IQNA (IRAN) - Harian Amerika The Wall Street Journal dalam sebuah laporan mengulas pelbagai aspek pertemuan hari ini antara Paus dengan presiden Iran.
Menurut laporon IQNA, seperti dikutip dari harian Amerika The Wall Street Journal menulis, Paus Fransiskus dan Presiden Rouhani akan saling bertemu satu sama lain, pada hari kedua perjalanan empat hari Presiden Iran ke Italia dan Perancis, Selasa (26/1).
Lawatan Rouhani adalah lawatan pertama Presiden Iran pasca penghapusan resolusi terhadap Iran, yang menyebabkan kesepakatan nuklir Iran dengan enam kekuatan besar dunia.
Menurut penuturan Bernardo Srolara, direktur berita Asia News di Roma, Paus Fransiskus dapat membantu memperbaiki hubungan diplomatik Iran dan negara-negara lainnya. Penyelenggaraan perdamaian di Timur Tengah bergantung pada peran penting Iran dan Islam Iran (Tasayyu’).
Ini adalah pertemuan pertama antara Paus dan seorang pejabat tinggi Iran sejak tahun 1999 sampai sekarang. Sebelumnya Mohammad Khatami melakukan pertemuan dengan Yohanes Paulus kedua. Meski demikian, hubungan diplomatik antar dua negara senantiasa intim, dimana sejarahnya kembali para sebelum revolusi dan pada masa kepemimpinan Paus sekarang ini lebih baik dari sebelumnya.
Pertemuan Paus Fransiskus hari ini dengan Hassan Rouhani menunjukkan hubungan panjang antara Vatikan dan Iran, dimana sekarang ini siap untuk lebih dekat dari sebelumnya dan dapat membantu upaya-upaya untuk menegakkan perdamaian di Suriah dan Irak.
The Wall Street Journal mengetengahkan, hubungan dekat ini berdasarkan kedekatan agama dan demikian juga kepentingan geopolitik.
Tehran menyambut kampanye Paus Fransiskus terhadap Amerika dikarenakan serangan rudal ke Suriah dan pada tahun 2014, duta Tehran di Sancta Sedes (Tahta Suci) menyebut Paus Fransiskus sebagai tokoh yang karismatik, dimana masyarakat Iran mengharap dengan dukungan Allah akan melawan para adikuasa lalim.
Pemimpin Agama Iran; Mitra Istimewa dalam Dialog Vatikan dengan Dunia Islam
Tahun lalu juga wakil Paus di kantor PBB di Jenewa menyebut Iran sebagai bagian dialog dan perundingan yang tak terpisahkan untuk penegakan keadilan di Timur Tengah, khususnya reaksi logis dan bersatu dalam memerangi teroris ISIS di Suriah.
Demikian juga Paus menyebut BARJAM sebagai pembuktian personel niat baik politik dan hukum, yang dijalankan dengan kejujuran, sabar dan stabilitas serta merupakan sebuah langkah penting menuju pencabutan senjata nuklir.
Harian tersebut mengintroduksikan, hubungan dekat Vatikan dengan Iran juga dikarenakan persamaan-persamaan agama yang ada dan Syiah dimana mazhab mayoritas masyarakat Iran memmiliki banyak persamaan dengan Kristen Katolik dalam pelbagai aspek dan pemimpin agama Iran merupakan sebuah mitra isimewa dalam dialog Vatikan dengan dunia Islam.
Menurut laporan PBB kurang lebih terdapat 300 ribu Kristen di Iran dan para pakar Islam Iran telah melakukan proyek 12 tahun untuk menerjemahkan ajaran-ajaran agama gereja Katolik dalam bahasa Persia, yang dipamerkan di Vatikan pada tahun 2015 dan termasuk upaya Iran untuk penyebaran dialog antara Islam dan Kristen.
http://iqna.ir/fa/news/3470470