
کمالوندی
Langkah Serius Tehran-Baghdad Perluas Kerja Sama Bilateral
Duta besar Republik Islam Iran di Baghdad, menyebut kunjungan terbaru PM Irak ke Iran sebagai langkah serius untuk memperluas hubungan bilateral dua negara bertetangga dan berpengaruh di kerja sama regional.
PM Irak, Mohammad Shia' Al Sudani 29 November 2022 untuk pertamanya berkunjung ke Iran sebagai perdana menteri baru Irak.
Perdana menteri Irak di kunjungannya kali ini bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, presiden dan menlu Iran.
Sekaitan dengan ini, Dubes Iran di Baghdad, Kazem Al-e-Sadeq di tweetnya terkait kunjungan terbaru PM Irak ke Iran menulis, "Kunjungan resmi Mohammad Shia' Al Sudani, perdana menteri Irak ke Iran sebuah langkah serius untuk mengembangkan hubungan bilateral antara dua negara bertetangga dan berpengaruh di kerja sama regional."
"Pemerintah baru Irak memiliki pendekatan konstruktif untuk memperdalam hubungan yang komprehensif dan mewujudkan kepentingan bersama kedua negara besar Irak dan Iran," ujar Al-e Sadeq.
Khatib Jumat Tehran: Kampus Dibangun dari Darah Syuhada, Tak Khianati Revolusi
Khatib Salat Jumat kota Tehran mengatakan, universitas-universitas Iran, dibangun dari darah syuhada, oleh karena itu tidak akan merusak Revolusi Islam.
Hujatulislam Kazem Sedighi, Jumat (2/12/2022) dalam khutbah Jumatnya hari ini bertepatan dengan Hari Mahasiswa Iran, menyinggung sejumlah aksi melanggar kehormatan universitas di beberapa kampus negara ini.
Ia menuturkan, "Universitas-universitas dibangun atas nama, dan dari darah para syuhada, oleh karena itu aksi-aksi semacam ini tidak akan mampu merusak Revolusi Islam."
Khatib Jumat Tehran menambahkan, "Di masa sebelum Revolusi, saat Amerika Serikat mendominasi seluruh urusan negara mulai dari militer, kebudayaan, hingga hubungan internasional dan pemilihan wakil rakyat, gerakan mahasiswa langsung mengibarkan bendera Islam, maka dari itu ketika sejumlah peristiwa melanggar kehormatan universitas Iran di kampus terjadi belakangan ini, hal itu tidak akan bisa merusak Revolusi, karena universitas-universitas selalu melaksanakan kewajibannya di bawah naungan bendera Wilayah."
Menurut Sedighi, Republik Islam Iran selama 43 tahun berhadapan dengan seluruh kekuatan setan dan imperialis dengan semua rekam jejak dan fasilitas canggih serta bahaya-bahaya yang diciptakannya, dan musuh-musuh selalu kalah."
"Bangsa Iran telah mengubah seluruh ancaman penjajah menjadi peluang, pasalnya bangsa ini memiliki keyakinan bahwa seluruh umat adalah satu jiwa, satu kekuatan rasional dan satu hati," imbuhnya.
Hujatulislam Sedighi menegaskan, "Mengapa rakyat Iran sulit dikalahkan, karena mereka punya keyakinan wakil Imam Mahdi, adalah pemimpin mereka, dan Imam Mahdi tidak akan pernah meninggalkan mereka sendirian, dan Allah Swt sudah berjanji barangsiapa bertakwa maka ia akan dibantu-Nya."
Komodor Baloch: AL Iran Kini Dilengkapi Kapal Selam Superberat
Wakil Koordinator Angkatan Laut Militer Iran mengatakan, tidak lama lagi AL Militer Iran akan menerima kapal selam-kapal selam superberat.
Komodor Babak Baloch, Jumat (2/12/2022) menyinggung peningkatan dan kemajuan signifikan peralatan militer Iran di laut dan perairan bebas.
"Militer Republik Islam Iran tengah menjalani proses bermartabat dan kuat di bidang pertahanan perbatasan laut, dan memberi pengaruh pada perkembangan regional serta internasional," imbuhnya.
Wakil Koordinator AL Militer Iran menjelaskan, "AL Militer Iran sebelum Agresi militer Rezim Baath Irak ke Iran di era 80-an, telah menguasai banyak wilayah laut yang sensitif, dan tidak membiarkan manuver apa pun dilakukan di masa perang melawan Rezim Baath Irak, dan berkat upaya AL Militer Iran, ekspor minyak negara ini di masa perang tidak berhenti meski sehari."
"Seusai perang, kondisi ini dan semua peralatan yang ada dipertahankan, penyediaan peralatan dengan bersandar pada ilmu pengetahuan, desain dan produksi kapal-kapal baru dilakukan oleh personel AL Militer Iran," pungkasnya.
Anggota Parlemen Zionis: Qatar Musuh Kami !
Seorang anggota Parlemen Rezim Zionis, Knesset mengatakan, Qatar adalah negara yang anti-Israel, dan musuh besar Tel Aviv.
Dikutip stasiun televisi Alalam, Minggu (27/11/2022), Amichai Chikli di akun Twitternya menunjukkan kemarahan atas boikot yang dilakukan para penonton Piala Dunia 2022 Qatar, asal negara-negara Muslim, terhadap wartawan Israel.
Anggota Parlemen Rezim Zionis itu menegaskan, "Qatar adalah musuh kami, dan negara ini sama sekali tidak bisa diharapkan."
Wartawan Israel yang datang ke Qatar untuk meliput Piala Dunia 2022, mengaku dijauhi oleh para penonton dari negara-negara Arab yang ingin diwawancarainya.
Salah seorang penonton Piala Dunia Qatar 2022 dari salah satu negara Arab, bahkan mengatakan kepada wartawan Israel, "Anda tidak diterima di sini, tidak ada Israel yang ada hanya Palestina."
Perusuh Akui Terpengaruh Provokasi Anti-Iran Media Asing
Sejumlah perusuh yang meresahkan di Iran mengakui aksinya dilakukan, karena terpengaruh provokasi media asing.
Kantor berita Iran Press hari Minggu (27/11/2022) melaporkan, sejumlah pelaku aksi kerusuhan baru-baru ini di Iran mengatakan aksinya dilakukan secara spontan dan terpengaruh hasutan media asing.
"Kami melemparkan batu, karena orang-orang dalam kerumunan di kerusuhan melakukannya," ujar salah seorang perusuh mengakui aksinya diprovokasi.
"Ada orang yang memprovokasi kami untuk melemparkan batu, kami ikut," tegasnya.
Selama kerusuhan baru-baru ini, beberapa anak laki-laki dan perempuan muda Iran menimbulkan masalah bagi orang-orang di jalan dengan membuat kerusuhan.
Mereka meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah Iran dan menargetkan orang-orang supaya bergabung dalam kerusuhan di negara ini.
Kematian Mehsa Amini dijadikan alasan bagi media anti-Iran untuk mengimplementasikan tujuan mereka dengan menghasut para pemuda Iran untuk berperilaku melawan hukum di Iran.
Penghancuran properti publik, membuat penghalang jalan, membakar tempat-tempat umum, serta mengancam dan mengintimidasi orang supaya berpartisipasi dalam kerusuhan adalah salah satu metode destruktif dan kekerasan yang digunakan oleh media dan elemen musuh dalam insiden baru-baru ini di Iran.
Bentrok dengan Pasukan Perbatasan Iran, Penjahat Bersenjata Tewas
Komandan Pasukan Penjaga Perbatasan Provinsi Sistan va Baluchestan, tenggara Iran mengabarkan tewasnya seorang penjahat bersenjata saat bentrok dengan pasukan negara ini di perbatasan Saravan.
Brigjen Mohammad Mollashahi, Minggu (27/11/2022) mengatakan, "Pasukan penjaga perbatasan Saravan, melalui langkah intelijennya berhasil mengetahui rencana sejumlah penjahat bersenjata memasuki wilayah Iran, dan langsung mengambil tindakan. Dengan perencanaan yang matang, mereka melancarkan operasi di lokasi target dan menjebak serta mengepung kelompok bersenjata tersebut."
Ia menambahkan, "Pasukan penjaga perbatasan Iran terlibat pertempuran sengit dengan kelompok bersenjata, dan setelah kontak senjata berakhir serta lokasi dibersihkan, pasukan Iran berhasil menyita sebuah kendaraan dan menewaskan seorang penjahat bersenjata, menyita sepucuk senjata Kalashnikov, beserta 50 magazin dan 85 peluru."
Brigjen Mollashahi menegaskan, "Pasukan penjaga perbatasan Iran di provinsi ini akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran hukum terutama kejahatan bersenjata, dan tidak akan membiarkan penjahat menciptakan ketidakamanan."
Kerusuhan-kerusuhan terbaru di beberapa kota Iran, dengan dalih kematian Mahsa Amini mendapatkan pasokan senjata dari luar Iran, melalui perbatasan-perbatasan negara ini.
Hubungan Dagang AS dan Uni Eropa Terancam Memburuk
Subsidi teknologi hijau yang diterapkan oleh pemerintah Amerika Serikat dianggap akan melemahkan langkah awal Washington untuk menurunkan ketegangan hubungan dagang dengan Uni Eropa, dan dapat menciptakan ketegangan baru.
Surat kabar Financial Times, Minggu (27/11/2022) melaporkan, Uni Eropa berusaha mengurangi level ancaman yang muncul akibat undang-undang inflasi di AS yang menurut organisasi ini melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia, WTO.
Uni Eropa berusaha mencari solusi untuk membalas program subsidi senilai 369 miliar dolar yang diterapkan pemerintahan Presiden Joe Biden.
Menurut FT, tujuan penerapan subsidi teknologi hijau adalah menarik investasi ke AS, dan menurut Uni Eropa mekanisme semacam ini akan merusak basis-basis industri Uni Eropa, dan melanggar aturan WTO.
Kedua pihak sudah membentuk sebuah tim kerja bersama untuk menyelesaikan konflik mereka, akan tetapi para pejabat AS dan Uni Eropa nampaknya berputus asa atas visi perubahan.
Hamas: Seluruh Wilayah Pendudukan akan Dihujani Rudal
Surat kabar Lebanon mengabarkan peringatan keras gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas terhadap Rezim Zionis Israel.
Surat kabar Al Akhbar, Sabtu (26/11/2022) melaporkan, merespon peningkatan ancaman Rezim Zionis terhadap Gaza, akibat meluasnya operasi peralwanan di Tepi Barat, Hamas melalui perantara Mesir, menyampaikan peringatan keras kepada Israel.
Mengutip beberapa pejabat Hamas, Al Akhbar menulis, "Orang-orang Mesir sehari lalu melakukan kontak dengan sejumlah pejabat Hamas untuk membahas perkembangan terbaru operasi-operasi perlawanan di Tepi Barat."
Pada saat yang sama, Rezim Zionis menuduh Hamas, terlibat dalam operasi-operasi ini, dan secara implisit menyinggung dimulainya operasi teror terhadap para pemimpin Hamas di Gaza.
Hamas memperingatkan Rezim Zionis terkait serangan potensial ke Gaza, dan menegaskan bahwa balasan agresi semacam ini tidak akan seperti tahun 2002, kali ini seluruh Wilayah pendudukan akan dihujani rudal perlawanan.
Sebelumnya Rezim Zionis mengancam, jika Hamas terbukti terlibat dalam operasi-operasi perlawanan di Tepi Barat, maka Israel akan melancarkan serangan luas ke Gaza.
Ayatullah Khamenei: Basij Harus Hadir di Bidang Kemajuan Iptek !
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khameni dalam pertemuan dengan para anggota Basij menekankan bahwa Basij harus hadir di bidang illmu pengetahun dan teknologi demi kemajuan negara ini.
Pada peringatan Pekan Basij, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei hari Sabtu (26/11/2022) bertemu dengan sejumlah besar anggota Basiji di Hosseinieh Imam Khomeini Tehran.
Ayatullah Khamenei dalam pertemuan Sabtu siang mengatakan, "Anda, para anggota Basiji, saat ini dan masa depan tidak hanya hadir di arena militer, tapi juga harus hadir di bidang ilmu agama serta sains dan teknologi,".
"Di bidang sains dan riset, Basij berperan efektif, misalnya dalam kasus Corona dan bidang lain, seperti nuklir terbukti bahwa para ilmuwan nuklir adalah Basij," ujar Rahbar.
"Basij adalah budaya pelayanan kepada masyarakat, Basij budaya pejuang tanpa pamrih," tegas Ayatullah Khamenei.(PH)
Rahbar: Perjuangan dan Konfrontasi Asli adalah Melawan Imperialis Global
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pertemuan dengan ratusan relawan rakyat Iran, Basij, bertepatan dengan Hari Basij mengatakan, perjuangan dan konfrontasi yang sebenarnya adalah melawan kubu imperialis global.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Sabtu (26/11/2022) menuturkan, "Hari ini metode terpenting musuh-musuh Iran, adalah melakukan rekayasa, dan menyebarkan kebohongan untuk meraih tujuannya dengan menguasai pemikiran."
Ia menambahkan, "Dalam situasi terkini, relawan Basij turun ke medan dalam kondisi tertindas untuk menjaga masyarakat supaya terhindar dari ketertindasan para pelaku kerusuhan dan orang-orang yang termakan tipuan musuh atau anasir bayaran."
Menurut Rahbar, kawasan Asia Barat adalah sentra minyak, energi, dan sumber daya alam, serta jalur penghubung timur dan barat, oleh karena itu Rezim Zionis, rezim fiktif dan perampok didirikan di kawasan Asia Barat sehingga negara-negara Barat punya pangkalan untuk merampok sumber daya, menciptakan perang dan memecah belah.
Ayatullah Khamenei menilai Iran sebagai titik paling penting dan paling sensitif di kawasan strategis Asia Barat. Ia menjelaskan, "Maka dari itu, pertama orang-orang Inggris, kemudian Amerika Serikat menanamkan investasi khusus terutama memelihara orang-orang bayaran di Iran, supaya ia dapat menguasai total negara ini."
"Pertama mereka meminta pengayaan uranium 20 persen untuk dihentikan, kemudian pengayaan uranium lima persen, lalu seluruh industri nuklir, dan menuntut perubahan konstitusi tentang hukuman penjara di luar negeri, melucuti Iran, dan menutup seluruh industri pertahanan negara ini," imbuhnya.
Rahbar menegaskan, "Perundingan dengan AS tidak akan menyelesaikan masalah, dan AS tidak akan berurusan lagi dengan Iran, hanya jika ia dapat melakukan pemerasan di semua masalah asasi, dan melanggar seluruh garis merah sebagaimana pernah dilakukannya di masa Pahlavi."
"JCPOA 2 artinya Iran harus meninggalkan partisipasi regionalnya secara penuh, dan JCPOA 3 artinya Iran berjanji untuk tidak memproduksi seluruh senjata strategis dan penting seperti rudal dan drone," ujarnya.
Pada saat yang sama, Ayatullah Khamenei juga mengungkap konspirasi Amerika Serikat sekitar 15 tahun lalu melalui tangan tokoh-tokoh terkemuka di Iran.
Ia menerangkan, "Konspirasi mereka adalah enam pemerintahan di Irak, Suriah, Lebanon, Libya, Sudan dan Somalia tumbang, sehingga pada akhirnya jangkauan dan kedalaman strategi Iran di kawasan pun hilang, dan saat Iran melemah, maka sistem Republik Islam Iran dengan sendirinya akan runtuh."
Lebih lanjut Rahbar menjelaskan, "Akan tetapi pemikiran dan ekstensi Revolusi Islam di tiga negara yaitu Irak, Suriah dan Lebanon telah meraih keberhasilan, dan telah menciptakan prestasi besar serta penting dengan mengalahkan AS di tiga negara ini."
Ayatullah Khamenei juga menyinggung kekalahan konspirasi AS untuk melenyapkan Hizbullah dan Partai Amal di Lebanon. Menurutnya, skenario dan konspirasi di kawasan ini berhasil digagalkan oleh pasukan besar dan efektif Republik Islam Iran.
"Perwujudan dan panji pasukan besar ini adalah tokoh bernama Haj Qassem Soleimani, maka dari itu sekarang jelas mengapa nama Haj Qassem begitu dicintai rakyat Iran, dan membuat musuh sedemikian kecewa," pungkasnya.