
کمالوندی
Pengunduran Diri Muqtada Sadr dari Kancah Politik Irak
Muqtada Sadr, pemimpin Gerakan Sadr dalam statemennya menyatakan akan mengundurkan diri dari kancah politik di Irak. Ia menandaskan, dirinya akan lebih berkosentrasi menjaga kewibawaan keluarga Sadr khususnya Syahid Sayid Muhammad Baqir serta Sayid Muhammad Sadiq serta mengundurkan diri dari kancah politik. Sebagai simbol keluarga Sadr kedua, Muqtada Sadr mengaku tidak akan lagi mencampuri urusan politik.
 
Muqtada Sadr juga mengingatkan selanjutnya tidak ada menteri atau anggota parlemen yang boleh mengklaim memiliki hubungan dengan dirinya. Terkait hal ini, Sadr menekankan, aktivitas di bidang budaha dan media seperti televisi al-Adwa, Radio al-Ahd dan Quran Natiq serta majalah al-Hadaf dan sejumlah lembaga al-Quran milik Syahid Sadr akan terus melanjutkan aktivitasnya.
 
Sepertinya kali ini, niat Muqtada Sadr untuk mengundurkan diri sangat serius, karena kondisi di Irak semakin sensitif. Oleh karena itu, sejumlah petinggi politik mulai menebar desas-desus soal isu ini.
 
Friksi antara Muqtada Sadr dan Nouri al-Maliki, perdana menteri Irak dalam sejumlah masalah, telah memunculkan desas-desus. Bahkan sejumlah pihak menyebut masalah ini sebagai kemungkinan Sadr tengah mendapat tekanan. Meski demikian pandangan umum yang beredar di Irak adalah Muqtada Sadr mengundurkan diri dari pentas politik demi kepentingan nasional dan membantu proses pemulihan stabilitas di negara ini. khususnya Irak dalam beberapa bulan terakhir menghadapi berbagai peristiwa buruk serta ketegangan politik. Kondisi ini bahkan sampai pada level yang mengkhawatirkan.
 
Oleh karena itu, Muqtada Sadr mengingat posisi tinggi keluarganya di mata rakyat Irak, lebih memilih untuk mengundurkan diri dari pentas politik demi mempertahankan posisi keluarganya serta menghindari isu-isu buruk yang dialamatkan kepada keluarga Sadr.
 
Namun demikian, keputusan Muqtada Sadr mundur dari kancah politik menjelang pemilu parlemen Irak pastinya akan memunculkan beragam asumsi dan prediksi terkait sikapnya tersebut. Muqtada Sadr sangat populer di wilayah pusat dan selatan Irak. Sikapnya yang anti Amerika selama beberapa tahun terakhir menyedot perhatian rakyat negara ini kepada dirinya dan kubu yang ia pimpin.
 
Dalam satu dekade terakhir, pemuda Irak memiliki kecenderungan khusus terhadap Gerakan Sadr. Kecenderungan ini mampu membuat kubu Sadr berdiri sejajar dengan kubu-kubu politik lainnya. Bahkan di parlemen yang beranggotakan 325 orang, fraksi al-Ahrar yang berafiliasi dengan Gerakan Sadr mampu meraih 40 kursi. Bahkan kubu Sadr dengan menggalang koalisi bersama Aliansi Negara Hukum serta berbagai kubu Syiah lainnya berhasil mensukseskan Maliki sebagai perdana menteri untuk periode berikutnya.
 
Dengan demikian, maka wajar jika Gerakan Sadr dan khususnya Muqtada Sadr  meraih posisi penting dalam kancah politik di Irak. Kini dengan pengunduran diri Muqtada Sadr dari pentas politik, muncul pertanyaan, siapa yang bakal menggantikan dirinya?
 
Muqtada Sadr dengan memanfaatkan popularitas keluarganya serta sejarah perjuangan keluarga besar Sadr berhasil meraih posisi cukup tinggi. Hal ini juga membuat dirinya meraih penghormatan tinggi di mata rakyat. Kini harus ditunggu dan dilihat apakah terdapat sosok dari keluarga ini atau Gerakan Sadr  yang selain memiliki posisi seperti Muqtada Sadr mampu memikul tanggung jawab sebagai pemimpin politik kelompok ini serta mempertahankan posisi kubu ini di antara kubu politik Irak? Atau mampu mengubah aktivitas Gerakan Sadr? Namun demikian yang nyata adalah pasca pengunduran diri Muqtada Sadr dari kancah politik, aktivitas kelompok ini bakal terbatas pada sektor budaya dan keagamaan.
Menelisik Babak Baru Perundingan Nuklir Iran
Babak baru perundingan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1 di Wina, ibukota Austria dimulai hari Selasa (18/2). Delegasi Iran dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, sedangkan pemimpin kelompok 5+1 dipimpin oleh kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton. Perundingan terbaru antara Tehran dan enam kekuatan dunia merupakan bagian dari rangkaian pembicaraan yang bertujuan mewujudkan kesepakatan final dan komprehensif mengenai nuklir sipil Iran.
 
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, perundingan hanya membahas masalah- seputar nuklir, dan tidak membahas tema lain seperti kemampuan militer Iran. Zarif, Selasa (18/2) kepada stasiun televisi Alalam mengatakan, "Masalah yang akan kami sampaikan  mengenai hal-hal yang sudah disepakati.
Program nuklir damai tetap berlanjut. Oleh karenanya kami hanya akan membahas masalah-masalah ini karena program nuklir kami tidak bertujuan militer. Masalah ini kami terima, pasalnya selain memperhatikan fatwa Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, pandangan strategis Iran menegaskan bahwa program nuklir Tehran sama sekali tidak ada kaitannya dengan militer."
 
Menteri luar negeri Iran mengungkapkan bahwa program nuklir Republik Islam tidak ada hubungannya dengan militer, dan masalah militer  negara itu tidak ada kaitannya dengan perundingan nuklir." Menurut Zarif, Iran akan menunjukkan kepada dunia bahwa program nuklirnya tidak bertujuan militer dalam perundingan dengan kelompok 5+1.
 
Setelah bertahun-tahun melancarkan tekanan dengan berbagai cara termasuk menjatuhkan sanksi sepihak terhadap Iran, AS akhirnya bersedia berunding dengan Tehran bersama lima negara Eropa. Tahap pertama perundingan nuklir Iran dan enam kekuatan Barat menghasilkan kesepakatan sementara pada November yang disepakati penerapannya sejak 20 Januari lalu.
 
Realitas politik saat ini menunjukkan fakta bahwa Amerika Serikat harus mengakui posisi Iran di tingkat dunia. Tudingan infaktual Barat Selama bertahun-tahun terhadap Tehran mengenai upaya Iran mewujudkan senjata nuklir sudah kadaluarsa. Publik dunia sudah mengetahui tudingan tersebut hanya sekedar propaganda media yang tidak pernah terbukti kebenarannya.
 
Sementara itu, juru runding nuklir Iran, Hamid Ba'eedinejad baru-baru ini menyatakan bahwa perundingan antara Iran dan Kelompok 5+1 memfokuskan pada mesin sentrifugal baru dan canggih serta reaktor air berat Arak. "Penggunaan sentrifugal baru dan canggih serta reaktor air berat Arak adalah salah satu isu yang paling penting untuk dibahas dalam kesepakatan final," ujar Ba'eedinejad.
Direktur jenderal urusan politik dan internasional di Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan pihak perunding akan memiliki "tugas yang sulit" dalam perundingan di Wina. Penggunaan sentrifugal canggih dan baru adalah salah satu masalah yang paling penting dalam perundingan. Selain itu, reaktor air berat Arak juga menjadi isu penting lainnya yang dibahas dalam perundingan nuklir.
 
Meskipun Iran dan kelompok 5+1 yang berunding di jantung kota Austria mengakui perundingan sangat sulit dan kompleks. Tapi, kedua belah pihak tetap menaruh optimisme akan tercapainya kesepakatan final bersama dengan menjunjung prinsip saling menghargai dan percaya.
19 Rabiul Tsani, Ayatullah Haji Muhammad Khorasani Lahir
Ayatullah Haji Muhammad Khorasani Lahir
 
Tanggal 19 Rabiul Tsani tahun 1180 Hijriah, Ayatullah Haji Muhammad Ibrahim Khorasani, seorang ulama terkemuka Isfahan Iran, terlahir ke dunia. Ulama yang terkenal dengan nama Karbosi ini memulai pendidikannya di kota Isfahan dan kemudian melanjutkan ke hauzah ilmiah di Najaf, Irak.
 
Seusai menyelesaikan pendidikan di Irak, Ayatullah Karbosi kembali ke tanah kelahirannya dan mengabdikan hidupnya untuk mengajar dan menulis buku. Buku-buku karya Ayatullah Karbosi yang juga terkenal atas sikap hidupnya yang zuhud ini, di antaranya berjudul Isyaraat-e Ushul dan Manasik-e Haj. Ayatullah karbosi meninggal dunia tahun 1261 Hijriah.
Iran Ragukan Tekad AS Soal Perundingan Nuklir
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyuarakan keraguan tentang tekad Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan terkait program energi nuklir Iran.
 
Zarif menyampaikan hal itu pada hari pertama pembicaraan antara Iran dan enam kekuatan dunia untuk mencapai kesepakatan permanen atas program nuklir Tehran, Selasa (18/2), demikian dilansir Press TV.
 
Dia mengatakan bahwa pernyataan AS tentang sanksi baru dalam beberapa bulan terakhir telah melahirkan "kekhawatiran besar" di Iran mengenai apakah Washington serius ingin mencapai sebuah kesepakatan.
 
"Sayangnya apa yang kita saksikan dalam dua bulan terakhir, tidak mendorong kita untuk percaya bahwa segala sesuatu berjalan pada jalurnya," tambahnya.
 
Meski demikian, Zarif mencatat masih mungkin untuk mencapai kesepakatan akhir soal program energi nuklir Iran, karena mereka tidak punya pilihan lain dan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui negosiasi.
 
Pembicaraan antara Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB - Cina, Rusia, Inggris, Perancis dan Amerika Serikat - plus Jerman dimulai Selasa di kantor PBB di Wina.
 
Zarif dan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang mewakili enam kekuatan dunia, memimpin pertemuan tersebut.
 
Ini adalah putaran pertama perundingan tingkat tinggi antara Tehran dan Barat setelah mereka mencapai kesepakatan nuklir sementara pada 24 November 2013.
Pejabat Iran dan AS Bertemu di Wina
Juru runding nuklir Iran, Abbass Araqchi dan negosiator Amerika Serikat Wendy Sherman bertemu di Wina, Austria, Selasa (18/2) untuk bertukar pandangan mengenai penyusunan agenda pembicaraan nuklir antara Tehran dan Barat.
 
Menurut laporan IRNA, kedua pejabat menyampaikan pandangan mereka tentang agenda pembicaraan untuk mencapai kesepakatan nuklir permanen dan mengakhiri sengketa nuklir Iran.
 
Sementara itu, seorang pejabat Amerika menyuarakan kepuasannya atas pembicaraan bilateral antara perwakilan Washington dan Tehran di Wina.
 
Dia mengatakan bahwa negosiasi antara Wakil Menlu Amerika Wendy Sherman dan timpalannya dari Iran Abbas Araqchi adalah bermanfaat.
 
Sebelumnya, Araqchi telah bertemu dengan perwakilan dari tiga negara Eropa, Jerman, Inggris dan Perancis.
 
Mereka menyatakan bahwa suasana kondusif telah tercipta selama pembicaraan di hari pertama, tapi belum ada hasil tertentu yang dicapai dalam pertemuan itu.
 
Iran dan kelompok 5+1 akan melanjutkan pembicaraan pada hari Rabu untuk menetapkan agenda dan kerangka perundingan menuju penyelesaian komprehensif.
Jihad Laham Mengkritik Intervensi Negara Islam di Suriah
Ketua parlemen Suriah Mohammad Jihad al-Laham menekankan solusi politik untuk menyelesaikan krisis Suriah, dan mengatakan hanya kotak suara yang akan menentukan masa depan negara itu.
 
Dalam pidatonya di Konferensi Uni Antar Parlemen Negara Islam (IIPU) di Tehran, Iran, Selasa (18/2), Jihad al-Laham menambahkan, Suriah sedang menghadapi sebuah perang internasional, di mana negara-negara tetangga juga terlibat dalam konfrontasi itu.
 
"Mereka berperang melawan rakyat Suriah dengan dukungan Barat dan Amerika Serikat. Mereka telah menghancurkan infrasturktur negeri kami," ujarnya.
 
Padahal, lanjut Jihad al-Laham, ketika pertama kali mendirikan IIPU, kita sepakat untuk tidak mengintervensi urusan negara lain, tapi sekarang negara-negara anggota IIPU siang malam melakukan kejahatan di Suriah.
 
"Beberapa negara anggota IIPU mencampuri urusan negeri kami dengan mendukung kelompok pemberontak dan militan. Langkah itu bertentangan dengan Piagam PBB dan juga Piagam Organisasi Kerjasama Islam (OKI)," tegas Jihad al-Laham.
 
Menurutnya, intervensi itu dilakukan dengan cara mengirim anasir-anasir militan dan menyebarluaskan faham Takfiri untuk berperang dengan rakyat Suriah dan pemerintah Damaskus.
 
"Berdasarkan data Barat, sekitar 40 ribu militan dari 83 negara dunia telah dikirim ke Suriah, padahal IIPU dituntut untuk berkomitmen terhadap promosi nilai-nilai luhur Islam dan dialog peradaban," kritik Jihad al-Laham.
 
Ketua parlemen Suriah memprotes pengucuran dana miliaran dolar oleh negara-negara Muslim untuk membunuh umat Islam di Suriah. "Mereka mengerahkan kelompok-kelompok militan terhadap negara-negara Muslim," protesnya
Nasihat Imam Husein as: Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
Memenuhi Kebutuhan Masyarakat
 
Imam Husein as berkata:
 
"Ketahuilah, kebutuhan masyarakat ada pada kalian dan segala nikmat Allah untuk kalian. Oleh karenanya, jangan sampai membuang nikmat ini karena kalian akan mendapat siksa ilahi." (Ibnu Shabagh al-Maliki, Fushul al-Muhimmah, Beirut, Dar al-Adhwa, 1401 HQ, cet 1, hal 169)
 
Salah satu nikmat terbesar yang terkadang diberikan kepada seseorang adalah sebagian orang merujuk kepadanya untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam kondisi yang demikian, seorang mukmin jangan sampai menganggap hal ini sebagai masalah baginya, tapi harus bersyukur kepada Allah dan mensyukuri nikmat semacam ini untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sejatinya, ini merupakan salah satu ujian Allah kepada orang-orang kaya.
 
Dalam kondisi yang demikian akan menjadi jelas seberapa kesiapan manusia untuk memenuhi kebutuhan saudaranya dan dengan harta yang dimilikinya ia memenuhi sedikit kebutuhan saudaranya dan menyelesaikan sebagian dari masalah yang dihadapi.
 
Harus diketahui pula bahwa kebutuhan manusia itu bermacam-macam, tapi menjadi kewajiban bagi kita untuk memberikan bantuan kepada saudara mukmin sesuai dengan kemampuan yang ada. Kita harus meyakini bahwa bila tidak membantu orang lain dalam masalah ini, kemungkinan bukan saja nikmat itu akan diambil dari diri kita, tapi akan menjadi azab ilahi yang ditimpakan kepada kita dan ini kerugian yang sangat besar.
Hadis Akhlak Ushul Kafi: Menahan Diri
Menahan Diri
 
1. Imam Sajjad as berkata, "Sesungguhnya orang yang dapat menahan diri saat marah sangat menakjubkan saya."[1]
 
2. Imam Shadiq as berkata, "Menahan diri cukup untuk menolong seseorang. Bila anda bukan orang yang mampu menahan diri, maka usahakan dirimu mampu menahan diri."[2]
 
3. Imam Baqir as berkata, "Sesungguhnya Allah Swt mencintai seorang pemalu yang dapat menahan dirinya dan orang yang menjaga kehormatannya yang mencintai hal-hal yang suci."[3] (IRIB Indonesia / Saleh Lapadi)
 
Sumber: Vajeh-haye Akhlak az Ushul Kafi, Ibrahim Pishvai Malayeri, 1380 Hs, cet 6, Qom, Entesharat Daftar Tablighat-e Eslami.
 
Buku Putih Mazhab Syiah: Pengantar Umum tentang Islam
La ilahailla-llah dan Muhammad Rasulullah adalah kunci Islam. Syahadatayn ini adalah kata kunci yang memisahkan antara Muslim dan kafir, antara yang sesat dan yang masuk dalam naungan umat Muhammad.
 
Islam terdiri atas dharuriyyat (qath'iyyat) dan zhanniyyat (ijtihadiyyat). Dharuriyyat (qath'iyyat) adalah hal-hal yang sudah disepakati oleh seluruh Muslim antara lain, kalimat Syahadatayn, Al-Quran sebagai kitab Allah yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad, Nabi Muhammad adalah Nabi
 
Termulia dan Terakhir bagi seluruh umat manusia, kewajiban shalat lima kali sehari, puasa, zakat, haji, dan KaÔÇÿbah sebagai kiblat.
 
Sumber-sumber utama ajaran Islam adalah Al-Quran dan As-Sunnah yang mu'tabarah, sehingga semua pandangan yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah yang mu'tabarah, seperti pandangan-pandangan yang dikategorikan sebagai syadz, nawâdir (tidak populer), atau di luar ijma' dan jumhur tidaklah bisa dijadikan sebagai sandaran.
 
Ijma'dan jumhur dalam tiap mazhab Islam adalah yang mewakili pandangan mazhab tersebut, sehingga pendapat-pendapat yang bertentangan dengan ijma' dan jumhur tidak mewakili mazhab tersebut.
 
Islam adalah rahmatan lil ÔÇÿalamin yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan pendapat di antara manusia. Ikhtilaf di antara umat Islam adalah rahmat Ilahi, sesuai sabda Nabi ikhtilafu ummati rahmah dan merupakan kodrat manusia dalam hidup di dunia.
 
Ikhtilaf sudah timbul di antara para sahabat di masa Rasul. Bahkan, ada prinsip yang menyebutkan bahwa siapa saja yang telah ber-ijtihad di antara muslimin kemudian salah, maka dia akan mendapatkan satu pahala dan yang benar akan mendapatkan dua pahala.
 
Islam tidak pernah mengajarkan takfir dan tadhlil, bahkan melarang penghinaan atas kaum yang lain sesuai ayat:
 
┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ│┘ÆÏ«┘ÄÏ▒┘ÆÔÇî ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘î ┘à┘É┘æ┘å ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì Ï╣┘ÄÏ│┘Ä┘ë┘░ Ïú┘Ä┘å ┘è┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Å┘êϺ Ï«┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘ïÔÇîϺ ┘à┘É┘æ┘å┘Æ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘å┘ÉÏ│┘ÄϺÏí┘î ┘à┘É┘æ┘å ┘å┘É┘æÏ│┘ÄϺÏí┘ì Ï╣┘ÄÏ│┘Ä┘ë┘░ Ïú┘Ä┘å ┘è┘Ä┘â┘Å┘å┘æ┘Ä Ï«┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘ïÔÇîϺ ┘à┘É┘æ┘å┘Æ┘ç┘Å┘å┘æ┘Ä █û ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ä┘Æ┘à┘ÉÏ▓┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘å┘ÄϺϿ┘ÄÏ▓┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏú┘Ä┘ä┘Æ┘é┘ÄϺϿ┘É █û Ï¿┘ÉϪ┘ÆÏ│┘Ä Ïº┘ä┘ÉϺÏ│┘Æ┘à┘ŠϺ┘ä┘Æ┘ü┘ÅÏ│┘Å┘ê┘é┘Å Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏÑ┘É┘è┘à┘ÄϺ┘å┘É █Ü ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å ┘ä┘æ┘Ä┘à┘Æ ┘è┘ÄϬ┘ÅÏ¿┘Æ ┘ü┘ÄÏú┘Å┘ê┘ä┘Ä┘Ç┘░Ϫ┘É┘â┘Ä ┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘í┘í´┤¥
 
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (QS. Al-Hujurât [49]: 11)
 
Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘Äϼ┘ÆÏ¬┘Ä┘å┘ÉÏ¿┘Å┘ê┘å┘Ä ┘â┘ÄÏ¿┘ÄϺϪ┘ÉÏ▒┘ÄÔÇî Ϻ┘ä┘ÆÏÑ┘ÉϽ┘Æ┘à┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘ü┘Ä┘ê┘ÄϺϡ┘ÉÏ┤┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘à┘Ä┘à┘Ä █Ü ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÔÇîÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ê┘ÄϺÏ│┘ÉÏ╣┘ŠϺ┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ║┘Æ┘ü┘ÉÏ▒┘ÄÔÇîÏ®┘É █Ü ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ï¿┘É┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ïú┘Ä┘åÏ┤┘ÄÏú┘Ä┘â┘Å┘à ┘à┘É┘æ┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÔÇîÏÂ┘É ┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ïú┘Ä┘åϬ┘Å┘à┘Æ Ïú┘Äϼ┘É┘å┘æ┘ÄÏ®┘î ┘ü┘É┘è Ï¿┘ÅÏÀ┘Å┘ê┘å┘É Ïú┘Å┘à┘æ┘Ä┘ç┘ÄϺϬ┘É┘â┘Å┘à┘Æ █û ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ▓┘Ä┘â┘æ┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ █û ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ï¿┘É┘à┘Ä┘å┘É ÏºÏ¬┘æ┘Ä┘é┘Ä┘ë┘░ ´┤┐┘ú┘ó´┤¥
 
"(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunan-Nya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa." (QS. Al-Najm [53]: 32)
 
Demikian pula sesuai dengan sabda Nabi, "Siapa yang mengkafirkan seorang mukmin, maka sungguh dia sendiri sudah kafir."
 
Dalam menghadapi kesalahfahaman yang mungkin timbul dengan non-Muslim saja, Islam menyuruh kita untuk ber-jidal (baca: dialog) dengan cara terbaik seperti dalam ayat berikut:
 
Ϻϻ┘ÆÏ╣┘Å ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë┘░ Ï│┘ÄÏ¿┘É┘è┘ä┘É Ï▒┘ÄÔÇîÏ¿┘É┘æ┘â┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘É┘â┘Æ┘à┘ÄÏ®┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ê┘ÆÏ╣┘ÉÏ©┘ÄÏ®┘É Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘ÄÏ│┘Ä┘å┘ÄÏ®┘É █û ┘ê┘Äϼ┘ÄϺϻ┘É┘ä┘Æ┘ç┘Å┘à Ï¿┘ÉϺ┘ä┘æ┘ÄϬ┘É┘è ┘ç┘É┘è┘Ä Ïú┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘Ä┘å┘Å █Ü ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÔÇîÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ï¿┘É┘à┘Ä┘å ÏÂ┘Ä┘ä┘æ┘Ä Ï╣┘Ä┘å Ï│┘ÄÏ¿┘É┘è┘ä┘É┘ç┘É █û ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘à┘Å Ï¿┘ÉϺ┘ä┘Æ┘à┘Å┘ç┘ÆÏ¬┘ÄÏ»┘É┘è┘å┘Ä ´┤┐┘í┘ó┘Ñ´┤¥
 
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al-Nahl [16]: 125)
 
Dan apabila kesalahfahaman dapat berubah menjadi pertengkaran, maka Islam menyuruh kita untuk ishlah.
 
┘è┘ÄÏ│┘ÆÏú┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘å┘ü┘ÄϺ┘ä┘É █û ┘é┘Å┘ä┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘å┘ü┘ÄϺ┘ä┘Å ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É ┘ê┘ÄϺ┘äÏ▒┘æ┘ÄÔÇîÏ│┘Å┘ê┘ä┘É █û ┘ü┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏÁ┘Æ┘ä┘ÉÏ¡┘Å┘êϺ Ï░┘ÄϺϬ┘Ä Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘É┘â┘Å┘à┘Æ █û ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏÀ┘É┘èÏ╣┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÔÇîÏ│┘Å┘ê┘ä┘Ä┘ç┘Å ÏÑ┘É┘å ┘â┘Å┘åϬ┘Å┘à ┘à┘æ┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä ´┤┐┘í´┤¥
 
"Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah: "Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul, oleh sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu; dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman." (QS. Al-Anfâl [8]: 1)
 
ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä ÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄÏ®┘î ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏÁ┘Æ┘ä┘ÉÏ¡┘Å┘êϺ Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä Ïú┘ÄÏ«┘Ä┘ê┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ █Ü ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÅÏ▒┘ÆÔÇîÏ¡┘Ä┘à┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘í┘á´┤¥
 
"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurât [49]: 10)
 
Dalam Islam terdapat tiga dimensi ajaran: akidah, akhlak, dan fiqih (syariat). Dalam bidang akidah, muncul berbagai mazhab, seperti Asy'ariyyah, Mu'tazilah, Syiah, Maturidiyyah, dan Khawarij. Dalam bidang akhlak, lahir berbagai thariqah, seperti Syadziliyyah, Naqsyabandiyyah, Qadiriyyah, dan Tijaniyyah. Dalam fiqih, muncul beberapa Mazhab Ahlus Sunnah, yang paling populer adalah Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan Hanbali, dan dalam Syiah, Mazhab Ja'fari dan Zaydi, dan mazhab-mazhab lain seperti Ibadhi dan Zhahiri.
 
Islam menghukumi yang zahir, dan tidak menghukumi batin seseorang. Kita dilarang menghukumi orang berdasarkan niatnya, melainkan harus berdasarkan sikap dan pernyataan yang keluar dari organ-organ tubuhnya sendiri, sesuai prinsip Al-Islam yahkumu bizh-zhawahir.
 
Pendapat atau perilaku dari individu atau sebagian kelompok dari penganut suatu mazhab dalam Islam tidak bisa dijadikan dasar penilaian terhadap kebenaran atau kesesatan mazhab tersebut karena sumber kebenaran suatu mazhab bukanlah pendapat atau perilaku dari individu atau sebagian kelompok dari penganut mazhab tersebut. Dan bahwa dalam semua komunitas Islam ada sufaha' (orang bodoh) dan ÔÇÿuqala' (orang-orang pandai), ada mutatharrifin (kelompok ekstremis) dan mu'tadilin (kelompok moderat). Dan bahwa sudah seharusnya kita melihat representasi setiap kelompok pada kaum ÔÇÿuqala' (cendikiawan) dan mu'tadilin, bukan kaum sufaha' dan mutatharrifin-nya.
 
Islam menegaskan pentingnya asas tabayyun (konfirmasi) yang menyatakan bahwa semua tuduhan harus dibuktikan oleh para penuduh, dan kemudian yang tertuduh diberi kesempatan untuk membantah, memvalidasi, dan memverifikasi bukti-bukti yang diajukan.
 
Islam menyuruh kita untuk berlaku adil bahkan atas orang-orang yang tidak kita sukai,
 
┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ ┘â┘Å┘ê┘å┘Å┘êϺ ┘é┘Ä┘ê┘æ┘ÄϺ┘à┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É Ï┤┘Å┘ç┘ÄÏ»┘ÄϺÏí┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘Æ┘é┘ÉÏ│┘ÆÏÀ┘É █û ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘Äϼ┘ÆÏ▒┘ÉÔÇî┘à┘Ä┘å┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï┤┘Ä┘å┘ÄÏó┘å┘Å ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ì Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë┘░ Ïú┘Ä┘ä┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ä┘Å┘êϺ █Ü ÏºÏ╣┘ÆÏ»┘É┘ä┘Å┘êϺ ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïú┘Ä┘é┘ÆÏ▒┘ÄÔÇîÏ¿┘Å ┘ä┘É┘äϬ┘æ┘Ä┘é┘Æ┘ê┘Ä┘ë┘░ █û ┘ê┘ÄϺϬ┘æ┘Ä┘é┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä █Ü ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Ä Ï«┘ÄÏ¿┘É┘èÏ▒┘îÔÇî Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘¿´┤¥
 
"Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mâ'idah [5]: 8)
 
Al-Quran mengajak seluruh muslimin untuk bersatu dan bukan berpecah-belah di antara mereka sesuai dengan ayat:
 
┘ê┘ÄϺÏ╣┘ÆÏ¬┘ÄÏÁ┘É┘à┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉÏ¡┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É Ï¼┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ïϺ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘æ┘ÄÔÇî┘é┘Å┘êϺ █Ü ┘ê┘ÄϺÏ░┘Æ┘â┘ÅÏ▒┘ÅÔÇî┘êϺ ┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄϬ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ ┘â┘Å┘åϬ┘Å┘à┘Æ Ïú┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘ÄϺÏí┘ï ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ü┘Ä Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä ┘é┘Å┘ä┘Å┘êÏ¿┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏÁ┘ÆÏ¿┘ÄÏ¡┘ÆÏ¬┘Å┘à Ï¿┘É┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘ÄϬ┘É┘ç┘É ÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄϺ┘å┘ïϺ ┘ê┘Ä┘â┘Å┘åϬ┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë┘░ Ï┤┘Ä┘ü┘ÄϺ Ï¡┘Å┘ü┘ÆÏ▒┘ÄÔÇîÏ®┘ì ┘à┘É┘æ┘å┘Ä Ïº┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ▒┘ÉÔÇî ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘å┘é┘ÄÏ░┘Ä┘â┘Å┘à ┘à┘É┘æ┘å┘Æ┘ç┘ÄϺ █ù ┘â┘ÄÏ░┘Ä┘░┘ä┘É┘â┘Ä ┘è┘ÅÏ¿┘Ä┘è┘É┘æ┘å┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ïó┘è┘ÄϺϬ┘É┘ç┘É ┘ä┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¬┘Ä┘ç┘ÆÏ¬┘ÄÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘í┘á┘ú´┤¥
 
"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (QS. ├éli ÔÇÿImr├ón [3]: 103)
 
Berdasarkan ayat ini tiap Muslim diperintahkan untuk mengajak dan menjaga persatuan.
 
Problem riil umat saat ini adalah gencarnya agresi musuh-musuh Islam, yang menjajah umat Islam secara keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan, politik, ekonomi, sosial, budaya, sehingga kita semakin perlu menjaga persatuan. Kita pun harus waspada terhadap kemungkinan permusuhan yang datang dari berbagai kelompok yang membenci Islam, seperti:
 
┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä Ïó┘à┘Ä┘å┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ █û ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏÂ┘ÅÏ▒┘æ┘ÅÔÇî┘â┘Å┘à ┘à┘æ┘Ä┘å ÏÂ┘Ä┘ä┘æ┘Ä ÏÑ┘ÉÏ░┘ÄϺ Ϻ┘ç┘ÆÏ¬┘ÄÏ»┘Ä┘è┘ÆÏ¬┘Å┘à┘Æ █Ü ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É ┘à┘ÄÏ▒┘ÆÔÇîϼ┘ÉÏ╣┘Å┘â┘Å┘à┘Æ Ï¼┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ïϺ ┘ü┘Ä┘è┘Å┘å┘ÄÏ¿┘É┘æÏª┘Å┘â┘Å┘à Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ┘â┘Å┘åϬ┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ╣┘Æ┘à┘Ä┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä ´┤┐┘í┘á┘Ñ´┤¥
 
"Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya, maka Dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al-Mâ'idah [5]: 82)
 
┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘å Ϭ┘ÄÏ▒┘ÆÔÇîÏÂ┘Ä┘ë┘░ Ï╣┘Ä┘å┘â┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘è┘Ä┘ç┘Å┘êÏ»┘Å ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϻ┘ä┘å┘æ┘ÄÏÁ┘ÄϺÏ▒┘ÄÔÇî┘ë┘░ Ï¡┘ÄϬ┘æ┘Ä┘ë┘░ Ϭ┘ÄϬ┘æ┘ÄÏ¿┘ÉÏ╣┘Ä ┘à┘É┘ä┘æ┘ÄϬ┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ █ù ┘é┘Å┘ä┘Æ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä ┘ç┘ÅÏ»┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘ç┘ÅÏ»┘Ä┘ë┘░ █ù ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϪ┘É┘å┘É ÏºÏ¬┘æ┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ¬┘Ä Ïú┘Ä┘ç┘Æ┘ê┘ÄϺÏí┘Ä┘ç┘Å┘à Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ϼ┘ÄϺÏí┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘É┘ä┘Æ┘à┘É █Ö ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘Ç┘ç┘É ┘à┘É┘å ┘ê┘Ä┘ä┘É┘è┘ì┘æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘å┘ÄÏÁ┘É┘èÏ▒┘ìÔÇî ´┤┐┘í┘ó┘á´┤¥
 
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu." (QS. Al-Baqarah [2]: 120) (IRIB Indonesia)
Nouri Maliki dan Perang Anti Terorisme di Irak
Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki kembali menekankan militer negara ini untuk menindak tegas terorisme yang merajalela di berbagai wilayah Irak khususnya Provinsi al-Anbar.
 
Maliki hari Sabtu (15/2) mengunjungi pusat komando operasi militer di Provinsi al-Anbar, tepatnya di kota al-Ramadi. Maliki dalam kunjungannya tersebut menyaksikan dari dekat kondisi keamanan serta proses operasi militer di kawasan ini. Maliki menandaskan, mereka yang mengacau keamanan kota al-Ramadi akan ditindak tegas.
 
Maliki menambahkan, mereka yang menuntut penarikan militer dari Provinsi al-Anbar memiliki tujuan busuk. Perdana menteri Irak dalam pertemuannya dengan pemimpin sejumlah suku kota al-Ramadi menginstruksikan pemberian penghargaan kepada 10 ribu anggota kabilah al-Ramadi yang turut berperang melawan teroris khususnya Daulah Islamiyah fi Iraq wa Syam (DIIS).
 
PM Irak saat mengunjungi al-Ramadi mengatakan, lebih dari pemerintah mengalokasikan dana lebih dari 80 juta dolar untuk mendanai pelatihan dan infrastruktur pasukan lokal serta kabilah yang berperang melawan kelompok teroris al-Qaeda. Ali al-Musawi, juru bicara perdana menteri Irak menandaskan bahwa tujuan lawatan Maliki ke al-Ramadi untuk menyatakan dukungan dan penghargaan pemerintah terhadap warga dan kabilah di daerah yang dengan gagah berani melawan kelompok teroris.
 
Bertepatan dengan lawatan Maliki ke kota al-Ramadi, pemerintah Irak menyatakan kontrol bagian selatan kota ini berhasil diambilalih militer dan Baghdad meminta warga kembali ke rumah mereka. Berbagai daerah di Provinsi al-Anbar sejak akhir Desember 2013 menjadi arena operasi militer membersihkan anasir kelompok teroris dukungan Arab Saudi dans ejumlah negara Barat serta Arab.
 
Kelompok teroris DIIS yang mengobarkan perang di Provinsi al-Anbar berusaha memecah belah Irak dan melawan pemerintahan Nouri al-Maliki. Pangeran Bandar bin Sultan, ketua Dinas Rahasia Arab Saudi memainkan peran vital dalam mengorganisir kelompok teroris yang merajalela di Irak. Seiring dengan mandulnya konspirasi terorisme dan kegagalan Bandar bin Sultan di Suriah, berbagai kawasan di sekitar negara ini berubah menjadi target kelompok teroris. Dalam hal ini, Lebanon dan Irak tak luput dari serangan kelompok teroris.
 
Petinggi Lebanon dan Irak berulang kali saat menyatakan sikapnya terkait krisis Suriah menegaskan solusi damai melalui jalur politik serta memerangi terorisme. Di sisi lain, pendukung terorisme khususnya Arab Saudi kebakaran jenggot menyaksikan sikap tersebut dan dengan semena-mena memperluas operasi teror dari Suriah hingga ke Lebanon dan Irak.
 
Militer Irak dan pemerintah Nouri al-Maliki yang menyadari tujuan dari pengaruh kelompok teroris di negara ini memperioritaskan pemberantasan anasir merusak teroris dalam agenda kerjanya. Poin penting dalam masalah ini adalah sikap rakyat dan suku di al-Anbar yang dengan antusias mendukung kebijakan Baghdad dan siap terjun ke medan perang bersama militer dalam memerangi kelompok teroris. Masalah ini menunjukkan bahwa di antara rakyat Irak terdapat kesatuan visi dalam memberantas terorisme  dan penerapan keamanan di berbagai provinsi negara ini menjadi tuntutan seluruh rakyat.
 
Irak kini tengah mengecap pengalaman demokrasi dan kerjasama serta persatuan tanpa efek politik, agama, mazhab dan etnis merupakan asas gerakan baru Irak ke arah  pembangunan dan  kemajuan. PM Irak dengan visi ini dan penghormatan terhadap keberagaman tuntutan, mengunjungi Provinsi al-Anbar yang mayoritas berpenduduk Sunni serta menginstruksikan pemberian penghargaan atas kinerja kabilah al-Ramadi dalam memerangi terorisme.