
کمالوندی
Ramadhan, Musim Semi Munajat 2
Salam sejahtera bagi para tamu Allah Swt, kepada orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan, yang telah memerangi hawa nafsu mereka dengan kekuatan iman serta menjauhkan diri dari keburukan dan kemunkaran untuk menuju kebahagiaan dan keselamatan.
 
Salam sejahtera kepada mereka yang telah menimba berkah dan keutamaan di bulan mulia ini, dalam jamuan  agung ini. Tidak ada ungkapan yang dapat mewakili keagungan seluruh keutamaan pada bulan ini. Rasulullah Saw bersabda: "Pintu-pintu langit di buka pada malam pertama bulan Ramadhan dan tidak akan ditutup hingga akhir bulan."
 
Kita tahu bahwa obat-obatan itu pahit, akan tetapi manisnya kesehatan dan kebugaran yang menjadi acuan, dengan syarat jika dikonsumsi tepat pada waktunya, tidak terlambat atau terlalu cepat. Selain itu, dosisnya juga harus dijaga. Shalat sama seperti obat-obatan dan untuk sebagian orang shalat sama seperti obat yang pahit. Terkadang waktu subuh, di tengah hawa dingin yang menusuk tulang di musim dingin, seseorang harus terjaga dan berwudhu. Baginya, ini sangat sulit. Atau ketika seseorang sedang keasyikan menonton film dan ketika itu dia mendengar kumandang azan dan harus beranjak menuju masjid.
 
Ini bukan hanya terkait dengan shalat, melainkan setiap ibadah lain juga demikian. Namun jika manusia memiliki makrifat hakikat shalat, maka kepahitan itu akan menjadi manis dan mudah. Betapa banyak para auliya dan orang-orang mukmin, di tengah himpitan masalah dalam hidup, titik harapan dan ketenangan mereka ada pada shalat. Oleh karena itu dalam doa, kita meminta Allah Swt untuk mencicipkan manisnya zikir kepada-Nya untuk kita, atau dengan kata lain meminta kepada Allah untuk menunjukkan makrifat ibadah kepada kita.
 
Shalat juga sama seperti obat yang harus dikonsumsi tepat pada waktunya. Shalat harus ditunaikan pada waktunya. Karena filsafat shalat adalah meresapi keagungan Yang Maha Esa dan ini hanya dirasakan oleh orang-orang yang menunaikan shalat tepat waktu. Mereka yang menunaikan shalat diundur-undur pada hakikatnya sedang menyatakan "Ya Allah! aku lebih ,mengutamakan pekerjaanku dari pada menaati-Mu." Selain itu, shalat juga seperti obat yang harus dijaga, karena shalat adalah kebenaran dan oleh karena itu penunai shalat harus menjauhkan diri dari kebatilan, yakni jangan sampai ia ternodai kemunkaran dan keburukan. Karena jika tidak, shalat akan kehilangan pengaruhnya.
 
Anda ketika ingin menghangatkan ruangan dengan alat pemanas, maka Anda harus menutup semua celah dan jendela, karena jika tidak akan membuang-buang energi panas. Mengapa shalat kita tidak memberikan kita kehangatan pada jiwa kita, karena jendela telinga, mata dan mulut kita menganga. Kita mendengar segala sesuatu, kita melihat semua hal dan kita berucap sembarangan. Sama seperti sebuah gudang yang dipenuhi gandum akan tetapi pintu dan jendelanya terbuka lebar sehingga menjadi mangsa tikus, burung atau serangga.
 
Dengan demikian, orang yang ingin merasakan kehangatan dari khazanah shalatnya, maka harus menutup semua jendela yang masih terbuka pada dirinya. Jendela itu hanya dibuka ketika diperlukan.
 
Seorang mukmin menceritakan salah satu kenangannya di masa muda sebagai berikut: di masa muda, saya pergi ke kota Mashhad. Saya bertemu dengan almarhum Haj Syeikh Hasanali Nokhudaki,  seorang arif dan kemudian saya berkata kepadanya, "Saya punya tiga hajat penting dan saya ingin  Allah Swt mengabulkan ketiga-tiganya di saat saya masih muda. Untuk pengabulan hajat itu, saya minta Anda untuk mengajari saya sebuah amalan sehingga melalui amalan tersebut Allah Swt mempercepat pengabulan hajat saya."
 
Haj Syeikh Hasanali Nokhudaki bertanya kepada saya, "Apa yang kau inginkan dari Allah Swt?" Saya menjawab, "Salah satunya adalah agar di masa muda saya dapat pergi haji, karena haji di masa muda memiliki kenikmatan tersendiri." Syeikh mengatakan, "Tunaikan shalatmu di awal waktu dan berjamaah." Kemudian aku berkata, "Hajat keduaku, saya ingin Allah Swt memberi saya seorang istri yang baik." Syeikh berkata, "Tunaikan shalatmu di awal waktu dan berjamaah." Aku berkata, "Hajat ketigaku adalah agar Allah Swt memberiku pekerjaan yang terhormat." Syeikh kembali menjawab, "Tunaikan shalatmu di awal waktu dan berjamaah."
 
Setelah itu saya mengamalkan ucapan beliau dan saya melaksanakan shalat awal waktu dan secara berjamaah. Hasilnya, dalam tiga tahun, selain saya dapat pergi haji, Allah Swt juga memberikan kepada saya seorang istri yang salehah dan juga pekerjaan yang terhormat.
 
Bayangkan betapa indahnya jika di bulan Ramadhan ini, ketika mendengar adzan kita bergegas meninggalkan apa saja yang sedang kita kerjakan untuk wudhu' dan menunaikan shalat berjamaah. Ketika itu tidak akan ada jalan bagi masuknya pengaruh setan di hati kita. Seperti yang telah disebutkan dalam sabda Rasulullah Saw, "Selama mukmin menjaga shalat lima waktunya tepat pada waktunya, setan akan selalu takut padanya, dan ketika seorang mukmin lalai, maka setan akan berani untuk menjerumuskannya dalam dosa-dosa besar."
 
Bulan Ramadhan adalah masa dan saat paling mulia menurut Allah Swt di antara  semua masa di sepanjang tahun. Pada bulan Ramadhan, Allah Swt memandang hamba-Nya dengan penuh rahmat serta mendengar munajat, menjawab ratapan dan mengabulkan hajatnya. Ketika Ramadhan tiba, Rasulullah Saw kepada kaum Muslimin bersabda, "Ketahuilah bahwa jiwa dan nyawa kalian terbelenggu oleh keburukan perilaku kalian. Maka lepaskan jiwa kalian dari tali setan dengan beristighfar dan memohon ampunan, serta tunjukkan kepapan kalian dengan lama bersujud di atas tanah, dan dengan demikian kalian menanggalkan beban berat dosa dari pundak kalian, karena Allah Swt telah bersumpah atas kemuliaan-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab para penunai shalat dan orang-orang yang bersujud, dan api neraka tidak akan membakar mereka."
 
Orang yang masih memiliki fitrah murni yang mengakar dalam lubuk jiwanya yang terdalam, maka ketika dia melihat kembali perilakunya, dia akan sadar betapa banyak nikmat Allah Swt yang telah dilimpahkan kepadanya yang akhirnya menjadi sarana untuk mengingkari dan menentang Allah Swt. Oleh karena itu, dia akan merasa penyesalan dan malu di hadapan Allah Swt.
 
Dalam suarat al-Zumr ayat 53, Allah Swt menyeru hamba-Nya untuk menghindari keputusasaan di hadapan Allah Swt dan berfirman, "Katakanlah, wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kalian telah israf dan menzalimi diri kalian sendiri! Jangan kalian putus asa atas rahmat Allah Swt karena Allah akan mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia maha Pengampun dan Penyayang."
 
Imam Ali bin Husein as, yang dikenal dengan Zainul Abidin, karena munajat-munajat beliau, membuka ufuk terang bagi umat manusia dalam berkomunikasi dengan Allah Swt. Beliau bermunajat kepada Allah Swt dengan hati penuh harapan dan keinginan dan dengan mengungkapkan kehinaan, kekhusyukan dan juga mengharapkan rahmat-Nya, serta memohon ampunan-Nya.
 
Pada bulan penuh berkah ini, kita bersama-sama menyimak munajat Imam Zainul Abidin as: "Ya Allah, kekhilafana telah menutupiku dengan pakaian kehinaan dan jauh dari-Mu telah menempelkan pakaian kemiskinan pada diriku, dan kejahatan terbesarku (hawa nafsu) telah membinasakan hatiku. Maka wahai tujuanku, dan wahai yang kuinginkan dan harapanku, dengan bertaubat  pada-Mu, maka hidupkanlah hatiku. Wahai harapan, tujuan dan keinginanku, sumpah atas kemuliaan-Mu bahwa aku tidak menemukan pengampun selain-Mu dan tidak ada pengobat lara hatiku ini selain-Mu, kepada-Mu aku merendahkan diri dengan taubat dan aku berserah diri padamu dengan penuh hina, jika Kau usir aku dari sisimu, maka kepada siapa aku akan berpaling? Dan jika Kau tolak aku dari pintu-Mu, maka kepada siapa aku akan berlindung? Ya Allah! Naungi dosa-dosaku dengan awan rahmat-Mu, dan kerahkan awan kasih sayang-Mu menuju aib-aibku.
 
"Ya Allah! Apakah hamba yang lari tidak punya tempat kembali kecuali kepada tuannya? Atau adakah orang yang akan melindunginya dari murka tuannya, kecuali tuannya sendiri yang melindungi?"
 
"Ya Allah! Jika ketidaktaatan dan dosa hamba-Mu sangat buruk, maka ampunan dari-Mu sangat indah. Wahai jawaban orang-orang papa, wahai penghapus kerugian, wahai yang memiliki banyak kebaikan, wahai yang Maha Mengetahui segala hal yang tersembunyi, wahai yang menyembunyikan keindahan, aku memohon syafaat-Mu atas kemurahan dan kemuliaan-Mu, aku bertawasul kepada-Mu, dengan keagungan-Mu kabulkanlah doaku, jangan Kau patahkan harapanku, terimalah taubatku, dan dengan kebaikan dan kasih sayang-Mu abaikanlah kekhilafanku, wahai Yang Maha Pengasih dari segala pengasih."(
Ramadhan, Musim Semi Munajat 1
Bulan Ramadhan telah tiba, menerangi hati para hamba. Aroma sorga mengharumi jamuan kita, jamuan dari Sang Pencipta. Bulan Ramadhan, bulan kerinduan dan munajat kepada Allah Swt. Bulan yang di dalamnya, Allah Swt mengundang semua hambanya untuk menghadiri jamuan cahaya dan kebahagiaan untuk menerima pengampunan tertinggi dan rahmat tak terbatas-Nya. Sebuah jamuan yang penuh spiritualitas dan kesempurnaan yang menuntut para tamu untuk mengetahui dan menjaga tata cara jamuan tersebut untuk menerima lebih banyak manfaat. Kini Allah Swt kembali membuka jamuan megah ini untuk hamba-hamba-Nya dan semua diundang pada jamuan penuh berkah ini.  Bulan Ramadhan telah tiba, bulan pelepasan diri dari ketergantungan batil pada materi dan bulan penyucian diri.
 
Arif berkata, "Berbahagia bunga yang tumbuh dekat aliran air, karena akan segar dan mekar, berkembang, berwarna dan indah. Ketika Anda duduk di sampingnya, Anda akan merasa ceria. Dan malang bunga yang jauh dari air, dia akan layu dan kering. Manusia seperti bunga dan Allah Swt bak air kehidupan bagi bunga ini. Beruntung manusia yang  berada di jalan hidayah Allah Swt. Manusia itu akan indah dan segar. Dan celaka bagi orang yang jauh dari Allah Swt, seperti bunga yang jauh dari air atau cahaya mentari. Dan pasti yang meletakkan manusia di jalan Allah Swt adalah penghambaan dan ketaatan terhadap-Nya, tanpa syarat."
 
Jadilah penghamba, sehingga keyakinan dan makrifat akan menghampirimu. Penghambaan ini yang akan membuahkan ketakwaan. Ketakwaan yakni menjaga dan orang yang bertakwa adalah menjaga dirinya dari apa saja yang akan menjauhkannya dari Allah Swt. Penjagaan diri dan ketakwaan itu sendiri penuh berkah yang utamanya adalah kemudahan dalam hidup. Allah Swt dalam al-Quran Surat al-Talaq ayat dua berfirman:
 
┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å ┘è┘ÄϬ┘æ┘Ä┘é┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä ┘è┘Äϼ┘ÆÏ╣┘Ä┘ä ┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘ÄÏ«┘ÆÏ▒┘Äϼ┘ïϺ
"Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar."
 
Ini bukan berarti tidak ada kesulitan. Tidak! Melainkan ketika dia menghadapi masalah, dia tidak akan merasa terhimpit dan dengan mudah melaluinya. Seperti seekor kuda yang dengan mudah melompati rintangan di jalannya. Ketakwaan akan membentuk manusia seperti penunggang kuda yang lihai dalam melintasi halangan. Berkah lain dari ketakwaan adalah manusia yang bertakwa tidak akan terjebak dalam kebingungan dan selalu menemukan jalan keluar, seperti yang telah disebutkan dalam ayat tadi. Maka jika kita merasakan sangat terhimpit menghadapi masalah atau terjebak dalam kebingungan dan tidak mengetahui jalan keluarnya, sesunguhnya pada satu titik kita telah melupakan ketakwaan kita dan ketakwaan kita lemah.
 
Pada satu malam, seorang santri bernama Muhammad Baqer sedang menelaah kembali pelajaran di kamarnya, mendadak seorang gadis dengan terengah-engah masuk ke kamarnya. Gadis yang dari penampilannya diketahui adalah dari keluarga kerajaan itu, menutup pintu kemudian memberikan isyarat kepada santri yang sedang terbelalak menyaksikan kehadirannya untuk diam. Gadis itu bertanya, "Makan malam apa yang kau punya?" Muhammad Baqer menghidangkan apa saja yang dimilikinya.  Gadis itu melahap tawaran santri kemudian tidur di salah satu sudut kamar, adapun Muhammad Baqer melanjutkan telaahnya.
 
Di pihak lain, raja menginstruksikan pasukannya untuk mencari putrinya yang lari dari rumah. Keesokan pagi, putri raja itu keluar dari kamar dan pasukan kerajaan menangkapnya bersama santri itu serta membawa mereka menghadap raja. Shah Abbas, raja dari Dinasti Safavi, dengan nada geram bertanya pada santri itu, "Mengapa kau tidak memberi tahu kami kalau putriku ada bersamamu?" Muhammad Baqer menjawab, "Putri mengancam akan menyerahkanku pada tukang jagal jika aku memberitahu keberadaannya."
 
Kemudian Shah Abbas menyelidiki apa yang terjadi dan dia mengetahui bahwa santri ini belajar sampai pagi dan tidak melakukan apapun terhadap putrinya. Shah bertanya kepada santri, "Bagaimana kau bisa melawan hawa-nafsumu?" Muhammad Baqer kemudian menunjukkan 10 jarinya yang semuanya hitam terbakar. Shah Abbas menanyakan sebabnya dan santri itu menjawabnya, "Ketika putri tertidur, hawa nafsu menggodaku untuk mendekatinya, akan tetapi setiap kali hawa nafsu menggoda aku meletakkan jariku di atas api lilin agar aku merasakan api neraka jahannam dan pada akhirnya seperti ini aku melewati malam hingga pagi melawan hawa nafsuku, dan berkat bantuan Allah Swt, setan tidak mampu menjerumuskanku ke jalan menyimpang dan membakar imanku."
 
Shah Abbas menyukai ketakwaan dan keimanan santri muda ini dan dia memerintahkan agar putrinya dinikahkan dengan Muhammad Baqer. Shah Abbas menjulukinya dengan nama Mirdamad yang di kemudian hari termasuk di antara para filsuf dan ulama terkemuka. Nama Mirdamad dikenang ulama dan filsuf besar hingga kini.
 
Bulan Ramadhan merupakan bulan terbaik dan utama dalam Islam. Bulan Ramadhan juga dikenal dengan nama "bulan jamuan Allah Swt". Selain sebagai bulan puasa dan pembacaan al-Quran, bulan ini juga merupakan kesempatan terbaik untuk bermunajat dan terkabulkannya doa. Doa, akan menjaga hati manusia selalu mengingat Allah dan ini akan memperkokoh iman dan ketakwaan. Oleh karena itu para nabi dan wali Allah Swt, selalu berdoa untuk semakin mendekatkan diri dengan Allah Swt.
 
Imam Ali bin Husein as, adalah salah satu di antara wali dan cucu Rasulullah Saw. Beliau yang dikenal "Zainul Abidin" yang berarti hiasan bagi para hamba, memiliki banyak munajat yang sangat indah. Salah satu sahabat beliau bernama Tawus Yamani menukil, "Aku melihat Imam Sajjad as┬á di Baitullah al-Haram mulai dari awal malam hingga pagi, bertawaf, beribadah, menunaikan shalat malam, dan bermunajat kepada Kekasihnya seperti ini, ÔÇÿWahai Tuhanku bintang-bintang di langit telah menghilang, mata-mata telah terlelap, pintu-Mu telah siap untuk masuknya para peminta. Seorang pengemis sepertiku yang menuju gerbang-Mu demi mengharapkan ampunan dan rahmat-Mu, dan berharap Kau tidak mencegahnya menemui Rasul-Mu yang mulia di hari kiamat.' Kemudian air mata mengalir dari kelopak mata Imam seperti awan di musim semi dan beliau berucap, ÔÇÿWahai Tuhan... Kau suci dari segala aib dan kekurangan, masyarakat terus melanjutkan maksiat dan dosa seakan-akan mereka jauh dari pandangan-Mu, dan Kau sedemikian sabar seakan-akan mereka tidak berbuat dosa. Sedemikian rupa Kau mencintai umat dengan cara-cara baik-Mu seakan Kau membutuhkan mereka, sementara wujud sucimu tidak membutuhkan dari semua wujud dan unsurnya.' Setelah itu Imam Sajjad as ┬ábersujud dengan penuh kecintaan yang tidak dapat digambarkan."
 
Imam Zainul Abidin (as), dengan kondisi yang sama bermunajat kepada Allah pada bulan penuh berkah Ramadhan. Beliau bersyukur dan menghaturkan puja dan puji kepada Allah Swt  yang telah memberikan kesempatan bagi hamba-hamba-Nya untuk menikmati bulan mulia ini.
 
Pada bulan Ramadhan ini kita teringat sabda Rasulullah Saw bahwa semua pintu langit dibuka dan jilatan api neraka dipadamkan di bulan rahmat ini. Mari kita bersama sama menerangi hati dengan cahaya ketakwaan dan menikmati manisnya ketakwaan dan menjauhkan diri dari selain-Nya. Amin.
1 Ramadhan, Awal Ramadhan
Awal Ramadhan
 
Hari ini adalah awal bulan Ramadhan. Bulan diturunkannya al-Quran dan berkah ilahi. Allah menjadikan bulan ini sebagai bulan rahmat dan berkah serta menyeru semua manusia menjadi tamu-Nya.
 
Dalam menjelaskan keagungan bulan ini, Rasulullah Saw menyebut harinya merupakan hari terbaik dan malamnya adalah malam-malam terbaik. Beliau kemudian meminta kepada umat Islam untuk memanfaatkan seluas-luasnya berkah yang ada di bulan ini.
 
Selain itu, di dalam bulan Ramadhan ada satu malam yang disebut Lailatul Qadar. Satu malam yang sangat penting di bulan ini. Karena Allah Swt dalam al-Quran pada ayat pertama hingga ketiga surat al-Qadr berfirman, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."
 
Syahadah Imam Ali as dan kelahiran Imam Hasan as, cucu Rasulullah Saw merupakan dua peristiwa lain di bulan Ramadhan. Kita berdoa kepada Allah Swt agar membantu kita meraih berkah spiritual di bulan agung ini, sehingga mendapat rahmat dan maghfirah-Nya.
 
Abu Ali Sina Wafat
 
Tanggal 1 Ramadhan tahun 428 Hq, Abu Ali Sina atau Ibnu Sina, seorang ilmuwan besar muslim, menutup usia pada usia 58 tahun, di kota Hamedan, Iran. Ibnu Sina pada usia remaja telah menghapal al-Quran dan kemudian mempelajari ilmu teknik dan astronomi. Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina telah menguasai semua ilmu yang berkembang pada zaman itu. Meski menguasai sangat banyak bidang ilmu, Ibnu Sina paling terkenal atas kemampuannya di bidang kedokteran.
 
Atas keberhasilannya mengobati seorang raja Dinasti Samani, Ibnu Sina diizinkan untuk memanfaatkan perpustakaan besar yang dimiliki oleh raja tersebut. Ibnu Sina kemudian banyak melakukan penelitian di perpustakaan tersebut.
 
Karya-karya penulisan yang dihasilkan Ibnu Sina sedemikian hebatnya, sehingga menajdi rujukan bagi para ilmuwan di berbagai zaman dan berbagai tempat, termasuk di dunia Barat. Karya terkenal Ibnu Sina antara lain berjudul Syifaa, yang merupakan buku filsafat danQanun yang membahas tentang masalah kedokteran.
 
Ibnu Khaldun Lahir
 
Tanggal 1 Ramadhan tahun 732 Hq, Ibnu Khaldun, sosiolog, sejarawan, dan politisi muslim termasyhur, terlahir ke dunia di Tunisia. Kehidupan Ibnu Khaldun dapat dibagi ke dalam tiga periode. Periode pertama adalah masa ketika Ibnu Khaldun menuntut berbagai bidang ilmu. Dalam periode kedua kehidupannya, Ibnu Khaldun terjun ke dunia politik dan sempat menjabat berbagai posisi penting kenegaraan. Namun, akibat fitnah dari lawan politiknya, Ibnu Khaldun dijebloskan ke dalam penjara.
 
Setelah keluar dari penjara, dimulailah periode ketiga kehidupan Ibnu Kladun, yaitu berkonsentrasi di bidang penelitian dan penulisan. Karya-karya Ibnu Khladun yang terkenal di antaranya berjudul Tarikh Ibnu Khaldun atau Sejarah Ibnu Khaldun yang terdiri dari tujuh jilid. Kitab ini juga memuat bab pendahuluan yang terperinci dan terkenal dengan judulMukadimah Ibnu Khaldun.
 
Cendekiawan besar muslim ini meninggal dunia pada tahun 808 Hijriah.
Pasukan Kurdi Menyerang Pangkalan Militer Irak
Seorang komandan senior militer Irak mengatakan pasukan Peshmerga Kurdi telah menyita senjata berat dan peralatan militer di Kirkuk.
 
Letnan Abdul Amir al-Zaidi mengatakan pada hari Ahad(29/6) bahwa pasukan Kurdi menyerang pangkalan militer dan mengganggu situasi keamanan di Diyala dan Kirkuk.
 
Hal ini muncul setelah Presiden Pemerintah semi-otonom Regional Kurdistan (KRG) mengatakan pada hari Jumat bahwa KRG tidak akan mengembalikan kota kaya minyak Kirkuk ke Baghdad.
 
Komentar Masoud Barzani memicu reaksi marah dari beberapa politisi Irak yang memperingatkan konflik bersenjata dengan Kurdi dalam waktu dekat. Juga, beberapa anggota parlemen telah menuduh pasukan Kurdi memiliki hubungan dengan Israel.
 
Pasukan keamanan Kurdi mengambil kendali dari Kirkuk setelah pasukan Irak memasuki pertempuran dengan kelompok Daulah Islam Iraq wa Syam (DIIS) awal bulan ini.
 
Perkembangan terbaru muncul setelah eskalasi ketegangan antara pemimpin regional Kurdistan dan pemerintah pusat di Baghdad.
 
Pemerintah Irak telah berulang kali mengecam wilayah Kurdistan untuk mengekspor minyak tanpa persetujuan Baghdad.
 
Baghdad mengatakan ia memiliki hak tunggal untuk ekspor minyak mentah negara itu, tetapi Kurdi mengatakan mereka berhak untuk memasarkan sumber daya daerah mereka sendiri
 
Pemerintah Kurdistan juga menggunakan pipa ke kota pelabuhan Turki, Ceyhan untuk ekspor minyak mentah.
Sengketa Kirkuk; Api di dalam Rumah
Ketika operasi militer gabungan dari pasukan pemerintah dan relawan rakyat Irak untuk membersihkan berbagai wilayah tengah dan barat laut negara ini dari anasir teroris Daulah Islamiyah fil Iraq wa Syam (DIIS) tengah berjalan, malah terbuka sengketa politik yang mungkin akan memicu perpecahan di Kirkuk.
 
Statemen beberapa hari terakhir Masoud Barzani, Presiden Pemerintah semi-otonom Regional Kurdistan (KRG) terkait Kirkuk memicu reaksi beragam dan kritik berbagai kubu politik di negara ini. Barazani dalam statemen terbarunya berbicara mengenai referendum di Kirkuk.
 
Presiden KRG seraya menjelaskan bahwa etnis Kurdi tidak berencana mencaplok Kirkuk menandaskan, "Kami akan menggelar referendum terkait wilayah yang disengkatan dan kami menghormati suara warga kawasan ini. Namun kini sudah tidak penting lagi membicarakan butir 140 UUD Irak."
 
Hanya beberapa hari ketika Masoud Barzani berbicara di depan para komandan pasukan Peshmerga serta petinggi politik Kirkuk bahwa butir 140 UUD Irak akan dilaksanakan untuk menentukan nasib kawasan yang disengkatan antara Arbil dan Baghdad.
 
Statemen Barzai ini ibaratnya menyiram api dalam sekam terkait sengketa lama Kirkuk dan membuat kondisi politik negara ini semakin tak karuan menjelang masa kerja parlemen baru. Di saat bangsa Irak menfokuskan perhatiannya untuk menghadapi ancaman DIIS, rakyat negara ini semakin membutuhkan persatuan dan kesepahaman berbagai kubu guna membentuk pemerintah baru serta menghadapi konspirasi asing dan regional yang mengancam independensi serta kedaulatan wilayahnya.
 
Kini muncul pertanyaan, apakah dalam kondisi seperti ini, mengorek luka dan sengketa lama terkait Kirkuk oleh Barzai bakal menguntungkan Kurdistan? Selain itu, apakah etnis Kurdi dalam kesempatan istimewa ini siap mengajukan tuntutannya seperti Kirkuk atau isu seperti ini serta di saat kondisi krisis nasional malah akan semakin membutakan friksi yang ada?
 
Kasus Kirkuk dengan kerumitan politik dan sosialnya memiliki solusi yang telah diatur oleh undang-undang. Dan dalam UUD yang juga disepakati oleh Kurdi, telah diisyaratkan solusi langsung. Butir 140 UUD meninjau kebijakan dekade 1980-an rezim Baath terkait Arabisasi Kirkuk serta urgensitas untuk mengembalikan wilayah ini ke kondisi sebelumnya, namun dengan dasar serta mekanisme yang disesuai hukum.
 
Undang-undang pelaksanaan butir 140 UUD mencakup tiga tahap, normalisasi kondisi Kirkuk, penghitungan populasi sebelum dan saat ini serta menggelar referendum. Meski undang-undang ini sejak 2007 hingga kini belum terlaksana, namun dalih utamanya adalah kondisi keamanan Irak serta friksi politik antara Kurdistan dan pemerintah Baghdad.
 
Kritikus pelaksanaan butir ini meyakini bahwa partai utama Kurdi, Partai Uni Patriotik Kurdistan (PUK) dan Partai Demokratik Kurdistan (KDP) selama bertahun-tahun pasca tumbangnya rezim Baath, dengan rencana yang matang, telah memprogam imigrasi besar-besaran warga Kurdi ke Kirkuk. Langkah tersebut secara signifikan membuat susunan demografi Kirkuk menguntungkan etnis Kurdi serta merugikan etnis Arab dan Turkman.
 
Pengamat menilai statemen sensitif Barzani terkait referendum di Kirkuk bukan saja tidak memberi solusi bagi wilayah yang disengketakan ini, namun malah sebaliknya akan memperuncing krisis politik di Irak. Oleh karena itu, para pemimpin partai dan elit politik Irak menyebut statemen Barzani soal Kirkuk sebagai pernyataan provokatif.
 
Dalam kondisi seperti ini, pengguliran isu Kirkuk dan penyelenggaraan referendum di kawasan ini bukan sebuah peluang, namun lebih tepat jika disebut sebagai pengobaran api perselisihan di rumah.
Kinerja AS Dinilai Berbeda dengan Pernyataan Petinggi Negara ini
Ibrahim Musawi, pengamat politik menandaskan, kebijakan yang diterapkan Amerika di Irak berbeda dengan komitmen mereka sendiri.
 
Ibrahim Musawi dari Beirut pada Ahad (29/6) dalam wawancaranya dengan Press TV seraya mengisyaratkan krisis di Irak yang dipicu oleh serangan kelompok takfiri Daulah Islamiyah fil Iraq wa Syam (DIIS) menjelaskan reaksi Amerika atas kejadian ini. Ia mengatakan, di saat petinggi AS berbicara mengenai upaya memerangi kelompok takfiri DIIS dan teroris, namun dalam praktiknya mereka bertindak sebaliknya.
 
Ia menambahkan, "Jelas bahwa apa yang terjadi di Irak saat ini telah dirancang sejak lama, dan kelompok takfiri DIIS yang mengalami kegagalan dalam aksinya di Suriah, kini berupaya memainkan perannya di Baghdad."
 
Musawi menambahkan, Amerika yang mengklaim memusuhi teroris, di belakang ternyata menjadi pendukung teroris yang ingin menghancurkan Irak.
 
Ia menekankan, semua pihak menyadari bahwa kelompok teroris berakar dari Amerika. Mereka mendapat suplai dana dan diorganisir oleh Washington.
 
Ibrahim Musawi seraya mengisyaratkan arahan terbaru Rahbar atau Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei terkait persatuan Syiah dan Sunni dalam menghadapi takfiri menilai bahwa apa yang terjadi di Irak bukan perang antara Sunni-Syiah. "Kelompok Sunni dan Syiah bersama-sama dalam satu front memerangi kelompok teroris di Irak,"ungkap Musawi.
Tertuding Pelaku Serangan Konsulat AS di Benghazi Tolak Keterlibatannya
Ahmed Abu Khattala, terdakwa pelaku serangan ke konsulat Amerika Serikat di Benghazi, Libya tahun 2012 menolak segala bentuk keterlibatannya dalam insiden tersebut.
 
Menurut laporan Euronews, Ahmed Abu Khattala yang ditangkap pasukan Amerika di Libya dua pekan lalu, hari Ahad (29/6) saat menjalani persidangan federal di Washingon menyatakan tidak bersalah.
 
Abu Khattala yang menjadi pimpinan sebuah milisi bersenjata di Libya didakwa terlibat dalam serangan ke konsulat Amerika di Benghazi pada 11 September 2012.
 
Ia juga dibacakan dakwaan mengenai konspirasinya untuk membantu materi kepada kelompok teroris.
 
Abu Khattala setelah ditangkap di Libya timur pada 11 Juni lalu, langsung dibawa ke kapal perang Amerika dan dari sana diterbangkan ke Washington.
 
Serangan ke konsulat Amerika di Benghazi pada 11 September 2012 dirancang secara simbolis bertepatan dengan peringatan tragedi 11 September.
 
Dalam serangan ini John Christopher Stevens, duta besar Amerika di Libya bersama tiga diplomat lain negara ini tewas.
Mencermati Lobi Menlu Israel, AS dan Perancis
Muncul berita mengenai babak baru pergerakan petinggi Rezim Zionis Israel untuk menarik dukungan lebih besar dari pendukung mereka terkait kebijakan arogan Tel Aviv. Berita ini mencuat di sela-sela arogansi dan brutalitas rezim ilegal ini di kawasan semakin luas.
 
Dalam hal ini, Departemen Luar Negeri Israel menyatakan, hari Kamis (26/6) Menlu Avigdor Lieberman bertemu dengan Menlu AS, John Kerry dan Menlu Perancis, Laurent Fabius di Paris.
 
Dalam statemen Deplu Israel dijelaskan, Lieberman membicarakan kondisi pemerintahan nasional bersatu Palestina dan transformasi Timur Tengah dengan sejawatnya dari AS dan Perancis.
 
Israel juga meminta masyarakat internasional untuk tidak berinteraksi dengan pemerintahan nasional bersatu Palestina yang dibentuk awal Juni tahun ini. Namun masyarakat internasional bukan saja tidak mengindahkan seruan Israel, tapi malah menyatakan dukungannya terhadap pembentukan pemerintahan ini serta siap meningkatkan hubungannya dengan Palestina. Masalah ini kia menguak keterkucilan Israel di pentas internasional.
 
Puncak keterkucilan Israel kian kentara ketika muncul kebencian terhadap rezim Zionis ini dalam beberapa bulan terakhir di negara-negara Barat khususnya di Amerika Serikat yang pemerintahannya termasuk pendukung utama Tel Aviv. Penerapan berbagai sanksi oleh negara-negara anggota Uni Eropa terhadap produk distrik Zionis serta kebencian luas opini publik di Eropa dan Amerika atas kejahatan Israel mengindikasikan betapa dalamnya protes global terhadap rezim ilegal ini.
 
Kondisi seperti ini membangkitkan kekhawatiran pejabat Israel dan petinggi rezim ini mulai aktif menggelar lobi dengan petinggi Eropa dan Amerika guna mencari kepastian berlanjutnya kebijakan dukungan negara-negara tersebut terhadap Tel Aviv. Di sisi lain, para pengamat menilai tidak menutup kemungkinan adanya hubungan antara pertemuan menlu AS, Perancis dan Israel di Paris dengan transformasi konsporatif terbaru di kawasan serta eskalasi pergerakan teroris di Timur Tengah.
 
Disebutkan bahwa apa yang tengah terjadi di Irak memiliki latar belakang tersendiri dan ada pihak-pihak di balik layar aksi kelompok teroris Daulah Islamiyah fil Iraq wa Syam (DIIS). Dan dalang utama dari kekacauan di Irak adalah Amerika, Israel dan sejumlah negara Eropa serta Arab. Dalam koridor ini, petinggi Amerika, Israel dan Eropa berunding untuk membahas lebih intensif konspirasi kolektif mereka di kawasan.
 
Sementara itu, transformasi di kawasan menunjukkan bahwa dampak dari konspirasi dari para konspirator tidak hanya terbatas pada negara-negara kawasan, namun berkembang luas hingga mengancam kepentingan mereka sendiri. Sepertinya masalah ini membuat mereka khawatir, sehingga mereka terdorong untuk lebih banyak lagi melakukan perundingan.
 
Bagaimana pun juga lobi yang digelar Rezim Zionis dan pendukungnya mengindikasikan bahwa kawasan Timur Tengah masih tetap berada dalam ancaman konspirasi Israel beserta sekutunya. Dan masalah ini membutuhkan kewaspadaan lebih besar masyarakat internasional dalam menghadapi konspirasi tersebut yang menjadi ancaman serius bagi keamanan regional dan internasional.
Fatwa Jihad Ulama Sunni Pakistan Perangi Teroris Takfiri
Seiring dengan meningkatnya kejahatan-kejahatan teroris dan Takfiri di Pakistan, lebih dari seratus ulama Ahlu Sunnah Pakistan mengeluarkan fatwa jihad melawan kelompok-kelompok Takfiri di negara itu.
 
Terkait operasi anti-Takfiri yang digelar militer, Dewan Ulama Ahlu Sunnah Pakistan mengumumkan, orang-orang yang tewas dalam pertempuran melawan teroris adalah mati syahid. Ulama Ahlu Sunnah Pakistan juga mengatakan bahwa Taliban, Pakistan dan kelompok-kelompok teroris lain ingin menciptakan kerusuhan di negara Muslim, Pakistan. Oleh karena itu mengangkat senjata untuk menghadapi kelompok perusuh adalah kewajiban dan jihad.
 
Dalam fatwa ulama Ahlu Sunnah Pakistan disebutkan, Taliban, Pakistan telah menumpahkan banyak darah Muslimin dan dengan serangan ke masjid dan tempat-tempat keagamaan serta mazhab-mazhab Islam yang lain, mereka telah melakukan penistaan terhadap kesucian-kesucian Islam dan agama.
 
Menurut para pengamat politik, fatwa anti-Takfiri ulama Ahlu Sunnah Pakistan membuat militer dan pemerintah negara itu lebih leluasa dalam menumpas para teroris.
 
Pemerintah Pakistan pada dasarnya selalu mengkhawatirkan serangan-serangan balasan kelompok teroris dan Taliban akibat operasi militer yang dilakukannya di Waziristan Utara, namun dukungan ulama Ahlu Sunnah Pakistan atas operasi militer dinilai akan sangat membantu pasukan Pakistan dalam menangani masalah terorisme.
 
Kekhawatiran pemerintah Pakistan cukup beralasan, pasalnya kelompok-kelompok teroris, Takfiri dan Wahabi terus berupaya mempengaruhi pemikiran Muslimin untuk menjustifikasi serangan-serangan yang dilakukannya dengan menyelewengkan ajaran-ajaran Islam.
 
Ulama-ulama Ahlu Sunnah Pakistan juga dapat memainkan peran kunci dalam mengungkap dan mengucilkan kelompok-kelompok Takfiri dan teroris. Dengan alasan itu pemerintah Pakistan berulangkali meminta ulama-ulama negara itu untuk mengecam serangan-serangan teror Taliban serta kelompok-kelompok Takfiri lain dan mendukung operasi militer pasukan Pakistan.
 
Namun demikian menurut para pengamat politik ada sebuah pertanyaan penting yang muncul, yaitu apakah dukungan ulama Ahlu Sunnah atas operasi militer dan kecaman mereka terhadap kejahatan teror di Pakistan sudah cukup untuk mengendalikan para teroris ? Sejumlah analis menjawab tidak, dan mereka percaya bahwa sekarang ini kota-kota di Pakistan dipenuhi oleh markas-markas rahasia teroris dalam bentuk sekolah-sekolah agama yang sibuk mendidik para teroris secara militer dan mengajarkan pemikiran-pemikiran menyimpang.
 
Lebih dari itu para analis juga percaya bahwa ulama-ulama Islam Pakistan selain mendukung operasi militer negara itu dalam menumpas anasir-anasir teroris, juga harus berusaha membersihkan sekolah-sekolah agama yang memberikan bantuan ideologis dan finansial kepada para teroris.
 
Baru-baru ini Badan Intelijen militer Pakistan, ISI (Inter-Services Intelligence) mengumumkan, lebih dari 300 sekolah agama yang memiliki kaitan dengan sekte Deobandi di Islamabad dan kota-kota penting lain di negara itu, terbukti mendukung sektarianisme dan ekstremisme.
 
Sebagian kalangan percaya, ulama-ulama Ahlu Sunnah Pakistan mengemban tanggung jawab yang besar untuk menangani terorisme secara mendasar. Mereka tidak cukup hanya dengan mengeluarkan fatwa jihad melawan Takfiri dan teroris di negaranya. Pasalnya para teroris Takfiri dengan kejahatan yang dilakukannya di Irak menunjukkan bahwa mereka tidak pernah berbelas kasih kepada siapapun dan hal ini jelas mencemaskan rakyat Pakistan.
Sekjen NATO Desak Afghanistan Tandatangani Kesepakatan Keamanan dengan AS
Sekjen Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Anders Rasmussen mendesak pemerintah Afghanistan untuk menandatangani kesepakatan keamanan dengan Amerika Serikat.
 
Menurut laporan Press TV, Rasmussen pada Jumat (27/6) dalam pidatonya di hadapan para menteri pertahanan negara-negara anggota NATO di Brussel, meminta Kabul untuk menandatangani kesepakatan keamanan bilateral dengan Amerika Serikat, sebelum KTT NATO pada bulan September nanti.
 
Sementara itu, para pejabat Afghanistan pada hari yang sama menyatakan, dalam pertemuan Sekjen NATO dan Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan, Irshad Ahmadi, telah dibahas masalah status pasukan dan juga kesepakatan keamanan.
 
KTT NATO akan digelar pada 4-5 September mendatang di Wels, Inggris.
 
Rasmussen juga menekankan kembali kesiapan NATO untuk melaksanakan misinya di Afghanistan melampaui tahun 2014.
 
Berdasarkan kesepakatan keamanan bilateral yang menurut rencana akan ditandatangani antara pemerintah Afghanistan dan Amerika Serikat, sekitar 10 hingga 12 ribu pasukan Amerika Serikat akan dipertahankan di Afghanistan.
 
Kedua capres Afghanistan, yaitu Abdullah Abdullah dan Ahmad Ghanizai, sama-sama menyatakan akan menandatangani kesepakatan keamanan tersebut jika menang dalam pilpres.