Upaya Israel Merusak Kedekatan Iran-Barat

Rate this item
(0 votes)

Diplomasi aktif Republik Islam Iran beberapa waktu lalu di New York telah membuat rezim Zionis Israel terkucil di tengah para sekutunya.

 

Sebagaimana diketahui, hanya satu kelompok yang bereaksi negatif terhadap pidato Presiden Hassan Rohani di PBB yaitu, ekstremis Zionis. Sementara negara-negara lain seperti, Amerika Serikat dan Jerman menyambut baik pidato tersebut.

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pidatonya di sidang tahunan Majelis Umum PBB dan juga dalam pertemuan dengan Presiden Barack Obama di Gedung Putih, berupaya meningkatkan tekanan kepada pemerintah AS dan merusak kedekatan Iran dengan Barat.

 

Rohani telah menciptakan atmosfir diplomatik yang positif antara Republik Islam dan Barat di New York. Obama juga telah melakukan panggilan telepon bersejarah dengan Presiden Iran di New York pekan lalu. Para analis dan pengamat internasional berbicara panjang lebar tentang perspektif positif dalam perundingan antara kedua belah pihak.

 

AS juga baru saja mundur dari setiap "garis merah" Israel terkait krisis di Suriah, program nuklir Iran dan bahkan kembali mendorong penyelesaian masalah Palestina. Meski demikian, Israel tetap konsisten untuk mendorong dunia, khususnya AS untuk menyerang Iran serta merusak ekonomi dan finansialnya.

 

Israel melakukan diplomasi luas untuk merusak atmosfir positif tersebut. Pada dasarnya, Tel Aviv senantiasa khawatir terhadap kedekatan Iran dengan Barat dan telah melakukan banyak upaya untuk mengkampanyekan proyek Iranphobia dan mengesankan program nuklir damai Tehran sebagai ancaman dunia.

 

Netanyahu dalam pertemuan dengan Obama pada hari Senin (30/9) di Washington, menyampaikan kekhawatirannya terhadap perluasan hubungan Iran dan Barat serta penyelesaian diplomatik masalah nuklir.

 

Sejak pemerintahan baru Iran mulai bekerja, Israel berupaya keras untuk menekan pemerintahan Obama melalui dua kanal. Kanal pertama, Tel Aviv melakukan diplomasi langsung dengan Washington dan terang-terangan menyatakan keprihatinan atas penurunan tensi ketegangan antara Iran dan masyarakat internasional serta kemungkinan pengurangan sanksi ekonomi terhadap negara itu.

 

Sementara kanal kedua adalah memanfaatkan Kongres AS untuk mempertahankan kebijakan konfrontatif pemerintah Washington terhadap Tehran. Komisi Urusan Publik Amerika Israel (AIPAC) diperkirakan akan melakukan lobi-lobi di Kongres untuk mempengaruhi keputusan Gedung Putih menyangkut Iran.

 

Pada akhirnya, meskipun Iran telah berhasil menurunkan gesekan dengan Barat dan membuat mereka untuk meninjau kembali kebijakan kontrontatifnya dengan Republik Islam, namun Barat khususnya pemerintah AS juga perlu menjaga jarak dari pengaruh lobi-lobi Zionis agar peluang yang sudah tercipta tidak hilang lagi.

 

Sekarang, Obama harus berani untuk menolak lobi Zionis dan mengadopsi kebijakan yang sejalan dengan kepentingan rakyat Amerika ketimbang kepentingan Israel.

Read 1644 times