Reaksi Assad atas Serangan Militer Turki

Rate this item
(0 votes)
Reaksi Assad atas Serangan Militer Turki

Presiden Suriah Bashar al-Asssad dalam mereaksi serangan militer Turki ke wilayah utara negaranya, mengatakan Damaskus akan membalas serangan tersebut.

Dalam pertemuan dengan Penasihat Keamanan Nasional Irak, Falih al-Fayyad di Damaskus, Kamis (17/10/2019), Assad menegaskan Damaskus akan menghadapinya di wilayah mana pun di Suriah melalui semua cara yang sah.

Dia menganggap serangan militer Turki ke Suriah Utara sebagai agresi terang-terangan.

Militer Turki menggempur Suriah Utara dengan tujuan memerangi milisi Kurdi dan mengatasi gangguan keamanan di perbatasan kedua negara. Operasi Mata Air Perdamaian ini dilakukan atas perintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Pemerintah Ankara percaya bahwa perbatasan Turki-Suriah tidak aman dan masalah ini perlu diatasi dengan menggelar sebuah operasi baru. Ankara menghadapi dua persoalan utama yaitu kehadiran milisi Kurdi di daerah perbatasan dan hilir-mudik teroris antara perbatasan Turki-Suriah.

Turki dan Suriah sebenarnya memiliki Perjanjian Adana 1998 untuk memerangi kehadiran teroris di perbatasan. Kerja sama kedua pihak untuk menumpas teroris ini juga didukung oleh Republik Islam Iran dan Rusia. Pelaksanaan perjanjian itu dianggap sebagai cara terbaik untuk mengatasi kekhawatiran Turki.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam pembicaraan telepon dengan mitranya dari Rusia, mengatakan Damaskus dan Ankara harus melakukan dialog, demikian juga dengan pemerintah Suriah dan perwakilan Kurdi.

"Tehran dan Moskow siap memfasilitasi pembicaraan ini," tambahnya.

Tindakan sepihak di negara lain, tidak akan membantu mengakhiri kekhawatiran Turki, tetapi justru menambah kekacauan di kawasan. Memerangi terorisme adalah tuntutan semua negara dan dalam hal ini, pemerintah Suriah membutuhkan dukungan internasional, dan Turki harus melakukan perang ini bersama dengan militer Suriah.

Kerja sama konstruktif ini menuntut semua pihak untuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara lain, namun Turki mengabaikan prinsip mendasar ini. Oleh sebab itu, Presiden Assad mereaksi keras tindakan sepihak Turki.

Keamanan yang berkelanjutan di perbatasan Turki dan Suriah akan tercipta dengan melibatkan pemerintah Damaskus dan melaksanakan langkah-langkah yang disepakati oleh kedua pihak.

Ditambah lagi, Turki, Iran, dan Rusia yang terlibat dalam perundingan Astana, berulang kali menekankan pentingnya menghormati kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah.

Read 721 times