Tekad Suriah untuk Membasmi Teroris

Rate this item
(0 votes)

Presiden Suriah menegaskan kembali berlanjutnya perang melawan teroris Takfiri dan operasi pembersihan negara itu dari para teroris internasional.

 

Bashar al-Assad menegaskan hal itu ketika mengunjungi tempat-tempat penampungan para pengungsi Suriah di luar Damaskus terutama di penampungan Dweirdi kota Adra pada Rabu (12/3).

 

Ia mengatakan, pemerintah dan militer Suriah akan melanjutkan perang melawan teroris yang telah melakukan kejahatan mengerikan dan anti-kemanusiaan, serta menyebabkan warga Suriah terpaksa meninggalkan rumah-rumah mereka.

 

Selama beberapa pekan terakhir, para pejabat Damaskus mengkaji berbagai persoalan dan kebutuhan para pengungsi Suriah. Mereka juga berusaha membantu untuk mengembalikan para pengungsi ke rumah-rumah mereka.

 

Sementara itu, situasi di kamp-kamp pengungsi lainnya seperti kamp pengungsi Palestina di Yarmuk belum aman dan stabil. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina(UNRWA) telah memperingatkan tentang krisis kemanusiaan di kamp-kamp pengungsi Palestina di Yarmuk dan pinggiran selatan Damaskus.

 

Juru bicara UNRWA Chris Gunness dalam wawancara dengan radio PBB menyinggung berlanjutnya bentrokan dan blokade kelompok-kelompok teroris terhadap kamp Yarmuk. Ia mengatakan, instabilitas ini telah menyebabkan terhentinya distribusi bantuan kemanusiaan sejak 10 hari lalu.

 

Sejak masuknya kelompok-kelompok teroris ke kamp Yarmuk dan pecahnya bentrokan di kamp tersebut, proses pengiriman bantuan kepada ribuan pengungsi Palestina di kamp Yarmuk terhenti.

 

Selama setahun lalu ketika para teroris dari berbagai negara asing aktif di Suriah, "pembunuhan dan kelaparan" dijadikan sebagai alat perang bagi para teroris untuk mengusir warga supaya meninggalkan kota-kota tempat tinggal mereka.

 

Blokade kamp Yarmuk adalah termasuk dari contoh kebrutalan dan kekejaman kelompok-kelompok teroris Takfiri yang menyebabkan para pengungsi kelaparan dan menimbulkan tragedi kemanusiaan di sana.

 

Warga sipil yang berusaha untuk mencari makanan menjadi sasaran empuk peluru-peluru militan Takfiri. Amnesty internasional dalam laporannya berjudul "kejahatan perang terhadap warga sipil yang  diblokade" menyebutkan bahwa ratusan pengungsi di Suriah meninggal dunia akibat kekurangan makanan dan obat-obatan.

 

Dewan Keamanan PBB pada bulan Februari mengesahkan sebuah resolusi dan menuntut semua pihak bertikai di Suriah untuk mengakhiri pengepungan kamp Yarmuk guna menyelamatkan para pengungsi.

 

PBB baru-baru ini berhasil mengirim sejumlah bantuan makanan dan obat-obatan ke kamp Yarmuk, namun bantuan tersebut terpaksa dihentikan setelah gencatan senjata berakhir.

 

Sejak pecahnya krisis di Suriah, berbagai operasi teroris yang didanai dan dipersenjatai oleh Barat dan sejumlah negara Arab telah menyebabkan ratusan ribu warga Suriah tewas dan terluka.

 

Suriah adalah korban kerakusan segitiga Barat, rezim Zionis Israel dan Arab Saudi. Jutaan pengungsi di dalam dan luar Suriah merupakan korban kelambanan PBB dalam menyikapi para penghasut perang dan tragedi yang telah merampas kehidupan rakyat Suriah.

Read 1600 times