کمالوندی

کمالوندی

 

Pengadilan Kanada memutuskan bahwa Ukraine International Airlines (UIA) bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Ukraina di Iran pada Januari 2020 dan bertanggung jawab untuk membayar kompensasi.

Pengadilan Kanada yang menyelidiki jatuhnya pesawat Ukraina di Iran baru-baru ini mengeluarkan putusannya yang menetapkan bahwa maskapai Ukraina bersalah atas jatuhnya pesawat komersial negara ini di Iran. 

Pada 8 Januari 2020, Iran menembakkan 15 rudal ke pangkalan militer AS di Irak sebagai tanggapan atas serangan udara AS membunuh Syahid Qassem Soleimani, komandan perang melawan terorisme di Asia Barat, dan rekan-rekannya di dekat Bandara Internasional Baghdad.

Ketika ketegangan militer antara Amerika Serikat dan Iran meningkat pesat, sebuah Boeing 737 milik Ukraine International Airlines dengan nomor penerbangan 752 dengan 167 penumpang dan 9 awak pesawat ditembak jatuh pada 8 Januari 2020. Pesawat komersial ini lepas landas dari Bandara Imam Khomeini di Teheran menuju tujuan Kyiv dan jatuh 6 menit kemudian karena tembakan pertahanan udara yang tidak disengaja di dekat Sabashahr di provinsi Tehran.

Mahkamah Agung Ontario, Kanada memutuskan bahwa maskapai penerbangan Ukraina bertanggung jawab untuk membayar kompensasi penuh kepada keluarga korban kecelakaan penerbangan PS752 karena kelalaiannya tidak memperhatikan peringatan keselamatan dan keamanan penumpang. 

Perusahaan penerbangan Ukraina seharusnya mempertimbangkan bahwa menurut aturan militer dan pertahanan, Tehran siap menghadapi kemungkinan tanggapan terhadap Amerika pada hari itu. Oleh karena itu setiap penerbangan dalam lingkup konflik militer dapat diartikan sebagai sasaran atau jebakan militer.

Berdasarkan putusan ini, perwakilan maskapai penerbangan Ukraina tidak dapat membatasi kompensasi kepada keluarga dengan jumlah awal yang mereka inginkan, yaitu $180,000 untuk setiap korban. Pengadilan memutuskan bahwa kompensasi penuh harus dibayarkan kepada keluarga penumpang yang kehilangan nyawa dalam kecelakaan tersebut.

Dalam putusannya, hakim menyatakan kelalaian Ukraina International Airlines (UIA) disebabkan oleh fakta bahwa Iran telah melancarkan serangan rudal terhadap pasukan Amerika di Irak beberapa jam sebelum keberangkatan penerbangan 752, dan waspada terhadap serangan balik. Putusan itu diambil setelah persidangan selama 18 hari di Toronto yang berakhir pada Januari 2024.

Dalam konteks yang sama, Paul Miller dari perwakilan kantor hukum di Toronto mengatakan, “Kalimat ini merupakan pesan yang kuat bagi maskapai internasional yang harus mengutamakan keselamatan penumpangnya. Maskapai penerbangan harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghindari beroperasi di zona konflik.”

Perlu dicatat bahwa Iran sebelumnya mengadakan pengadilan untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat Ukraina dan menjatuhkan hukuman penjara pada sepuluh pelakunya. Iran juga membayar kompensasi $150.000 per penumpang kepada banyak keluarga korban insiden ini.

 

Bank Dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi Republik Islam Iran tahun 2024-2025 sebesar 5 persen.

Prediksi pertumbuhan ekonomi Iran digulirkan Bank Dunia di tengah-tengah sanksi zalim Washington terhadap Tehran. Menurut laporan Pars Today, dalam prediksi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Republik Islam Iran tahun 2024-2025 sebesar lima persen berbeda dengan angka 8,3 persen pada tahun 2022.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) baru-baru ini mengumumkan peningkatan pertumbuhan ekonomi Iran dalam beberapa tahun terakhir dalam informasi statistiknya.

Menurut statistik yang diterbitkan Dana Moneter Internasional, pertumbuhan ekonomi tahunan Iran dalam tiga tahun terakhir adalah 8,3 persen, yaitu 2,5 kali lipat pertumbuhan ekonomi delapan tahun sebelumnya (2013 hingga akhir tahun 2021).  

 

Rezim Zionis Israel, diumumkan sebagai rezim pembunuh anak, keberhasilan Iran, mendukung anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan, dan serangan kelompok perlawanan Irak, ke Israel, di antara berita pilihan terkait perkembangan politik di Asia Barat (Timur Tengah).

Serangan Kelompok Perlawanan Irak ke Israel
 
Sebagaimana dilaporkan stasiun televisi Al Mayadeen, para pejuang Perlawanan Islam Irak, menyerang depot listrik di Wilayah pendudukan. Sheikh Kadhim Al Fartousi, Juru bicara Brigade Sayid Al Shuhada mengatakan, serangan drone perlawanan Irak, ke jantung Israel, adalah perubahan besar dalam mendukung Palestina.
 
Israel Resmi Diumumkan sebagai Rezim Pembunuh Anak
 
Kanal 13 stasiun televisi Israel, melaporkan, Sekjen PBB Antonio Guterres, menginformasikan perwakilan Rezim Zionis, di PBB, bahwa Israel, sudah dimasukkan ke dalam daftar hitam rezim pembunuh anak PBB.
 
Kantor media pemerintah Palestina mengabarkan, sejak 7 Oktober sampai sekarang, 15.517 anak Palestina, gugur akibat serangan Rezim Zionis.
 
Seminar Internasional Para Pejuang di Damaskus, Suriah
 
Seminar internasional para pejuang di tanah asing bertema, "Peran Syahid Raisi dan Abdollahian dalam Mendukung Poros Perlawanan" diselenggarakan di kota Damaskus, Suriah.
 
Dalam seminar internasional sehari ini, sejumlah tokoh politik, sosial, dan anggota parlemen dari berbagai negara Islam, termasuk Iran, hadir.
 
Menlu Turki: Gaza Mengungkap Kelemahan Sistem Global
 
Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, di sela pertemuan luar biasa Menlu negara-negara anggota kelompok D-8 di Istanbul, mengatakan, "Gaza, mengungkap jelas kelemahan dan kegagalan sistem global, dan sekali lagi kami sampaikan kami tidak akan diam menyaksikan kezaliman Israel, di Gaza."

Jumah Syuhada Perang Gaza Bertambah, Tembus 36 Ribu Orang
 
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan, sejak awal perang Gaza, 7 Oktober sampai sekarang, lebih dari 36.000 warga Gaza, gugur, dan 83.680 orang lainnya terluka. Lebih dari 10.000 warga Palestina, hilang dan berada di bawah reruntuhan.
 
Abu Obeida: Pasukan Israel Bunuh Tawanannya Sendiri
 
Juru bicara Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, Abu Obeida, mengatakan, Angkatan Bersenjata Israel, membunuh sejumlah tawanan Zionis, dalam operasi pembebasan tawanan Israel, kemarin.
 
Iran Berhasil Bantu Anak-Anak Alami Gangguan Pertumbuhan

 Ahmad Esmailizadeh, Kepala Departemen Perbaikan Nutrisi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Iran, mengumumkan, kampanye terkait pertumbuhan dan perawatan anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan dilakukan melalui sistem kesehatan nasional, dan 60.000 anak-anak yang mengalami gangguan pertumbuhan ditangani oleh Komite Emdad Imam Khomeini.
 
Pasukan Yaman Serang Dua Kapal di Laut Merah
 
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree, mengumumkan, pasukan Yaman, menyerang dua kapal di Laut Merah. Kedua kapal itu tengah berlayar menuju pelabuhan Eilat, Israel, dan melanggar aturan maritim.

Berdasarkan data, Iran dan negara-negara Arab, terutama Palestina, Mesir, Suriah, Irak, dan Lebanon, menjadi korban teror terbesar Israel.

Dinas Intelijen Israel, Mossad, kemungkinan setiap tahun meneror pejabat, dan anggota dinas intelijen lain di dunia. Jumlah korban teror tersebut, seperti yang diungkap oleh buku Rise and Kill First, karya Ronen Bergman, lebih dari 3.000 orang.
 
Buku Rise and Kill First, adalah kisah dari seorang Israel, tentang latar belakang hingga terbentuknya dinas-dinas intelijen rezim ini, dan informasi-informasi penting terkait teror-teror yang dilakukan oleh dinas-dinas itu.
 
Rezim Zionis, menganggap teror sebagai poin unggul yang dimiliki dirinya. Rezim Israel, dengan metode ini berusaha memulihkan kondisinya dalam transaksi keamanan Asia Barat, dan berusaha meraih target-target di bawah ini,
 
1. Menghancurkan atau mengganggu proses pengambilan keputusan, dan komando strategis kelompok-kelompok perlawanan.
2. Membalas kekalahan-kekalahan intelijen, dan operasional dalam melawan rakyat Palestina, dengan cara merebut kembali inisiatif di lapangan.
3. Memulihkan citra militer dan keamanan.
4. Menutupi krisis-krisis dalam negeri Israel, dan menyimpangkan opini publik dari masalah-masalah dalam ke luar negeri.
 
Iran, dan negara-negara Arab, terutama Palestina, Mesir, dan Lebanon, adalah negara dengan paling banyak korban teror yang dilakukan Israel, dan meski tidak ada bukti akurat serta langsung terkait teror-teror ini, namun dinas intelijen luar negeri Israel, Mossad, menjadi tertuduh utama.
 
Teror Israel, yang paling terkenal dalam beberapa tahun terakhir adalah teror terhadap sejumlah ilmuwan Iran, dan Irak, dengan maksud untuk menghentikan kemajuan ilmu pengetahuan kedua negara.
 
Beberapa dari teror itu dilakukan di dalam Wilayah pendudukan, dan beberapa teror yang lain dilakukan di luar Israel. Salah satu teror ini adalah teror terhadap Atef Bseiso, pada tahun 1992 di Prancis.
 
Atef Bseiso adalah salah satu anggota utama Organisasi Pembebasan Palestina, PLO, yang berhasil mempersatukan para pejuang Palestina. Ronen Bergman, dalam bukunya menulis,
 
Para pejabat tinggi intelijen Israel, meyakini bahwa Bseiso, menjalin hubungan dengan dinas-dinas intelijen Eropa, sebuah langkah besar ke arah bantuan Barat, untuk melegitimasi penuh diplomasi global Yasser Arafat, dan PLO, serta mengucilkan Israel.
 
Dalam buku ini juga dijelaskan, bahwa Bseiso, di detik-detik terakhir, memutuskan untuk mengendarai mobil daripada terbang menggunakan pesawat dari Bonn ke Paris. Ia juga mengganti hotel yang ditinggalinya.
 
Bseiso melakukan hal ini karena khawatir atas keamanannya, tapi sekelompok orang di lobi hotel sudah menunggunya, dan mengikuti Bseiso hingga ke kamar.
 
Dua orang anggota unit teror Israel, Kidon atau bayonet, menembaknya lima kali. Senjata yang digunakan memakai peredam suara, dan mereka segera melenyapkan bukti-bukti sehingga penyelidikan sangat sulit dilakukan.
 
Berbagai respons atas teror ini ditulis dalam buku Rise and Kill First,
 
Yasser Arafat, setelah mengetahui kejadian ini segera menuduh Israel. Kolonel Zuri Sagi, mantan kepala dinas intelijen Israel, kala itu, dengan cepat mengumumkan bahwa dirinya tidak mengetahui siapa yang melakukan pembunuhan ini, tapi ia mengulang kembali tuduhan-tuduhan Israel, terhadap Bseiso. Tujuh tahun kemudian pada bulan Maret 1999, polisi Prancis mengumumkan berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh, Mossad, mendalangi pembunuhan Bseiso. 
 
Reaksi semacam ini diulang-ulang dalam banyak teror Israel, dan selalu ada penekanan di sisi penolakan tanggung jawab atas teror.

 

Israel mengklaim telah memukul mundur Hizbullah, tapi Hizbullah, dengan dua operasi terbarunya, sekian meter dari Israel, membuktikan bahwa para pejabat Israel, telah berbohong kepada pemukim Zionis.

Sebagian besar pengamat meyakini bahwa kemungkinan pecahnya perang tergantung pada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia dilanda krisis hebat, dan mendapat tekanan luas dari berbagai sisi.
 
Di sisi lain Yaman, melancarkan tahap keempat serangan ke Israel, dan membombardir sejumlah kepentingan rezim ini di Laut Mediterania. Baru-baru ini Yaman, menyerang kapal perang Inggris, dan dua kapal afiliasi Israel.
 
Koalisi Maritim Amerika Serikat, tidak mampu mencegah serangan pasukan Yaman ke Israel. Pasukan Yaman, menyerang pelabuhan Israel, Eilat, sehingga tutup total, dan sekarang mereka menyerang kapal-kapal Israel, di Laut Mediterania.
 
Kerugian yang diderita Israel, dalam perang Gaza, sangat besar, dan sejumlah tentara Israel, yang lain sekarang disandera pejuang Palestina. Di front Lebanon, ketegangan terus memburuk, dan di dalam negeri Israel, sendiri, demonstrasi luas memprotes Netanyahu terus berlangsung.
 
Pengadilan internasional, dan vonis yang dijatuhkan terutama terkait penangkapan para pejabat tinggi Israel, kini telah berubah menjadi tekanan lain bagi Netanyahu. Selain itu, penghentian perang di Gaza, akan menyebabkan terpenjaranya Netanyahu, dan karir politiknya berakhir.
 
Terbuka kemungkinan PM Israel, akan melancarkan perang luas ke Lebanon, dengan maksud untuk mengalihkan perhatian publik dari situasi kompleks yang terjadi saat ini.
 
Israel mengklaim telah memukul mundur Hizbullah, tapi Hizbullah, dengan dua operasi terbarunya yang hanya beberapa meter dari Israel, membuktikan kepada para pemukim Zionis, bahwa pemerintah mereka berbohong, dan pejuang Hizbullah, berada sekian meter saja dari ujung kepala tentara Israel.
 
Begitu juga ketika kita perhatikan secara seksama video-video kelompok perlawanan Lebanon, dan senjata yang mereka pakai, kita melihat senjata-senjata ini adalah senjata klasik dan lama.
 
Hal ini membuktikan bahwa perlawanan Palestina, dengan senjata-senjata ini pun mampu menyerang jantung Israel, dan memusnahkan pasukan Rezim Zionis, bahkan menyandera mereka. 
 
Menurut salah satu jenderal Lebanon, Hizbullah menyampaikan pesan ini kepada Israel, bahwa jika bermaksud menyerang Lebanon, maka perlawanan Lebanon, siap mengembalikan mereka ke masa sebelum tahun 2000, dan serangan luas ke pusat komando, serta militer Israel, pasti dilakukan.
 
Hizbullah baru-baru ini menembak jatuh drone canggih Israel, Hermes 900 yang kedua. Hizbullah menyampaikan pesan kepada Israel, bahwa mereka bisa menembak jatuh drone Hermes di ketinggian 30.000 kaki, karenanya mereka juga mampu menembak jatuh jet tempur F-16, F-15, dan F-35 Israel, serta sistem pertahanan udara rezim itu.
 
Pesan-pesan Hizbullah sudah disampaikan, pesan-pesan pencegahan bagi Israel. Isinya, jika kalian ingin memulai operasi militer di Lebanon, maka kami akan membuat kalian menyesal dengan serangan-serangan mengejutkan.
 
Menurut informasi-informasi yang disampaikan Brigjen Munir Shehadeh, mantan Kepala Pengadilan Militer Lebanon, Israel, telah mengerahkan lebih dari 85 persen kemampuan militernya secara kualitas bukan kuantitas.
 
Sekarang, selain menggunakan senjata atom, dan senjata kimia, Israel, tidak bisa melakukan tindakan apa pun. Pasalnya semua senjata beratnya sudah digunakan di Gaza dan Lebanon.
 
Sebaliknya Hizbullah Lebanon, baru menggunakan sebagian kecil kemampuannya dalam melawan Israel, kurang dari 25 persen persenjataan yang sudah digunakan perlawanan Islam Lebanon itu, dan sampai sekarang masih punya banyak kejutan.
 
Menurut Menteri Perang Israel, dan pejabat yang lain, Lebanon, mendapatkan lebih dari 80 ancaman, tapi Rezim Zionis mengetahui dampak dari setiap langkah permusuhannya terhadap Lebanon.
 
Di sisi lain, para pejabat Lebanon, termasuk Mohammad Raad, Ketua Fraksi Loyalis Perlawanan mengumumkan, jika Israel, bertindak bodoh, dan melakukan operasi militer di Lebanon Selatan, maka Hizbullah, akan membuat pasukan Israel, tidak bisa lagi melihat Matahari.
 
Tentunya pernyataan ini lebih berbau syair, dan maksudnya adalah volume rudal yang akan ditembakkan dalam situasi saat ini sangat banyak, dan rudal-rudal ini adalah rudal balistik presisi yang akan ditembakkan di awal serangan ke target-target strategis Israel.

 

Gerakan perlawanan Lebanon, menayangkan video di stasiun televisi Al Jazeera, yang menunjukkan bagaimana Hizbullah, mengontrol seluruh pergerakan tentara Israel, bahkan di kamar-kamar mereka.

Hizbullah, sebagai salah satu pasukan perlawanan di Lebanon, dan perwakilan gerakan perlawanan dunia, sejak tanggal 8 Oktober 2023, telah menyerang seluruh pusat intelijen, dan pengawasan Israel, serta mengacaukan radar rezim itu di wilayah-wilayah tertentu.
 
Hizbullah menyerang pangkalan intelijen Israel, Meron, lebih dari tujuh kali, dan menembak jatuh dua balon mata-mata Rezim Zionis, di Tiberias, dan di wilayah Rmeish.
 
Dengan begitu, Israel, telah kehilangan kontrol atas zona udaranya di perbatasan Lebanon, dan tidak bisa lagi mengakses informasi-informasi dari perbatasan, lewat jalur udara.
 
Sebaliknya Hizbullah, berhasil mengirimkan pesawat-pesawat mata-mata, dan drone kamikaze ke dalam Israel, tanpa mengaktifkan sistem pertahanan udara anti-rudal, dan sirene bahaya di front utara.
 
Kesimpulannya, serangan terhadap sistem-sistem intelijen Rezim Israel, memainkan peran kunci dalam memberikan keleluasaan bagi drone-drone Hizbullah, untuk melakukan aktivitas dari zona udara Lebanon.
 
Hizbullah, di wilayah Arab Al Aramshe, berhasil mengumpulkan informasi-informasi penting lewat pesawat mata-matanya. Dengan demikian Hizbullah, dapat menyerang pusat militer Israel, di wilayah ini, dan menewaskan serta melukai 18 tentara Israel.
 
Hizbullah sudah memperluas area serangannya. Terkait penembakan jatuh dua balon mata-mata Israel, harus dikatakan bahwa Hizbullah, telah melakukan tindakan yang sangat cerdik.
 
Menurut keterangan Brigjen Munir Shehadeh, mantan Kepala Pengadilan Militer Lebanon, Hizbullah, pertama, secara taktis menyerang ruang-ruang kendali Israel, karena jika ruang-ruang ini tidak diserang, maka seluruh informasi yang diperoleh balon-balon itu secara otomatis akan terhapus.
 
Setelah itu, Hizbullah, menembak salah satu balon mata-mata Israel, dengan rudal Almas. Selanjutnya, Hizbullah, menghancurkan seluruh kabel sehingga berhasil meraih kemenangan.
 
Balon mata-mata Israel, kedua ditembak jatuh oleh Hizbullah, di wilayah Tiberias, 32 kilometer dari perbatasan Lebanon. Tapi tidak hanya meledakkan balon, Hizbullah, juga berhasil menerbangkan drone mata-mata ke dalam Israel.
 
Setelah memasuki wilayah Israel, pesawat mata-mata Hizbullah, melakukan pemotretan, dan mengumpulkan informasi seputar balon mata-mata Israel, dan target-target yang diinginkan, lalu kembali ke Lebanon dengan selamat.
 
Gerakan perlawanan Lebanon, dalam video yang disiarkan televisi Al Jazeera, memperlihatkan bagaimana Hizbullah, mampu membombardir kamar-kamar tidur tentara Israel, dengan rudal, di Beit Hillel. Setelah serangan ini, di media sosial banyak tersebar foto-foto tentara Israel, yang terluka.
 
Hizbullah Lebanon, membombardir kamar-kamar tidur pasukan Israel, dengan rudal untuk menunjukkan bahwa mereka berhasil memperoleh informasi akurat lewat pesawat-pesawat mata-matanya, dan memiliki kemampuan intelijen tinggi. Sampai-sampai kendaraan yang keluar-masuk ke pusat-pusat militer Israel, bisa diserang oleh Hizbullah.
 
Selain itu, Hizbullah, baru-baru ini juga memamerkan sejumlah drone kamikaze miliknya yang membawa dua rudal SAM-5. Dengan demikian, drone-drone tersebut bisa menyerang tiga target sekaligus selain serangan yang dilakukan oleh drone itu sendiri.
 
Kamera yang terpasang pada drone, dan foto-foto yang dikirim, telah membuktikan hal itu. Sebagaimana diketahui, teknologi semacam ini terdapat pada rudal Almas. 

 

Sebuah media berbahasa Ibrani melaporkan setelah dimulainya Operasi Badai Al-Aqsa, eksedus warga Israel ke luar negeri, terutama Yunani meningkat pesat.

Surat kabar ekonomi Zionis, The Marker, grup Ha'aretz mengungkapkan migrasi warga Israel ke Yunani. Parstoday mengutip The Marker melaporkan, ribuan keluarga Israel kini telah memilih Yunani sebagai tempat tinggal sementara atau permanen mereka, yang mendorong peningkatan permintaan untuk pembelian apartemen di Yunani.

Reporter surat kabar The Marker mewawancarai Dror Raufman, 65 tahun, yang telah menjadi broker real estate di pulau Iva di Yunani selama bertahun-tahun.

Broker real estat ini mengatakan, "Gelombang migrasi mengarah ke Athena, tetapi Anda juga dapat melihat kehadiran signifikan imigran Israel di Kibsia dan Glivada. Saat ini, ratusan keluarga Israel dapat ditemukan di utara Athena, bahkan telah mendirikan taman kanak-kanak dan sekolah Yahudi di sana,".

Di bagian lain laporan ini menekankan bahwa banyak orang Israel yang datang ke sini tidak berniat untuk kembali dan memilih untuk tinggal di sini.

Seorang warga Israel lainnya yang tinggal di Athena dan manajer salah satu jejaring sosial Israel di Yunani dalam sebuah wawancara dengan media berbahasa Ibrani ini mengatakan, "Saya tidak melihat skenario apa pun untuk kembali ke Israel."

Dia berkata, "Ketika saya datang ke sini, jumlah orang Israel hanya 50 orang, namun setelah dimulainya perang Gaza, jumlah kami telah melampaui 5.000 orang. Saya dapat menghitung antara 1.500 dan 2.000 orang yang aktif di grup WhatsApp yang tidak aktif di WhatsApp dan anggota keluarganya , angka ini jauh lebih tinggi,".

Ia juga melaporkan bahwa banyak keluarga datang ke sini setelah suami mereka pergi berperang, sehingga sangat umum melihat perempuan dengan beberapa anak mencari apartemen.

Setelah itu, jurnalis Israel tersebut mendatangi beberapa penduduk lokal di kawasan pemukiman Israel dan berkata, "Ketika saya bertanya kepada pemilik kafe Yunani di Athena tentang teman-teman Israel, dia mengatakan, 'Saya pikir sudah waktunya bagi Anda orang Israel untuk meninggalkan negaranya dan memilih negara lain untuk membeli properti, lebih baik berimigrasi ke tempat lain,".

Reporter itu kemudian menambahkan, "Ketika saya bertanya kepadanya, mengapa Anda begitu marah kepada kami? Dan mengapa Anda tidak merasa seperti ini di depan warga Rusia ,karena perang yang mereka alami di Ukraina? Dia menjawab: Saya mungkin juga tidak menyukai Rusia, tapi pemerintah Andalah yang melakukan kejahatan ini,"

 

Menurut berbagai laporan, akibat serangan roket Hizbullah Lebanon pada hari Rabu (12/6/2024), berbagai aliran listrik di berbagai wilayah kota Safed, Israel terputus.

Dalam serangan terbesar yang dilakukan perlawanan Lebanon, kubu muqawama ini dengan 100 rudal menargetkan wilayah Tiberias di utara Palestina pendudukan untuk pertama kalinya. Serangan rudal ini merupakan serangan Hizbullah yang paling ekstensif dari segi jumlah dan jenis rudal. Menurut Pars Today, setelah serangan rudal ini, alarm bahaya berbunyi di bagian utara Palestina yang diduduki.

Disebutkan bahwa perusahaan senjata Israel, Rafael menjadi target langsung roket Hizbullah.

Akibat serangan roket Hizbullah tersebut, aliran listrik di berbagai titik kota Safed, Israel terputus.

Kantor berita Palestina SAMA dalam laporannya menyebutkan, sejumlah besar roket menyasar pangkalan udara militer Iserael, Meron dan sekitarnya di Jabal Jarmaq, utara Palestina pendudukan. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai korban di pihak Israel.

Hizbullah selama beberapa bulan lalu, menyusul serangan mengerikan Israel ke Jalur Gaza dan pembantaian warga Palestina di kawasan ini, menarget posisi militer rezim ilegal ini di utara bumi pendudukan.

 

Ketika mahasiswa dan dosen berbagai universitas Amerika melanjutkan aksi demo untuk mengungkapkan solidaritasnya dengan Gaza, elit politik Partai Demokrat dan Republik negara ini berusaha menghidupkan strategi lama pemilu.

Tahun 1968, kubu konservatif di Amerika mampu memenangkan pemilihan presiden dengan menggunakan retorika terhadap mahasiswa yang melakukan protes di Universitas Columbia dan beberapa universitas lain di negara tersebut. Para pelajar ini menentang tindakan Amerika Serikat yang melakukan perang di Vietnam, yang menurut opini publik dianggap ilegal dan anti-Amerika oleh partai Demokrat dan Republik. Sekarang, lima puluh enam tahun kemudian, kita mungkin melihat proses politik serupa terjadi pada pemilu Amerika mendatang.

Ketika polisi dipanggil untuk menggerebek tenda-tenda pro-Palestina di kampus-kampus di seluruh Amerika, reaksi dari kelompok politik yang berkuasa mencerminkan narasi hukum dan ketertiban yang lama, dan cerita ini tidak mengejutkan bagi mereka yang mengetahui sejarah Amerika.

Pada tahun 1968, Nixon mencoba menggambarkan pembangkangan sipil sebagai tindakan yang mengancam sistem politik Amerika; Meski tanpa kekerasan. Merujuk pada slogan-slogan mahasiswa yang menentang tindakan Amerika yang melakukan perang di Vietnam, ia berkata: Slogan dan yel-yel bukan kekerasan baru yang membingungkan banyak orang.

Presiden AS saat ini Joe Biden juga menggunakan retorika serupa terhadap protes mahasiswa dan berargumentasi pada tanggal 5 Mei bahwa ada hak untuk melakukan protes, namun bukan hak untuk menciptakan kekacauan. Dia bersikeras bahwa para siswa menggunakan “metode kekerasan”.

Masih harus dilihat apakah Partai Republik akan berhasil dalam pemilu tersebut, namun dengan retorika anti-protes Partai Demokrat dan Partai Republik yang lebih mirip, tren yang menempatkan Nixon di Gedung Putih pada tahun 1968 dapat terulang kembali.

Ketika Partai Demokrat berusaha menunjukkan bahwa mereka lebih keras terhadap protes dan kekacauan publik dibandingkan dengan kelompok konservatif, para pemilih tampaknya lebih memilih opsi yang lebih konservatif yang diwakili oleh Partai Republik.

Mengandalkan slogan “hukum dan ketertiban”, Biden membuka jalan untuk membantu tidak hanya terpilihnya kembali Donald Trump, tetapi juga Partai Republik dalam pemilihan gubernur.

Donald Trump, kandidat presiden tahun 2024, juga menggunakan ruang yang diciptakan oleh Biden dan Partai Demokrat untuk mengatakan: "Saya meminta setiap rektor perguruan tinggi untuk segera menghilangkan kampanye tersebut. Kalahkan kaum radikal dan ambil kembali universitas kami untuk semua mahasiswa normal."

Seiring dengan semakin meningkatnya momentum dukungan terhadap Palestina dan semakin banyaknya aksi protes yang berhasil diredam, kita sedang mendekati salah satu musim panas yang paling menyengat dan panjang di mana terjadi aksi protes dan pembangkangan yang menjadi ciri khas Amerika pada tahun 1960an.

 

Rezim Zionis Israel sejak beberapa tahun lalu telah melatih ribuan troll dunia maya yang dengan identitas palsu menciptakan perang kebencian.

Unggah sulut atau troll mengacu pada orang yang mengirim pesan (atau juga pesan itu sendiri) di Internet dengan tujuan untuk membangkitkan tanggapan emosional atau kemarahan dari pengguna lainnya, serta mempengaruhi para pengguna. 

Gambar berikut dipublikasikan secara online pada tahun 2016, memperingatkan tentang "Pertanian Troll" Israel. Istilah "troll farm" biasanya digunakan untuk merujuk pada kelompok yang, dengan imbalan gaji, beroperasi di jejaring sosial dan terutama menerbitkan informasi tandingan atau informasi palsu.

Rezim Zionis dengan bangga mengumumkan dimulainya sebuah proyek di mana Israel melatih 13.000 generasi muda dengan tujuan untuk membersihkan wajah rezim ini (menjadikan wajah Israel baik) di opini publik dunia dan dunia maya.

Tugas kelompok ini disebut Hasbara, yang kira-kira setara dengan arti “menjelaskan”. Karena Hasbara berfokus pada pemberian penjelasan tentang kinerja individu atau kelompok, maka pendekatan ini disebut sebagai "pendekatan reaktif dan berorientasi pada peristiwa".

Proyek ini, sebagai strategi komunikasi, umumnya bertujuan untuk membenarkan kejahatan Israel di Palestina.

Pada tahun yang sama tahun 2016, banyak peringatan diberikan bahwa 90 persen troll yang mendiskusikan Israel dan Palestina dengan Anda di Internet adalah orang-orang terpelajar dan profesional yang berafiliasi dengan rezim Zionis.

Tweet salah satu troll virtual, yang dalam bahasa Persia mengundang rezim Zionis untuk memberikan dukungan militer kepada pemberontak Republik Islam Iran.
Israel juga mengemban tugas melatih operasi psikologis kepada beberapa kelompok peretas subversif dan teroris di dunia. Salah satu kelompok tersebut adalah Organisasi Mojahedin-Khalq (MKO), yang menciptakan peternakan troll serupa di Albania dengan menggunakan pengalaman Israel. Kelompok ini menjadi “Keyboard Army” setelah gagal di kancah militer. Anggota MKO berusaha menghapus kejahatan dan pengkhianatan mereka terhadap Iran dari benak masyarakat dengan melancarkan perang psikologis.

Salah satu institusi aktif rezim Zionis dalam perang psikologis adalah Cyber ​​​​Unit 8200, yang sebagai bagian dari Direktorat Intelijen Militer A'man, bertanggung jawab atas spionase, memantau pengguna dan mengumpulkan informasi mereka, meretas sistem, penyadapan elektronik, penguraian kode, dan pengkodean digital. Unit 8200 ini disebut-sebut memiliki jumlah pasukan terbanyak di Kementerian Perang Israel. Sebagian besar anggota organisasi ini adalah remaja berusia 16 hingga 18 tahun.

Salah satu troll mengatakan dalam tweetnya bahwa Anda tidak boleh memperhatikan universitas yang mengatakan "Gaza Gaza" dan bahwa orang-orang Palestina harus dimusnahkan
 

Mereka yang direkrut ke unit 8200 fasih berbahasa berbagai negara, termasuk bahasa Persia. Laporan menunjukkan bahwa tentara Israel, untuk meracuni dunia maya melawan pemerintah Iran, mengenalkan pasukannya pada bahasa Persia sejak sekolah dasar.

Para anggota unit 8200 sibuk menyebarkan rumor, memberikan komentar, menciptakan gelombang media terhadap tokoh-tokoh politik Iran, melemahkan pandangan anti-kolonial Iran di dunia dan menciptakan konflik agama dan politik, dengan berkedok pengguna dunia maya dari negara lain, termasuk Iran. Mereka juga berusaha menyebarkan ide-ide Zionis, mempengaruhi dan menyebarkan perselisihan di dunia Islam, meracuni budaya dan pemikiran umat Islam, serta menyerang nilai-nilai moral, kemanusiaan dan ideologi.

Alquran

Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Keadilan Sosial dalam Al-Qur’an dan Pemerintahan yang Berorientasi Keadilan
Terwujudnya cita-cita keadilan telah menjadi salah satu keinginan terpenting semua manusia reformis dan orang-orang merdeka dalam sejarah (termasuk para nabi). Revolusi Islam Iran juga dilakukan…

Nahjolbalaghe

Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Imam Ali dan Hak Asasi Manusia dalam Nahjul Balâghah, Tinjauan Tafsir Al-Qurân
Naskah pengantar pada seminar Internasional “imam ali dan hak asasi manusia Dalam Nahjul Balagah”, Citywalk 5th floor. Jakarta 30 Juni 2009, IMAM ALI DAN HAK…