Delegasi negara-negara dunia sepakat memilih Iran sebagai pelapor Komite Perlucutan Senjata dan Keamanan Internasional PBB pada hari Selasa (1/10). Komisi pertama Majelis Umum PBB membahas masalah politik dan keamanan internasional, termasuk di dalamnya masalah senjata nuklir. Sidang yang dihadiri 193 anggota membicarakan berbagai isu penting yang meliputi kerjasama global untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional serta prinsip mengenai perlucutan senjata dan aturan persenjataan.
Pada saat yang sama, perdana menteri Israel dalam pidatonya di Majelis Umum PBB kembali mengulang tudingan klisenya terhadap Iran mengenai program nuklir sipil negara itu. Benyamin Netanyahu mengungkapkan tuduhan infaktual bahwa Republik Islam Iran sedang berupaya memproduksi senjata nuklir. Netanyahu Selasa (1/10) menyerukan masyarakat internasional untuk terus menekan Iran melalui berbagai sanksi, karena menurutnya, "senjata nuklir" Iran akan menjadi ancaman bagi masa depan Israel. Sebelumnya, Ron Prosor, Duta Besar Israel di PBB menyatakan penentangan Tel Aviv terhadap posisi baru yang diraih Iran di komite perlucutan senjata dan keamanan dunia PBB.
Gema suara dukungan delegasi negara-negara dunia terhadap terpilihnya Iran sebagai pelapor komite perlucutan senjata PBB menjadi jawaban positif atas upaya Iran di bidang perlucutan senjata nuklir, terutama di bidang senjata pemusnah massal seperti senjata kimia. Iran sebagai korban terbesar senjata kimia memiliki kerjasama yang erat dengan Organisasi Perlucutan Senjata Kimia (OPCW).
Iran saat ini juga menyambut resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perlucutan senjata nuklir di Suriah. Tehran menyambut keanggotaan Suriah di OPCW, dan Iran menyampaikan sejumlah prakarsa sehingga sejumlah rezim agresor seperti Israel bersedia menandatangani konvensi perlucutan senjata Kimia demi mewujudkan keamanan dan perdamaian kawasan Timur Tengah dan dunia.
Republik Islam Iran saat ini termasuk salah satu anggota Badan Energi Atom Internasional (IAEA), dan penandatangan traktat non proliferasi nuklir (NPT). Salah satu tujuan dibentuknya NPT adalah untuk mencegah penyebaran senjata nuklir di dunia sekaligus menindaklanjuti perundingan perlucutan senjata nuklir.
Sejatinya, dukungan negara-negara dunia terhadap Iran sebagai pelapor komite perlucuran senjata nuklir dan keamanan internasional PBB menunjukkan kepercayaan publik dunia terhadap Republik Islam di bidang nuklir. Sinyal lain yang diberikan dari dukungan tersebut adalah ketidakpercayaan publik dunia terhadap provokasi dan propaganda Israel terhadap Iran, dan kegagalan diplomasi Tel Aviv di tribun PBB. Kini, Israel bukan hanya semakin terkucil di arena internasional, tapi lebih dari itu, negara-negara dunia terus mendesak rezim Zionis untuk segera menandatangani traktat non-proliferasi nuklir. Sebab selama ini publik dunia tahu bahwa Israel dengan ratusan hulu ledak nuklirnya sebagai ancaman bagi keamanan regional dan global.(