
کمالوندی
Pekan Persatuan, Manifestasi Persaudaraan Muslim
Sosok mulia Nabi Muhammad Saw merupakan poros interaksi umat Islam dan faktor pemersatu mereka di sepanjang sejarah. Mengingat keyakinan umat Islam terhadap figur Rasulullah Saw dibarengi dengan rasa cinta dan kasih sayang, maka kehadiran beliau telah menjadi poros magnet segenap umat manusia. Sebenarnya, pusat magnet tersebut merupakan salah satu alasan pertalian hati Muslim dan kedekatan mazhab-mazhab Islam satu sama lain. Oleh karena itu, Iran menetapkan rentang waktu antara tanggal 12-17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Islam, yang berpijak pada perbedaan riwayat tentang kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Kaum Muslim berusaha membangun persaudaraan di antara sesama mereka sehingga dunia Islam dapat mencapai kemajuan dan kejayaan di bawah panji persatuan. Salah satu perintah Tuhan kepada kaum Muslim adalah menjaga persatuan dan kesatuan. Dalam surat Ali Imran ayat 103, Allah Swt berfirman, "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya."
Persatuan umat termasuk di antara prinsip-prinsip penting yang diakui urgensitasnya oleh para cendekiawan Islam di sepanjang sejarah. Pada dasarnya, salah satu tema penting sirah dan sunnah Nabawi dan Ahlul Bait as adalah membangun persatuan Islam. Masalah itu dan langkah-langkah untuk merealisasikannya telah menjadi tantangan utama bagi para ulama di tengah percaturan global.
Kaum Muslim dunia – baik Syiah maupun Sunni – meyakini keesaan Tuhan, risalah Nabi Muhammad Saw, al-Quran, dan hari kiamat. Mereka semua menunaikan shalat ke arah kiblat yang sama, berpuasa satu bulan penuh di bulan Ramadhan, menunaikan haji pada waktu yang telah ditetapkan, dan juga bersama-sama membayar zakat. Meskipun ada banyak sisi kesamaan dalam prinsip-prinsip agama, namun kelicikan musuh-musuh Islam dan kebodohan pihak tertentu telah melahirkan perpecahan dan konflik sektarian di tengah umat Islam.
Pekan Persatuan Islam merupakan wadah untuk mendiskusikan kondisi dunia Islam di masa lalu dan juga masa depannya dengan tetap memegang teguh tali persaudaraan dalam menghadapi musuh-musuh umat. Semangat persatuan harus mampu mengubah optimisme musuh menjadi keputusasaan.
Musuh-musuh asing di satu sisi dan anasir-anasir ekstrim dan kelompok Takfiri di sisi lain, sekarang sedang mengkampanyekan perang dan kekerasan di tengah umat Islam. Mereka agresif untuk menyebarluaskan budaya kekerasan dan menafikan pihak lain serta menaburkan benih-benih permusuhan di antara mazhab-mazhab Islam dan etnis-etnis Muslim. Jelas bahwa iklim permusuhan dan konflik akan menghambat kemajuan kaum Muslim. Oleh sebab itu, tidak ada virus yang lebih berbahaya dari virus fitnah, permusuhan, dan kekerasan di tengah umat Islam.
Salah seorang Marja' Besar Syiah Iran, Ayatullah Nasir Makarim Shirazi mengatakan, "Masalah persatuan Muslim sekarang sangat dibutuhkan dan belum pernah ada urgensitas seperti itu dalam sejarah Islam... Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Israel, serta negara-negara sekutu mereka bersatu untuk mencegah kemajuan Islam di dunia dan menggagalkan pemerintahan Islam di berbagai wilayah khususnya di kawasan Timur Tengah."
Dalam kondisi seperti itu dan untuk melawan proyek Islamophobia, pribadi-pribadi besar ulama dan politisi dunia Islam serta kebanyakan kaum Muslim secara spontan bangkit untuk membela Islam dan memperkenalkan kepribadian Nabi Saw, yang penuh kasih sayang. Pada November 2013, menyusul peningkatan gelombang Islamophobia dan penistaan terhadap Rasulullah Saw, para pemuda Muslim di 27 negara dunia, membagikan empat ribu bunga mawar putih kepada masyarakat. Pemilihan warna putih itu adalah untuk menunjukkan perdamaian, ketulusan, dan kasih sayang yang semuanya merupakan sifat paling menonjol dalam diri Rasulullah Saw.
Para pemuda Muslim itu berpendapat bahwa pesan hakiki Rasulullah Saw untuk memperkenalkan wajah sejati Islam kepada masyarakat, bukan Islam yang digambarkan oleh media massa Barat dan bukan pula mengaitkannya dengan kelompok minoritas Al Qaeda yang justru mencoreng citra Islam. Seorang penulis dan penyair, Riad Malouf berkata, "Muhammad, wahai ayah Fathimah, kami mencintai dan menghormatimu. Ajaran adalah pesan keadilan, persatuan, kebenaran, dan hikmah meskipun aku bukan dari pengikut agamamu, lonceng-lonceng gereja kami berdenting menyahut suara azan dan menyerukan gema pertalian hati, kasih sayang, dan persaudaraanmu."
Sekarang, hanya sedikit orang yang tidak tahu bahwa Muhammad Saw adalah pembawa ajaran tauhid dan penyeru persatuan. Beliau merangkul semua manusia di bawah panji tauhid dan setelah menanggung semua penderitaan serta dengan perilaku mulia, Rasulullah Saw mampu mewujudkan persaudaraan dan persatuan di antara suku-suku Arab Jahiliyah, yang saling bermusuhan dan menumpahkan darah. Di bawah panji persatuan Islam, Rasul Saw membangun peradaban baru dan masyarakat teladan.
Perbedaan tentu saja akan selalu ada di tengah umat manusia. Akan tetapi, perbedaan pandangan itu jangan sampai berujung pada perdebatan liar, konflik, dan perang. Perbedaan kepentingan antara manusia dan suku bangsa memiliki akar sejarah, politik, ekonomi, dan budaya. Namun, persatuan dan kerjasama merupakan sebuah perkara fitrah dan alamiah serta bersumber dari sifat sosial manusia. Oleh karena itu, persatuan Islam adalah pertalian hati manusia dan tidak butuh pada faktor-faktor materi untuk mewujudkannya, sebab bersumber dari iman kepada tauhid dan hari kebangkitan. Akan tetapi, persatuan yang dibangun atas dasar kepentingan politik, etnis, dan geografis, tidak bisa disebut sebagai persatuan hakiki, karena ia tidak akan abadi.
Pesan persamaan dan keadilan yang dibawa oleh Rasulullah Saw merupakan metode yang sangat efektif untuk memperkokoh persatuan Islam. Beliau bangkit melawan rasisme dan diskriminatif demi merintis persatuan umat Islam. Seruan Rasul Saw kepada ajaran tauhid dan rasa persamaan, telah menghapus nilai-nilai Jahiliyah dan praktek diskriminasi. Dengan cara itu, beliau berhasil membangun persaudaraan dan mengajak mereka kepada agama Islam.
Rasul Saw mengangkat orang-orang seperti, Zaid bin Harithah – seorang budak – sebagai panglima pasukan Islam, dan Bilal al-Habsyi – budak berkulit hitam – sebagai juru azan Nabi, serta memuliakan Salman al-Farisi dari Persia. Dengan cara itu, Rasulullah Saw melawan praktek diskriminasi dan nepotisme yang tidak tepat serta meletakkan nilai-nilai luhur di tengah masyarakat seperti, takwa. Para analis juga memandang sikap simpatik Rasulullah Saw sebagai salah satu faktor utama untuk membangun persatuan umat. Kepribadian beliau telah meredam perselisihan dan menarik individu-individu yang berjiwa bersih.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Satu-satunya cara bagi umat Islam untuk mencapai kemuliaan, keagungan sejati, dan kebahagiaan hakiki adalah mengambil pelajaran dari dimensi dan kepribadian Rasulullah Saw." Menurut beliau, Rasul Saw adalah manifestasi dari ilmu pengetahuan, amanah, keadilan, akhlak mulia, dan rahmat.
Mayoritas Ahlu Sunnah meyakini bahwa Rasulullah Saw lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun gajah yang bertepatan dengan tahun 570 Masehi. Sementara kebanyakan Syiah berpendapat bahwa hari ke-17 Rabiul Awal adalah hari kelahiran Nabi Saw. Perbedaan pendapat mengenai hari kelahiran Rasulullah Saw dijadikan peluang oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Imam Khomeini ra untuk memprakarsai penamaan hari-hari antara 12 dan 17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Islam.
Krisis Politik Turki dan Pemerintah Bayangan
Turki selama beberapa bulan terakhir dilanda krisis politik. Sebagian kalangan menilai krisis tersebut dimulai dari protes rakyat terhadap rencana penghancuran Taman Gezi di kota Istanbul. Insiden di Taman Gezi dianggap sebagai pemicu protes terhadap pemerintah Ankara. Pemerintah yang mengadopsi praktek-praktek non-demokratis khususnya kebijakan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan juga dianggap sebagai pemicu ketidakpuasan di antara rakyat negara itu.
Sebenarnya, para pemrotes terkait Taman Gezi di Istanbul meliputi banyak oposisi dengan berbagai orientasi politik dan kecenderungan yang berbeda-beda. Dengan demikian, sejak kasus Taman Gezi hingga sekarang, Turki menghadapi krisis politik yang belum pernah terjadi sebelumnya, di mana banyak spekulasi yang muncul tentang "peradangan" politik di negara itu. Namun di tengah-tengah krisis tersebut, para negarawan Turki menegaskan berbagai kesuksesan ekonomi dan politik yang telah diraih di bawah kepemimpinan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Pembedahan terhadap krisis sekarang mungkin akan mengungkap sebagian sudut-sudut tersembunyi dari krisis politik di Turki. Sebagai contoh, negarawan Turki terutama Erdogan dan pemimpin AKP, menyinggung adanya sebuah pemerintahan bayangan di dalam pemerintah dan koalisi kotor terhadap pemerintah. Pemerintah bayangan di Turki adalah sebuah istilah yang muncul dan kemudian dibahas luas meskipun sebelumnya ada penyebutan lain seperti pemerintah dalam bayang-bayang, pemerintah bawah tanah dan kelompok kekuatan tersembunyi.
Meskipun berbeda tentang makna dari istilah-istilah tersebut, namun tampaknya tujuan utamanya adalah menciptakan pengaruh terhadap berbagai elemen, lembaga penting dan substansial di Turki. Dengan menggunakan kekuatan masing-masing, mereka berusaha menanamkan pengaruhnya terhadap setiap keputusan makro pemerintah.
Menurut salah satu pemimpin Partai Perdamaian dan Demokrasi, Salahuddin Dimirtash, jika sebelumnya pemerintah bayangan di Turki dikenal sebagai pemerintah tersembunyi atau kelompok kekuatan tersembunyi, namun sekarang kekuatan tersebut telah bertindak secara terbuka. Ketika jaringan Ergenekon disebut sebagai kelompok tersembunyi yang berusaha mempengaruhi keputusan-keputusan pemerintah, namun John Dunbar, seorang wartawan salah satu media massa, dengan terang-terangan menyebut nama Ergenekon ke publik pada tanggal 7 Januari 1997. Ia juga mengklaim bahwa jaringan tersebut melakukan kegiatan organisasi informaldi dalam pemerintahan layaknya sebuah pemerintahan bayangan yang mengintervensi berbagai keputusan makro pemerintah.
Mereka meyakini bahwa Ergenekon beraktivitas dalam kerangka institusi yang menguasai birokrasi-birokrasi pemerintah hingga para jenderal, perwira dan bahkan kepala staf gabungan militer. Menurut klaim mereka, para anggota jaringan Ergenekon terbentuk dari sejumlah jenderal yang masih aktif, pensiunan militer, wartawan, penulis, media, politisi, birokrasi dan sejumlah pemimpin mafia di Turki, di mana mereka semua adalah segmen-segmen sekuler.
Terungkapnya rencana jaringan Ergenekon untuk menggulingkan pemerintah Ankara yang dipimpin oleh Erdogan, dan pengadilan terhadap anggota jaringan tersebut telah menjadi berita politik terhangat di Turki. Namun kini isu pemerintah bayangan di Turki dijelaskan dalam bentuk lain. PM Turki secara eksplisit mengkonfirmasi adanya pemerintah bayangan di dalam pemerintah Ankara, khususnya di lembaga-lembaga kepolisian dan peradilan.
Sebenarnya, pemerintah bayangan yang dimaksud Erdogan adalah aktivitas rahasia polisi dan paradilan yang dekat dengan Fethullah Gulen yang melakukan penyerangan luas terhadap AKP. Gulen adalah seorang ulama dan pemimpin masyarakat Gulen. Ia sekarang tinggal di pengasingan di kota Pennsylvania, Amerika Serikat. Terkait pemerintah bayangan, Presiden Turki Abdullah Gul mengatakan, segala bentuk pemerintah bayangan di dalam pemerintah Ankara tidak bisa ditolerir.
Sementara itu, Ahmet Turk, Pemimpin Kongres Masyarakat Demokratislebih tegas dalam menyikapi adanya pemerintah bayangan. Ia menuding Fethullah Gulen dan pendukungnya telah membentuk pemerintahan bayangan di Turki. Turk menyebut berbagai peristiwa terbaru di Turki sebagai bentuk pamer kekuatan oleh sebuah kelompok kuat dan berpengaruh, di mana kelompok tersebut memiliki pengaruh di semua pilar pemerintahan Turki. Meskipun Gulen dan para pendukungnya membantah tuduhan tersebut, namun konflik Erdogan dan Gulen telah berubah menjadi sebuah isu panas politik di Turki.
Sebagian pengamat meyakini bahwa banyak para pendukung Gulen aktif di pusat-pusat universitas, lembaga peradilan dan instansi kepolisian. Menurut mereka, pendukung-pendukung Gulen atau gerakan Gulen tidak sedang membentuk partai atau mencapai kekuasaan politik secara resmi, tetapi gerakan itu hanya ingin mengintervensi keputusan-keputusan penting pemerintah sebatas dan sesuai dengan pandangannya. Selain itu, gerakan Gulen ingin supaya aktivitas media, pendidikan dan organisai sosial mereka berjalan lancar dan aman.
Menurut keyakinan para pengamat politik, tujuan-tujuan gerakan Gulen tersebut akan menjadi penjamin bagi pengaruh dan kehadiran permanen mereka di arena politik Turki. Sebab, kehadiran partai-partai di kancah politik selalu mengalami pasang surut. Kadang-kadang sejumlah partai dapat aktif di kancah politik dalam waktu lama, dan bahkan mampu membentuk pemerintahan, namun di masa tertentu mereka tidak mampu sukses masuk ke parlemen dan bahkan terkadang harus tersingkir dari arena politik. Dengan demikian, sejumlah kalangan di Turki lebih memprioritaskan untuk menciptakan margin yang aman untuk melakukan aktivitas sosial, pendidikan, budaya, ekonomi dan politik supaya tetap dapat hadir permanen di arena politik dan budaya.
Mungkin keputusan pemerintah Erdogan untuk menutup sekolah-sekolah tinggi pra-universitasadalah salah satu upaya untuk merusak perimbangan kekuatan itu. Keputusan untuk menutup sekolah-sekolah tersebut tampaknya sebuah keputusan sederhana, tetapi bagi Gulen dan para pendukungnya keputusan tersebut sangat merugikan mereka. Sebab, sekolah-sekolah tersebut sangat penting bagi gerakan Gulen.
Akibat penutupan sekolah-sekolah tersebut, terjadi perdebatan sengit, dan hal itu merupakan indikasi konflik terbuka antara pemerintah Turki dengan Gulen dan pengikutnya. Sejak tahun 1970, gerakan Gulen telah menyediakan pendidikan sekolah pra-universitas yang terjangkau bagi pelajar di Turki dan membantu mereka mempersiapkan diri masuk ke universitas. Karena dianggap berseberangan dengan pemerintah, sekolah-sekolah itu sering menjadi sasaran oleh pemerintah Turki sebelumnya, dan memaksa Gulen meninggalkan Turki, dan pergi ke pengasingan di AS pada tahun 1999 hingga Erdogan dan AKP berkuasa pada tahun 2003. Gulen juga menolak seruan Erdogan kembali ke Turki.
Menurut sejumlah sumber, gerakan Gulen telah menarik jutaan pengikut dan telah menghimpun dana hingga miliaran dolar, bahkan gerakan itu disinyalir memiliki lebih dari 1.000 sekolah, surat kabar, TV, radio, universitas, dan bahkan bank di 130 negara. Jaringan besar ini tidak seperti organisasi-organisasi jaringan lain. Ia tidak memiliki struktur formal, tidak ada organisasi yang terlihat dan tidak ada keanggotaan resmi. Pendukungnya mengatakan bahwa mereka hanya bekerja sama dan terinspirasi oleh pesan-pesan Gulen. Gerakan Gulen di Turki diperkirakan telah memiliki sedikitnya 10 juta pendukung.
Selama ini, pernah terjadi satu kesepakatan antara Gulen dan negarawan sekuler Turki, yaitu kedua belah pihak sepakat untuk memperluas budaya Turki di berbagai negara Islam regional melalui institusi-institusi pendidikan dan media sosial Gulen. Di Turki, banyak tokoh yang memiliki pengaruh kuat dan pendukung yang banyak, di mana peran mereka dalam mengantarkan sejumlah politisi ke kursi kekuasaan tidak dapat diabaikan. Berkuasanya Erdogan sebagai PM Turki juga tidak terlepas dari peran dukungan Gulen.
Selain perbedaan pendapat, keputusan pemerintah yang memisahkan mahasiswa laki-laki dan perempuan di asrama dan penutupan sekolah pra-universitas serta mekanisme penyelesaian masalah Kurdi adalah sejumlah faktor yang memperuncing perselisihan antara Erdogan dan Gulen.
Terkait konflik tersebut, Salahuddin Dimirtash, salah satu pemimpin Partai Perdamaian dan Demokrasi mengatakan, 10.000 aktivis politik Kurdi ditahan karena persaingan Erdogan dan Gulen, dan pengaruh gerakan Gulen di berbagai lembaga peradilan dan keamanan.
Sejumlah pengamat menilai kecenderungan sikap otoriter Erdogan juga berperan dalam menghapus berbagai elemen dan lembaga substansial yang berusaha mempengarui keputusan pemerintah. Sementara sebagian lainnya menilai bahwa keberadaan pemerintah bayangan di Turki bertentangan dengan prinsip sebuah masyarakat sipil dan sebuah negara demokrasi.
Apapun sumber permasalahannya antara Erdogan dan Gulen, namun yang jelas gerakan Gulen mampu mengguncang pemerintahan partai berkuasa, AKP. Pengungkapan skandal luas korupsi yang melanda sebagian pejabat pemerintah Erdogan telah mengejutkan opini publik Turki. Pengunduran diri empat menteri yang diduga terlibat dalam skandal tersebut telah mendorong PM Turki merombak kabinet.
Pemerintah Erdogan juga memecat puluhan kepala polisi dan perwira yang dianggap terlibat dalam mengungkap skandal korupsi di Turki. Pemerintah PM Turki menganggap pengungkapan skandal korupsi tersebut sebagai upaya untuk melemahkan pemerintahannya dan mengancam stabilitas dan keamanan negara.
Sejumlah jajak pendapat baru-baru ini menyebutkan bahwa popularitas Erdogan dan partai bekuasa AKP menurun menyusul pengungkapan skandal korupsi yang melanda pemerintahannya. Kondisi tersebut tentunya akan mempengarui posisi AKP di berbagai pemilu baik pemilu lokal maupun parlemen mendatang.
Optimisme, Buah Keyakinan dan Keimanan
Dalam tulisan singkat ini akan diulas mengenai peran keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Ma`ad (hari kebangkitan) untuk menumbuhkan harapan dalam diri manusia. Harapan adalah keyakinan atas masa depan yang lebih baik. Harapan akan mendorong manusia untuk berusaha mencapai kondisi yang lebih baik dan membantunya untuk memiliki jiwa dan perilaku yang lebih baik pula. Jika manusia kehilangan harapannya, maka ia akan kesulitan dalam menjalani kehidupannya.
Mungkin harapan itu dapat diibaratkan sebagai nahkoda kapal. Jika sebuah kapal tanpa nahkoda di tengah lautan dengan ombak yang ganas, maka kapal tersebut akan terombang-ambing. Begitu juga dengan manusia yang tidak memiliki harapan, ia akan kebingungan dalam menjalani kehidupan yang penuh gejolak ini.
Harapan memiliki hubungan erat dengan pandangan manusia terhadap kehidupan dan filosofinya. Penganut materialisme yang meyakini bahwa kehidupan hanya terbatas pada kehidupan dunia saat ini, tidak akan pernah mencicipi harapan terhadap kehidupan dengan makna yang sebenarnya. Mereka juga tidak dapat menjawab pertanyaan dan persoalan manusia tentang tujuan penciptaan dan bagaimana nasib manusia selanjutnya. Tetapi agama-agama Samawi telah menjanjikan harapan terhadap masa depan dalam naungan iman kepada Tuhan dan hari kebangkitan. Keyakinan tersebut akan memberikan makna dan arah yang benar kepada kehidupan manusia.
Takwa dan beramal saleh adalah dampak dan hasil dari iman manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapannya terhadap masa depan. Dalam pandangan Islam, harapan terhadap masa depan berdasarkan pandangannya terhadap tauhid. Cara pandang ini mengajarkan kepada manusia bahwa dunia ini tidak ada dengan sendirinya, tetapi keberadaan dunia karena ada yang menciptakannya. Dunia adalah tanda keberadaan Tuhan. Sekecil apapun perbuatan baik dan buruk tidak akan dapat disembunyikan dari Tuhan, dan semua hal tercatat oleh-Nya. Oleh sebab itu, bertauhid adalah ajaran pertama dan terpenting untuk menumbuhkan harapan dalam diri manusia.
Dampak terkecil dari keyakinan kepada Keesaan Tuhan adalah keseimbangan dalam pandangan, emosi dan perilaku manusia di banyak hal dalam kehidupannya. Tauhid memfokuskan kekuatan pikiran manusia terhadap sebuah sumber kekuatan yang tak terbatas. Hal itu memiliki peran penting dalam kebersihan jiwa manusia dan konsistensi dalam karakternya. Al-Quranul Karim berulang kali mengajak manusia untuk bertauhid, yaitu yakin kepada kekuatan abadi Allah Swt. Dengan demikian, manusia akan tercegah dari ketidaktenangan dan kebingungan.
Manusia yang beriman kepada Allah Swt akan tumbuh semangat dan keyakinan dalam dirinya sehingga ia akan bersabar dan berjuang dalam menghadapi semua kesulitan dalam kehidupannya. Manusia Mukmin tidak akan pernah merasa putus asa dan karena ia yakin bahwa Allah Swt selalu menyaksikan dan bersamanaya maka ia semakin bersemangat untuk berusaha mencapai masa depannya yang lebih baik dan penuh kesuksesan. Jelas bahwa setiap iman seseorang bertambah kuat maka kapasitas harapannya terhadap Tuhan akan semakin besar. Derajat tersebut tidak akan tercapai bagi seseorang kecuali dengan jalan pengabdian kepada Sang Pencipta.
Cendekiawan besar Iran, Syahid Muthahhari menilai iman sebagai sumber harapan. Ia mengatakan, "Dengan Iman, manusia tidak akan melihat dirinya merasa sendiri, tanpa penolong dan tanpa memiliki tempat berkeluh kesah. Ia dalam shalatnya selalu mengatakan, `Tuhanku, aku beribadah kepada-Mu dan meminta pertolongan-Mu, tumbuhkanlah agama dan iman yang memberikan harapan kuat dan dari sisi lain, mencegah serangkaian harapan palsu."
Dalam Islam, harapan dan optimisme memiliki posisi tinggi, bahkan dalam berbagai riwayat, harapan dinilai sebagai rahmat Allah Swt. Nabi Muhammad Saw bersabda, "Sesungguhnya cita-cita (harapan) merupakan rahmat Allah bagi umatku, seandainya tidak ada harapan niscaya tiada seorang ibu pun yang mau menyusui anaknya, dan tiada seorang petani pun yang mau menanam pohon". (Biharul Anwar, Juz 74, Halaman 172)
Harapan juga disinggung dalam banyak ayat al-Quran. Harapan untuk mendapatkan rahmat Allah Swt adalah salah satu hal yang menyebabkan tumbuh dan bertambah kuatnya harapan dalam diri manusia. Harapan terhadap rahmat Allah Swt memiliki peran sangat penting dalam menciptakan kebahagiaan manusia. Al-Quranul Karim telah memberikan harapan kepada manusia tentang rahmat Allah Swt untuk mendorongnya melakukan perbuatan baik dan terpuji.
Dalam Surat al-Baqarah Ayat 218, Allah Swt berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah, dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Dalam ayat tersebut disinggung mengenai harapan orang-orang Mukmin, berhijrah dan berjihad atas rahmat Allah Swt.
Meskipun harapan adalah kondisi mental, tetapi kondisi itu memiliki dampak nyata dalam perbuatan. Mereka yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah Swt dapat mengklaim bahwa diri mereka memiliki harapan terhadap rahmat-Nya. Jika harapan dan sikap optimis ada dalam diri manusia, maka dampaknya dengan sendirinya akan muncul dalam dirinya.
Tanda-tanda jelas mengenai harapan terhadap Tuhan dan hari kiamat adalah melaksanakan perbuatan baik. Allah Swt dalam Surat al-Kahf Ayat 110, Allah Swt berfirman: "… Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan di dalam beribadah kepada Rabbnya dengan seorang pun."
Satu-satunya jalan untuk sampai kepada keridhaan Allah Swt dan mendapat pahala dari-Nya adalah berbuat baik dan beribadah kepada-Nya dengan ikhlas. Ketika perbuatan manusia tidak didasari karena Allah Swt dan tidak ikhlas maka tidak sepantasnya pelaku perbuatan itu berharap atas rahmat dan ampunan dari Allah Swt. Percaya kepada hari kebangkitan dalam pandangan tauhid menjadi pijakan yang tepat dalam mendorong untuk melakukan perbuatan baik dan saleh serta harapan untuk sampai pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Keyakinan terhadap hari kebangkitan akan menumbuhkembangkan bibit harapkan dan berperan penting dalam mengatur kehidupan yang sehat serta memperbaiki perilaku dan keyakinan manusia.
Dalam al-Quran telah disebutkan banyak contoh terkait harapan terhadap masa depan. Kisah Nabi Yusuf as adalah contoh mengenai harapan terhadap masa depan. Beliau tetap bersabar dan bertahan dalam meniti jalan kebenaran. Surat Yusuf menjelaskan bagaimana perjalanan kehidupan Nabi Yusuf as dari dasar sumur hingga mencapai kemuliaan yang tinggi. Iri hati saudara-saudara beliau telah menyebabkan kehinaan bagi mereka.
Kesabaran Nabi Yusuf as pada akhirnya telah membuahkan kebaikan dan kemuliaan baginya. Sementara makar dan tipu daya Zulaikha telah menyebabkan kehinaan terhadap dirinya sendiri. Kisah tersebut sebagai penerang pasang surut waktu dan kemenangan akhir kebenaran serta tidak langgengnya kebatilan.
Dalam pandangan tauhid, orang yang mempercayai Tuhan dan menjadikan-Nya sebagai sandaran, maka ia akan sampai pada kemenangan final. Namun orang yang tergantung pada selain Tuhan maka ia akan merugi. Dalam pandangan ini, manusia adalah wujud yang berada di antara ketakutan dan harapan. Jika rasa takutnya banyak maka ia akan kehilangan harapan terhadap masa depan, dan jika harapan-harapan palsunya banyak maka ia akan menjadi seorang yang keras kepala, jahat dan pemberontak.
Takut kepada azab dan siksa Allah Swt adalah ketakutan yang baik dan justru diinginkan, sebab rasa takut ini akan memperbaiki dirinya dan orang lain serta menumbuhkan harapan terhadap masa depan. Namun takut kepada selain Allah Swt, adalah takut yang buruk dan menyebabkan kecemasan dan guncangan. Dengan demikian, manusia Mukmin hanya menambatkan hati mereka kepada janji-janji Tuhan dan berusaha mempersiapkan bekalnya di dunia untuk kehidupan akhirat yang abadi.
Adanya kemungkinan untuk bertaubat dan kembali ke jalan yang benar juga telah menumbuhkan harapan kepada manusia. Taubat memiliki peran penting dalam mengkompensasi perbuatan-perbuatan manusia di masa lalu. Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan inayah dan rahmat Allah Swt. Kebanyakan manusia tergelincir dan melanggar perintah Tuhan dan terkadang mereka gagal dalam memerangi hawa nafsunya. Dalam kondisi tersebut, muncul rasa putus asa yang akan menghalangi mereka untuk sampai kepada kesempurnaan manusia.
Jika mereka menganggap jalan untuk kembali telah tertutup maka mereka tidak akan pernah mengubah dan meninjau ulang perbuatan mereka, bahkan mereka akan terus meniti jalan sesat tersebut dan terperangkap ke dalam kegelapan. Namun adanya kemungkinan untuk bertaubat telah menumbuhkan harapan baru bagi mereka untuk kembali ke jalan Allah Swt.
Perwujudan perbuatan buruk seperti mimpi buruk dan mengerikan yang membayangi jiwa manusia dan menimbulkan kecemasan dan tekanan psikologis terhadapnya. Kondisi tersebut mungkin akan menyebabkannya depresi. Kehidupan seorang pendosa akan terasa hampa dan tak berguna. Ia akan kehilangan semangat untuk melanjutkan kehidupannya dan hal itu akan menyebabkannya berputus asa. Namun jika orang tersebut mengetahui bahwa dengan taubat, Allah Swt akan mengampuni dosa-dosanya, maka harapan akan timbul dalam dirinya. Ia kemudian berusaha untuk tidak berbuat dosa dan kesalahan lagi.
Allah Swt telah memberikan inayah dan rahmat kepada hamba-hamba-Nya. Dia telah memberikan jalan keselamatan bagi hambanya yang terjebak ke dalam dosa dan memberikan kesempatan untuk mengkompensasi atas perbuatannya di masa lalu. Taubat adalah jalan yang diberikan kepada manusia supaya terbebas dari putus asa, namun satu poin penting yang harus diperhatikan adalah tidak boleh menunda-nunda taubat. Sebab, kesempatan untuk kembali tidak selamanya terbuka bagi manusia. Ketika kematikan telah datang maka ia tidak memiliki lagi kesempatan untuk bertaubat.
Media Televisi dan Konflik Sektarian
Politik "pecah dahulu, kemudian kuasai" merupakan bagian dari kebijakan Inggris di era imperialis untuk mencapai ambisi-ambisi ilegal mereka. Strategi itu sampai sekarang masih berlaku demi mempertahankan dan memperluas pengaruh Barat di dunia Muslim. Proyek menyulut pertikaian antara Sunni dan Syiah merupakan sebuah kebijakan permanen yang dijalankan selama bertahun-tahun oleh kaum arogan dunia. Musuh-musuh Islam mengobarkan bara konflik di tengah kaum Muslim dengan membesar-besarkan dimensi perbedaan antara mazhab-mazhab Islam dan mengabaikan poin persamaan mereka.
Tragisnya, sekelompok Muslim yang termakan hasutan musuh telah menjadi alat kepentingan kaum arogan dan melakukan tindakan yang sejalan dengan ambisi-ambisi musuh yaitu, memecah persatuan dan solidaritas umat Islam. Contoh nyata kasus ini adalah perilaku para pengelola televisi-televisi satelit dan parabola yang sekilas terlihat religius, tapi pada dasarnya mereka mengkampanyekan perselisihan di tengah umat Islam. Sejumlah dokumen rahasia menunjukkan bahwa beberapa televisi satelit tersebut dioperasikan dengan menerima suntikan dana dari pemerintah Amerika Serikat, Inggris, dan Arab Saudi.
Para operator jaringan televisi yang berbau agamis itu menargetkan individu-individu Muslim yang fanatik buta, baik dari kalangan Sunni maupun Syiah. Tentu saja, kelompok Wahabi memanfaatkan peluang itu dengan maksimal dan menyebarluaskan ajaran sesat mereka sebagai akidah Ahlu Sunnah. Misi jaringan televisi tersebut tidak lain kecuali menghina mazhab-mazhab Islam dan melecehkan ajaran-ajaran mereka serta menyebarluaskan ucapan-ucapan tendensius. Sebagai contoh, televisi satelit "Ahlul Bayt" – yang mengklaim mengikuti mazhab Syiah – mengkampanyekan perpecahan dan melecehkan akidah Ahlu Sunnah serta berusaha mempopulerkan hadis-hadis yang berbau perpecahan.
Televisi "Ahlul Bayt" menentang keras Republik Islam Iran dan menghina para marja' besar Syiah seperti, Imam Khomeini ra dan Ayatullah Sayid Ali Khamenei, sebagai penyeru persatuan di dunia Islam. Direktur dan pengelola televisi itu dipimpin oleh seorang pemuda yang minim pengetahuan. Ia ingin memperlemah posisi para pemimpin umat Islam dengan menghina dan melecehkan mereka. Dalam aksi penyamarannya, ia bahkan menghina beberapa sahabat Nabi Saw dan istri-istri beliau. Menariknya, jaringan televisi tersebut tidak hanya disiarkan langsung dari Amerika Serikat, tapi juga dibiayai oleh pemerintah setempat.
Di Amerika, ada undang-undang yang mengatur tentang kegiatan jaringan televisi satelit. Aturan itu menyebutkan bahwa sebuah jaringan televisi jika melakukan pelecehan terkecil terhadap sakralitas sebuah mazhab atau pemikiran atau kelompok sosial, maka jaringan televisi itu akan ditutup dan izin pengoperasiannya dibatalkan. Sekarang pertanyaannya adalah mengapa jaringan televisi "Ahlul Bayt" yang sepenuhnya menyebarluaskan kebencian, tidak ditutup? Jawabannya sangat jelas, mengingat pemerintah Washington adalah pendukung utama terhadap mereka yang memantik perpecahan di tengah umat Islam atau membenci Republik Islam Iran.
Ada juga jaringan televisi lain yang lebih fanatik dalam menciptakan pertikaian umat Islam, yaitu "Kalima TV" yang secara bohong mengklaim sebagai pengusung panji Ahlu Sunnah, tapi faktanya adalah milik Wahabi. Penelusuran di situs Kalima TV, membuktikan bahwa televisi tersebut tidak memiliki misi lain kecuali memperlebar perpecahan di antara mazhab-mazhab Islam. Kalima TV beroperasi dengan dana dari rezim Arab Saudi dan dipandu dengan bantuan think tankInggris-Amerika.
Di antara tujuan utama Kalima TV adalah memprovokasi para pengikut Ahlu Sunnah untuk kepentingan-kepentingan kelompok Wahabi. Program-program Kalima TV terkenal sangat ekstrim sampai-sampai mereka menolak pandangan setiap cendekiawan yang menentang mereka dan juga tidak mengakui para ulama Ahlu Sunnah yang menyeru persatuan. Kalima TV berusaha maksimal untuk memperkenalkan mazhab Syiah sebagai kelompok sempalan dan ditolak oleh Islam.
Para pakar Wahabi di Kalima TV selalu mengandalkan riwayat-riwayat lemah yang terang-terangan ditolak oleh para ulama Syiah. Dan dengan kalimat sinis, mereka mengesankan mazhab para pengikut Ahlul Bait Nabi as sebagai kelompok sempalan.
Anggaran tahunan Kalima TV menembus angka tujuh juta dolar, di mana setengah dari itu langsung diambil dari dana lembaga agama Arab Saudi. Dari segi teknis, televisi Al-Arabiya (milik pemerintah Saudi) bertanggung jawab untuk melatih para kru Kalima TV dan merancang beberapa program jaringan televisi itu.
Televisi-televisi satelit seperti, Noor TV, Fadak, Wesal Farsi, dan Salam TV, adalah di antara media lain yang memperluas konflik di dunia Islam. Jaringan-jaringan tersebut dikesankan sebagai milik kelompok Syiah dan Sunni. Media-media itu seperti Fadak TV, kebanyakan programnya disiarkan dari luar wilayah negara-negara Islam dan umumnya dari London dan Washington. Untuk mengesankan kedekatan mereka dengan publik, televisi-televisi tersebut mengklaim bahwa biaya pengoperasian mereka diperoleh dari sumbangan umat Islam.
Pakar komunikasi IRIB, Marjan Hosseini mengatakan, "Kebanyakan jaringan televisi tersebut tidak menyiarkan iklan, padahal untuk mendapatkan sebuah broadband biasa di satelit Hotbird, televisi harus mengeluarkan 28 ribu dolar setiap bulannya dan ditambah biaya-biaya lain, mereka harus merogoh kocek sekitar 60 ribu dolar setiap bulan. Biaya itu hanya untuk mengirim program ke satelit dan dari satelit ke bumi. Pengeluaran itu tentu saja akan membengkak jika ditambah gaji para kru dan pengawai televisi… lalu dari mana mereka memperoleh dana untuk biaya operasinya? Ini adalah sebuah bukti kuat tentang ketergantungan mereka pada dolar pemerintah AS. Kualitas jaringan-jaringan tersebut terus meningkat meski sedang didera krisis ekonomi, jangkauan siaran mereka juga semakin luas."
Saat ini, kebutuhan terhadap persatuan umat Islam khususnya Syiah dan Sunni, semakin mendesak. Sementara musuh-musuh Islam menggunakan jaringan televisi satelit untuk mempermainkan emosi dan perasaan kaum Muslim. Mereka mempertajam perselisihan antara Syiah dan Sunni dengan cara menghina sakralitas sebuah mazhab.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, "Mereka mengerti bahwa jika mazhab-mazhab Islam saling bertengkar dan terlibat pertikaian, maka rezim Zionis akan menghirup nafas lega… karena dari satu sisi mereka mengerahkan kelompok Takfiri yang tidak hanya mengkafirkan Syiah, tapi juga mengkafirkan banyak kelompok di Ahlu Sunnah. Dari sisi lain, mereka menugaskan antek-anteknya untuk mengumpulkan kayu bakar bagi api fitnah itu, menumpahkan bensin di atas api... sarana komunikasi publik dan media diberikan kepada mereka, di mana? Di AS. di mana? Di Inggris. Ajaran Syiah yang disiarkan dari Washington dan London, tidak akan bermanfaat untuk Syiah."
Ayatullah Khamenei lebih lanjut menambahkan, "Para ulama Syiah, terutama pasca kemenangan Revolusi Islam, semua menekankan persatuan umat Islam dan persaudaraan kaum Muslim satu sama lain. Sementara musuh-musuh Islam menginginkan perpecahan dan pertikaian. Ini adalah sesuatu yang ditolak keras baik oleh Syiah maupun Sunni."
Keutamaan Batu Mulia Menurut Maksumin: Dur Najaf
Dur Najaf adalah jenis batu Quartz, yang memiliki nilai spiritual tinggi, meski harganya tergolong murah. Batu ini transparan dan bening seperti kaca. Dur Najaf dapat ditemukan di Wadi as-Salam, Najaf, Irak. Terkadang pada batu Dur Najaf terdapat guratan inklusi seperti helai rambut.
Manfaat Dur Najaf
Imam Shadiq as kepada sahabat beliau bernama Mufadhal berkatan, "Aku suka setiap mukmin memakai lima cincin, Akik, Turquoise (Pirus), Ruby (Sapphire), Hadidsin (Hematite) dan Dur Najaf." Mufadhal bertanya kepada Imam Shadiq as: "Wahai tuanku, apa manfaat dan kegunaan memakai cincin Dur Najaf?" Imam menjawab, "Barang siapa memakai Dur Najaf dan melihatnya, maka Allah Swt akan mencatat setiap kali ia melihat batu tersebut dengan pahala sekali ziarah dalam catatan amalnya yang pahala dannya sama dengan pahala amal para nabi dan orang-orang shaleh, dan jika bukan karena rahmat Allah Swt bagi orang-orang Syiah, maka harga setiap batu Dur Najaf akan sedemikian mahal sehingga tidak ada orang yang mampu membelinya, akan tetapi Allah Swt menjadikan batu itu murah bagi para Syiah dan banyak ditemukan sehingga semua Syiah dapat memanfaatkannya." (Al-Tahdzib 6/37, Jamiul Akhbar hal 134, Farhah al-Ghura hal 113, Wasail 14/403)*
*Sumber buku Sangha va Khavase Ejab Anggiz cetakan ke-18 halaman 103
Survei: Publik Ingin Regenerasi Kepemimpinan Nasional
Hasil survei Institut Riset Indonesia (Insis) menunjukkan bahwa publik menginginkan regenerasi kepemimpinan nasional.
Menurut survei yang dilakukan Insis pada 1.070 responden di 34 provinsi mulai 4 Desember 2013 hingga 8 Januari 2014, sebanyak 93,44 persen responden menginginkan regenerasi kepemimpinan nasional yang direpresentasikan melalui tokoh berusia di bawah 55 tahun.
"Sebanyak 39,71 persen responden menilai sangat penting adanya regenerasi kepemimpinan nasional dan 53,73 persen menilai penting," kata peneliti Insis Mochtar W Oetomo di Jakarta, Minggu.
Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa hanya 2,71 persen responden yang menilai regenerasi kepemimpinan tidak penting dan 3,83 persen lainnya menyatakan tidak tahu.
Angka itu, menurut dia, lebih tinggi dibandingkan dengan hasil survei 2012, ketika hanya ada 86,45 persen responden yang menyatakan menginginkan regenerasi kepemimpinan nasional.
Selain itu, menurut dia, survei terkini menunjukkan sebanyak 52,8 persen responden menilai "penting" adanya pergantian kepemimpinan dan 42,24 persen responden menilai pergantian pemimpin nasional "sangat penting".
"Sebanyak 4,38 persen responden 'tidak tahu' dan 1,12 persen menilai 'tidak penting'," katanya.
Mochtar mengatakan sudah ada kesadaran dalam masyarakat tentang perlunya regenerasi dan pergantian kepemimpinan.
Namun, lanjut dia, masyarakat dihadapkan pada tidak adanya pilihan pemimpin yang layak dari partai politik.
Iran Bantah Berita Pembukaan Kantor IAEA di Tehran
Juru Bicara Badan Energi Atom Iran membantah pemberitaan terkait rencana pembukaan kantor sementara Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Iran.
Behrouz Kamalvandi, Jubir Badan Energi Atom Iran dalam wawancaranya dengan Fars News (12/1) membantah berita pembukaan kantor IAEA di Iran dan mengatakan, "Masalah ini sama sekali tidak pernah muncul dalam perundingan-perundingan."
"Masalah ini tidak memililki rujukan berita yang benar, pasalnya IAEA tidak pernah menyampaikan permintaan semacam ini kepada kami dan kamipun tidak pernah melakukan perundingan terkait masalah tersebut dengan IAEA," imbuhnya.
Bahkan dalam perundingan Iran dan Kelompok 5+1 masalah semacam ini tidak pernah dibahas. Kami, kata Kamalvandi, tidak tahu kenapa dan dengan maksud apa sumber berita ini (Reuters) mempubliksikannya.
Ia menilai berita ini tidak berdasar dan mengatakan bahwa tidak jelas situs berita itu mengutip dari siapa.
Penyelundupan Senjata dari Pakistan ke Iran Berhasil Digagalkan
Sumber-sumber keamanan di Pakistan mengatakan, upaya seorang penyelundup negara itu untuk memasukkan senjata ke Iran berhasil digagalkan aparat keamanan.
Situs berita Al Ahed seperti dikutip Tasnim News (12/1) melaporkan, aparat keamanan Pakistan berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata ke Iran.
Sumber keamanan Pakistan mengklaim, seseorang bernama Shukat ditangkap aparat keamanan dan ia mengaku bermaksud menyelundupkan senjata ke Iran.
Menurut sumber itu aparat keamanan Pakistan juga menemukan berbagai jenis senjata yang akan diselundupkan oleh orang tersebut.
Situs berita Al Ahed tidak menjelaskan rincian berita penggagalan upaya penyelundupan senjata dari Pakistan ke Iran itu.
Kutub Utara, Arena Persaingan Baru
Masalah pemanfaatan sumber daya alam di Kutub Utara telah menjadi perhatian negara-negara di sekitar kawasan itu sejak beberapa tahun lalu.
Isu itu telah meningkatkan gesekan antara Rusia dan negara-negara Barat anggota NATO, seperti Amerika Serikat, Kanada, Norwegia, dan Denmark. AS telah mempelopori eksplorasi di Kutub Utara, akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir dan seiring dengan mencairnya es di sana, negara-negara lain juga tertarik untuk hadir di kawasan itu dan membuka arena persaingan baru.
AS, Kanada, Norwegia, Denmark, dan Rusia masing-masing mengklaim atas kepemilikan Kutub Utara dan sekitar perairan Arktik. Cina bahkan ikut melirik wilayah yang kaya energi itu.
Cina telah menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Islandia dan ini dapat menjadi sinyal atas ketertarikan kekuatan ekonomi Asia itu terhadap cadangan sumber energi di Kutub Utara.
Kutub Utara yang diketahui kaya minyak ini memang belum dimiliki negara mana pun sampai sekarang. Namun, kekayaan kandungan minyak yang mencapai 90 miliar barel ini membuat banyak negara mengajukan klaim kepemilikan.
Menurut Lembaga Survei Geologi AS, Kutub Utara dan Samudra Arktik mengandung 13 persen cadangan minyak mentah yang belum ditemukan dan 30 persen cadangan gas alam dunia.
Kegiatan perikanan juga mulai meningkat di wilayah itu dan jenis-jenis bahan tambang langka sudah ditemukan di sana.
Kandungan berlimpah itu mendorong persaingan ketat untuk menguasai wilayah Kutub Utara dan diprediksikan bahwa di tahun-tahun mendatang, perseteruan untuk mengeruk cadangan energi di wilayah itu akan menjadi tantangan besar antara Rusia dan NATO.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Desember 2013, memerintahkan militer Rusia untuk meningkatkan kehadirannya di kawasan Arktik setelah Kanada mengisyaratkan niatnya untuk mengklaim kepemilikan Kutub Utara dan perairan di sekitarnya.
"Saya ingin Anda mencurahkan perhatian khusus untuk mengembangkan infrastruktur dan unit militer di Arktik," kata Putin dalam sambutannya di pertemuan Kementerian Pertahanan Rusia.
Rusia telah menghidupkan pangkalan-pangkalan militer bekas Uni Soviet di Kepulauan Siberia Baru. Moskow mengumumkan bahwa sejumlah pangkalan militer yang ditinggalkan oleh Uni Soviet di wilayah Kutub Utara akan dihidupkan kembali.
Sementara itu, negara-negara Barat yang dipimpin oleh AS menentang keras pendekatan Rusia. Dengan menggelar manuver militer gabungan dan juga meningkatkan jumlah pasukan, Barat berupaya mendeklarasikan kehadirannya di wilayah strategis itu.
Pemerintahan Barack Obama sedang berunding dengan para pejabat perdagangan, industri, dan lingkungan hidup AS untuk menyusun strategi Washington di Kutub Utara.
Meski demikian, beberapa politisi AS menuding pemerintah tidak mencurahkan perhatian yang cukup di Kutub Utara. Senator Lisa Murkowski percaya bahwa AS tidak berbuat banyak di Kutub Utara dibanding negara-negara lain yang melakukan aktivitas di wilayah itu.
Jelas bahwa persaingan tersebut akan mendorong negara-negara di sekitar Kutub Utara untuk meningkatkan jumlah pasukannya di kawasan. Akan tetapi, kebijakan itu berpotensi melahirkan perang dan menciptakan krisis baru di dunia.
Bom Era Perang Dunia II Meledak, Belasan Terluka
Seorang pekerja konstruksi Jerman tewas dan 13 lainnya terluka setelah sebuah bom era Perang Dunia II meledak selama penggalian tanah.
Insiden tersebut terjadi pada Jumat (3/1) di barat kota Euskirchen dekat bekas ibu kota Bonn ketika penggali mekanik memicu ledakan.
"Operator penggali membentur bom dari Perang Dunia selama aktivitaspenggalian di kawasan industri di sini. Bom meledak dan operator penggali tewas. Beberapa orang lainnya di dekat penggali juga terluka," kata juru bicara polisi, Norbert Hardt.
Menurut polisi dan warga, gelombang ledakan dari bom tersebut dapat dirasakan selama beberapa kilometer dan merusak jendela-jendela bangunan sekitar lokasi ledakan.
"Ada kerusakan cukup besar dari ledakan, juga di jalan-jalan di dekatnya. Jendela-jendela rusak, pintu garasi terdorong dan atap rusak…,imbuh Hardt.
Bom-bom yang belum meledak di era Perang Dunia II sering ditemukan di banyak kota di Jerman, namun sebagian besar yang ditemukan telah dijinakkan.
Sebagian besar pemerintah daerah di Jerman memiliki tim yang bekerja full-time untuk mendeteksi dan menjinakkan bom-bom yang tersisa di Perang Dunia.