsi Samangan (3 Maret) dan Provinsi Baghlan (25 Maret). Yang terakhir adalah lebih buruk dari dua, dan menyebabkan sebagian besar korban. Otoritas internasional membantu pemerintah Afghanistan dalam menghadapi situasi.
Sebagai negara terus untuk membangun kembali dan memulihkan, pada akhir tahun 2005, masih berjuang melawan kemiskinan yang meluas, warlordism melanjutkan, infrastruktur hampir tidak ada, mungkin konsentrasi terbesar di bumi ranjau darat meledak dan peraturan lainnya, serta yang cukup besar dan perdagangan ilegal opium heroin. Afghanistan juga tetap tunduk untuk sesekali berebut politik kekerasan, dan pemilu pertama bangsa yang berhasil diselenggarakan pada tahun 2004 sebagai anggota parlemen perempuan dipilih dalam jumlah rekor. Pemilihan parlemen pada tahun 2005 membantu untuk lebih menstabilkan negara secara politik, meskipun banyak masalah yang dihadapinya, termasuk bantuan internasional yang tidak memadai. Negara ini terus bergulat dengan tindakan kekerasan sesekali dari beberapa sisa Al-Qaeda dan Taliban dan ketidakstabilan disebabkan oleh panglima perang.
Afghanistan saat ini dipimpin oleh presiden Hamid Karzai, yang terpilih pada Oktober 2004. Sebelum pemilihan, Karzai memimpin negara setelah telah terpilih oleh administrasi Amerika Serikat 'Presiden Bush untuk kepala pemerintah sementara, setelah jatuhnya Taliban. Kabinet saat ini termasuk anggota dari Aliansi Utara Afghanistan, dan campuran dari daerah dan kelompok etnis lainnya yang terbentuk dari pemerintahan transisi oleh Loya jirga (dewan agung). Mantan Raja Mohammed Zahir Shah kembali ke negara, tetapi tidak kembali sebagai raja, dan hanya latihan kekuatan seremonial terbatas.
Berdasarkan Perjanjian Bonn Komisi Konstitusi Afganistan didirikan untuk berkonsultasi dengan publik dan merumuskan rancangan konstitusi. Pertemuan loya jirga dari konstitusi diselenggarakan pada bulan Desember 2003, ketika sebuah konstitusi baru diadopsi menciptakan bentuk pemerintahan presiden dengan legislatif bikameral.
Pasukan dan dinas intelijen dari Amerika Serikat dan sejumlah negara lain hadir, beberapa untuk menjaga perdamaian, lainnya ditugaskan memburu sisa-sisa Taliban dan al Qaeda. Sebuah pasukan penjaga perdamaian PBB yang disebut Pasukan Bantuan Keamanan Internasional telah beroperasi di Kabul sejak Desember 2001. NATO mengambil kendali angkatan ini pada 11 Agustus 2003. Beberapa negara tetap di bawah kendali panglima perang. [3]
Pada tanggal 27 Maret 2003, Afghanistan wakil menteri pertahanan dan panglima perang yang kuat Jenderal Abdul Rashid Dostum menciptakan kantor untuk Zona Utara Afghanistan dan mengangkat pejabat untuk itu, menentang perintah presiden sementara kemudian-Hamid Karzai bahwa tidak ada zona di Afghanistan.
Eurocorps mengambil alih tanggung jawab untuk dipimpin NATO ISAF di Kabul 9 Agustus 2004.
Pemilu nasional diadakan pada tanggal 9 Oktober 2004. Lebih dari 10 juta warga Afghanistan yang terdaftar untuk memilih. Sebagian dari 17 kandidat yang menentang Karzai memboikot pemilu, pengisian penipuan; [4] sebuah komisi independen menemukan bukti kecurangan, tapi memutuskan bahwa hal itu tidak mempengaruhi hasil jajak pendapat. Karzai memenangkan 55,4% suara. [5] Ia dilantik sebagai presiden pada 7 Desember. Ini adalah pemilihan nasional pertama di negara itu sejak 1969, ketika pemilihan parlemen terakhir diadakan.
Pada tanggal 18 September 2005, pemilihan parlemen diadakan; parlemen dibuka pada Desember 19 berikut. Pada tanggal 20 Desember sekutu dekat Presiden Karzai dan pemerintah mujahidin pertama, Sibghatullah Mojadeddi, dipilih untuk kepala rumah 102 kursi atas. Pada tanggal 21 Desember, Yunus Qanuni, pemimpin oposisi Afghanistan dan lawan utama Karzai dipilih untuk memimpin rumah 249-kursi rendah parlemen dengan 122 suara melawan 117 untuk penantang terdekat.
Politik
Kini, sebuah pemerintahan sementara telah didirikan. Diketuai oleh presiden Hamid Karzai, kebanyakan anggotanya dari Aliansi Utara, dan campuran dari daerah dan kelompok etnis lainnya yang terbentuk dari pemerintahan transisi oleh Loya jirga. Mantan raja Zahir Shah yang kembali ke negeri, namun tak dikembalikan lagi sebagai raja dan hanya menjalankan kekuatan seremonial terbatas.
Di bawah Persetujuan Perjanjian Bonn (Bonn Agreement), Komisi Konstitusi Afganistan didirikan untuk berkonsultasi dengan publik dan pembentukan konstitusi draft. Dijadwalkan meluncurkan draft pada 1 September 2003, komisi itu telah meminta penundaan agar mengerjakan konsultasi lebih lanjut. Pertemuan loya jirga (dewan agung) konstitusional diselenggarakan pada Desember 2003 saat konstitusi baru diadopsi yang menciptakan bentuk pemerintahan presiden.
Pasukan dan dinas intelijen dari AS dan sejumlah negara lain hadir, beberapa untuk menjaga perdamaian, lainnya ditugaskan memburu sisa Taliban dan al-Qaeda. Angkatan Penjaga Perdamaian PBB memanggil operasi Angkatan Pembantu Keamanan Internasional di Kabul, bermula Desember 2001. NATO mengambil kendali angkatan ini pada 11 Agustus 2003. Kebanyakan negeri tetap di bawah kendali panglima perang.
Pada 27 Maret 2003, WaMenHan Afghanistan dan panglima perang yang berpengaruh Jenderal Abdul Rashid Dostum menciptakan tugas untuk Zona Utara Afghanistan dan mengangkat pejabat untuk itu, menentang perintah presiden sementara Hamid Karzai bahwa tiada lagi zona di Afghanistan.
Demografi
Afghanistan merupakan tempat dari sejumlah suku. Namun karena belum adanya pencacah jiwaan yang memadai, sehingga tidak diketahui pasti kondisi sebenarnya. Dan yang tersedia sekarang hanya berdasarkan perkiraan belaka. Berdasarkan catatan dari CIA World FactBook (diperbaharui tanggal 17 Mei 2005), demografi suku di Afghanistan adalah sebagai berikut : Pashto 42%, terpusat di bagian timur dan selatan Afghanistan; Tajik 27% berpusat di bagian utara dan Kabul; Hazara 9% berpusat di Afghanistan tengah termasuk Bamiyan; Uzbek 9%; Aimak4%; Turkmen 3%; Baluchi 2% dan sisanya 4% yang Mencius Wakhidan Kyrgyz.
Ada dua bahasa resmi di Afghanistan yakni Persia Afgani yang sering disebut Dari (50%), dan Pashtun (35%). Beberapa bahasa lainnya yaitu bahasa-bahasa Turkik (Uzbek dan Turkmenistan yang digunakan oleh 11% rakyatnya), dan 30 bahasa-bahasa kecil, terutama Baluchi dan Pashai (4%). Banyak orang Afganistan yang mampu menggunakan dua bahasa atau lebih.
Menurut agama orang Afganistan kebanyakan adalah Muslim Sunni (80%), Muslim Syi'ah (19%), dan lainnya (1%).
Geografi
Afghanistan ialah negeri yang bergunung-gunung, walau ada dataran di utara dan barat daya. Titik tertinggi di Afghanistan, Nowshak, ialah 7485 m dpl. Sebagian besar negara ini kering, dan pasokan air bersih terbatas. Afghanistan memiliki iklim tanah, dengan musim panas yang panas dan musim salju yang dingin. Negara ini sering menjadi pusat gempa bumi.
Di samping ibu kotanya Kabul, Herat, Jalalabad, Mazar-e Sharif dan Kandahar ialah kota-kota utama negara ini. Lihat juga Kota-kota di Afganistan.
Provinsi
Provinsi di Afganistan
Afganistan terdiri dari 34 buah provinsi (┘ê┘äϺ┘èϬ ; velayat):
Distrik
Sebelum tahun 1979 terdapat 325 distrik kemudian meningkat menjadi 329 dan. Pada tahun 2004 jumlah bertambah menjadi 397. Juni 2005, menjadi 398 yang dibagi dari 34 provinsi.
Ekonomi
Afghanistan ialah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik dan militer terkini, tambahan kemarau keras dengan kesulitan bangsa antara 1998-2001. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan ketidakpastian politik. Inflasi menyisakan banyak masalah. Menyusul perang koalisi yang dipimpin AS yang menimbulkan jatuhnya Taliban pada November 2001 dan pembentukan Otoritas Interim Afganistan (AIA) yang diakibatkan dari Persetujuan Bonn Desember 2001, usaha Internasional untuk membangun kembali Afganistan ditujukan di Konferensi Donor Tokyo untuk Rekonstruksi Afganistan pada Januari 2002, di mana $4,5 juta dikumpulkan untuk dana perwalian yang akan diatur oleh Bank Dunia. Wilayah prioritas untuk rekonstruksi termasuk konstruksi pendidikan, kesehatan, dan fasilitas kesehatan, peningkatan kapasitas administratif, perkembangan sektor pertanian, dan pembangunan kembali jalan, energi, dan jaringan telekomunikasi.
Budaya
Banyak monumen bersejarah negara ini rusak dalam perang tahun-tahun terakhir. 2 unit Patung Buddha Bamiyan yang terkenal di Provinsi Bamiyan dihancurkan Taliban karena dianggap sebagai lambang agama lain.
Orang Afganistan dikenal sebagai penunggang kuda. Olahraga yang terkenal seperti Buzkashi terkenal di sana.
Sebelum Taliban memegang kekuasaan, kota Kabul merupakan tempat tinggal banyak musisi yang ahli dalam musik Afganistan tradisional dan modern. Kabul pada paruh abad ke-20 sama dengan Wina selama abad XVIII dan XIX.
Pendidikan
Di musim semi 2003, diperkirakan bahwa 30% dari 7.000 sekolah Afganistan telah rusak parah selama lebih dari 2 dasawarsa pendudukan Uni Soviet, perang saudara dan penguasaan Taliban. Hanya setengah dari sekolah itu dilaporkan memiliki air bersih, dengan kurang dari 40% yang diperkirakan memiliki sanitasi yang cukup. Pendidikan untuk anak lelaki bukanlah prioritas selama masa Taliban, dan anak perempuan dibuang dari sekolah secara ikhlas.
Berkenaan dengan kemiskinan dan kekerasan di sekeliling mereka, studi pada 2002 oleh kelompok pembantu Save the Children mengatakan anak Afganistan ulet dan berani. Studi itu memuji kuatnya institusi keluarga dan lingkungan.
Sampai 4 juta anak Afganistan, kemungkinan jumlah terbesar, dipercaya telah telah mendaftar untuk kelas untuk tahun-tahun sekolah yang mulai pada Maret 2003.
Tingkat melek huruf keseluruhan penduduk diperkirakan 36%.
 
 
Normal 0 false false false EN-US X-NONE FAAfganistan
Republik Islam Afganistan adalah sebuah negara di Asia Tengah. Ia kadang-kadang digolongkan sebagai bagian dari Asia Selatan atau Timur Tengah karena kedekatannya dengan Plato Iran. Afganistan berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan di selatan dan timur, Tajikistan, Turkmenistan, Uzbekistan di utara, dan Republik Rakyat Tiongkok di ujung timur. Afganistan juga berbatasan dengan Kashmir, wilayah yang dipersengketakan oleh India dan Pakistan. Afganistan merupakan salah satu negara termiskin di dunia.
Pada kurun waktu antara tergulingnya rezim pemerintahan Taliban pada 2001 dan Loya jirga (sidang majelis Musyawarah Tradisional) tahun 2004, dunia Barat menyebut negara ini dengan nama Negara Islam Transisi Afganistan.
Sejarah
Afganistan adalah sebuah negara di persimpangan Asia. Umumnya dianggap sebagai bagian dari Asia Tengah, kadang-kadang dianggap berasal dari sebuah blok regional baik di Asia Selatan atau Timur Tengah, karena memiliki hubungan budaya, etnolinguistik, dan geografis dengan sebagian besar tetangganya. Hal ini berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan di selatan dan timur, Turkmenistan, Uzbekistan dan Tajikistan di utara, dan Cina ke timur. Ini memiliki penduduk 30 juta orang, meskipun ini tetap perkiraan, karena tidak ada sensus resmi telah diambil selama beberapa dekade.
Afghanistan harfiah diterjemahkan menjadi 'tanah Afghan', tetapi kebanyakan dari nama-nama lainnya telah diterapkan pada lokasi umum di masa lalu. Antara jatuhnya Taliban setelah invasi AS ke Afghanistan dan Loya jirga 2003, Afghanistan disebut oleh Pemerintah Amerika Serikat sebagai Negara Islam Transisi Afganistan. Di bawah konstitusi baru, negara ini sekarang resmi bernama Republik Islam Afghanistan.
Sejarah penamaan
Nama Afghanistan berasal dari Afghanistan kata. Para Pushtuns tampaknya telah mulai menggunakan istilah Afghanistan sebagai nama untuk diri mereka sendiri dari periode Islam seterusnya. Menurut W.K. Frazier Tyler, M.C. Gillet dan beberapa sarjana lain, "Kata Afghanistan pertama kali muncul dalam sejarah dalam al-Hudud Alam di 982 AD."
Ada pandangan banyak, tentang asal usul nama Afghanistan, sebagian besar dari mereka yang murni spekulatif seperti dapat dilihat di bawah ini:
Makhzan-i-Afghni oleh Nematullah ditulis pada tahun 1612 Masehi, jejak asal Afghanistan atau Pakhtun dari super-Patriark Abraham ke satu bernama Raja Talut atau Saul. Ini menyatakan bahwa Saul memiliki seorang putra Irmia (Jeremia), yang memiliki seorang putra yang disebut Afghana. Setelah kematian Raja Saul, Afghana dibesarkan oleh David, dan kemudian dipromosikan ke perintah kepala tentara selama pemerintahan Raja Salomo. Keturunan dari Afghana dikalikan banyak sekali, dan kemudian disebut Bani Israel. Pada abad keenam SM, Bakhtunnasar, atau Nebukadnezar raja Babul, menyerang Yehuda dan diasingkan keturunan Afghana untuk Ghor terletak di pusat dari apa yang sekarang Afghanistan. Dalam perjalanan waktu, komunitas diasingkan datang harus ditangani sebagai Afghanistan setelah nama nenek moyang mereka, dan negara tersebut mendapat nama sebagai Afghanistan. Pandangan tradisional memiliki banyak perbedaan sejarah, dan karena itu tidak diterima oleh para ilmuwan modern --- yang pemohon terakhir untuk hipotesis Bani-Israel yang Raverty Walikota (The Pathan, 1958, Olaf Caroe).
Versi lain dari legenda Pashtun tempat Afghana, nenek moyang eponymous mengaku dari Afghanistan atau Pushtuns, sebagai Muslim kontemporer Nabi Muhammad. Setelah mendengar tentang iman baru Islam, Qais dari Aryana perjalanan ke Madinah untuk melihat Nabi Muhammad muslim, dan kembali ke Aryana sebagai seorang Muslim. Abdur Rasyid Qais konon memiliki banyak putra, salah satunya adalah Afghana. Afghana, pada gilirannya, memiliki empat anak yang berangkat ke timur untuk mendirikan garis keturunan masing-masing. Putra pertama pergi ke Swat, yang kedua ke Lahore dan India, yang ketiga untuk Multan, dan yang terakhir ke Quetta. Legenda ini adalah salah satu dari cerita tradisional di kalangan kaum Pashtun berkenaan dengan asal usul mereka yang berbeda. Sekali lagi, inilah Afghana legendaris yang dinyatakan telah diberi nama Pushtuns mereka saat ini. Perlu dicatat bahwa Afghanistan legenda ini dipisahkan dari Afghana kali Salomo oleh setidaknya 11 abad.
Dr H.W. Bellew, dalam bukunya An Enquiry ke Etnografi Afghanistan, percaya bahwa nama Afghanistan berasal dari istilah Latin Alban, digunakan oleh Armenia sebagai Alwan atau Alwan, yang mengacu pada pendaki gunung, dan dalam kasus karakter Armenia transliterasi, akan diucapkan sebagai Aghvan atau Aghwan. Untuk Persia, hal ini lebih lanjut akan diubah untuk Aoghan, Avghan, dan Afghanistan sebagai referensi ke dataran tinggi atau "pendaki gunung" dari dataran tinggi Iran timur.
Beberapa orang berpendapat bahwa nama itu berasal dari "Abagan" (yaitu tanpa Allah) yang istilah Persia dinyatakan telah diciptakan untuk Pushtuns untuk menggambarkan mereka sebagai Godless atau non-percaya. Hal ini menyatakan bahwa Abagan kata antonym dari kata Bagan (= percaya pada Tuhan) hanya sebagai kata apolitis adalah antonim dari politik dalam bahasa Inggris.
Ada juga beberapa orang yang link "Afghanistan" untuk kata Uzbekistan "Avagan" kata berarti "asli". Yang lain percaya bahwa nama berasal dari bahasa Sanskerta upa-ganah, kata yang berarti "suku bersekutu".
Pandangan lain etimologis adalah bahwa Afghanistan nama jelas berasal dari bahasa Sanskerta Ashvaka atau Ashvakan (qv), yang Assakenoi dari Arrianus. Pandangan ini dikemukakan oleh JW McCrindle dan didukung oleh banyak sarjana modern (termasuk Lassen C, S. Martin, Uskup, Crooks, W. Crooke, JC Vidyalnar, MR Singh, P. Smith, NL Dey, Dr JL Kamboj, S Kirpal Singh. dan beberapa orang lainnya). Dalam bahasa Sanskerta, kata ashva (Iran Aspa, assa Prakrit) berarti "kuda", dan ashvaka (assaka Prakrit) berarti "penunggang kuda". Pra-Kristen kali tahu orang-orang timur Afghanistan sebagai Ashvakas (penunggang kuda), karena mereka mengangkat berkembang biak denda kuda dan memiliki reputasi untuk menyediakan pasukan kavaleri ahli. Kelima-abad-SM India tatabahasa Panini panggilan mereka Ashvayana dan Ashvakayana. Penulis klasik menggunakan setara Aspasios masing-masing (atau Aspasii, Hippasii) dan Assakenois (atau Assaceni / Assacani, Asscenus). Para Aspasios / Assakenois (= Ashvakas = pasukan kavaleri) yang dinyatakan sebagai nama lain untuk Kambojas karena karakteristik berkuda mereka (lihat Daftar etimologi nama negara).
Bagian terakhir dari nama Afghanistan berasal dari kata Persia stan (negara atau tanah). Para Afghanland kata bahasa Inggris yang muncul dalam berbagai perjanjian antara Qajar-Persia dan Inggris berurusan dengan tanah Timur kerajaan Persia (modern Afganistan) yang diadopsi oleh Afghanistan dan menjadi Afghanistan.
Sebelum dipanggil 'Afghanistan, wilayah itu sudah pergi melalui perubahan beberapa nama dalam sejarah panjang sekitar 5000 tahun. Salah satu nama yang paling kuno, menurut sejarawan dan sarjana, Ariana - pengucapan Yunani kuno Aryanam Avestan Vaeja atau Sanskerta "Aryavarta", Tanah bangsa Arya. Hari ini Lama-Persia, dan Avestan ekspresi yang diawetkan dalam nama Iran dan itu adalah dicatat dalam nama maskapai penerbangan nasional Afghanistan, Ariana Airlines. Istilah 'Ariana Afghanistan masih populer di kalangan pembicara Persia di negeri ini.
Berabad-abad kemudian, Afganistan adalah bagian dari Khorasan Raya, dan karenanya diakui dengan nama Khurasan (bersama dengan daerah berpusat di sekitar Merv dan Neishabur), yang dalam Pahlevi berarti "Tanah Timur" (ϫϺ┘êÏ▒ Ï▓┘à█î┘å dalam bahasa Persia). (Dehkhoda, p8457)
Afghanistan ada pada titik perhubungan-unik di mana banyak peradaban Eurasia telah berinteraksi dan sering bertempur dan merupakan situs penting dari aktivitas sejarah awal. Melalui usia, wilayah ini dikenal sebagai Afghanistan telah diserang oleh sejumlah orang, termasuk Arya, Media, Persia, Yunani, Mauryans, Kushan, Sassaniyah, Arab, Turki, Inggris, dan Soviet, namun jarang memiliki kelompok-kelompok ini berhasil untuk melakukan kontrol penuh atas wilayah tersebut. Pada kesempatan lain, entitas asli Afghanistan telah menyerang daerah sekitarnya untuk membentuk kerajaan mereka sendiri.
Buddha Bamiyan, dating kembali ke abad ke-1 Pra-Islam Afghanistan, adalah patung Buddha terbesar di Dunia. Mereka dihancurkan oleh Taliban pada 2001 fanatik agama menyebut mereka Un-IslamicBetween 2000 dan 1200 SM, gelombang Indo-Eropa berbahasa Arya diperkirakan telah membanjiri ke modern-hari di Afghanistan, mendirikan sebuah bangsa yang dikenal sebagai Ary─ün─üm X┼ía╬©ra, atau "Tanah dari Arya." Zoroastrianisme adalah berspekulasi untuk memiliki kemungkinan berasal dari Afghanistan antara 1800-800 SM. Kuno bahasa Iran Timur seperti Avestan mungkin telah diucapkan di Afghanistan sekitar waktu yang sama sejalan dengan bangkitnya Zoroastrianisme. Sekitar 1000 SM (atau sebelumnya), peradaban Veda Indo-Arya mungkin telah muncul di dekat sekitar lembah Kabul Afghanistan timur, tetapi hal ini masih bersifat spekulatif sebagai teori yang lebih layak berdasarkan temuan arkeologis cenderung mendukung munculnya peradaban Veda timur dari dan Indus / atau Gangga di apa yang sekarang Pakistan dan India. Pada pertengahan abad ke-6 SM, Kekaisaran Persia menggantikan Media dan dimasukkan Aryana dalam batas-batasnya, dan oleh 330 SM, Alexander Agung telah menyerbu wilayah tersebut. Setelah pendudukan singkat Alexander, negara penerus Hellenik dari Seleukus dan dikendalikan Bactrians daerah, sedangkan dari India menganeksasi Mauryans tenggara untuk waktu dan memperkenalkan Buddhisme untuk wilayah sampai daerah kembali ke aturan Bactrian.
Selama abad ke-1 Masehi, Kushan, orang Tocharian dari Asia Tengah dengan Indo-Eropa asal, menduduki wilayah tersebut. Setelah itu, Aryana jatuh ke sejumlah suku Eurasia - termasuk Partia, Scythians, dan Hun, serta Persia Sassania dan penguasa lokal seperti Shahis Hindu di Kabul - sampai abad ke 7 Masehi, ketika tentara Muslim Arab menginvasi wilayah itu.
Orang-orang Arab awalnya menganeksasi bagian barat Afghanistan pada 652 dan kemudian menaklukkan sebagian besar sisa Afghanistan antara 706-709 CE dan diberikan wilayah sebagai Khorasan, dan lebih banyak waktu penduduk setempat memeluk agama Islam, tapi mempertahankan bahasa Iran mereka. Afghanistan menjadi pusat kerajaan penting berbagai, termasuk Kekaisaran Ghaznavid (962-1151), yang didirikan oleh seorang penguasa Turki lokal dari Ghazni bernama Yamin ul-Dawlah Mahmud, yang diperluas kedaulatan yang di wilayah yang luas dari Kurdistan bagian utara India. Kerajaan ini digantikan oleh Kekaisaran Ghorid (1151-1219), didirikan oleh penguasa lokal yang lain, kali ini Tajik ekstraksi, Muhammad Ghori, yang meliputi bagian besar wilayah Tengah dan Asia Selatan, dan meletakkan dasar bagi Kesultanan Delhi di India .
Pada 1219, daerah itu dikuasai oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Jengis Khan, yang menghancurkan tanah. Kekuasaan mereka dilanjutkan dengan Ilkhanates, dan diperpanjang lebih lanjut setelah invasi Timurleng (Timur Leng), seorang penguasa dari Asia Tengah. Dengan 1400, semua datang di bawah Afghanistan kekuasaannya, dan ia juga meletakkan dasar lain kerajaan Islam di India, Kekaisaran Mughal. Uzbek kelahiran Babur, keturunan dari kedua Timurleng dan Jenghis Khan, didirikan sebuah kerajaan dengan ibukota di Kabul oleh 1504, dan kemudian diperluas ke Asia Selatan pada tahun 1525 dan mendirikan pemerintahan Kesultanan Mughal di seluruh banyak dari apa yang saat ini Pakistan dan India utara oleh 1527. Sebagai kekaisaran bergeser ke timur, Safawi Persia Mughal menantang aturan sedangkan kerajaan adidaya dua hari berjuang atas nasib Afghanistan selama beberapa dekade dengan Persia memperoleh daerah dengan pertengahan abad ke-17.
Lokal suku Pashtun Ghilzai berhasil menggulingkan kekuasaan Safawi, dan di bawah dinasti Hotaki, sebentar menguasai semua atau bagian dari Persia itu sendiri 1722-1736. Setelah periode singkat di bawah kekuasaan (1736-1747) dari Turko Nadir Shah penakluk-Iran, salah satu petinggi nya perwira militer, Ahmad Shah Abdali, dirinya seorang anggota suku Pashtun dari klan Abdali, menyerukan loya jirga berikut Nadir Shah pembunuhan (yang banyak melibatkan Abdali) pada tahun 1747. Afghan / Pashtun datang bersama di Kandahar pada tahun 1747 dan memilih Ahmad Shah, yang mengubah nama terakhir untuk Durrani ('mutiara mutiara' yang artinya dalam bahasa Persia), untuk menjadi raja. Afghanistan negara-bangsa seperti yang dikenal saat ini muncul pada tahun 1747 sebagai Kekaisaran Durrani, dan diperluas ke luar dari wilayah Pashtun tradisional untuk memasukkan semua dari apa yang saat ini Afghanistan, sebagian dari Mashad di Iran, dan semua Pakistan dan Kashmir sebagai baik. Kekaisaran Durrani berlangsung selama hampir satu abad sampai konflik internal yang dan perang dengan Persia dan Sikh berkurang kerajaan mereka dengan awal abad ke 19. Namun, saat ini perbatasan Afghanistan tidak akan ditentukan sampai kedatangan Inggris.
Selama abad ke-19, setelah perang Anglo-Afghan (bertempur di 1839-1842, 1878-1880, dan terakhir pada 1919), Afghanistan melihat banyak wilayahnya dan otonomi diserahkan ke Inggris. Inggris dilakukan banyak pengaruh, dan itu tidak sampai Raja Amanullah menyetujui takhta pada tahun 1919 (lihat "Permainan Besar") bahwa Afghanistan kembali kemerdekaan penuh. Selama periode intervensi Inggris di Afghanistan, etnik Pashtun wilayah dibagi oleh Durand Line, dan ini akan mengakibatkan hubungan yang tegang antara Afghanistan dan India, dan kemudian negara baru Pakistan, lebih dari apa yang kemudian dikenal sebagai perdebatan Pashtunistan .
Para penguasa sejarah Afghanistan adalah bagian dari suku Abdali dari etnis Afghanistan, yang namanya diubah menjadi Durrani pada aksesi Ahmad Shah. Mereka berasal dari segmen Saddozay klan Popalzay, atau untuk segmen Mohammadzay klan Barakzay, dari etnis Afghanistan. Mohammadzay yang sering dilengkapi raja Sadozay dengan konselor atas, yang menjabat sebagai bupati kadang-kadang, dan mengidentifikasi dengan nama Mohammadzay.
Sejak 1900, sebelas raja dan penguasa telah menumbangkan melalui cara tidak demokratis: pada tahun 1919 (pembunuhan), 1929 (turun tahta), 1929 (eksekusi), 1933 (pembunuhan), 1973 (deposisi), 1978 (eksekusi), 1979 (eksekusi), 1979 (eksekusi), 1987 (penghapusan), 1992 (menggulingkan), 1996 (menggulingkan) dan 2001 (menggulingkan).
Periode terpanjang stabilitas di Afghanistan antara tahun 1933 dan 1973, ketika negara itu di bawah kekuasaan Raja Zahir Shah. Namun, pada tahun 1973, yang Zahir kakak ipar, Sardar Mohammed Daoud melancarkan kudeta tak berdarah. Daoud dan seluruh keluarganya dibunuh pada tahun 1978 ketika Partai Rakyat Demokratik komunis Afghanistan melancarkan kudeta yang dikenal sebagai Revolusi Saur Besar dan mengambil alih pemerintah.
Oposisi terhadap, dan konflik dalam, seri pemerintah komunis yang diikuti, sangat besar. Sebagai bagian dari strategi Perang Dingin, pemerintah AS diam-diam mulai mendanai dan melatih pasukan anti-pemerintah Mujahidin melalui agen dinas rahasia Pakistan dikenal sebagai Layanan Intelijen Inter atau ISI, yang berasal dari umat Islam tidak puas di negeri ini yang menentang ateisme resmi rezim Marxis, pada tahun 1978. Dalam rangka memperkuat pasukan Komunis Uni Soviet lokal - mengutip Perjanjian Persahabatan 1978, Kerjasama dan bertetangga baik yang telah ditandatangani antara kedua negara pada tahun 1978 - campur pada tanggal 24 Desember 1979. Pendudukan Soviet mengakibatkan eksodus besar-besaran lebih dari 5 juta warga Afghanistan yang pindah ke kamp-kamp pengungsi di Pakistan dan Iran. Lebih dari 3 juta saja menetap di Pakistan. Dihadapkan dengan tekanan internasional yang memuncak dan hilangnya sekitar 15.000 tentara Soviet sebagai hasil dari kekuatan oposisi Mujahidin yang dilatih oleh Amerika Serikat, Pakistan, dan pemerintah asing lainnya, Soviet mundur sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1989. Untuk rincian lebih lanjut, lihat perang Soviet di Afghanistan.
Penarikan Soviet dipandang sebagai kemenangan ideologi di AS, yang seolah-olah telah mendukung Mujahidin dalam rangka untuk melawan pengaruh Soviet di sekitar yang kaya minyak Teluk Persia. Setelah penghapusan pasukan Soviet pada tahun 1989, AS dan sekutunya kehilangan minat di Afghanistan dan tidak sedikit untuk membantu membangun kembali negara yang dilanda perang. Uni Soviet terus mendukung rezim Dr Najubullah (sebelumnya kepala dinas rahasia, Khad) sampai kejatuhannya pada tahun 1992. Namun, tidak adanya pasukan Soviet mengakibatkan jatuhnya pemerintah karena terus kehilangan tanah untuk pasukan gerilya. [1]
Karena sebagian besar dari elit dan intelektual yang baik telah sistematis dihilangkan oleh Komunis, atau melarikan diri untuk berlindung di luar negeri, kekosongan kepemimpinan yang berbahaya muncul. Pertempuran terus berlangsung antara faksi-faksi Mujahidin berbagai, akhirnya menimbulkan keadaan warlordism. Kekacauan dan korupsi yang mendominasi pasca-Soviet di Afghanistan pada gilirannya melahirkan kebangkitan Taliban dalam menanggapi kekacauan tumbuh. Pertempuran paling serius selama konflik sipil yang berkembang terjadi pada tahun 1994, ketika 10.000 orang tewas dalam pertempuran antar faksi di Kabul.
Memanfaatkan situasi kacau di Afghanistan, termasuk beberapa daerah bedfellows Afghanistan fundamentalis dilatih di kamp-kamp pengungsi di Pakistan barat, dinas rahasia intelijen Pakistan (ISI), Mafia daerah (mapan jaringan yang diselundupkan terutama Jepang elektronik dan ban sebelum invasi Rusia , kini terlibat dalam penyelundupan narkoba) dan kelompok-kelompok ekstremis Arab (yang mencari pusat operasional yang aman) bergabung dan membantu untuk menciptakan gerakan Taliban (Rashid 2000). [2] Didukung oleh Pakistan, Arab Saudi dan sekutu strategis lainnya, Taliban dikembangkan sebagai kekuatan politik-agama, dan akhirnya merebut kekuasaan pada tahun 1996. Taliban mampu menangkap 90% dari negara, selain dari kubu Aliansi Utara Afghanistan terutama ditemukan di timur laut di Lembah Panjshir. Taliban berusaha menerapkan interpretasi yang ketat hukum Syariah Islam dan memberikan tempat berlindung yang aman dan bantuan kepada individu dan organisasi yang terlibat sebagai teroris, terutama jaringan Al-Qaeda Osama bin Laden.
Amerika Serikat dan sekutu aksi militer untuk mendukung oposisi setelah 11 September, 2001 Serangan Teroris dipaksa kejatuhan Taliban. Pada akhir 2001, pemimpin utama dari kelompok oposisi Afghanistan dan diaspora bertemu di Bonn, dan menyetujui rencana untuk perumusan struktur pemerintahan baru yang mengakibatkan pelantikan Hamid Karzai sebagai Ketua Otoritas Interim Afganistan (AIA) pada Desember 2001. Setelah Loya Jirga nasional pada tahun 2002, Karzai terpilih sebagai presiden.
Pada tanggal 3 Maret dan 25 Maret 2002, serangkaian gempa bumi melanda Afghanistan, dengan hilangnya ribuan rumah dan lebih dari 1800 nyawa. Lebih dari 4000 orang lainnya luka-luka. Gempa bumi terjadi di Provinsi Samangan (3 Maret) dan Provinsi Baghlan (25 Maret). Yang terakhir adalah lebih buruk dari dua, dan menyebabkan sebagian besar korban. Otoritas internasional membantu pemerintah Afghanistan dalam menghadapi situasi.
Sebagai negara terus untuk membangun kembali dan memulihkan, pada akhir tahun 2005, masih berjuang melawan kemiskinan yang meluas, warlordism melanjutkan, infrastruktur hampir tidak ada, mungkin konsentrasi terbesar di bumi ranjau darat meledak dan peraturan lainnya, serta yang cukup besar dan perdagangan ilegal opium heroin. Afghanistan juga tetap tunduk untuk sesekali berebut politik kekerasan, dan pemilu pertama bangsa yang berhasil diselenggarakan pada tahun 2004 sebagai anggota parlemen perempuan dipilih dalam jumlah rekor. Pemilihan parlemen pada tahun 2005 membantu untuk lebih menstabilkan negara secara politik, meskipun banyak masalah yang dihadapinya, termasuk bantuan internasional yang tidak memadai. Negara ini terus bergulat dengan tindakan kekerasan sesekali dari beberapa sisa Al-Qaeda dan Taliban dan ketidakstabilan disebabkan oleh panglima perang.
Afghanistan saat ini dipimpin oleh presiden Hamid Karzai, yang terpilih pada Oktober 2004. Sebelum pemilihan, Karzai memimpin negara setelah telah terpilih oleh administrasi Amerika Serikat 'Presiden Bush untuk kepala pemerintah sementara, setelah jatuhnya Taliban. Kabinet saat ini termasuk anggota dari Aliansi Utara Afghanistan, dan campuran dari daerah dan kelompok etnis lainnya yang terbentuk dari pemerintahan transisi oleh Loya jirga (dewan agung). Mantan Raja Mohammed Zahir Shah kembali ke negara, tetapi tidak kembali sebagai raja, dan hanya latihan kekuatan seremonial terbatas.
Berdasarkan Perjanjian Bonn Komisi Konstitusi Afganistan didirikan untuk berkonsultasi dengan publik dan merumuskan rancangan konstitusi. Pertemuan loya jirga dari konstitusi diselenggarakan pada bulan Desember 2003, ketika sebuah konstitusi baru diadopsi menciptakan bentuk pemerintahan presiden dengan legislatif bikameral.
Pasukan dan dinas intelijen dari Amerika Serikat dan sejumlah negara lain hadir, beberapa untuk menjaga perdamaian, lainnya ditugaskan memburu sisa-sisa Taliban dan al Qaeda. Sebuah pasukan penjaga perdamaian PBB yang disebut Pasukan Bantuan Keamanan Internasional telah beroperasi di Kabul sejak Desember 2001. NATO mengambil kendali angkatan ini pada 11 Agustus 2003. Beberapa negara tetap di bawah kendali panglima perang. [3]
Pada tanggal 27 Maret 2003, Afghanistan wakil menteri pertahanan dan panglima perang yang kuat Jenderal Abdul Rashid Dostum menciptakan kantor untuk Zona Utara Afghanistan dan mengangkat pejabat untuk itu, menentang perintah presiden sementara kemudian-Hamid Karzai bahwa tidak ada zona di Afghanistan.
Eurocorps mengambil alih tanggung jawab untuk dipimpin NATO ISAF di Kabul 9 Agustus 2004.
Pemilu nasional diadakan pada tanggal 9 Oktober 2004. Lebih dari 10 juta warga Afghanistan yang terdaftar untuk memilih. Sebagian dari 17 kandidat yang menentang Karzai memboikot pemilu, pengisian penipuan; [4] sebuah komisi independen menemukan bukti kecurangan, tapi memutuskan bahwa hal itu tidak mempengaruhi hasil jajak pendapat. Karzai memenangkan 55,4% suara. [5] Ia dilantik sebagai presiden pada 7 Desember. Ini adalah pemilihan nasional pertama di negara itu sejak 1969, ketika pemilihan parlemen terakhir diadakan.
Pada tanggal 18 September 2005, pemilihan parlemen diadakan; parlemen dibuka pada Desember 19 berikut. Pada tanggal 20 Desember sekutu dekat Presiden Karzai dan pemerintah mujahidin pertama, Sibghatullah Mojadeddi, dipilih untuk kepala rumah 102 kursi atas. Pada tanggal 21 Desember, Yunus Qanuni, pemimpin oposisi Afghanistan dan lawan utama Karzai dipilih untuk memimpin rumah 249-kursi rendah parlemen dengan 122 suara melawan 117 untuk penantang terdekat.
Politik
Kini, sebuah pemerintahan sementara telah didirikan. Diketuai oleh presiden Hamid Karzai, kebanyakan anggotanya dari Aliansi Utara, dan campuran dari daerah dan kelompok etnis lainnya yang terbentuk dari pemerintahan transisi oleh Loya jirga. Mantan raja Zahir Shah yang kembali ke negeri, namun tak dikembalikan lagi sebagai raja dan hanya menjalankan kekuatan seremonial terbatas.
Di bawah Persetujuan Perjanjian Bonn (Bonn Agreement), Komisi Konstitusi Afganistan didirikan untuk berkonsultasi dengan publik dan pembentukan konstitusi draft. Dijadwalkan meluncurkan draft pada 1 September 2003, komisi itu telah meminta penundaan agar mengerjakan konsultasi lebih lanjut. Pertemuan loya jirga (dewan agung) konstitusional diselenggarakan pada Desember 2003 saat konstitusi baru diadopsi yang menciptakan bentuk pemerintahan presiden.
Pasukan dan dinas intelijen dari AS dan sejumlah negara lain hadir, beberapa untuk menjaga perdamaian, lainnya ditugaskan memburu sisa Taliban dan al-Qaeda. Angkatan Penjaga Perdamaian PBB memanggil operasi Angkatan Pembantu Keamanan Internasional di Kabul, bermula Desember 2001. NATO mengambil kendali angkatan ini pada 11 Agustus 2003. Kebanyakan negeri tetap di bawah kendali panglima perang.
Pada 27 Maret 2003, WaMenHan Afghanistan dan panglima perang yang berpengaruh Jenderal Abdul Rashid Dostum menciptakan tugas untuk Zona Utara Afghanistan dan mengangkat pejabat untuk itu, menentang perintah presiden sementara Hamid Karzai bahwa tiada lagi zona di Afghanistan.
Demografi
Afghanistan merupakan tempat dari sejumlah suku. Namun karena belum adanya pencacah jiwaan yang memadai, sehingga tidak diketahui pasti kondisi sebenarnya. Dan yang tersedia sekarang hanya berdasarkan perkiraan belaka. Berdasarkan catatan dari CIA World FactBook (diperbaharui tanggal 17 Mei 2005), demografi suku di Afghanistan adalah sebagai berikut : Pashto 42%, terpusat di bagian timur dan selatan Afghanistan; Tajik 27% berpusat di bagian utara dan Kabul; Hazara 9% berpusat di Afghanistan tengah termasuk Bamiyan; Uzbek 9%; Aimak4%; Turkmen 3%; Baluchi 2% dan sisanya 4% yang Mencius Wakhidan Kyrgyz.
Ada dua bahasa resmi di Afghanistan yakni Persia Afgani yang sering disebut Dari (50%), dan Pashtun (35%). Beberapa bahasa lainnya yaitu bahasa-bahasa Turkik (Uzbek dan Turkmenistan yang digunakan oleh 11% rakyatnya), dan 30 bahasa-bahasa kecil, terutama Baluchi dan Pashai (4%). Banyak orang Afganistan yang mampu menggunakan dua bahasa atau lebih.
Menurut agama orang Afganistan kebanyakan adalah Muslim Sunni (80%), Muslim Syi'ah (19%), dan lainnya (1%).
Geografi
Afghanistan ialah negeri yang bergunung-gunung, walau ada dataran di utara dan barat daya. Titik tertinggi di Afghanistan, Nowshak, ialah 7485 m dpl. Sebagian besar negara ini kering, dan pasokan air bersih terbatas. Afghanistan memiliki iklim tanah, dengan musim panas yang panas dan musim salju yang dingin. Negara ini sering menjadi pusat gempa bumi.
 
Di samping ibu kotanya Kabul, Herat, Jalalabad, Mazar-e Sharif dan Kandahar ialah kota-kota utama negara ini. Lihat juga Kota-kota di Afganistan.
Provinsi
Provinsi di Afganistan
Afganistan terdiri dari 34 buah provinsi (┘ê┘äϺ┘èϬ; velayat):
1. Badakhshan
2. Badghis
3. Baghlan
4. Balkh
5. Bamiyan
6. Daikondi
7. Farah
8. Faryab
9. Ghazni
10. Ghowr
11. Helmand
12. Herat
13. Jowzjan
14. Kabul
15. Kandahar
16. Kapisa
17. Khost
1. Konar
2. Kondoz
3. Laghman
4. Lowgar
5. Nangarhar
6. Nimruz
7. Nurestan
8. Oruzgan
9. Paktia
10. Paktika
11. Panjshir
12. Parvan
13. Samangan
14. Sar-e Pol
15. Takhar
16. Vardak
17. Zabol
 
Distrik
Sebelum tahun 1979 terdapat 325 distrik kemudian meningkat menjadi 329 dan. Pada tahun 2004 jumlah bertambah menjadi 397. Juni 2005, menjadi 398 yang dibagi dari 34 provinsi.
Ekonomi
Afghanistan ialah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik dan militer terkini, tambahan kemarau keras dengan kesulitan bangsa antara 1998-2001. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan ketidakpastian politik. Inflasi menyisakan banyak masalah. Menyusul perang koalisi yang dipimpin AS yang menimbulkan jatuhnya Taliban pada November 2001 dan pembentukan Otoritas Interim Afganistan (AIA) yang diakibatkan dari Persetujuan Bonn Desember 2001, usaha Internasional untuk membangun kembali Afganistan ditujukan di Konferensi Donor Tokyo untuk Rekonstruksi Afganistan pada Januari 2002, di mana $4,5 juta dikumpulkan untuk dana perwalian yang akan diatur oleh Bank Dunia. Wilayah prioritas untuk rekonstruksi termasuk konstruksi pendidikan, kesehatan, dan fasilitas kesehatan, peningkatan kapasitas administratif, perkembangan sektor pertanian, dan pembangunan kembali jalan, energi, dan jaringan telekomunikasi.
Budaya
Banyak monumen bersejarah negara ini rusak dalam perang tahun-tahun terakhir. 2 unit Patung Buddha Bamiyan yang terkenal di Provinsi Bamiyan dihancurkan Taliban karena dianggap sebagai lambang agama lain.
Orang Afganistan dikenal sebagai penunggang kuda. Olahraga yang terkenal seperti Buzkashi terkenal di sana.
Sebelum Taliban memegang kekuasaan, kota Kabul merupakan tempat tinggal banyak musisi yang ahli dalam musik Afganistan tradisional dan modern. Kabul pada paruh abad ke-20 sama dengan Wina selama abad XVIII dan XIX.
Pendidikan
Di musim semi 2003, diperkirakan bahwa 30% dari 7.000 sekolah Afganistan telah rusak parah selama lebih dari 2 dasawarsa pendudukan Uni Soviet, perang saudara dan penguasaan Taliban. Hanya setengah dari sekolah itu dilaporkan memiliki air bersih, dengan kurang dari 40% yang diperkirakan memiliki sanitasi yang cukup. Pendidikan untuk anak lelaki bukanlah prioritas selama masa Taliban, dan anak perempuan dibuang dari sekolah secara ikhlas.
Berkenaan dengan kemiskinan dan kekerasan di sekeliling mereka, studi pada 2002 oleh kelompok pembantu Save the Children mengatakan anak Afganistan ulet dan berani. Studi itu memuji kuatnya institusi keluarga dan lingkungan.
Sampai 4 juta anak Afganistan, kemungkinan jumlah terbesar, dipercaya telah telah mendaftar untuk kelas untuk tahun-tahun sekolah yang mulai pada Maret 2003.
Tingkat melek huruf keseluruhan penduduk diperkirakan 36%.