Rusia-NATO; Interaksi Berbalut Kompetisi

Rate this item
(0 votes)

Hubungan Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sebagai aliansi militer terbesar dunia pasca Perang Dingin, merupakan isu utama keamanan yang selalu mewarnai panggung politik Barat. Oleh karena itu pada tahun 2002, dibentuk sebuah dewan untuk membahas isu-isu yang menjadi fokus kedua pihak.

Dewan tersebut sampai sekarang masih menjadi mimbar untuk mendiskusikan sejumlah isu keamanan dan militer antara Rusia dan NATO serta membangun koordinasi di berbagai bidang di antara keduanya.

Para pejabat Moskow senantiasa mencurigai misi NATO baik di tingkat Eropa maupun di kancah global, terutama ekspansi aliansi itu ke wilayah Eropa Timur, upaya penempatan perisai rudal di Eropa dengan melibatkan Amerika Serikat, intervensi NATO di Libya, dan juga kemungkinan terulangnya skenario Libya di negara-negara lain di dunia.

Sejalan dengan itu, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov pada Rabu (16/1) mengabarkan kesiapan negaranya untuk melanjutkan perundingan dengan NATO terkait program perisai rudal Eropa. Namun, dia mengingatkan bahwa kekhawatiran Moskow dalam masalah itu masih berlanjut.

Jenderal Gerasimov mengatakan meski tidak ada kemajuan dalam perundingan-perundingan sebelumnya, namun kami siap melakukan penjajakan ulang dalam kerangka Dewan Kerjasama Rusia-NATO mengenai ketentuan umum kerjasama kedua pihak untuk membangun sistem pertahanan rudal Eropa.

Seraya menegaskan kekhawatiran Moskow dalam masalah tersebut, Jenderal Gerasimov menambahkan bahwa Rusia tidak punya niat untuk mempersempit gerak NATO dalam membangun sistem pertahanan untuk negara-negara Eropa terhadap potensi ancaman rudal dari wilayah Timur Tengah. Akan tetapi, langkah tersebut tidak boleh membahayakan keamanan Rusia.

Berkenaan dengan isu itu, Jenderal Garasimov menandaskan bahwa jika kemampuan pertahanan strategis Rusia terancam oleh sistem perisai rudal NATO, maka akan sangat sulit untuk membangun kepercayaan dalam interaksi keamanan kedua belah pihak.

Pembangunan sistem pertahanan misil NATO di Eropa telah menimbulkan ketegangan antara NATO-Rusia. Rusia menuding sistem pertahanan misil menimbulkan ancaman nyata terhadap keamanan nasionalnya. Namun, NATO menegaskan bahwa perisai rudal di Eropa tidak ditujukan untuk mengancam Rusia.

Meski adanya reaksi negatif terhadap manuver-manuver NATO di "halaman belakang" Rusia, namun kedua pihak aktif melakukan dialog terkait berbagai isu dan membahas peluang peningkatan kerjasama kolektif.

Menurut sumber-sumber Rusia, Moskow dan NATO memiliki kerjasama di berbagai bidang militer seperti, perang melawan perompak laut, kontra-terorisme internasional, dan dokter militer. Jenderal Gerasimov juga menjelaskan bahwa Rusia bersama NATO akan menggelar latihan bersama pada tahun ini.

Hubungan Rusia dan NATO sama seperti sebuah puzzle yang terdiri dari potongan-potongan kecil dan rumit. Interaksi kedua pihak dibungkus dengan sikap saling curiga dan kerap menjadi penghalang untuk membangun sebuah hubungan mesra di bidang keamanan dan militer.

Jelas bahwa Rusia dan NATO memiliki banyak perbedaan menyangkut isu-isu global dan sepertinya ketegangan di antara mereka sulit dicairkan.

Read 2042 times