Protes atas Kerjasama Yordania dengan Israel

Rate this item
(0 votes)

Kelompok Ikhwanul Muslimin Yordania mengecam kesepakatan pemerintah Amman dengan Israel terkait pertukaran air. Seperti dilaporkan al-Alam, komite tinggi pembela negara dan anti normalisasi hubungan dengan Israel di Partai Front Amal Islam, sayap militer Ikhwanul Muslimin Yordania dalam statemenny menyatakan, kesepakatan terkait pertukaran air dengan rezim Zionis Israel sama halnya dengan mengabaikan hak bangsa Yordania dan Palestina.

Dalam statemen ini ditambahkan, kesepatakan tersebut telah menyerahkan sumber air Yordania demi kepentingan rasisme dan kebijakan haus perang Zionis. Sebaliknya Yordania hanya mendapat sebagian kecil air dari danau Tabristan dari Israel yang terbukti tidak bermanfaat.

Front Amal Islam Yordania menjelaskan, pemerintah Amman secara serius harus berusaha mengambil bagian air negara ini yang dirampas musuh. Abdullah Ensour, perdana menteri Yordania yang bulan lalu meresmikan jalur pipa air sepanjang 325 km dari wilayah al-Disi ke ibukota serta sejumlah provinsi lain menyatakan bahwa pemerintahannya akan melakukan pertukaran air dengan Israel karena Yordania di wilayah utara membutuhkan air, sedang Israel di wilayah selatan juga memiliki kebutuhan yang sama.

Menteri Pertanian dan Perairan Yordania, Hazem al-Naser mengatakan, negaranya tengah berupaya melakukan penyulingan air Laut Merah di dekat Teluk al-Aqabah, 350 km selatan kota Amman. Hazem al-Naser menjelaskan, negaranya termasuk negara termiskin keempat dari sisi sumber air di dunia dan setiap kebutuhan setiap warga setahunnya sebesar 130 meter kubik bila di banding kebutuhan warga dunia lainnya tidaklah seberapa. Program penyulingan air laut ini sekitar 100 juta meter kubik dan akan disalurkan ke berbagai provinsi negara ini.

Statemen perdana menteri dan menteri pertanian Yordania dirilis di saat Abdullah II, raja Yordania bulan lalu juga meresmikan proyek pipa air dari wilayah al-Disi ke Amman dan sejumlah kota lainnya. Dana proyek sebesar satu miliar dolar ini ditanggung oleh Amerika Serikat dan Turki. Rencananya, jika proyek ini rampung, maka sekitar 100 juta meter kubik air akan diproduksi dari wilayah al-Disi.

Sejak ditandatanganinya perjanjian damai antara Yordania dan Israel tahun 1994 hingga kini, Aman dan Tel Aviv telah menandatangani sejumlah perjanjian terkait sumber air. Di sisi lain, di saat pemerintah Amman mengklaim akan mengambil kembali hak mereka terkait sumber air, kubu oposisi negara ini menuding pemerintah lalai serta membahayakan hak rakyat khususnya di bidang sumber air.

Tahun 1996 ditandatangani kerjasama ekonomi antara Israel dan Yordania. Berdasarkan perjanjian ini, Israel akan membangun sebuah rumah sakit besar di Amman dan mencari sumber uranium di Yordania.

Meski raja Yordania memiliki banyak kerjasama dengan Israel, namun petinggi Zionis menolak permintaan Amman kepada Washington untuk membangun pusat listrik tenaga nuklir. Lobi Zionis di Amerika pun turun tangan mencegah permintaan Amman.

Hubungan keamanan Israel dan Yordania terjalin sejak akhir dekade 70-an. Saat itu, Raja Hussein, pemimpin Yordania ketika itu, dengan bantuan data intelijen dan senjata Israel membantai warga Palestina di Yordania serta tidak lagi mengijinkan pejuang Palestina menggunakan wilayahnya untuk menyerang Israel.

Kendala utama dalam hubungan Tel Aviv dan Amman adalah kebencian warga Muslim Yordania terhadap kebijakan arogan Israel di kawasan. Hubungan keduanya hanya terbatas di tingkat para pembesar, adapun rakyat Yordania menolak keras hubungan dengan penjajah Israel.

Read 1904 times