Seorang anggota parlemen dari Dewn Perwakilan Rakyat Iran dalam sebuah wawancara dengan Qodsna membahas tekanan ekonomi AS-Israel atas Iran.
Dr. Seyyed Hossein Naghavi Hosseini,seorang anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Asing dari Dewan Perwakilan Rakyat, dalam sebuah wawancara dengan koresponden parlemen dari Qods News Agency (Qodsna) membahas tekanan ekonomi Amerika-Israel atas rakyat Iran, juga sebagai ancaman dan retorika perang dia menyebut: "Sebagai faktanya orang Amerika di pemerintahan Trump, jauh lebih mengandalkan pada fase militer terutama setelah meninggalkan JCPOA, tetapi ini tidak berarti bahwa mereka akhirnya akan memasuki fase militer melawan Iran, meskipun itu berarti bahwa mereka sangat bekerja pada survei yang memeriksa ancaman militer. ”
Anggota Komite Keamanan Nasional dan Urusan Internal dari Dewan Perwakilan Rakyat Iran mengatakan: "Tampaknya Amerika tidak akan masuk ke tahap militer secara langsung terhadap Iran, karena menurut survei mereka biaya tindakan militer langsung sangat tinggi untuk mereka, dan juga mereka tidak berani menyerang Iran secara langsung. "
“Pasukan AS telah lama terjebak di Afghanistan selama sekitar 20 tahun. Republik Islam Iran memiliki zona pertahanan yang sangat kuat dan terlalu luas yang para pengambil keputusan Amerika sangat peduli tentang itu. ”
Husseini melanjutkan, "Jadi Amerika tidak akan terlibat dalam aksi militer langsung tetapi mereka sanggat serius melancar salah satu jalan untuk mengoperasikan perang proksi, mereka memprovokasi rezim-rezim di sekitar Teluk Persi untuk menciptakan apa yang disebut aliansi anti-Iran termasuk Bahrain, UEA, Arab Saudi, Kuwait dan Jordan, mereka berharap bahwa rezim-rezim Arab ini akan mengambil tindakan militer terhadap Iran, meskipun tindakan terbatas. Amerika pun sangat sadar bahwa rezim-rezim boneka ini, tidak berani berpikir berperang melawan Iran.
Anggota Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Iran dari Majelis Permusyawaratan Islam melanjutkan: Netanyahu terus mengirim pesan video untuk rakyat Iran dan berbicara kepada publik untuk mempengaruhi opini publik Iran. Ini adalah salah satu taktik rezim-rezim anti-Iran di kawasan dan di luar kawasan. Dengan ini mereka mencoba mengobarkan perselisihan domestik di dalam Iran yaitu disebut campur tangan asing terhadap masalah domestik negara merdeka seperti Iran.